Innocent Kid - Bab 481 Jebakan

Malam hari, Branson Jiang pulang ke rumah.

“Dengar-dengar Lett sudah hamil.” Mira Shen sambil makan, tiba-tiba mengucapkan kalimat itu.

Tangan Branson Jiang tertegun, dengan tatapan yang penuh peringatan ia melihat ke arah Mira Shen dan berkata: “Dia sedang hamil butuh istirahat, kamu jangan pergi menganggunya.”

Mira Shen dengan sedikit sedih berkata: “Kamu kok memikirkan aku seperti itu, aku tidak pernah berpikir untuk mengganggu dia, lagi pula kita adalah keluarganya juga, sekarang ia hamil, aku hanya ingin pergi melihatnya.”

Branson Jiang berkata: “Kamu ingin pergi melihatnya, atau pergi berkelahi dengannya?”

“Branson, kado sudah aku siapkan, hanya tinggal pergi melihatnya saja, kalau kamu tidak mau, maka aku juga tidak akan pergi.” Kata Mira Shen sambil marah.

Branson Jiang melihatnya dengan diam-diam, Mira Shen terlihat benar-benar sangat marah, Branson Jiang pun tidak menahan untuk merasa curiga, apakah dia benar-benar tulus? Tapi sebelumnya hubungan mereka berdua terlalu buruk, Branson Jiang pun tetap merasa curiga.

“Kok tiba-tiba baik hati sekali, bukannya kamu dari dulu tidak menyukainya?” kata Branson Jiang sambil merasa curiga, dan menatap ke Mira Shen.

Mira Shen merasa geram di dalam hati namun ia tidak menunjukkannya, hanya sambil menundukkan kepala dan berkata dengan kecewa: “Tidak kenapa-napa juga, dulu aku memang tidak bermaksud demikian, tapi bagaimana pun aku memang telah melakukan kesalahan, setelah Bella pergi, aku sudah mengintrospeksi diri.

Berkata sampai disini, ia pun menghelakan nafas dengan perlahan.

Branson Jiang terdiam, hatinya pun merasa sakit, tidak hanya Mira Shen, bahkan dia sendiri pun, juga merasa bersalah kepada Scarlett Jiang, memikirkan kembali apa yang telah terjadi, bagaimana dia bisa melakukan hal-hal seperti itu.

”Mira Shen mengangkat kepalanya, menatap lurus ke Branson Jiang, dan berkata: “Kita sudah berutang terlalu banyak kepadanya, sudah terlambat jika kita ingin membayar semuanya, tapi bagaimana pun kita ini satu keluarga, sekarang dia sedang hamil juga, merupakan saat dimana ia membutuhkan perhatian, kalau kita memberikan perhatian kepadanya, mungkin saja nanti dia akan memaafkan kita.”

Maaf, hati Branson Jiang tersentak, apakah Lett benar-benar akan memaafkannya.

Harus dikatakan, Branson Jiang benar-benar menyesal, sekarang dia dan Lett seperti orang asing, keberadaan Bella juga tidak jelas, Branson Jiang benar-benar merasa kesepian.

Kalau Lett bisa memaafkannya, ia bisa melepaskan egonya, dan melakukan hal yang ia tidak ingin ia lakukan di masa lalu.

Mira Shen sambil melirik ekspresi wajahnya, melihat wajah dia seperti tergoyah, dan bekata lagi, : “Branson, mungkin ini satu-satunya kesempatan kita.”

Branson Jiang akhirnya pun berkata: “Baiklah, tapi kita berjanji dulu, langsung pergi dari sana setelah meninggalkan kado.”

Ia berpikir-pikir, lalu berkata lagi: “Kalau Lett tidak ingin bertemu dengan kita, kamu juga tidak boleh marah, dan tidak boleh mengatakan sesuatu yang membuat Lett marah, kalau tidak, mending tidak usah pergi.”

Branson Jiang takut nanti mereka berdua berkelahi lagi, malah membuat hubungan yang memang sudah hancur, menjadi semakin hancur, dan berdasarkan pemahaman ia kepada Mira Shen, benar-benar mungkin saja ia melakukan hal-hal seperti itu.

Mira Shen berkata dengan nada menyalahkan: “Coba dengar kamu ngomong apa, masih ingat masalah-masalah dahulu, aku sudah berinisiatif untuk memperbaiki hubungan dengan dia, mana mungkin aku akan berkelahi dengan dia lagi.”

Branson Jiang menatapanya dengan dalam: “Lebih baik seperti itu.”

Mira Shen pura-pura tidak paham dengan ucapan dari Branson Jiang, lalu ia mengeluarkan senyum lebarnya, ia berkata dengan semangat: “Bagus sekali, kalau begitu besok kita pagi-pagi langsung kesana, kamu ingat jangan keluar dulu di pagi hari, biar waktunya tidak terlalu siang.”

“Baik, perlu siapkan apa saja, biar aku suruh orang yang menyiapkannya.” Branson Jiang tidak terlalu paham dengan masalah wanita hamil, jadi ia tidak berencana untuk menyiapkannya sendiri.

Mira Shen melototinya: “Itu adalah anak mu, kamu suruh siapa yang mempersiapkan semuanya.”

Branson Jiang berkata dengan sedikit tidak enak hati: “Aku kan tidak begitu jelas, lebih baik bertanya dulu, daripada nanti salah beli.”

“Tidak perlu, aku sudah menyiapkan semuanya.”

Mira Shen langsung menarik Branson Jiang yang kebingungan pergi lihat barang apa saja yang sudah dia siapkan, ia hanya melihat ada 7 8 kantong bertumpuk di satu tempat, melihat dengan sekilas, semuanya adalah sarang burung dan gingseng kualitas tinggi.

“Kamu sudah kerepotan.” Hati Branson Jiang merasa sedikit terharu, dia pun percaya dengan sepenuh hati kalau Mira Shen sudah “Mengintrospeksi diri.”

Mira Shen tersenyum dengan terpaksa: “Barang-barang mati ini tidak terlalu berharga, Keluarga Jin juga tidak kekurangan barang-barang ini, hanya saja ini adalah niat baik dari aku, jika tidak melakukan apa-apa, hati ku merasa tidak tenang.”

Branson Jiang menatapanya, tatapan yang dalam: “Lakukan saja lebih baik.”

“Benar, apa yang kamu katakan benar, aku saja yang sudah berpikir kemana-mana.” Mira Shen menjadi semangat, mulai membereskan suplemen-suplemen tersebut, mulutnya pun masih bergemuruh, ini bisa dimakan sampai kapan, dan yang mana akan memberikan efek paling bagus, Mira Shen terlihat seperti seorang Ibu yang mengkhawatirkan tentang anak perempuannya yang sedang hamil.

Branson Jiang berdiri dengan diam, lalu ia melangkah ke ruang belajar.

Pintu ruang belajar yang tidak terlalu rapat, Branson Jiang menyalakan sebuah rokok, duduk di kursi besar sampai terbengong, tiba-tiba ia teringat sesuatu, ia mencari-cari dilemari, akhirnya ia menemukan sebuah foto.

Foto tersebut adalah foto saat Scarlett Jiang masih kecil, saat itu dia masih berusia 6 bulan, duduk diatas karpet, sambil melihat ke kamera, tersenyum dengan lebar, menunjukkan dua gigi kecilnya.

Sejak Scarlett Jiang masih kecil, memang sudah terlahir dengan cantik, saat itu sudah ketahuan kalau nanti ia tumbuh besar pasti merupakan seorang wanita cantik.

Jari Branson Jiang sambil menyentuh wajah Scarlett Jiang dengan nostalgia, wajahnya yang biasa terlihat dingin pun menambah kesan lembut.

“Tok tok tok——"

Terdengar suara dari pintu ruang belajar, Mira Shen masuk ke dalam, sekarang dia juga sudah lebih patuh, tahu harus mengetuk pintu terlebih dahulu.

Branson Jiang menutup foto tersebut di meja, sambil melihat ke Mira Shen.

“Branson, semua barang sudah disiapkan, kamu boleh lihat dulu, apa yang ingin kamu tambah lagi.” Mira Shen menaruh segelas air madu di samping tangan Branson Jiang, lalu ia mengambil cangkir kopi itu pergi.

Branson Jiang tidak menunjukkan ia setuju atau tidak, hanya berkata: "Terserah kamu saja, aku tidak memiliki pendapat.”

Mira Shen sambil melihat dia, seperti ingin mengatakan sesuatu, namun tidak jadi ia katakan, akhirnya ia hanya mengatakan “Beristirahatlah lebih awal”, lalu ia bangun dan pergi, sampai di depan pintu, Branson Jiang memanggilnya: “Tunggu sebentar.”

Mira Shen menoleh, matanya terlihat berbinar-binar, Branson Jiang melambaikan tangan kepadanya dan berkata, “Kamu sini.”

Dia berusaha menekan rasa senang di dalam hati, dan berjalan ke samping Branson Jiang.

“Mira, aku tidak menyangka, kamu bisa mempertimbangkan semua dengan baik demi Lett, aku merasa malu.” Branson Jiang sambil menarik tangannya, dengan lembut dan penuh perasaan.

Mira Shen berkata dengan malu dan segan: “Ngomong apa ini, kita kan satu keluarga, kamu sebagai Pria, banyak kesibukan yang harus kamu tangani dalam sehari, tentu saja kamu tidak mempunyai waktu untuk berpikir sebanyak ini.”

Branson Jiang menghelakan nafas, dan bekata: “Apa yang kamu katakan benar, sikap aku kemarin memang kurang baik, aku minta maaf kepada kamu, maukah kamu memaafkan aku.”

Nada yang merendah itu, dan tatapan pun penuh dengan kelembutan.

Mira Shen menggenggam kembali tangan Branson Jiang, tersenyum dengan lembut: “Branson, aku tidak menyalahkan kamu, suami istri pasti ada saatnya beda pendapat, mana ada hidup yang sempurna, tapi satu keluarga tidak akan berpisah.”

Branson Jiang sangat tersentuh, dia semakin merasa Mira Shen sangat pengertian, disaat yang sama hatinya juga merasa bersalah, anak mereka satu-satunya Bella Jiang sedang tidak ada disini, jika Bella ada disini, maka semuanya pun menjadi sempurna.

Dia begitu tersentuh sehingga dia tidak menyadari bahwa senyum Mira Shen sebenarnya tidak begitu tulus, di dalam tatapan yang tersebut, terdapat hawa dingin.

Hanya saja, setelah Branson Jiang melihat ke dirinya, tatapan dingin tersebut memudar dengan cepat, langsung berubah menjadi wajah yang terlihat lembut, sambil melihat wajah tersebut membuat hati Branson Jiang seperti bergelombang, ia pun semakin merasa bersalah, dan memutuskan kalau ia harus memperlakukan Mira Shen dengan lebih baik lagi.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku Marry You, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu