Innocent Kid - Bab 714 Datanglah Ke Mommy

Kedua orang yang ditarik oleh Ace pun saling memandang dan menghela napas.

“Selain kakak ipar, siapapun tidak akan bisa menangani Ace.”

Setelah Ace masuk ke rumah sakit, dia pun segera berlari ke kamar ruang inap Scarlett Jiang.

Ketika Ace membuka pintu, dia langsung melihat wajah pucat Scarlett Jiang. Matanya pada saat ini berair-air.

Ace maju ke depan dan menggenggam tangan Scarlett Jiang. “Mommy, maaf Ace telat datangnya.”

Matanya Ace berair ketika mengatakannya dan dia terlihat seakan akan menangis.

Scarlett Jiang yang melihatnya pun segera menggenggam tangan Ace dan berkata, “Ace jangan berkata seperti ini. Selama Ace datang, mommy sudah sangat bahagia. Bagaimana mungkin mommy tega menyalahkanmu, bukan?”

Air mata Ace telah menetes ke bawah dan merasa bersalah.

Pada sisi lain, Theo Jin kebetulan sedang membawa Nesya keluar dari rumah sakit. Kalau tidak, Theo Jin bisa bertemu dengan Ace.

Theo Jin menggenggam tangan Nesya sambil berjalan ke arah parkiran. Dia tiba-tiba merasakan anak kecil di belakangnya terdiam.

Theo Jin pun menunduk kepalanya dan menyadari bahwa Nesya sedang menatap lurus ke suatu tempat.

Theo Jin pun menoleh ke arah itu, lalu dia menaikkan alisnya dan bertanya dalam hati. Semenjak kapan di Prancis ada menjual ini?

Lalu dia menggendong Nesya dan bertanya, “Apakah Nesya ingin memakannya?”

Nesya menggelengkan kepalanya.

“Anak yang tidak jujur itu anak yang tidak baik loh,” kata Theo Jin sambil tertawa.

“Mommy bilang kalau makan itu gigi bisa ompong. Nesya tidak mau gigi Nesya ompong.”

Theo Jin langsung kebayang Scarlett Jiang memberitahu Nesya dengan wajah serius, lalu dia pun tersenyum.

Beberapa menit kemudian, Nesya menggenggam sesuatu berwarna pink di tangannya. Dia saking bahagianya mencium pipi Theo Jin.

Theo Jin pun tersenyum dan memegang erat kantong nasi ketan bulat tersebut.

Nesya yang memegangnya merengek bahwa dia lapar. Theo Jin pun hanya dapat membawanya ke dalam restoran.

Namun ketika mereka berdua masuk ke restoran, mereka langsung menjadi sorot perhatian orang-orang.

Pria tinggi dan tampan sedang memeluk seorang gadis bak boneka, dimana dapat menarik banyak perhatian.

Seorang wanita cantik bertubuh seksi yang memegang segelas wine sedang berjalan kemari. Dia pun menyentuh bahunya Theo Jin dan berkata, “Hai tampan, apakah kamu ingin bertukar WeChat agar kita dapat saling mengenal?”

Theo Jin sedikitpun bahkan tidak menolehnya. Dia hanya melirik tangan di bahunya sambil berkata dingin, “Singkirkan.”

Wanita cantik itu tertegun, lalu dia dengan kesal menarik kembali tangannya.

Namun wanita itu masih belum menyerah. Dia pun mencoba menggunakan cara lain dengan melakukan tindakan yang dapat membuat hati orang berdebar. “Apakah kita tidak bisa saling menenal sejenak? Anggap saja untuk berteman.”

“Tidak usah.”

Suara Theo Jin terdengar dingin. Lalu dia mundur ke belakang agar dapat menjauhi wanita itu. Raut wajahnya terlihat dingin dan tubuhnya pun memancarkan aura yang sangat menakutkan.

Wanita itu menjadi malu dan mundur selangkah ke belakang. Pada saat ini, banyak orang di restoran itu sedang menatap kemari.

Supaya tidak membuat keadaan menjadi canggung, wanita ini melihat Nesya yang duduk di sebelah dan berkata, “Adik kecil cantik sekali. Berapa umurmu?”

Nesya tidak suka wanita ini memegangnya. Dia pun cemberut dan berkata, “Bibi, kamu sudah tua tapi mengapa kamu memanggilku adik? Selain itu, daddy-ku memiliki temperamen yang sangat buruk.”

Ketika wanita ini mendengar kata “daddy”, dia dengan bingung menoleh ke arah Theo Jin. Pria ini sedang memancarkan aura dimana orang asing tidak dapat mendekatinya.

Melihat bahwa dirinya tidak dapat membuat perbincangan, wanita ini hanya dapat pergi.

Mengingat Scarlett Jiang masih berada di rumah sakit, Theo Jin pun membungkus makanannya. Setelah itu, dia menggendong Nesya dan berjalan kembali ke rumah sakit.

Sebelum Theo Jin dapat membuka pintunya, dia mendengar suara Ace yang sedang berbincang dengan Scarlett Jiang.

Setelah Nesya mendengar suara Ace, dia segera melompat turun dari gendongan Theo Jin dan menyodorkan barang di tangannya kepada Theo Jin.

Nesya membuka pintunya dan melihat ada Ace di sebelah mommy. Nesya pun menjadi girang dan segera berlari memeluk Ace.

Ace pun terjatuh ke lantai.

“Kakak. Nesya sangat merindukanmu.”

Nesya mengatakannya sambil mencium pipi Ace. Ace pun memalingkan wajahnya dan telinganya perlahan-lahan memerah.

Scarlett Jiang yang melihat adegan ini juga ikut tersenyum. “Nesya cepatlah berdiri. Nanti kakakmu kesakitan loh.”

Nesya kemungkinan sudah menyakiti Ace. Dia pun segera bangkit berdiri dan mulai mengeluh, “Kakak, aku sangat merindukanmu. Daddy jahat. Dia tidak membawaku menemuimu.”

Theo Jin yang tidak bersalah pun mengernyit. Namun apa yang dikatakan gadisnya juga tidak salah.

Ace sangat Bahagia melihat Nesya. Ace pun mengeluarkan permen yang diam-diam disembunyikannya, lalu menyodorkannya ke Nesya dan berkata, “Aku membawanya dari rumah dan rasanya enak loh.”

Nesya yang melihatnya pun segera berlari ke sebelah Theo Jin. Lalu dia mengambil sesuatu dan menyodorkannya kepada Ace. “Kakak, ini sangat enak loh. Ini punya Nesya. Nesya berikan ke kakak makan.”

Devina Song menatap lembut kedua anak kecil ini, lalu dia berpura-pura menjadi iri dan berkata, “Nesya, kamu sangat pilih kasih ya. Dimana punya bibi?”

Nesya pada saat ini baru menyadari keberadaan Devina Song dan Oscar Jin. “Apa kabar paman dan bibi,” sapa Nesya.

Suara Nesya sangat lembut, dimana membuat orang-orang menyukainya.

Kemudian, Theo Jin meletakkan makanan malam di meja Scarlett Jiang dan berkata, “Makanlah. Kamu seharusnya sudah akan lapar.”

Theo Jin tidak menyadari bahwa nada bicaranya terdengar lembut.

Devina Song yang melihatnya pun menarik lengan baJU Oscar Jin, menunjukkan bahwa dia juga harus mempelajari hal ini.

Scarlett Jiang melihat makanan yang tampak lezat di sebelahnya. Dia juga mendengarkan suara Nesya dan Ace di sebelah telinganya.

“Mommy, kakak jahat. Kakak merebut permen Nesya.”

“Permen ini memang aku yang membawanya dari rumah. Huh.”

Scarlett Jiang merasakan kehangatan dalam hatinya. Lalu dia tersenyum sambil mengelus kepalanya Nesya.

Nesya yang melihat tidak ada hasilnya meminta bantuan mommy pun mulai terisak pelan. Air mata Nesya perlahan-lahan menderas kebawah. Acce pun tampak bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, lalu dia memberikan semua permennya kepada Nesya.

“Buatmu. Jangan nangis ya, aku hanya bercanda saja.”

Nesya baru berhenti menangis dan tersenyum.

Ace juga ikut tersenyum.

Devina Song menatap kedua anak ini, lalu kembali menatap Oscar Jin yang berada di sebelahnya. Devina Song pun mulai membayangkan masa depan mereka berdua.

Boleh juga jika mereka memiliki dua anak seperti Nesya dan Ace yang suka bertengkar dan membuat keributan di rumah.

Scarlett Jiang juga menjadi senang melihat kedua anak kecil ini, lalu dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Ace. Nesya. Kalian kemarilah.”

“Mommy.”

Kedua anak kecil ini segera berlari ke sisi Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang menunjuk ujung hidung Nesya sambil berpura-pira menjadi ganas. “Nesya, kamu jangan menganggu kakakmu, paham?”

Nesya menjadi merasa bersalah setelah mendengar perkataan Scarlett Jiang, lalu dia memasukkan kepala ke dalam pelukan Scarlett Jiang.

“Mommy, Nesya tidak menganggu kakak. Kakak yang menganggu Nesya.”

Ace baru saja akan mengatakan sesuatu, tapi dia tiba-tiba merasa ada yang mengangkatnya.

Kemudian Ace melihat wajah ayahnya. Pemikiran untuk bersikap manis dengan mommy-nya seketika menghilang.

Nesya diam-diam menjulurkan kepalanya dari pelukan Scarlett Jiang, lalu dia menjulurkan lidahnya ke Ace.

Theo Jin pun tersenyum melihat adegan ini, lalu dia memblokir pandangan amarah Ace

Ace yang tidak senang duduk di atas lantai.

“Huh…“

Scarlett Jiang tiba-tiba merasa sakit hati begitu melihat Ace duduk di lantai. Dia pun segera bangkit berdiri, tapi tidak sengaja kesentuh lukanya.

Theo Jin yang melihatnya pun tampak cemas. “Apakah sakit karena lukanya?”

Scarlett Jiang yang melihat Theo Jin tampak cemas pun menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa.”

Kemudian Scarlett Jiang melambaikan tangannya ke arah Ace. “Ace, datanglah ke mommy.”

Ace yang marah seketika menjadi senang begitu mendengar suara Scarlett Jiang.

“Mommy.”

Scarlett Jiang bergerak ke samping, lalu Ace segera manjat ke atas ranjangnya.

Scarlett Jiang memeluk Ace dan berkata, “Kenapa Ace tidak senang?”

Ketika Nesya mendengar bahwa kakaknya tidak senang, dia segera melepaskan dirinya dari pelukan Scarlett Jiang dan menoleh ke Ace. “Kakak kenapa?”

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu