Innocent Kid - Bab 960 Selama Kamu Baik, Akupun Baik

Scarlett Jiang pun merasa sedih, “Aku... Bagaimana kabarmu baru-baru ini?”

Tidak peduli apa yang telah ia lakukan, dalam hatinya ia selamanya adalah keluarganya.

“Tidak baik, sama sekali tidak baik.”

Tak menyangka ia akan menjawab seperti itu, Scarlett Jiang seketika tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Leon Fun tersenyum ringan, “Akan tetapi, selama kamu baik, akupun baik.”

Scarlett Jiang pun ingin menangis. Lalu ia segera menarik napas dalam-dalam untuk menahan air matanya dan berkata, “Aku sangat baik, jangan khawatir.”

“Baguslah.”

Kemudian, keduanya pun terdiam.

Beberapa saat kemudian, Scarlett Jiang membuka mulut terlebih dahulu, “Jika kamu ada waktu, kembalilah untuk melihat ayah dan ibu, mereka juga prihatin.”

“Aku tahu.” Leon Fu berkata, “Katakan pada Theo Jin, jika ia tidak bisa menjagamu dengan baik, aku akan membawamu pergi.”

Scarlett Jiang tersenyum, “Tenanglah, dia akan menjagaku dengan baik.”

Leon Fu menoleh pada langit gelap di luar jendela dengan ekspresi sedih, “Begitulah, selamat tinggal.”

Tak menunggu Scarlett Jiang untuk merespon, ia langsung mengakhiri panggilan telepon.

Ia perlahan menundukkan kepalanya dan tersenyum pahit.

Ia dan Lett sudah semakin menjauh, tidak akan bisa kembali seperti semula.

Memikirkan ini, hatinya pun sakit tak tertahankan.

Mencengkeram dadanya, ia tertawa dengan penuh celaan pada dirinya.

Dan juga ......... penyesalan terhadap masa lalu.

“Apa gunanya kamu begini?”

Catherina berjalan perlahan padanya, menatapnya lekat-lekat.

Leon Fu seketika meyembunyikan seluruh emosinya dan berkata dengan dingin, “Kapan kamu datang?”

Catherina mengangkat bibirnya, “Pentingkah kapan aku datang?”

Ia tadi berdiri di pintu mendengarnya menelepon. Sungguh gila, betapa bahayanya keadaan dia saat ini, masih saja tak lupa untuk mengkhawatirkan Scarlett Jiang.

Leon Fu menyipitkan matanya, “Kamu mendengarkan semuanya?”

“Yang patut didengar dan yang tak patut pun semuanya telah terdengar.” Catherina menyeringai, “Leon Fu, betapa beraninya dirimu, masih saja berhubungan dengan perempuan itu.”

Wajah Leon Fu pun muram dan tidak berkata apa-apa.

Catherina melangkah maju dan bibir merahnya menempel pada telinga Leon Fu, “Jangan lupa, di tempat siapa kamu sekarang berada, hati-hati tidak punya nyawa.”

Sekilas kekejaman melintas pada dasar matanya, Leon Fu mendorongnya dengan kuat dan tersenyum dingin, “Jika aku takut, aku pun tidak akan datang.”

Catherina menggenggam erat tinjunya dan dengan senyum palsunya ia berkata, “Kalau beigtu akan kulihat berapa lama lagi kamu akan hidup.”

Leon Fu membungkuk ke depan dan berkata ke telinganya, “Tidak perlu lihat, aku akan hidup lebih lama darimu.”

Ia pun pergi meninggalkannya.

“Leon Fu!”

Catherina berbalik dan menatap punggungnya dengan marah.

Ia menarik napas dalam-dalam untuk meredakan amarah dalam hatinya.

Sungguh tak tahu apa baiknya Scarlett Jiang ini sampai membuat Leon Fu begitu tergila dengannya, bahkan bergabung dengan tim penelitian Buckland.

Tidak sama sekali peduli pada nyawanya sendiri.

Catherina pun tidak mengerti dengan keengganan dalam hatinya.

Dengan remeh ia menurunkan bibirnya, “Lupakan saja, dia hidup atau mati apa hubungannya denganku.”

.........

Chella Fang melihat putrinya yang setelah menerima telepon hanya berdiri diam, tak bergerak sedikitpun dan tidak tahu sedang memikirkan apa.

“Lett.”, panggil Chella Fang.

Mendengarnya Scarlett Jiang pun segera sadar dan menoleh. Melihat tatapan khawatir dari ibu, ia pun tersenyum.

“Ibu, ada apa?

“Telepon dari siapakah itu?”, tanya Chella Fang.

“Seorang teman.”

Scarlett Jiang tidak meyebutkan nama Leon Fu. Di satu sisi ia takut akan membuat ibunya khawatir, di sisi lain juga takut ia tidak bisa menjelaskannya dengan baik.

Maka dari itu, lebih baik untuk tidak menambah masalah.

“Temanmu itu, sangatlah penting, iya kan?”

Sang ibu sangatlah tahu dengan putrinya sendiri.

Scarlett Jiang mengangguk, “Iya, teman yang sangat penting.”

Sebenarnya Leon Fu baginya lebih kepada seorang keluarga, yang sangat ia sayangi.

“Apakah ia sedang dalam masalah?”, tanya Chella Fang melihat keberatan dalam matanya.

“Tidak, dia hanya menelepon untuk menanyakan keadaanku.”

“Oh begitu.” Chella Fang tersenyum dan melanjutkan, “Lain kali kalau ada kesempatan, ibu juga ingin bertemu dengannya.”

Scarlett Jiang tersenyum, “Baik.”

.........

Terryx Fang tidaklah menganggap kejadian malam tadi dengan serius, malah merasa reaksi orang tuanya terlalu berlebihan.

Lihatlah, ia baru saja pulang langsung dipanggil Mario Fang ke ruang kerjanya.

“Kamu ini, siapapun boleh kamu ganggu, kenapa kamu memilih Scarlett Jiang, apakah kamu sudah bosan untuk hidup?”, marah Mario Fang sambil menunjuk batang hidung Terryx Fang.

Terryx Fang berdiri menjuntai dan berkata dengan tak acuh, “Bukankah sudah kukatakan, aku minum bir dan mabuk? Hal sebesar apa ini sampai kamu marah begini?”

“Hal seberapa besar?” Mario Fang memukul kepalanya dan berkata, “Dia adalah istri dari Theo Jin, orang keluarga Jin! Kamu pikir mereka akan membiarkanmu begitu saja?”

Menyebut keluarga Jin, Terryx Fang barulah mulai merasa takut, namun tetap tidak acuh, “Orang keluarga Jin pun kenapa memangnya, bukankah juga dia orang keluarga Fang, sekeluarga tidak bicara dua kata, tidak apa-apa.”

Mario Fang merasa dirinya benar-benar akan mati karena marah padanya.

Jika ia menyadari kesalahannya dan minta maaf, mungkin mereka akan memaafkannya.

Namun sekarang ini, dia berlagak bagai babi yang tak takut dengan air mendidih.

Mario Fang menarik napas dalam-dalam menahan kemarahannya dan berkata membujuk, “Dengarkan aku, pergilah meminta maaf baik-baik pada Scarlett Jiang, masalah ini pun akan berakhir.”

“Meminta maaf?, seru Terryx Fang tak percaya. Dengan wajah tak setuju pun ia berkata sambil menunjuk dirinya, “Ayah, kamu suruh aku pergi minta maaf pada perempuan itu? Apa kamu tidak salah?”

“Bagaimanapun juga ini adalah kesalahanmu sendiri! Jika harus minta maaf maka pergilah!”

Nada Mario Fang sangatlah tegas.

“Aku tidak mau!”, jawab Terryx Fang memalingkan wajahnya.

Ia seorang pria pergi minta maaf pada perempuan itu, jika bukan ayahnya yang gila maka dirinya lah yang akan gila!

Tidak mungkin!

“Anak bodoh!” Kemarahan Mario Fang pun meningkat dan ia memukul kepalanya sekali lagi, “Demi urusanmu, aku dan ibumu sudah melepaskan muka meminta maaf pada mereka, apa yang kamu enggan?”

Mendengar ini, Terryx Fang pun terkejut, “Ayah dan ibu pergi minta maaf?”

“Jika bukan untukmu, ntuk kakakmu, bagaimana bisa kita begitu memalukan?” Yang membuat Mario Fang marah adalah karena Terrryx Fang tidak bisa mengerti dengan keadaan sekarang.

Sekarang Fang’s Corp berada dalam tangan George Fang, mereka keluarga anak kedua tidaklah sebanding dengan yang pertama, jika tidak mencari bantuan, mereka benar-benar tidak ada tempat lagi dalam keluarga Fang.

Terryx Fang menyeringai dan berkata, “Kalian sendiri yang mau, apa hubungannya denganku?

Benar, ia merasa Scarlett Jiang sangatlah cantik dan mempunyai pikiran yang tidak seharusnya ada. Namun bukankah ia tidak berhasil?

Haruskah berlebihan seperti ini?

“Keparat!”

Mario Fang pun naik pitam mendengarnya dan melemparkan gelas di atas meja.

Untungnya Terryx Fang bereaksi dengan cepat menghindari gelas itu.

Gelas itu jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping.

Melihat serpihannya di lantai, Terryx pun takut sekaligus marah.

“Ayah, aku adalah putramu, sekejam itukah tanganmu?”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu