Innocent Kid - Bab 308 kita Pergi Daftarkan Pernikahan

Nafas dia menyelimutinya, membuatnya merasa sangat tenang, perlahan-lahan baru agak rileks.

“Theo.”

“Aku di sini.”

“Tidak seharusnya aku tidak mendengarkanmu.”

Mendengarkan, Theo Jin melepaskannya, menundukkan kepala melihatnya, mata tenang mendalam, sama seperti pusaran air, membuat orang tenggelam ke dalam.

ScarlettJiang menggigit bibir, terus mengatakan: “Hari itu tidak seharusnya aku bersikap seperti itu padamu. Yang kamu katakan benar, masalah mengenai Bella Jiang kehilangan anak tidak ada hubungannya denganku, tidak seharusnya aku mengasihaninya, juga tidak seharusnya merasa bersalah.”

Karena dia berhati lembut, baru ada masalah yang terjadi kemarin.

“Kamu terlalu baik, jadi baru memberi kesempatan Bella Jiang untuk mencelakaimu.”

Theo Jin melihat kain kasa yang melilit di atas kepalanya, dalam mata penuh rasa sayang, “Lett, kedepannya tidak peduli terjadi masalah apapun, aku berharap kamu mengutamakan keselamatanmu di nomor satu, apakah boleh?”

Terakhir kali karena masalah Ace, dia sudah pernah terluka sekali, sekarang terluka lagi, dia benar-benar tidak ingin dia terluka lagi.

Tahu dirinya membuat dia khawatir, dalam hati Scarlett Jiang merasa agak bersalah, dia tersenyum dengan mengatupkan bibir, mengangguk sekuat tenaga, termasuk menyetujuinya.

Theo Jin baru menunjukkan sedikit senyuman, ujung jari dengan lembut membelai pipinya, berkata dengan suara lembut: “Kamu berbaring dan tidur sebentar lagi, tunggu sebentar lagi bubur akan diantarkan.”

“Eng.”

Scarlett Jiang patuh dan berbaring kembali, kedua mata besar masih berkedip-kedip, sebenarnya tidak ada rasa kantuk sedikitpun, meskipun kepala agak pusing, tapi tidak terlalu menyakitkan, jadi masih bisa menahannya.

Melihat dia tidak tidur, hanya membukakan mata melihatnya, terasa agak imut.

Sudut bibir Theo Jin tidak tahan dan terangkat, “Kenapa tidak tidur?”

“Tidak bisa tidur.” Scarlett Jiang berpikir-pikir, menanyakan: “Dimana Ace?”

“Ada di tempat ayah dan ibuku.”

“Kamu ada memberitahu dia kalau aku berada dimana? Supaya dia tidak mengira aku menghilang lagi.”

Ada masalah mengenai kepergiannya yang sangat lama terakhir kali, sekarang Ace sangat tidak ada rasa aman, takut dia akan pergi begitu lama lagi.

Theo Jin mengangkat alis, “Kamu masih ingat ini?”

“Tentu saja ingat.” Scarlett Jiang merasa bersalah dan mengalihkan pandangan, dengan suara pelan bergumam: “Aku mengira kamu tidak peduli.”

Theo Jin mendengarnya, tidak berdaya dan tersenyum, “Lett, bagaimana mungkin aku tidak peduli denganmu? Aku tidak mengungkitnya, hanya tidak ingin kamu merasa bersalah padaku dan Ace.”

“Lalu kamu menyalahkanku tidak?” Pandangan Scarlett Jiang tertuju kembali padanya, menatapnya erat-erat.

Theo Jin tersenyum lembut dengan ejekan, “Tidak menyalahkanmu, hanya saja merasa kasihan, kasihan selama bertahun-tahun kamu seorang diri menanggung begitu banyak hal.”

“Tidak apa-apa.” Scarlett Jiang menghibur dengan memberinya sebuah senyuman, “Sudah berlalu, sungguh tidak apa-apa. Kamu jangan merasa kasihan padaku lagi.”

“Bodoh.” Theo Jin merasa terhibur oleh kata-katanya, “Bagaimana aku tidak mengasihanimu? Kamu adalah calon istriku, aku mengasihanimu adalah hal yang sudah seharusnya.”

Dalam hati Scarlett Jiang sangat terharu, matanya tidak tahan dan memerah, muncul air mata, dia menghirup-hirup hidungnya, bertanya: “Lalu kamu keberatan tidak?”

Walau dia tidak mengatakan dengan jelas, dia juga tahu apa yang ditanyakannya.

“Tidak keberatan.” Dia menggengam tangannya, memberikan sebuah ciuman di belakang telapak tangannya, suara sangat lembut mengatakan: “Aku tidak keberatan sedikitpun. Yang aku cintai adalah kamu, bagaimana masa lalumu tidak masalah.”

Air mata yang panas tidak tertahankan dan mengalir keluar dari mata.

Scarlett Jiang menggigit bibir, menatapnya dengan pandangan kabur karena airmata, suasana hati penuh dengan rasa terharu.

“Jangan menangis lagi.” Theo Jin membantunya menghapus air mata dengan lembut, kemudian lanjut mengatakan: “Tunggu kamu keluar dari rumah sakit, kita lansung pergi mendaftarkan penikahan kita.”

Dia mendadak mengatakan ini, Scarlett tertegun, mendaftarkan pernikahan?

“Kenapa? Kamu tidak bersedia?” Theo Jin melihat dia begitu terkejut, bertanya sambil tertawa.

Scarlett Jiang tersadar, bergegas menggeleng, “Bukan, aku bukan tidak bersedia. Hanya saja.....bagaimana ayah dan ibumu?”

“Mereka akan menyetujuinya.”

Sebenarnya ayahnya sejak lama sudah mengakui hubungan kita secara diam-diam, hanya saja ibunya masih agak menolak, tapi setelah mengalami hal kali ini, seharusnya juga akan setuju.

Ibunya bukanlah orang yang berhati keras, kali ini dia sudah kehilangan satu anak, pasti dalam hati juga sangat kasihan padanya.

“Benarkah?” Scarlett Jiang agak tidak berani mempercayainya.

“Benar.” Theo Jin mencubit-cubit telapak tangannya, membujuk dengan suara pelan: “Tidur sebentar lagi, tunggu bubur sampai aku akan memanggilmu bangun.”

Scarlett Jiang mengangguk, “Baik.”

Kali ini, Scarlett Jiang patuh memejamkan mata.

Theo Jin membantunya menyelipkan ujung selimut, kemudian duduk di samping ranjang pasien.

............

“Apa yang kamu katakan? Wanita murahan itu sudah sadar?”

Bella Jiang membelalakkan mata, merasa sulit untuk percaya sambil melototi ibunya.

Mira Shen mengangguk, “Iya. Aku melihat dokter masuk, lalu bertanya pada suster baru tahu ternyata sudah sadar.”

“Kenapa begitu cepat?” Bella Jiang panik, dia tidak tenang menggigit jari tangannya, “Jika dia mengatakan kalau aku yang menyuruhnya ke rumah sakit, maka aku akan buruk.”

Melihat dia tidak tahu harus bagaimana, dan tampang yang panik, Mira Shen segera menghiburnya: “Bella, kamu jangan panik dulu, kamu lihat orang keluarga Jin masih belum datang mencarimu, berarti wanita murahan itu pasti belum mengatakannya.”

“Sekarang tidak mengatakannya, ke belakangnya juga akan dikatakan.” Bella Jiang Menoleh dan melihatnya, wajah penuh ketakutan dan kepanikan, “Ma, aku harus bagaimana? Jika keluarga Jin sampai tahu aku yang celakai, pasti tidak akan melepaskanku.”

“Jangan panik jangan panik.”

Sebenarnya dalam hati Mira Shen juga sangat panik, tapi demi menenangkan putrinya, dia juga hanya bisa pura-pura tenang.

Dia berpikir-pikir, mendadak terpikir sesuatu, langsung memegang tangan Bella Jiang, berkata: “Bella, tiba saatnya jika memang tidak bisa ditahan lagi, kamu dorong keluar Clarissa Su saja, biarkan dia yang menanggung semua ini.”

Mendengarkan, ekspresi Bella Jiang ketakutan, “Ma, bagaimana aku bisa berbuat seperti itu? Sekarang aku dan dia berada dalam jalan yang sama, dia mati aku juga mati, kamu mengerti?”

“Lalu harus bagaimana?”

Bella Jiang berusaha memaksa dirinya agar bisa tenang, kemudian berpikir keras sejenak, mendadak mata berbinar, “Aku tahu harus melakukan apa.”

“Kamu ingin bagaimana melakukannya?” Mira Shen bertanya.

“Ma, jangan tanya lagi, pokoknya tiba saat itu kamu berpura-pura tidak mengetahui apa-apa, pertanyaan apa saja jawabnya tidak tahu, apakah sudah tahu?”

“Tentu saja ini.”

Walaupun dia tidak mengatakannya, dia juga tahu harus berbuat apa.

Bella Jiang mengangguk, “Baiklah kalau begitu.”

Dia menghela nafas lega, “Ma, kamu tenang saja, aku tidak akan terjadi apa-apa.”

Mira Shen melihat dia begitu percaya diri, tidak tahan mengerutkan alis, “Sebenarnya kamu ingin bagaimana melakukannya?”

“Ma, jangan tanya lagi. Tiba saatnya kamu akan tahu.”

Mira Shen tetap masih agak khawatir, “Waktu itu kamu tidak seharusnya bekerja sama dengan Clarissa Su, sekarang bagus, bagaimana kalau sampai kalau sampai harus mengorbankan diri sendiri?”

Bella Jiang tidak panik lagi, malah Mira Shen yang mulai panik.

“Ma, tidak apa-apa, pasti tidak akan ada masalah.” Bella Jiang menenangkannya.

“Ada apa?”

Branson Jiang berjalan masuk, kebetulan dia mendengar kata-kata Bella Jiang, lalu khawatir dan bertanya.

Bella Jiang dan Mira Shen saling menatap sekilas, kemudian serentak menjawab: “Tidak ada apa-apa.”

Branson Jiang menatap mereka berdua dengan heran, “Kenapa kalian berdua menjawab secara serentak? Apakah ada masalah yang kalian sembunyikan dariku?”

“Pa, bagaimana mungkin?” Bella Jiang ke depan memeluk lengannya, bermanja dan mengatakan: “Bagaimana mungkin ada masalah yang aku sembunyikan darimu.”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu