Innocent Kid - Bab 767: Theo Jin Mencoba

Theo Jin dengan satu tangan bermain dengan Nesya, tubuhnya bersandar disandaran kursi, dengan perlahan bertanya, "Ada apa?"

Alex Gu ingin mengatakan masih banyak hal yang harus dikerjakan di perusahaan.

Tetapi di hadapan Theo Jin, dia tidak berani mengatakan apa pun untuk mengeluh, jadi dia hanya melapor ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani.

"Cukup mengirimnya besok pagi."

Mendengar nada suara Theo Jin seperti tidak terlalu peduli, dia berpikir apa keluarga Jin mengalami hal buruk?

Seperti menebak apa yang dipikirankan oleh Alex Gu, Theo Jin berkata dengan ringan, "Aku selama beberapa hari pergi bersama Ace dan Nesya, tolong kamu lebih banyak di perusahaan."

Scarlett Jiang melirik Theo Jin, ternyata dia juga memiliki saat seperti ini.

Alex Gu tidak tahu lagi harus berkata apa, hanya berpikir 'penguasa yang tidak kompeten'.

"Tidak ada hal lain, aku akan menutup telepon."

Sebelum menunggu apa yang akan dikatakan oleh Alex Gu, Theo Jin langsung menutup telepon.

Saat ini Theo Jin hanya ingin menikmati kehidupan penguasa.

Dibandingkan dengan mengurusi dokumen dan pertemuan yang membosankan setiap hari, anak-anak yang manis dan Scarlett Jiang yang lembut membuatnya lebih bahagia secara fisik dan mental.

Di sisi lain, Leon Fu merasa kesal dan sangat cemburu.

Beberapa hari ini dia tidak pulang ke rumah.

Dia tahu bahwa Scarlett Jiang pergi dengan Theo Jin.

Namun, dia tidak bisa bertengkar dengannya sekarang, hanya bisa minum minuman keras.

Di dalam bar, Leon Fu minum bir sedikit demi sedikit, tanpa sadar diatas meja sudah ada beberapa botol kosong bir.

Di dalam bar, Leon Fu minum sendirian dan menarik banyak perhatian.

Dia sangat tampan, dengan wajah tanpa ekspresi, semakin menggoda.

Banyak wanita yang berusaha mencoba mendekatinya.

Hanya saja setiap kali ada yang mendekat, Leon Fu akan mengusir dengan kasar.

Orang-orang tidak punya pilihan selain perlahan-lahan pergi.

Setelah beberapa saat, melihat satu bayangan.

Aroma parfum yang kuat tercium, Leon Fu Fu tidak mengangkat kepala, dia hanya berkata dengan dingin, "Pergi!"

Orang itu tidak pergi, dia duduk di sampingnya, mengambil gelas bir di tangannya dan meminumnya.

Leon Fu mengangkat kepala dengan marah, dan melihat wajah Catherina yang feminin.

Dia mengerutkan kening dan tidak mempedulikannya.

Catherina mengibaskan rambutnya dan berkata, "Pria tampan, minum sendiri membosankan, aku akan menemanimu."

Catherina mengisi gelas kosong yang baru saja dia minum dan memberikan ke mulut Leon Fu.

Dia sengaja menunjukan bekas lipstick di gelas kepada Leon Fu.

Leon Fu mendorong tangannya dengan jijik, dan memanggil bartender untuk mengambil gelas lagi.

Catherine meliriknya, meminum gelas yang ada di tangannya dan tersenyum.

"Kamu minum disini, pasti karena ada hubungannya dengan Scarlett Jiang."

Leon Fu dengan dingin menatapnya dan memperingatkan: "Ini masalahku, lebih baik tidak ikut campur."

Catherina mengangkat bahu, tidak peduli: "Aku hanya ingin membantumu, apa kamu tidak ingin mengambil kembali kekasihmu?"

Leon Fu menatapnya.

Catherina merasa senang melihatnya, mulut pria sungguh pandai berbohong.

Dia mengangkat alis, mengambil gelas di tangan Leon Fu, berkata "Aku punya cara untuk membantumu mendapatkannya kembali."

Leon Fu penasaran bertanya: "Oh, bagaimana caranya."

"Berikan ini kepada Scarlett Jiang, dia pasti akan memintamu."

Catherina berkata sambil menyerahkan sesuatu, lalu tersenyum misterius.

Leon Fu melihat benda itu sekilas, tanpa bungkusan, tentu bukan suatu hal yang baik.

Meskipun dia tidak pernah menggunakannya, tetapi pernah mendengar beberapa hal serupa.

Kotor, sangat kotor.

Leon Fu meremehkannya.

Dia mengambil barang itu dari Catherina tanpa melihatnya dan langsung melemparnya ke tempat sampah di sebelahnya.

Senyuman Catherina perlahan menghilang dan berubah menjadi serius.

Leon Fu mengabaikannya, mengangkat kelopak mata dan berkata.

"Aku tidak pernah berpikir untuk memaksanya, apalagi dengan cara semacam ini, jangan pernah membahas ini denganku!

Catherina tersenyum melihat ekspresi kemarahanya.

Jemari dengan cat kuku merah terang memegang gelas, dia minum dengan elegan.

"Tuan muda Fu sungguh seorang pria sejati seperti yang dikabarkan."

Leon Fu merasa kesal mendengarnya, dengan tidak sabar ingin berdiri dan pergi.

Disaat mabuk seperti ini, dia tidak ingin melakukan kesepakatan apapun dengan wanita ini.

Namun, Catherina tahu cara melihat situasi, berkata: "Aku menghormatimu, jika kamu tidak bersedia, aku akan mencobanya kepada Theo Jin."

“Apa maksudmu?” Leon Fu mengerutkan kening.

Catherina tersenyum menggoda dan meraba tubuh Leon Fu seperti ular.

Setelah didorong olehnya, juga tidak masalah, dia tersenyum dan berkata: "Tidak ada maksud, hanya ingin Scarlett Jiang melihat pria yang disukainya tidur diatas ranjang dengan wanita lain, coba tebak bagaimana reaksinya? "

Lampu-lampu yang berkedip di bar memperlihatkan wajah cantik Catherina.

Leon Fu terkejut.

"Bagaimana kamu ingin aku membantumu?"

Catherina memegang dagunya dengan satu tangan, dan tubuhnya tetap mendekati Leon Fu.

Matanya penuh pesona, memandang Leon Fu dengan emosi dan menghembuskan napas.

Aroma bir yang memabukkan, tapi kali ini Leon Fu tidak bersembunyi, tetapi menatap melihat Catherina.

Keduanya saling memandang di bawah lampu, satu dengan ekspresi serius, yang satu tersenyum.

Yang tersenyum menunjukkan dada, yang serius mengerutkan kening dengan ekspresi dingin membuat orang tidak berani mendekat.

Melihatnya gelisah, Catherina tidak terburu-buru.

Dia menunggu dan memandang wajah tampan Leon Fu.

Pria tampan ini, memuaskan nafsu birahinya.

Tetapi mereka sedang berbisnis, jika jatuh hati, tidak berani membayangkan kelanjutannya.

Pada saat ini, pikiran Leon Fu sudah terbang melayang dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

Akhirnya yang terpikir oleh Leon Fu, hanyalah wajah cantik Scarlett Jiang.

Teringat senyumanya, saat dia marah, mengerutkan kening, bertanya dengan lembut, dia yang keras kepala dan sabar...

Tenggorokan Leon Fu terasa kering untuk sementara waktu, dia mengambil gelas dan meminumnya, tapi tidak bisa menghentikan rasa hausnya.

Kemudian dia membuka dua kancing depan kemejanya, menyipitkan mata: "Apa yang bisa kamu bantu?"

Catherina tidak mengatakan apa-apa, hanya memperhatikannya.

Merasa Catherina menatapnya, Leon Fu melihatnya dengan dingin, merapikan pakaian, entah mengapa sedikit cemas.

"Apa yang kamu lihat?"

Catherina tersadar dan mengedipkan mata.

"Melihat pria tampan, jadi tidak bisa mengendalikan diri, itulah sifat manusia."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu