Innocent Kid - Bab 666 Lahirkan Satu Anak Untukku

Tiba-tiba merasa angin kesejukkan dari sampingnya, Oscar Jin dengan baju ditubuhnya berada ditubuh Devina Song.

Dibelakangnya Oscar Jin menemukan kunci mobil, sambil menarik Devina Song menuju mobil sambil berkata: “Oh iya, kamu ingin makan apa nanti? Makanan jepang atau mie italia?”

Devina Song duduk dimobil, membuka jaketnya dan melipat rapi, memakai sabuk pengaman.

“Terserah, pulang nanti, kita bawakan sedikit makanan untuk papa dan mama? Mereka karena masalah Ace menjadi tidak selera makan.”

“Iya, bawakan bubur juga untuk Ace.”

Oscar Jin menyetir mobil, melaju sesuai dengan arahan gps menuju ke restoran jepang terdekat.

Devina Song menghela napas, membalikkan kepala melihat keluar jendela.

“Benar-benar tidak disangka, tidak disangka kakak ipar adalah ibu kandung Ace.”

Theo Jin tersenyum, mendengar itu sangat senang.

Devina Song membalikkan badan dan melihatnya:”Hasil DNA belum keluar, masih tidak pasti.”

Mendengar itu Oscar Jin dengan cepat menjawab: “Kakak ipar pasti adalah ibu kandung Ace, sudah mengeluarkan kepastian pertama, kamu masih tidak percaya?”

Mendengar itu dia sedikit curiga dengan nada bicaranya, Devina Song juga sedikit tidak senang.

“Aku percaya, pasti percaya! Aku sangat berharap Ace bisa bertemu dengan ibu kandungnya.”

Theo Jin tidak tega dengan Ace, dia begitu baik, sudah sepantasnya mendapatkan kehadiran seorang ibu untuk menemaninya.

“Saat Ace kecil, sudah berharap kehadiran seorang ibu untuk membacanya cerita sebelum tidur, orangtua sangat menyayangi Ace, berebutan untuk membacakan cerita untuk Ace. Tetapi Ace tidak memberikan untuk keduanya, dia memeluk buku ceritanya, berkata ingin Mommy yang bacakan……”Theo Jin tidak tahan dengan mulutnya.

Saat itu Ace berumur empat tahun, anak empat tahun itu sudah mengerti.

Dia berharap ada Mommy, tetapi Keluarga Jin tidak mengecek dengan jelas bagaimana Ace bisa berada dirumah mereka, apalagi mencari Mommy Ace.

“Kalau test DNA nya keluar, itu berarti, suatu kabar baik bagi keluarga kita.”

Devina Song memeluk jaket Oscar Jin, tangan kirinya diletakkan dilutut Oscar Jin.

Dia mengangguk, tersenyum, dengan indahnya wajahnya terlihat.

“Iya, Ace bisa menemukan Mommy.”

Scarlett Jiang pasti adalah Ibu kandung Ace! Tidak akan salah.

Oscar Jin merasakan kehangatan Devina Song, dia pun tidak tahan untuk jahil, tersenyum sambil berkata: “Kalau begitu, kamu juga sudah sah di Keluarga Jin……”

‘Devina, kapan kamu mau berikan aku seorang anak?”

Semakin dia bicarakan semakin bertenaga, “Kamu rasa kalau anak laki-laki bagaimana? Paling bagus matanya mirip kamu, iya, hitung dan bibir seperti aku……”

Devina Song mendorong Oscar Jin, dengan wajah nya menjadi merah, “Pergi kamu! Pikiran kamu terlalu bagus!”

“Iya, aku juga merasa kalau hanya mikir saja tidak bagus, harus sedikit berusaha juga.” Oscar Jin tersenyum, seperti ingin dipukul.

Dirumah sakit.

Setelah Theo Jin dan Oscar Jin pergi lalu menelpon beberapa orang.

Menyuruh asisten mencari tahu kejadian Scarlett Jiang hamil dulu.

Dan hasil DNA harus cepat.

Selesai itu, Theo Jin mengganti bajunya, bersiap-siap melihat Ace, didepan ruang Ace melihat Scarlett Jiang.

Theo Jin melihat Scarlett Jiang, langkah kakinya menjadi lebih cepat, penuh dengan kecemasan.

Scarlett Jiang melihat Theo Jin, matanya menjadi terang, dan dia bisa merasakan perasaan Theo Jin tidak baik.

Dan berkata: “Kenapa? Ada yang terjadi? Wajah kamu tidak terlalu baik kelihatannya.”

Theo Jin menutup semua kecemasan dan tekanannya, mengedipkan matanya.

Lalu menggelengkan kepala, berkata: “Tidak, masalah kantor saja. Berkas kantor terlalu banyak, harus aku yang melihatnya.”

Scarlett Jiang tahu, setelah Ace kecelakaan itu Theo Jin terus menemaninya di rumah sakit, masalah kantor diserahkan kepada asistennya.

Dia berpikir-pikir, berkata kepada Theo Jin: “Masalah Ace disini ada aku, jangan khawatir, kalau kamu ada urusan untuk diselesaikan pergi saja, aku bantu jaga Ace.”

“Iya.”

Theo Jin meresponnya, matanya tidak pergi dari Scarlett Jiang.

Dilihatnya dengan begitu, apa yang ingin dikatakan Scarlett Jiang, lalu terdengar Theo Jin berkata dengan dingin,”Ace sangat suka denganmu.”

Selesai berbicara, telinga Scarlett Jiang menjadi merah, dia tidak berani menatap Theo Jin.

Akhirnya perkataan Theo Jin selanjutnya membuat wajahnya lebih merah.

“Kadang…… aku merasa kamu sangat mirip dengan Mommy Ace, kamu mau pertimbangkan sebentar……”

Pertimbangkan apa?

Scarlett Jiang menarik napas dengan panjang, Theo Jin yang berbicara setengah kalimat itu tidak melanjutkannya lagi.

Mata hitam yang berkedip itu menatap Scarlett Jiang terus menerus.

Scarlett Jiang tidak nyaman dan menghindari tatapan dari Theo Jin, berpura-pura tenang berkata: “Ace sudah mau bangun, aku masuk sebentar melihat nya.”

Dengan gerak-gerik ingin kabur, Theo Jin terus memperhatikan Scarlett Jiang yang kurus itu, dan tersenyum, tatapannya tetap dengan begitu pasti.

Mau memperjelas masalah waktu itu, harus menghabiskan banyak waktu.

Tapi dia bersedia menunggu sebanyak waktu ini.

Kemudian juga ikut berjalan ke dalamnya.

Kesehatan Ace pelan-pelan mulai membaik, luka di tubuh juga sudah mulai pulih, waktu kesadarannya menjadi bertambah.

Setelah dokter memeriksa Ace, memberitahu kepada kedua orang yang ada didalam ruangan, Ace sudah tidak ada penyakit yang berat, hanya dengan minum obat dengan teratur saja dia akan segera sembuh.

Ace sangat penurut, nurut untuk di suntik dan minum obat, tangannya penuh dengan bekas suntikan.

Setiap Scarlett Jiang melihat bekas suntikan yang ada di tangan Ace, hati nya juga menjadi sakit.

Dia berharap dia yang terbaring disitu, dan tidak tega melihat Ace yang disana.

Terlihat ketidak tegaan dari tatapan Scarlett Jiang, Ace memegang tanga Scarlett Jiang, berkata dengan suara kecil: “Mommy, aku tidak sakit.”

Ace takut Scarlett Jiang sedih, dan berusaha menenangkan Mommynya.

Ada Mommy, sedikitpun tidak sakit.

Melihat dia begitu pengertian, Scarlett Jiang menjadi pedih, airmatanya pun terjatuh.

Dia menahan airmatanya yang ingin jatuh, meraba kepala Ace.

“Ace patuh, kalau sakit beritahu aku, aku bisa memberikan Ace permen secara diam-diam.”

Mendengar permen, mata Ace pun bersinar, seperti kunang-kunang yang terbang dimalam hari.

Scarlett Jiang meletakkan sebuah permen susu disamping bantal Ace: “Ace sekarang masih belum boleh makan permen, harus sembunyikan permen ini, setelah sembuh nanti akan bisa memakan permen yang banyak.”

Ace mengangguk dengan serius, menandakan dia mengerti.

Dia tidak tega juga untuk makan permen itu, dia mau membagikan permen itu kepada Nesya juga.

Nesya paling suka makan permen.

Scarlett Jiang membawa semangkuk bubur, dengan teliti mengambil satu suap, dan memberikan kepada Ace.

“Ace, sekarang kita makan bubur dulu ya? Kalau tidak nanti sakit perut.”

Ace membuka mulutnya, perlahan menelan.

Scarlett Jiang tersenyum, dan menyuapkannya lagi.

Ace sambil membuka mata lebar melihat Scarlett Jiang yang menyuapinya bubur suap demi suap.

Theo Jin berada disamping melihat Scarlett Jiang merayu Ace, memberi Ace makan, hatinya merasa sangat nyaman.

Mata Ace dan dia sangat mirip, ini sudah bukan pertama kali dia merasakannya.

Theo Jin melihat suasana ini, tiba-tiba teringat dengan test itu.

Kalau benar begitu, tuhan benar-benar sudah membuka mata.

Waktu berlalu sehari demi sehari, perasaan Theo Jin semakin mendalam.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu