Innocent Kid - Bab 257 Tutup Matamu

Segera setelah itu, Theo Jin mendorong pintu dan masuk.

“Air sudah dipersiapkan, sudah boleh mandi.”

Scarlett Jiang mengeluarkan suara yang kurang sadar, kemudian mengangguk dengan cepat, “Ya.”

“Apakah Ace sudah tidur?”

Theo Jin berjalan ke samping Scarlett Jiang dan bertanya.

Berbicara tentang Ace, bangkit sebuah sentuhan kelembutan di mata Scarlett Jiang.

Dia menganggukkan kepala, “Baru saja tertidur.”

Mungkin karena kemunculan Ace, bisa mengisi cinta keibuan di dalam hati Scarlett Jiang.

Setiap kali berbicara tentang Ace, sisi bibir Scarlett Jiang selalu sedikit terangkat.

“Hari ini dia menurut pada perkataan, dan juga tidak membuat keributan sedikitpun.”

“Terima kasih padamu.”

Tiba-tiba, Theo Jin mengatakan sebuah kalimat ini kepada Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang tercengang, dan dirinya tidak bisa menjawab.

“Lihat apa yang kamu katakan.” Scarlett Jiang merasa tidak terlalu bebas, “Bukankah kamu juga sudah mengatakan bahwa……Ace, sekarang juga merupakan anakku!Untuk apa berterima kasih……”

Pada akhirnya suara Scarlett Jiang semakin melemah, dan sedikit tidak bersemangat, suaranya juga terdengar sedikit tidak jelas.

Tapi Theo Jin mendengarnya dengan jelas, dan matanya dipenuhi dengan ekspresi senyum.

“Ya, cepat pergi mandi!”

“Baik.”

Sebenarnya sekarang, bagi Scarlett Jiang, di dalam hatinya dia sudah mengakui posisi Theo Jin dan Ace, hanya saja dia masih belum begitu terbiasa.

Di dalam kamar mandi.

Terdengar suara aliran air yang jatuh.

Karena terluka, jadi Scarlett Jiang sangat berhati-hati.

Tapi tidak peduli sehati-hati apa, tapi masih tetap saja air mengalir ke punggungnya.

Scarlett Jiang mengerutkan alis, menahan rasa sakit pada lukanya dan menyelesaikan mandi, lalu mengambil plaster untuk menutupi lukanya.

Setelah menempelkan plaster pada lukanga, muncul sebuah rasa segar, benar-benar merasa jauh lebih baik daripada tadi.

Tapi luka pada punggungnya, Scarlett Jiang juga tidak bisa meraihnya.

Di saat dia kesulitan, dan tidak tahu harus berbuat apa, Theo Jin berjalan masuk.

“Apakah lukamu sudah diobati?”

Melihat Theo Jin melangkah maju, dan masuk dari bagian luar pintu.

Dalam waktu singkat, kamar mandi menjadi terasa sempit karena masuknya Theo Jin, bahkan temperatur udara sedikit menghangat.

Scarlett Jiang berteriak dengan spontan, “Ahh!”

Dia mengenakan handuk dengan terburu-buru, untuk menutupi bagian depan dadanya, dan pipinya memerah, “Kamu, kenapa kamu masuk?”

Theo Jin juga tidak menyangka bisa terjadi hal yang memalukan seperti ini, lalu tercengang dalam sekejap, “Aku, datang untuk membantumu menggunakan obat.”

Saat matanya mengamati kulit Scarlett Jiang yang putih, dia diam-diam, menggerakkan tenggorokannya.

Awalnya Scarlett Jiang ingin menolak, tapi karena memikirkan luka di punggungnya, dia merasa sedikit ragu.

“Aku, pada bagian lainnya aku sudah mengobatinya.”

“Hanya saja bagian punggung, aku tidak bisa meraihnya……”

Theo Jin menerima plaster, dan menyipitkan kedua mata, “Aku bantu kamu, balikkan punggungmu.”

“Ya.”

Jari Theo Jin yang ramping terus menjelajah di punggung Scarlett Jiang, jari tangannya yang sedikit sejuk, membuat Scarlett Jiang merasa sedikit tidak nyaman.

Walaupun Scarlett Jiang menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian depannya, tapi bagian punggungnya itu telanjang.

Memikirkan sikap kedua orang itu saat ini, pipinya sudah sangat memerah.

“Sudah, apakah sudah selesai?”

Scarlett Jiang mendesak.

Theo Jin menganggukkan kepala, melihat seluruh punggung Scarlett Jiang yang penuh dengan bekas luka, hatinya sedikit bergetar, dan memiliki perasaan yang tidak bisa dikatakan.

Dia membungkuk, lalu mencium bekas luka yang paling mencolok di punggungnya, dengan mata yang penuh belas kasihan.

Luka-luka tersebut, pasti sangat sakit……

Ketika merasakan tindakan Theo Jin, tubuh Scarlett Jiang bergetar.

Theo Jin apa yang ingin kamu lakukan?

Scarlett Jiang merasa sedikit gugup, bahkan tubuhnya sedikit terasa tegang.

Theo Jin tersenyum, lalu menyentuh kulitnya dengan ujung jari sambil berkata dengan lembut:“Rengangkan, hanya menerapkan obat, aku tidak akan melakukapan apapun padamu.”

Scarlett Jiang merasa sedikit malu, mengeluarkan suara bartuk ringan dan perlahan-lahan merengangkannya.

Theo Jin merasa lucu.

Apakah gadis ini sudah benar-benar menganggapnya sebagai manusia yang sangat biadab?

Dia sambil menerapkan obat pada lukanya, sambil berkata:“Karena aku sudah berjanji padamu untuk tidak menyentuhmu, maka aku akan melakukannya untukmu.”

Telinga Scarlett Jiang memerah, ketika hendak menganggukkan kepala, siapa yang tahu bahwa, kata-kata Theo Jin berubah tajam, “Walaupun aku tidak bisa menyentuhmu, tapi aku bisa menciummu.”

“Ha?”

Scarlett Jiang tercengang, dan belum sempat untuk bereaksi, bibirnya sudah dicium.

Dia membuka lebar matanya dengan terkejut, dan menunjukkan ekspresi yang panik.

Pria itu memerintah:“Tutup matamu.”

Setelah selesai berbicara, dia mendangaduk-aduk mulutnya lagi.

Scarlett Jiang merasakan kedua kakinya melemah, pikirannya kosong, seluruh tubuhnya terikat di pelukan, dengan kekuatan yang besar.

Pada akhirnya, tidak ada cara lain lagi selain melayaninya.

Tidak tahu sudah berapa lama, hingga Scarlett Jiang merasa udara di paru-parunya terkuras dan seluruh tubuhnya hampir tidak bisa bernafas, kemudian Theo Jin melepaskannya.

Dia terengah-engah dan wajahnya memeah.

Penampilannya yang manja menunjukkan sikap orang teraebut.

Theo Jin berniat untuk melanjutkan, dan dia merasa bahwa bagian tertentu pada tubuhnya, mulai menunjukkan reaksi yang kuat.

Untuk sementara dia takut dirinya tidak tahan, lalu menarik nafas dalam dengan tergesa-gesa, dan lanjut berkata:“Aku pergi istirahat, obat sudah digunakan, kamu juga beristirahatlah lebih cepat. ”

Scatlett Jiwng menganggukkan kepala dengan wajah yang dipenuhi rasa malu, “Ya.”

Kemudian, Theo Jin bangkit dan pergi.

……

Keesokan harinya, Scarlett Jiang bangun pagi-pagi.

Dia tidak memiliki kebiasaan untuk bangun telat, terlebih lagi ketika berada di rumah keluarga Jin.

Dia memang ingin bangun, dan melihat apakah ada yang bisa dilakukan dirinya.

Tidak disangka, setelah dia turun ke lantai bawah, di atas meja makan sudah diletakkan berbagai macam sarapan yang bernutrisi.

Melihat begitu banyak makanan, Scarlett Jiang sedikit tercengang.

“Begitu banyak, apakah bisa dihabiskan?”

Pengurus rumah tersenyum, “Ini tidak banyak.”

“Tuan muda memerintahkan, untuk menjagamu dengan baik, dalam beberapa saat ini tubuh nona Jiang masih lemah, jadi dia memerintahkan dapur, untuk tidak melewatkan makan sebanyak 3 kali setiap harinya.”

Setelah selesai mendengarkan perkataan pengurus rumah, Scarlett Jiang merasakan sedikit kehangatan di dalam hatinya.

Pria itu, terkadang juga cukup perhatian.

Scarlett Jiang sedikit tersenyum, “Pengurus rumah, lain kali tidak perlu masak begitu banyak, tidak dihabiskan juga akan sia-sia.”

“Baik, nona Jiang.”

Pada saat ini, Ace juga berlari dari lantai atas ke bawah dengan cepat.

“Mommy, kenapa kamu bangun sepagi ini.”

Melihat Ace, mata Scarlett Jiang mulai menunjukkan sebuah kelembutan.

“Ace, ke depannya jangan sembarangan berlari di dalam rumah, terutama berlari menuruni tangga dari atas, itu sangat berbahaya!”

Harus diketahui bahwa, ada banyak perawat yang memberitahu Ace sebelumnya.

Tapi dia selalu mengabaikan dan juga tidak mendengarkannya.

Tapi terhadap perkataan Scarlett Jiang, dia malah menganggukan kepala patuh dan terlihat seperti anak yang baik..

“Mommy, aku sudah paham.”

“Lain kali Ace tidak akan seperti ini lagi.”

Scarlett Jisng menganggukkan kepala dengna puas, lalu mengulurkan tangan dan mengelus kepala Ace.

“Ini baru merupakan anak yang patuh.”

Ace tersenyum manis ketika dipuji oleh Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang melihat ke lantai atas.

Theo Jin masih belum turun, dan dia juga tidak makan terlebih dahulu.

“Mommy, kenapa kamu tidak panggilkan Daddy sebentar?”

Memanggil Theo Jin?

Scarlett Jiang teringat dengan perilaku kedua orang meragukan kemarin malam, dan tiba-tiba muncul sebuah warna kemerahan yang mencurigakan pada wajahnya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu