Innocent Kid - Bab 551 Mengejar Orang Tersebut Sampai Dapat

Saat itu Scarlett pernah terendam dalam air laut, sedikit air laut pun masuk ke dalam lambungnya.

Ditambah dengan otaknya mengalami benturan, sekujur orang itu pun sangat lemah hinga hanya tersisa 1 nafas, sekarat.

Jika bukan karena ada beberapa diantara orang yang menemani Leon Fu mengerti tentang pertolongan pertama, dia pun tidak akan bertahan hingga kapal tiba di pelabuhan ini.

Setelah mengantar Scarlett ke rumah sakit untuk pertolongan darurat, ia masih koma selama 1 bulan.

Dokter berkata ini karena kepalanya mengalami benturan, mempengaruhi beberapa sarafnya.

Dan juga dikarenakan kehamilan, kondisi janin nya juga tidak begitu stabil, rumah sakit juga tidak berani menggunakan obat dengan gegabah.

Hanya memberikannya cairan bernutrisi, mempertahankan tanda-tanda vital.

Pun ketika semua orang mengira dia tidak akan sadar, secara mukzijat Scarlett pun sadar.

Namun, setelah bangun, tatapan matanya sedikit kosong dan lamban.

Masih ingat dia saat itu, melihat mereka, dengan kebingungan berkata, “Kenapa aku bisa disini?”

Setelah Ibu Fu menceritakan hal yang ia dengar dari anaknya kepada Scarlett, dia masih saja tidak bisa menginat hal apa yang terjadi sebelumnya.

Matanya penuh dengan kepanikan, melambaikan lengan menyuruh mereka jangan mendekat, tiba-tiba mencabut selang infus ingin melarikan diri.

Tapi ketika sedang berlari keluar, di depan matanya ia bertabrakan dengan Leon, tiba-tiba dia terhenti.

Melihat dan menyimpulkan Leon sesaat, setelah sesaat, kabut dalam matanya pun menghilang.

“Suami.” Seketika Scarlett memanggil, memeluk Leon sambil menangis dengan keras.

Semua orang tercengang, menyadari ada sesuatu yang tidak beres, pun dengan segera mencari dokter kemari untuk memeriksa.

Setelah melewati konsultasi, semua orang menyadari Scarlett ingat nama nya sendiri, juga ingat sepertinya dirinya sudah menikah, dan juga memiliki seorang putra.

Namun ingatan lainnya semuanya mengalami kekacauan, dan juga salah menganggap bahwa Leon adalah suaminya.

Saat itu, melihat Scarlett begitu kasihan, semua orang juga tidak membocorkan masalah ini, tetap menerima Scarlett masuk ke Keluarga Fu.

Dalam kedipan mata, 3 tahun pun berlalu, anak dalam perutnya juga sudah lahir dengan lancar, seorang bayi perempuan.

Semua orang juga tidak ada kesalahpahaman apapun, dengan gembira menyambut kehadiran nyawa kecil ini.

Memori berakhir secara spontan, Ibu Fu memutar-mutar sapu tangannya, wajahnya tersirat ekspresi khawatir.

Dia merasa kesal dan mengeluh, “Ai, Leon anak ini juga benar-benar, sudah 3 tahun, kenapa masih membiarkan Lett disini. Jika bergerak lebih awal, gadis ini mungkin saja bisa menyambah abang atau kakak beradik, aku tidak melahirkan anak yang tidak berperasaan kan.”

Ibu Fu terus mengoceh, penuh dengan amarah.

Beberapa tahun ini, ia sungguh melihat respon dari putranya.

Biasanya terhadap wanita dari salah 1 keluarga yang bernama Carla acuh tidak acuh, menunjukkan wajah yang tegang, tapi tiba di depan Lett, senyuman itu selalu tidak bisa ditutupi.

Orang yang cerdas bisa melihatnya, bahwa ia menyukai Scarlett.

Hanya saja cara penyampaiannya terlalu tertahan, 3 tahun sudah berlalu, namun interaksi kedua orang itu tetap saja tidak berubah.

Perkembangan dalam hal perasaan sangat lamban, tidak berbeda dengan awalnya.

Dia yang melihatnya ialah orang yang panik, pun hanya bisa pasrah.

Hanya bisa marah secara diam-diam putra nya sendiri tidak berusaha keras, orang ada di depan mata, juga tidak tahu untuk mengejarnya lebih dekat, harus mempedulikan hal yang ada dan tidak ada.

Tapi ia juga memahami putra nya sendiri, tidak ingin mengambil kesempatan diatas penderitaan orang.

Tapi menurut nya, anak ini sudah berpikir terlalu banyak.

Dia merasa Lett bisa jatuh sampai ke tahap ini, pasti karena dicampakkan oleh suaminya.

Lagipula sudah 3 tahun, suaminya tidak pernah datang mencari, jadi dia beranggapan putranya tidak perlu begitu terlalu berhati-hati.

Kembali teringt dengan Scarlett, Ibu Fu juga tidak tahan untuk merasa tidak pantas untuknya.

Seorang perempuan, sudah mengalami hal pahit seperti ini, masih saja memikirkan dna tidak bisa melupakan suaminya, sungguh terlalu bodoh.

“Nenek, datang kesini bermain, cepat!”

Sebuah suara anak-anak terdengar, Ibu Fu yang terjebak dalam renungan pun seketika ditarik kembali.

Mengangkat mata melihat seekor burung merpati putih sedang hinggap di tangan si gadis kecil, sedang mematuk-matuk remah roti di tangannya.

Ibu Fu tersenyum, perlahan berjalan ke arah ibu dan putri tersebut, pun bertambah lagi 1 orang yang datang bermain dengan burung merpati.

Langit pun berubah menjadi gelap secara perlahan, di lapangan, begitu tenang....

Di dalam balai penelitian Sekolah Kedokteran Prancis, angin malam menghembuskan tirai di dalam ruangan penelitian.

2 pria yang mungkin sedang melihat sesuatu duduk tegak didalam, mengkonsentrasikan seluruh pikiran meneliti sesuatu.

Pria di sebelah kiri adalah seorang profesor bernama Tuan Florent, wajahnya mencolok.

Pria yang duduk di sebelahnya, ialah murid favorit nya Leon, berkulit orang timur, postur tubuhnya tinggi besar.

Kelima indra yang mendalam, pupilnya hitam terang, alis matanya indah dan jelas, dari tubuhnya memancarkan aura dingin yang tidak dalam.

Ketika melakukan penelitian, ekspresi wajahnya tenang dan mendalam, selalu begitu tenang.

Mereka melakukan penelitian sudah melakukan selama sore hari itu,Leon seperti seorang robot, tidak bisa merasakan lelah.

Alisnya tidak mengerut.

Hal ini membuat Florent sangat mengaguminya.

Dia sudah seumur ini, badannya tidak bisa dibandingkan dengan anak muda, sekali duduk lama,pinggang dan punggungnya pun akan terasa sakit.

Melihat warna langit di luar, dia berdiri meregangkan pinggul, lalu memberikan saran berkata: “Leon , kita istirahatlah dulu sebentar.”

Leon mengangkat mata, mengangguk-anggukkan kepala, lalu menyetujuinya berkata, “Baik, guru.”

Pak tua itu mengelus-elus kumisnya, tiba-tiba teringat akan sesuatu.

Dia bertanya pada Leon, “Oh ya,Leon, istri kecil mu itu bagaimana? Kamu masih mencari cara untuk menyembuhkan ingatannya kah?”

Sebagai guru kehidupan Leon, Florent juga memahami akan banyak sedikitnya masalah Leon.

Sebelumnya dia juga pernah berjumpa dengan Scarlett beberapa kali.

Gadis timur, sangat cantik, personalitasnya luar biasa.

Ini adalah kesan pertamanya.

Berdiri bersama dengan Leon, benar-benar sepasangan pemandangan indah yang menaikkan mood dan menyejukkan mata, sangat cocok.

Mendengar profesor mengungkit tentang Scarlett, wajah Leon yang awalnya datar pun muncul ekspresi yang rumit.

Matanya sedikit bergerak, ia menganggukkan kepala, dengan sedikit lesu menjawab: “Dalam 1 tahun ini sedang mencoba, berbagai cara obat-obatan dan pengobatan stimulasi juga sudah digunakan. Tapi hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, dia masih saja tidak ingat akan masa lalunya.”

Setelah Scarlett melahirkan putrinya, Leon terus membantunya menyembuhkan ingatannya yang kacau itu.

Juga sudah berkonsultasi dengan banyak dokter terkenal, hasilnya sedikit.

Seiring berjalannya waktu, ini juga menjadi kekhawatiran dalam hati Leon.

“Leon, bukankah kamu sangat menyukainya, lantas kenapa kamu harus membantunya mencari kembali masa lalu itu?”

Florent pun tidak tahan untuk menanyakan kebingungan dalam hatinya.

Dia menghela nafas, mengingatkan Leon berkata: “Mungkin istri kecil mu sama sekali tidak ingin mencari kembali masa lalu nya itu, dia sudah melupakan masa lalunya. Mungkin membuktikan bahwa selama ini dia tidak ingin mengingatnya kembali, bagi dia, mungkin seperti sebuah mimpi buruk, jadi untuk apa kamu begitu tercekat?”

Leon melihat jauh ke luar jendela, dengan suara yang lembut menjawab, “Hidup juga bukan dikatakan seperti ini, guru, setiap orang mempunyai masa lalu, masalah yang terjadi sekarang dan masa lalu lah yang membentuk seseorang. Lett yang melupakan masa lalu, sama sekali tidak lengkap, dan saya bisa merasakannya, dia juga ingin mencari kembali ingatannya.”

“Apa yang lengkap dan tidak lengkap, aku lihat, kamu seharusnya mengambil kesempatan ketika ia masih bersandar pada mu sekarang ini, berusaha sekuat tenang untuk mengejar orang tersebut sampai dapat barulah benar.”

Florent melambaikan tangan, tidak terbiasa mendengar sederet alasan pria sederhana dari Leon itu.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu