Innocent Kid - Bab 660 Daddy Jangan Membohongi Aku

Leon berdiri dengan bingung, sungguh tidak tahu harus berbuat apa, dia berdiri dan berkata lalu ingin pergi.

Setapak demi setapak dia langkahi dengan susah.

Melihat semua ini, sungguh membuatnya terasa terluka, dirinya merasa seperti orang asing disini.

Padahal sebenarnya, Scarlett akan menikah bersamanya jika saja Theo tidak ingin bercerai dengannya, mungkin mereka telah menikah sekarang.

Dia seperti ini membawa Scarlett pergi begitu saja, tetapi perbuatannya ini sangat keterlaluan Scarlett pasti tidak akan memaafkan dirinya.

Apalagi yang berbaring didalam sana adalah sebuah nyawa.

Mata Scarlett pun memerah, dia sungguh mengkhawatirkan anak ini.

Bola mata Leon, tersirat, ada sesuatu yang mengalir keluar dari matanya.

Setelah itu dia terdiam diluar, setelah tenang dia baru kembali keruangan pasien.

Setelah dia menenangkan suasana hatinya, didepan ibu Fu dia tidak berani memperlihatkan perasaannya, tetapi hatinya terasa sangat perih.

...

Setelah lima jam, ruang dioperasi ini terbuka.

Suster mendorong sebuah wajah yang terlihat pucat, mata Ace masih tertutup tubuh kecilnya itu berbaring disebuah kasur, hal ini membuat orang yang melihatnya terasaa sakit hatinya.

Scarlett dengan mata merahnya, tatapannya tidak rela jika Ace pergi.

Bahkan hatinya Theo sangat ingin menghisap sebuah rokok.

Dia bertanya kepada dokter, “Dokter, bagaimana dengan Ace?”

“Untung saja datang dengan tepat waktu, dia bisa diselamatkan dan operasi berjalan dengan lancar.” Dokter berkata dengan normalnya.

Sakit hati di perasaan Theo ini setidaknya menghilang.

Setelah itu dokter kembali berkata : “Untung saja darah segera diberikan tepat waktu, jika tidak mungkin tidak ada cara lain.”

Theo melihat kearah Scarlett, hatinya terasa bersemangat.

Ace telah didorong keruangan ICU, dia masih dalam masa penanganan, setelah melewati masa kritisnya, dia baru bisa dipindahkan keruangan pasien.

Diruangan penanganan tidak boleh dimasuki oleh orang lain, mereka hanya dapat melihatnya dari jendela.

Nesya melihat kearah jendela, melihat tabung ditubuhnya Ace, air matanya mengalir dan menangis.

Kedua orang dewasa ini bingung kenapa anak ini seketika menangis.

“Nesya, kenapa?” Scarlett bertanya dengan lembut, operasi Ace berhasil hal ini membuat batu didalam hatinya merasa lega.

Tidak tahu mengapa sikap anak ini seketika berubah.

“Ada banyak tabung didekat kakak, sakit.” Nesya menyeka air matanya.

Ace masih tidak sadarkan diri, dia tidak akan tahu jika ini sakit, tetapi perkataan Nesya ini membuat hati kedua orang ini merasa tergoyah kembali.

Benar, banyak tabung pasti menyakitkan.

“Kakak tidak merasa sakit, karena dia sedang tertidur.” Scarlett berkata.

“Jadi kapan kakak akan bangun lalu menemani aku bermain.”

Nesya merasa tidak suka dengan kasur besar itu, dia ingin kakak segera membuka matanya.

Theo terdiam dan berkata : “Segera”

“Baguslah.” Nesya menepuk tangan kecilnya dengan bahagia.

Seketika telepon genggam berbunyi, Alex yang menelepon.

“Ada apa?”

Suara Theo terlihat lebih menekan dari biasanya.

Alex menelan ludahnya dan berkata, “Direktur supir yang menabrak telah ditemukan.”

Mendengar kabar ini, tatapan mata Theo berubah.

“Lihatlah orang itu dengan baik, berikan hukuman yang berat.”

Tidak peduli apakah mobil itu sengaja atau tidak, karena dia tidak taat lalu lintas dan menabrak tuan muda nya keluarga Jin, maka ini artinya di sial!

Alex terdengar serius.

“Baik, direktur.”

Scarlett mendengar semua ini dengan jelas, dirinya sedang berpikir, jika saja supir itu melangkah lebih pelan sedikit saja, bagaimana dengan Ace sekarang.

Mungkin saja keluarga Jin sedang melakukan acara duka sekarang.

Kenapa didunia ini ada orang yang tidak patuh dengan lalu lintas seperti ini? Membuat nyawa orang lain dengan sesuka hati.

Scarlett sungguh benci kepada orang seperti ini.

Setelah memberitahu Alex, kemudian Theo memutarkan kepalanya.

Terlihat sangat khawatir, bukankah dia terlalu keterlaluan tadi.

Scarlett terus berpikir, tetapi sekarang dia merasa lega dan merasa seluruh tempat ini mengelap, kakinya juga merasa lemas.

Melihat dia yang tidak terlihat baik-baik saja ini, Theo segera berkata : “Scarlett, apakah tidak merasa nyaman?”

“Iya, kepala ini terasa pusing.” Wajah Scarlett terlihat memucat.

Tanpa berkata Theo segera membawanya untuk duduk, tidak sengaja dia menyentuh tangannya Scarlett, dia merasakan tangannya begitu dingin hal ini membuat dia terkejut.

Begitu dingin, tubuhnya telah melewati ini.

“Duduklah jangan bergerak, aku akan melihat keruangan pasien agar kamu bisa beristirahat.”

Setelah Theo berkata dia berkata kepada Nesya : “Temani Mommy ya.”

“Iya daddy aku akan dengan baik disini.”

Dengan segera Theo mencari kamar pasien baru dan meminta Scarlett untuk beristirahat disana.

Hari ini Nesya begitu penurut bahkan suaranya terdengar lebih lembut.

Dia tidak tahu mengapa, nenek terlebih dulu, lalu kakak dan mommy juga jatuh sakit, dan juga wajah daddy terlihat sangat tidak enak.

Sebenarnya bencana apa yang sedang terjadi kepada mereka?

Tetapi kata mommy karena kakak sakit dengan parah, maka itu perasaan daddy jadi seperti ini.

Bocah ini berada didalam dekapannya Theo, melingkarkan tangannya dileher Theo dan berkata dengan lembut : “Daddy, Nesya ada disini.”

“Nesya begitu penurut.” Theo dengan lembut mengelus kepalanya.

Nesya dengan penurutnya memeluknya dengan satu tangan dan berkata dengan begitu mengemaskan : “Daddy, ada Nesya yang menemanimu, ketika kakak sadar dia akan menemani kamu.”

Setelah mengetahui sesuatu terjadi kepada Ace, perasaan Theo terus saja tidak tenang.

Tetapi setelah mendengarkan perkataan Nesya, kerutan didahi ini terasa menghilang.

“Nesya begitu penurut.” Theo mengusap dahinya.

Melihat perasaan daddynya terlihat membaik Nesya dengan senang berkata : “Mommy sudah tertidurkah?”

Meliht Scarlett yang menutup matanya itu, seperti sedang tertidur, suara kedua orang ini seperti tidak menganggunya.

Setelah Theo melihatnya lalu dengan pelan berkata, “Iya hari ini mommy terlihat lelah, maka dari itu dia beristirihat.”

Nesya yang terlihat mengerti itu menganggukkan kepalanya, “Aku tahu jika seseorang sangat sangat lelah maka dia pasti ingin tidur.”

“Benar, maka dari itu mommy juga ingin tidur.”

Theo melihat kewajahnya Scarlett begitu lembut.

Bocah ini kembali berkata dengan mengemaskan : “Dulu ketika aku sangat sangat lelah pasti ingin tidur, daddy kamu juga capek pasti ingin tidur.”

Theo yang mendengar ini mengelengkan kepalanya : “Daddy tidak lelah.”

Nesya dengan lembutnya memegang dahinya, sentuhan yang lembut dari wajahnya terlihat begitu serius.

“Sangat lelah, kata mommy jika memiliki kerutan didahinya pasti sangat capek.”

Theo sedikit tercengang, bocah ini sikapnya begitu peka.

Sebenarnya dia memang merasa lelah hanya saja dia tidak berani istirahat karena Ace dan Scarlett membutuhkan dia.

Seorang bocah yang wangi dan kecil ini, Theo berkata dengan pelan : “Ketika kakak dan mommy bangun, daddy akan beristirahat.”

“Baik, daddy tidak boleh membohongi aku.” Nesya seperti seorang penjaga.

Hati Theo seperti memakan sebuah pelangi yang besar dan berkata, “Baik.”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu