Innocent Kid - Bab 404 Seperti Hantu Yang Tidak Pergi

Hari sangat cepat berlalu, sekejap sudah sampai dihari pernikahan Keluarga Lin dan Keluarga Lan.

Malam ini, Theo sengaja pulang kerja lebih awal, terhadap Scarlett yang masih melihat file dikantor berkata: "Lett, ayo pulang."

Scarlett meletakkan file, sudah lupa dengan masalah pergi kepernikahan ini, terdiam sangat lama baru berkata: "Hari ini hari apa? Kenapa sangat cepat pulang kerja?"

Melihat dia yang kebingungan ini, Theo merasa sangat lucu, tidak tahan untuk mencium pipinya, kemudian berkata: "Hari ini adalah pernikahan Keluarga Lin dan Keluarga Lan, kamu dengan aku ingin pergi ke pernikahan mereka."

Scarlett baru sadar, dengan malu berkata: :Aku hampir lupa."

Theo tersenyum, "Kamu cepat bereskan barang, lalu kita pulang ganti baju."

Mereka sampai rumah, Theo terhadap pembantu yang disamping berkata: "Ambilkan baju yang hari ini diantarkan oleh Alex, lalu bawa nyonya ganti baju."

Scarlett tatapan matanya penuh dengan cahaya melihat dia, dengan lembut katakan: "Kamu sudah siapkan, tadi aku dalam perjalanan masih memikirkan ingin memakai apa."

Memang orang yang perhatian, bahkan dia menginginkan apa, juga sudah dipersiapkan.

Scarlett merasa, orang seperti Theo, adalah yang paling diinginkannya.

Scarlett mengikuti pembantu mengganti baju, sekalian memanggil pembantu membantu dia make-up, dia hari ini benar-benar sangat capek, tidak ingin make-up sendiri.

Tunggu pembantu mengambil sepatu hak tingginya kesini, setelah dia menggantikan, dan semua dandanan dia sudah selesai.

Hanya melihat dia memakai gaun berwarna biru muda, dan mengenakan sepatu hak tinggi yang mutiara, sangat cocok dengan postur badan dia yang mungil ini.

Theo melihat dia dari atas turun kebawah, merasa sangat senang. Tunggu dia berjalan sampai sampingnya, baru ditelingannya katakan: "Lett, kamu sangat cantik."

Scarlett dibilang dia begini menjadi malu, lalu berkata: "Ayo jalan, jangan melewatkan waktu."

Mereka bergandengan tangan sampai kesamping mobil, Theo membantu dia membuka pintu mobil, lalu dia sendiri memutar kesatu sisi duduk.

Sampai kepesta pernikahan, hanya melihat pesta ini sangat mewah, menunjukkan kekayaan kedua keluarga ini, juga menunjukkan fashion kedua keluarga ini sangat baik, membuat orang yang melihatnya sangat nyaman.

Scarlett menatapi pintu yang berwarna merah muda ini, dengan pelan berkata: "Pesta pernikahan ini didekor dengan baik, sangat mewah."

Theo bergegas ditelinganya berbisik: "Kamu tenang saja, nanti pesta pernikahan kita, pasti akan lebih mewah dari pada ini."

Dia yang serius begini, membuat hati Scarlett sangat senang, apa yang dikatakan dia pasti akan dilakukan, jika dia sudah berkata begini, dia percaya dia pasti akan melakukannya.

Tapi, Scarlett menggelengkan kepala, "Dibandingkan pernikahan ini, aku lebih mementingkan kamu."

Dia tidak peduli pesta pernikahan akan dibuat bagaimana, hanya pria yang didepan ini, menyukai dia, bersedia memberikan yang terbaik untuknya, sudah cukup.

Theo memegang erat tangannya, "Bodoh."

Mereka dua bergandengan masuk kedalam pesta pernikahan, baru keluar, orang tua pengantin bergegas menyambut: "CEO Jin, Nyonya Jin, kalian dua bisa datang, adalah keberuntungan putri kamu."

Theo mengangguk kepala, kemudian memberi hadiah berkata: "Selamat CEO Lin dan Nyonya Lin, ini adalah hadiah, silahkan kalian terima."

Suami istri Keluarga Lin bergegas menerima, lalu berterima kasih.

Mendengar CEO Jin dan Nyonya Jin, semua orang langsung mengerti sepasang suami istri ini datang, karena Oscar tidak ada pacar, walaupun datang juga tidak akan dipanggil begini.

Saat ini, orang yang kagum pada Theo, dan ingin kerja sama Theo, langsung datang menyambut, melihat Scarlett, juga dengan hormat memanggil "Nyonya Jin."

Tunggu mereka berbincang dengan orang ini, waktu sudah berlalu sepuluh menit, Scarlett saat ini juga mengerti, Theo biasanya menghadapi orang ini pasti sangat lelah.

Karena dimata dia, mengingat orang ini sangat susah, masih harus menyapa satu-satu, benar sangat repot.

Scarlett berbisik ditelinga Theo berkata: "Kamu bagaimana mengingat orang ini."

Theo menggerakan alis mata, lalu berbisik ditelinganya: "Karena aku pintar."

Meskipun apa yang dia katakan benar, tapi Scarlett merasa, dia beberapa saat ini semakin tidak tahu malu, dulunya dia sangat dingin, mengapa sekarang menjadi semakin genit.

Melihat eskpresi Scarlett yang tidak puas ini, Theo merasa sangat senang, ujung bibirnya juga bergerak terlihat senyum.

Dan senyuman ini kebetulan dilihat oleh orang lain, lalu berkata: "Oh tuhan, aku tidak salah lihatkan, CEO Jin bisa tersenyum juga."

Orang yang disamping bersuara terkejut, apalagi terhadap Scarlett merasa penasaran, sebenarnya statusnya apa, sampai bisa membuat Theo yang dingin ini tertawa.

Scarlett melihat mereka begini, merasa sangat lucu, karena dia sudah biasa melihat Theo tidak ada rasa malu, dibilang mereka begini, merasa dirinya seperti orang yang aneh.

Dari kejauhan, Edward dan orang tuanya, juga memerhatikan kearah sini, melihat Theo dan Scarlett menarik perhatian orang lain yang seharusnya ini adalah milik Edward, menjadi sangat tidak senang.

Edward juga tidak mendengar perkataan ayahnya, karena saat ini dia, sudah menatap Scarlett sampai melamun.

Awalnya merasa Scarlett sangat cantik, hari ini kelihatannya, terlihat cantik sekali, terpikir dulu dengan Scarlett, dia merasa sangat marah.

Sangat menyesal, sampai akhirnya dia tidak mendapatkan dia, malahan Theo yang mendapatkannya.

Terpikir ini, dia melihat sampingnya Ayah Lin yang sedang berbicara dengan Desica, dalam hati merasa sangat tidak senang, meskipun Desica sangat cantik, tapi dibandingkan Scarlett, masih sangat jauh.

Melihat tatapan Edward yang melihat disini, Theo merasa sangat tidak senang, tidak disangka, pria brengsek ini sampai sekarang masih menatap Scarlett.

Hanya melihat dia memeluk pinggang Scarlett, membawa dia ketempat lain.

Scarlett merasa sangat aneh jadi bertanya: "Theo, kamu ingin bawa aku kemana?"

Theo dengan cemburu berkata: "Ada orang yang melihat kamu, sama seperti hantu yang tidak lari saja, membuat orang ingin memukul dia."

Melihat dia cemburu, Scarlett tertawa: "Hari ini udaranya merasa sangat asem."

Theo melihat gerakan ini, pastinya Edward baru sadar kembali, hanya melihat dia menyimpan perasaannya, merasa sikapnya sangat tegas.

Disaat ini, pembawa acara menyatakan pesta dimulai.

"Hari ini, adalah hari yang baik, Keluarga Lan dan Keluarga Lin, juga dihari yang baik ini, akan menjadi keluarga, mari kita memberi selamat pada kedua keluarga ini."

Baru selesai bicara sudah terdengar tepuk tangan yang meriah.

Scarlett melihat pembawa acara yang didepan berkata dengan heboh, tidak tahan berkata: "Aku merasa menikah, selain sepasang pengantin, paling capek adalah pembawa acara."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu