Innocent Kid - Bab 820 Datang Untuk Menyerangmu?

Setelah melewati sebuah taman hijau, mobil hitam itu memasukki sebuah komplek dan berhenti didepan pintu sebuah vila yang terletak di paling dalam.

Gerbang itu perlahan-lahan terbuka dan halaman hijau yang besar itu terpapar di depan matanya.

Hati Scarlett Jiang yang gelisah itu juga ikut tenang ketika melihat pemandangan hijau itu .

Sesampainya di dalam, dia sadar bahwa tata bangunan itu sama dengan rumah-rumah di Paris dan hal itu sedikit membuatnya tercengang.

Theo Jin tidak bisa menahan senyumnya ketika melihat wajah tercengang wanita itu.

Tetapi, setelah semuanya tenang, perasaan lelah itu mulai datang menerpa.

Theo Jin lalu menarik tangan Scarlett Jiang dan berjalan ke arah sofa untuk duduk dan sebelum wanita itu sempat untuk melihatnya, dia mengurut-urut pelipisnya dengan pelan.

Dirinya tidak mungkin masih dalam kondisi yang segar setelah mencari keberadaan Scarlett Jiang tanpa tidur dan istirahat selama berhari-hari itu, meskipun tubuhnya terbuat dari baja sekalipun, hal itu tidaklah mungkin.

Ketika dirinya melihat lingkaran gelap disekitar mata Theo Jin itu, hati Scarlett Jiang langsung terasa sakit.

Dia lalu mengangkat kedua tangannya dan merangkul leher pria itu sambil berkata dengan pelan: “Kedepannya, aku pasti tidak akan membuatmu khawatir lagi, ya?”

Napas Scarlett Jiang yang menyapu leher Theo Jin itu langsung membuat napasnya tercekat.

Dan sebuah bagian tubuhnya tiba-tiba langsung mengeras, demi menghindari situasi canggung di antara mereka, Theo Jin langsung menarik tubuhnya sedikit jauh dari Scarlett Jiang.

Hanya saja, itu adalah sebuah pelukan yang sangat jarang didapatkannya, takut Scarlett Jiang salah tanggap, Theo Jin lalu mengelus rambut wanita itu dengan penuh kasih sayang dan berkata: “Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari pandanganku lagi.”

Sambil berbicara, setelah menenangkan tubuhnya, dia menjulurkan tangannya dan menarik wanita itu masuk ke dalam pelukkannya, Scarlett Jiang juga tidak memberontak sedikitpun.

Berada di sisi pria itu, dia merasakan ketenangan dan kelegaan yang sudah lama tidak dirasakannya.

Detik berikutnya, suara keroncongan itu datang memecahkan suasana, Scarlett Jiang melihat Theo Jin dengan malu, lalu menunduk dan membenamkan wajahnya ke dalam dada pria itu.

Kemudian dengan sedikit malu, berkata, “Aku sedikit lapar……”

Theo Jin langsung tertawa, dia lalu mengacak-acak rambut wanita itu, “Kita akan makan sepuluh menit lagi, kamu bisa naik dulu untuk mandi.”

“Baiklah.”

Setelah berbicara, dia berputar dan bersiap untuk pergi ke lantai dua.

Tetapi, baru berjalan dua langkah, dirinya sudah tidak dapat menahan diri untuk melihat ke belakang, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya dengan Theo Jin.

Sambil melirik ke arah Theo Jin, dia berkata: “Apa kamu bisa menemaniku naik?”

Bagaimana mungkin Theo Jin masih memiliki hati untuk menolak setelah melihat perasaan tidak rela di balik mata Scarlett Jiang itu? Dia kemudian berjalan mengikuti wanita itu naik.

Dua puluh menit kemudian, mereka turun bersama dari lantai dua.

Meja makan itu sudah dipenuhi dengan beraneka macam hidangan.

Hidangan-hidangan itu terlihat enak dan menggoda.

Scarlett Jiang langsung menghampiri meja makan itu dengan cepat dan mulai menyantap makanannya dengan lahap.

Melihat sosok lucu Scarlett Jiang yang sedang makan itu, Theo Jin tidak bisa menahan dirinya untuk menjahili wanita itu.

Ketika merasakan mata yang panas itu sedang memandangi dirinya, Scarlett Jiang yang sedang makan itu langsung menelan makanan di dalam mulutnya dan mengangkat kepalanya menatap pria itu, sambil berkata: “Ayo makan, jangan cuma memandangiku.”

“Baiklah.”

Theo Jin menganggukkan kepalanya, dia lalu memasukkan sepotong iga kukus ke dalam mulutnya dan merasa masakan itu benar-benar enak.

Setengah jam kemudian, Scarlett Jiang meletakkan sumpitnya dengan hati yang puas.

“Kenyang sekali.”

Dirinya masih bersendawa setelah mengucapkan kata-kata itu, bersendawa di depan pria itu membuat wajah Scarlett Jiang langsung sedikit memerah.

Theo Jin yang dibuat tertawa oleh tingkah lalu wanita itu berkata dengan jahil: “Aku tahu kamu kenyang, kamu tidak perlu memberitahuku lagi.”

……

Di atas tepat tidur besar dan empuk dalam kamar itu, mereka berbaring berdampingan.

Melihat wajah tampan pria itu, hati Scarlett Jiang langsung bergetar.

Ketika dirinya membuka pintu kamarnya di hotel itu tadi, dia merasa seperti dirinya sudah terpisah ribuan tahun dengan pria itu.

Sampai dirinya sudah berada di dalam pelukan hangat pria itu pun, dia masih merasa bahwa semuanya seperti mimpi.

Ketika melihat pria itu saat inilah dirinya baru yakin bahwa semuanya ini nyata.

Melihat perasaan di balik mata wanita itu, Theo Jin menjulurkan tangannya dan mengelus pipi Scarlett Jiang, tatapannya terlihat lembut dan penuh kasih sayang.

“Masih belum ngantuk?”

“Theo.”

Scarlett Jiang mengumpulkan keberaniannya dan menatap Theo Jin dengan penuh kesungguhan.

“Aku tiba-tiba berharap agar aku bisa mengingat semua kejadian dulu yang aku lupakan, aku tidak ingin melupakan satupun kejadian yang berhubungan denganmu.”

Selesai berbicara, wajahnya perlahan-lahan memerah, mata jernih miliknya itu memandangi Theo Jin dengan penuh harapan.

Theo Jin kemudian mengecup kening Scarlett Jiang dan berkata dengan lembut: “Tidak apa-apa, kamu hanya perlu ingat bahwa aku mencintaimu.”

Mata Scarlett Jiang langsung berkaca-kaca ketika merasakan dalamnya cinta yang dimiliki pria itu untuknya, dia lalu membenamkan dirinya di dalam dada pria itu dan memeluk pria itu dengan erat.

Mereka berdua kemudian tidur sambil berpelukan.

……

Dalam sebuah vila baru di sebuah komplek kalangan konglomerat yang terkenal di Milan.

Beberapa pengawal sedang menunggu dengan penuh hormat, Buckland mengangkat gelasnya dan menyesap anggur didalamnya dengan pelan.

Karena gerakkan yang dibuat oleh Theo Jin untuk menemukan Scarlett Jiang itu terlalu besar, hal itu menarik perhatian Buckland.

“Theo Jin datang ke Itali? Kapan?”

Tidak sedikit pengawal yang hadir di dalam ruang tamu yang besar itu, tetapi justru tidak ada satupun yang berani menjawab disaat itu.

“Cepat selidiki.”

Sekali perintah itu keluar dari mulut Buckland, langsung ada orang yang melaksanakannya.

Satu jam kemudian, seseorang kembali dengan penuh hormat dan berkata: “Menurut berita yang kami temukan, dia sudah hampir membongkar seisi Kota Milan hanya untuk mencari orang.”

“Mencari orang?”

Levita Zi yang berada di sebelahnya itu tertawa dan berkata, “Apa jangan-jangan dia datang untuk menyerang anda?”

Mata Buckland langsung berkilau, sudut bibirnya langsung terangkat membentuk sebuah senyuman di wajahnya.

“Mungkin saja, dia sering berulah belakangan ini, Catherina juga sudah kembali, dia takut nyawa istrinya itu akan terancam.”

Buckland meletakkan gelas anggurnya dan berdiri dengan perlahan sambil tertawa kecil, “Kalau benar begitu, aku harus menyapanya dengan baik.”

Detik berikutnya, aura disekitar tubuh Buckland langsung berubah, dengan tatapan mata yang dingin, dia berkata: “Karena dia sudah datang ke tempatku, aku tentu saja harus memberitahunya siapa yang berkuasa disini, perhatikan perkembangan beberapa hari ini dan laporkan kepadaku apapun yang terjadi.”

“Baiklah bos.”

Levita Zi langsung bergerak setelah mendapatkan perintah itu.

……

Dalam sebuah bar.

Leon Fu sedang meneguk segelas demi segelas anggur bagaikan dirinya sedang meminum air.

Leon Fu semakin sering pergi ke bar belakangan ini, dan hampir seluruh penyebab kedatangannya itu adalah Scarlett Jiang.

Dia sudah pergi, dia sudah pergi bersama Theo Jin.

Kenapa yang setiap kali dibuang itu adalah dirinya?

Hati Leon Fu sakit seperti dicabik-cabik, tetapi wajahnya justru tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Seorang wanita datang untuk mendekatinya, tetapi Leon Fu justru mengusirnya dengan suara yang terdengar sangat ganas dan tanpa mengangkat kepalanya sedikitpun.

Wanita yang terkejut itu langsung berlari ketakutan.

Leon Fu masih bisa mendengar wanita itu berbicara kepada orang lain dan mengatakan bahwa dirinya sudah gila.

Gila…… dia yang sekarang justru berbarap bahwa dirinya adalah orang gila.

Leon Fu tersenyum menertawakan dirinya sendiri.

Yang dilihat oleh Catherina ketika dirinya masuk ke dalam tempat itu adalah wajah Leon Fu yang setengah tertawa setengah tidak itu.

Dia lalu menghentikan langkahnya, setelah menatap wajah tampan pria itu untuk waktu yang cukup lama, barulah dirinya berjalan menghampiri dan duduk di hadapan pria itu.

Catherina lalu menyilangkan sepasang kaki panjangnya dan mengeluarkan sebatang rokok dengan gerakkan yang sangat fasih, dia kemudian menjepit rokok itu diantara bibirnya sambil menunduk untuk menghidupkannya.

Leon Fu membuka matanya dan melirik wanita itu sambil berkata dengan dingin: “Aku merasa kamu sepertinya memasang sebuah alat pelacak ditubuhku.”

Tidak peduli kemana dirinya pergi untuk minum, Catherina pasti akan menemukannya.

Catherina menghisap rokoknya lalu menghembuskan asap putih dari dalam mulutnya dengan perlahan sambil berkata dengan santai: “Kenapa kamu tidak bisa berpikir ke arah yang lebih positif? Contohnya, aku perhatian padamu?”

Leon Fu tersenyum dingin, wajahnya menunjukkan bahwa dirinya tidak percaya sama sekali.

“Jangan begitu sedih, lihat wajahmu ini, pasti ada banyak wanita yang menginginkanmu.”

Catherina menunjuk-nunjuk orang yang mencuri-curi pandang ke arah mereka dari kejauhan, sambil berkata dengan datar: “Percaya padaku, kamu punya banyak pilihan, kamu tidak harus terus melekatkan dirimu dengan Scarlett Jiang.”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu