Innocent Kid - Bab 562 Menjemput Nesya

Airmata Scarlett mengalir melihat kearah cctv ini.

Melihat anak kecil ini muncul, dia berkata dengan gemetar.

Terdengar suara tangisan, “Benar ini Nesya! Tidak salah.”

Tidak perlu melihat wajahnya dengan jelas dia dapat memastikan itu putrinya.

Ibu Fu berada disamping Scarlett sambil menenangkannya.

Pihak kepolisian takut membuat kesalahan maka dia menanyakannya sekali lagi, “Benarkah? Dia adalah putri kalian yang hilang?”

Leon menganggukkan kepalanya : “Benar pak polisi, kami dapat memastikannya, jika boleh tahu dimana anak ini sekarang?”

Polisi yang mendengarkan ini, dengan sungkan memegang lehernya dan berkata dengan canggung : “Harusnya dia berada disini, tetapi dia terlihat tidak senang berada disini, dia memaksa untuk mengikuti mereka pulang, aku juga merasa keluarga itu tidak terlihat berbahaya maka aku membiarkan dia ikut bersamanya.”

Mendengar ini wajah Leon terlihat berubah.

Scarlett membelalakkan matanya, Nesya malah ikut orang lain pergi.

Wajahnya masih ada airmata yang telah kering terlihat sangat khawatir.

Polisi itu segera berkata : “Kalian tidak perlu khawatir, mereka telah meninggalkan nomor telepon, mereka berkata jika kalian kembali kalian dapat menghubunginya.”

Kemudian memberikan nomor telepon yang ditulis oleh Ace.

Mendengar ini seluruh wajah keluarga ini terlihat membaik.

Leon mengambil kertas nomor telepon ini lalu berkata, “Terimakasih.”

Dalam hatinya merasa yang dilakukan polisi ini tidaklah baik, tetapi Scarlett tahu sikap bocah ini.

Jika dia melakukan keributan, tentu tidak ada orang yang bisa menanganinya.

Apalagi polisi ini harus segera pulang, hal ini bisa dimaafkan.

Polisi ini juga mengetahui kesalahannya, tidak berani mendapatkan ucapan terimakasih ini, dia segera memintanya untuk meneleponi mereka.

Leon mengeluarkan ponselnya, kemudian berjalan disamping sambil melihat kearah kertas ini.

Dari sana, Theo membawa bocah ini keluar dari toko makanan.

Dengan satu tangan memeluk Nesya lalu dengan tangan satu lagi memegang sebuah kantong, didalam ada beberapa jenis kue.

Ditangan bocah ini masih ada sebuah kue, dia memakannya dengan nikmat.

Dibibirnya dipenuhi oleh, dia menjulurkan lidahnya untuk menjilati bibirnya dan penuh dengan senyuman.

Theo melihat kearah bocah ini dan mengingatkan : “Nesya, pelan-pelan makannya tidak ada yang berebut denganmu.”

Ketika bocah ini mendengar dia menganggukkan kepalanya, dengan nurutnya dia memperlambat gerakan ini.

Setelah itu, dia mengambi sesendok dan diberikan kepada Theo.

Theo terlebih dulu mengerutkan dahinya, dirinya sungguh tidak suka makanan seperti ini begitu tidak cocok dilidahnya.

Tetapi dengan tatapan bocah yang cerah itu, mulutnya secara tidak sadar terbuka seperti kehilangan akal sehatnya.

“Terimakasih.”

Kue ini masuk dibibirnya, rasa manis ini terasa hingga hatinya dan bibirnya mengatakan terimakasih.

Kedua orang ini berjalan dibawah pintu perusahaan, seketika telepon genggam didalam kantongnya berdering.

Dia mengerutkan alisnya dengan langkah kaki yang besar dimeletakkan bocah ini dikursi resepsionis.

Dirinya berdiri disampingnya lalu mengeluarkan telepon genggamnya.

Nomor yang tidak dikenal.

Theo mengangkatnya dengan suara yang rendah dia bertanya, “Siapa?”

Terdengar suara pria Leon terlihat bahagia.

Dengan tidak sabar dia bertanya : “Halo tuan, apakah kemarin malam kalian menemukan seorang gadis kecil?”

Theo mengerutkan dahinya kemudian melihat kearah bocah itu.

Bacah itu mengerakkan kedua kakinya yang putih, dengan bibir yang dipenuhi oleh krim kemudian melihat kearahnya dan tersenyum.

Theo mengecilkan matanya bertanya : “Memang benar telah menemukan seorang gadis, kamu siapa?”

Karena telah ditanya, sedikit rasa kekhawatiran ini telah terjawab.

“Aku adalah ayah dari anak ini, aku dan ibunya telah mencarinya dari kemarin dan sekarang sungguh khawatir kepadanya.”

Terdengar suara khawatir dari Leon.

Walaupun telah mendengarkan suara Leon tetapi Theo malah bertanya seperti polisi, “Bagaimana aku bisa memastikan jika kamu ada ayah dari anak ini?”

Suara yang terdengar ini seperti melenyapkan Leon.

Leon menenangkan dirinya lalu bertanya : “Apakah Nesya berada disampingmu? Biarkan dia menjawab telepon dia pasti akan tahu siapa identitasku.”

Mendengar dia menyembutkan nama Nesya, Theo bisa memastikannya.

Lalu mengiyakan dan menekan tombol loudspeaker kemudian didekatnya kearah bocah ini.

Terdengar suara sedang makan dari sana, Leon menelan air liurnya kemudian bertanya, “Nesya apakah ini kamu? Apakah kamu tahu siapa aku?”

Mendengar suaranya ini, sedang memegang kue itu mata bocah ini berbinar.

Dengan tangan dan kakinya dia ingin mengambil telepon genggam itu, “Daddy!”

Dengan bahagia dia memanggil, wajahnya terlihat seperti senyuman sebuah bunga.

Hal ini tidak perlu dijelaskan lagi.

Tenggorokan Leon terasa memanas, ada sebuah airmata yang ingin mengalir keluar.

Sebuah ucapan dilontarkan, kemudian Nesya memberikan telepon genggam kepada Theo.

“Nesya tidak perlu takut, daddy dan mommy akan menjemputmu.”

Theo mengambil telepon genggamnya dan diletakkan ditelinganya.

“Tuan, apakah anda sedang kosong sekarang? Apakah anda bisa memberitahukan alamat anda, aku dan ibunya Nesya akan menjemputnya.”

Theo dengan datarnya menjawab, “Iya, kalian dapat menjemputnya di JS Corp, aku dan bocah ini berada disini.”

Dia melihat kearah bocah ini, hatinya merasa tidak tega.

Tidak disangka orangtuanya telah mencarinya dengan begitu cepat.

Lalu sangat penasaran, orang tua seperti apa yang bisa membuat anak imut dan cantik seperti malaikat ini, sangatlah mengemaskan.

Tetapi jika Nesya dijemput, Ace pasti akan merasa sangat sedih, dirinya berpikir.

Dari sana, Leon mendengar JS Corp membuat dia terdiam sejenak.

Perusahaan ini sangat terkenal di Perancis.

Dirinya yang bahkan bukan seorang pembisnis saja tahu, JS Corp berkembang selama beberapa tahun ini, pasarannya terkenal di Perancis.

Hebat dan tidak ada yang bisa menandinginya.

Direktur mereka Theo sangatlah terkenal.

Yang menemukan Nesya adalah pekerja dari perusahaan itu, hal ini sungguh diluar dugaannya.

Setelah itu Leon segera berkata : “Baiklah, aku akan menuju kesana sekarang, mohon anda tunggu sebentar.”

Setelah dia menutup teleponnya dia berjalan kearah Scarlett.

Scarlett sedang memegangi bajunya, sedang mengigiti bibirnya bahkan telah terlihat warna disana.

Dengan grogi dia bertanya kepada Leon : “Bagaimana apakah sudah bisa dihubungi?”

Dia menganggukkan kepalanya, lalu menepuk punggung Scarlett untuk menghiburnya.

“Untung saja orang baik yang menemukannya, Nesya tidak apa-apa dia sekarang berada di JS Corp.”

Setelah Scarlett mendengar ini, rasanya seluruh sarafnya seperti melemas.

Wajahnya terlihat tenang dan tersenyum lalu dengan bahagia dia berkata : “Jika begitu kita harus berterimakasih kepada orang itu, mari kita kesana sekarang.”

Setelah mendengar itu, dia segera melangkah keluar.

Tetapi ketegangan ini membuat dia kekurangan tenanga.

Seketika, kepala Scarlett seperti merasa pusing, dan dunia ini mulai berputar.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu