Innocent Kid - Bab 959 Kamu Sepertinya Tidak Akan Mengkhawatirkanku

“Hanya bercekcok?”

Chella Fang tidaklah percaya.

Berdasarkan pemahamannya terhadap kakak kedua beserta istrinya, jika hanya bercekcok saja, bagaimana mungkin mereka akan datang dan meminta maaf kepada Lett?

Terkecuali terjadi sesuatu yang lebih besar.

“Ibu, sungguh hanya konflik kecil saja.”, kata Scarlett Jiang dengan senyum tak berdaya.

Untuk menghindari ibu unutk terus bertanya, ia pun menambahkan, “Mereka datang meminta maaf hanya karena aku dari keluarga Jin, istrinya Theo.”

Mendengarnya, Chella Fang barulah menyadari hal ini.

Jika hanya karena tidak ingin bermasalah dengan keluar Jin, itu sungguh hal yang akan dilakukan oleh kakak dan ipar keduanya.

“Kamu benar-benar tidak membohongiku kan?”, tanya Chella Fang dengan tatapan curiga.

Scarlett Jiang dengan senyum merangkulnya dan menjawab, “Tidak, bagaimana mungkin bisa aku berbohong padamu?”

“Tentu kamu bisa berbohong padaku.”, kata Chella Fang dengan kesal.

Meskipun kebohongannya adalah karena tidak ingin ia khawatir, namun sebagai seorang ibu, ia berharap putrinya tidak menyembunyikan sesuatu darinya.

“Sudahlah, ibu kita jangan membicarakan hal ini lagi. ”, ujar Scarlett Jiang mengalihkan pembicaraan. Lalu ia mengambil bubur di meja kceil dan berkata, “Buburnya masih hangat, makanlah sebelum menjadi dingin.”

Mengetahui maksudnya, Chella Fang pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum, “Kamu ini.”

“Ibu, kamu makan dulu ya, aku pergi lihat kakek.”

Scarlett Jiang meletakkan bubur pada tangannya, lalu pergi ke bangsal sebelah untuk menjenguk kakeknya.

.........

Theo Jin kembali ke kota Jin dan langsung pergi ke perusahaan.

Begitu memasuki kantor, Alex Gu yang mengikuti di belakangnya berkata, “Tuan muda, Pierce Pi bersikeras ingin berbicara langsung dengan Anda, sering sekali ia menelepon. Menurut Anda...”

“Jika ia menelepon lagi, kabari aku, aku pribadi akan berbicara dengannya.”, Theo Jin menjelaskan.

Sebelumnya Scarlett Jiang pingsan, meski Handy dan Kenneth Mo tidak menemukan adanya kelainan, namun hal ini bagaikan duri di dalam daging, sangatlah tidak nyaman jika tidak selesaikan.

Dia selalu merasa jika hal ini berkaitan dengan virus, maka mungkin ia bisa menggali sesuatu dari Pierce Pi.

Alex Gu mengangguk, “Baik.”

Theo Jin melepaskan luaran jas dan menyerahkannya pada Alex Gu. Lalu ia membuka kancing lengannya dan menggulungnya. Lengannya yang kuat menyangga pada meja.

“Apakah ada kabar tentang Itali?”

“Belum ada. Sejak terakhir kali Sheren menghancurkan sebuah lembaga penyelidikan milik Buckland, belum ada kemajuan baru.”

Mendengar jawabannya, Theo Jin pun berpikir.

“Tuan Muda, Buckland sangatlah licik. Setelah lembaga penelitian itu telah dihancurkan, ia langsung berpindah lokasi beserta dengan lembaga penelitian lainnya. Oleh karena itu kita harus menyelidiki dari awal lagi.”

Theo Jin mencibir, “Kewaspadaan Buckland sangatlah tinggi, sangatlah tidak mudah jika kita ingin bertindak lagi.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?”, tanya Alex Gu.

“Suruh Sheren terus menyelidiki, jangan bertindak gegabah, jangan sampai ketahuan mereka.” Theo Jin menegakkan tubuhnya dan menyipitkan mata dinginnya.

“Mengerti.” Alex Gu pun pergi menjalankan perintahnya.

Begitu ia pergi, Oscar Jin pun masuk ke dalam.

“Kakak.”

Theo jin mengangkat matanya dan menatapnya tanpa ekspresi.

“Kenapa tiba-tiba ingin kerjasama dengan Fang’s Corp tentang perusahaan bioteknologi?”, tanya Oscar Jin kebingungan.

Aspek ini jarang terlibat oleh Jin’s Corp, maka dia pun merasa aneh.

Theo Jin tidak menjawab, alih-alih ia bertanya, “Ada apa?”

Oscar Jin tertegun, “Tidak, tidak apa-apa, hanya meraasa aneh.”

“Tidak ada yang mengherankan, hanya melakukan bisnis saja.”, Theo Jin menjelaskan dengan santai.

“Sesederhana itu?” Oscar Jin tidak mempercayainya.

“Bagaimana dengan Nesya dan Ace beberapa hari ini?”

Dia mengubah topik pembicaraan dengan cepat.

Oscar pun mengangkat sudut bibirnya, namun tetap menjawabnya, “Mereka sangat baik.”

“Sore ini kamu bantu aku jemput mereka berdua ke perusahaan.”

“Mengapa?”

“Aku ingin membawa mereka pergi ke ibukota.”

Lett mungkin masih harus tinggal di ibukota untuk beberapa saat, ia tahu kedua anak itu sangat kangen setelah lama berpisah dengan ibu mereka. Lagipula Lett juga pasti mengkhawatirkan mereka. Maka ia berencana untuk membawa mereka pergi main ke sana beberapa hari.

“Baiklah.” Oscar Jin mengangguk, “Bagaimana kabar kakek Fang?”

“Sama seperti biasanya.”

Oscar Jin berpikir sejenak dan berkata, “Dalam dua hari terakhir ini, ayah dan ibu juga menyebutkan hal ini, mereka sedang memikirkan pergi ke ibukota untuk menjenguk kakek Fang, sekaligus bertemu antara dua keluarga.”

Mendengarnya, Theo Jin pun mengernyit, “Tunggu sampai kakek Fang sudah sadar dulu.”

Selain George Fang, anggota keluarga Fang lainnya tidaklah begitu baik. Jika ayah dan ibu pergi ke sana, tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

“Kalau begitu aku akan memberitahu mereka.”

Lalu Oscar Jin memutar badan hendak pergi.

“Tunggu sebentar.”, Theo Jin memanggilnya.

Oscar Jin menoleh.

“Hari ini George Fang akan mengirimimu informasi mengenai perusahaan yang berkoperasi dengan kita. Kamu uruslah sendiri.”, kata Theo Jin.

“Apa yang kamu katakan?” Oscar Jin mengira dirinya salah mendengar, “Bukankah ini kerjasama antara mereka denganmu, kenapa aku yang bertanggung jawab?”

“Karena aku tidak punya waktu.”

“Tidak punya waktu?”

Oscar Jin tak bisa mempercayainya, bagaimana bisa ada orang yang begitu congkak di dunia ini.

Ia pun menarik napas panjang, “Kakak, janganlah lupa bahwa adik iparmu sedang hamil. Aku sebagai suaminya seharusnya menemaninya.”

“Apakah aku melarangmu menemaninya?”, Theo Jin bertanya balik.

Oscar Jin pun terdiam.

Ia memang tidak melarangnya, tetapi .........

“Pergilah.” Theo Jin duduk lalu mengambil dokumen di atas meja dan membacanya.

Oscar pun mendesah menerima nasibnya, “Kakak, setelah kerjasama nya selesai, aku akan meminta cuti untuk beberapa bulan.”

Theo Jin tidak menolak maupun menyetujuinya.

Akan tetapi Oscar Jin menganggapnya setuju.

.........

Pada sore hari saat Scarlett Jiang sedang menemani ibunya, tiba-tiba ponselnya berdering.

Ia mengira itu dari Theo Jin, tetapi setelah melihat tampilan layarnya, itu adalah nomor dari negara lain.

Ia pun mengernyit, siapakah itu?

Ibu Fu?

Ia mengangkatnya, “Halo?”

Di ujung telepon sebelah sana hanyalah ada keheningan.

Ia mengira pihak sebelah sana telah menutup teleponnya, tetapi ketika ia melihat ponselnya sendiri, panggilan masih berlangsung.

Maka ia berkata lagi, “Halo, siapakah ini?”

Masih belum ada suara.

Dia pun ingin menutupnya, tiba-tiba seseorang terlintas dalam benaknya.

“Leon?”, tanyanya ragu-ragu

Masih belum ada suara.

Namun bebrapa detik kemudian, sebuah suara yang familiar terdengar di telinganya, “Lett.”

Benar itu adalah Leon Fu.

“Kamu sekarang di mana?”, tanya Scarlett bergairah.

Leon Fu tidak menjawabnya, melainkan bertanya, “Lett, bagaimana kondisi badanmu?”

“Lumayan.”

Scarlett Jiang mengingat akan pesan ibu Fu sebelumnya dan bertanya lagi, “Di mana kamu sekarang? Ayah dan ibu sangat mengkhawatirkanmu.”

“Apakah kamu mengkhawatirkanku?, tanya Leon Fu.

Scarlett Jiang tertegun.

Sebelum ia menjawabnya, orang di ujung telepon sana pun tersenyum, “Kupikir kamu sepertinya tidak akan mengkhawatirkanku.”

Bahkan di seberang telepon pun ia mendengar nada sedih dan celaan dirinya.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu