Innocent Kid - Bab 571 Janji

“Tuan Jin, benar-benar kebetulan.” Leon Fu menyapa dengan tersenyum, setelah melihat ruangan yang penuh dengan orang, dia sedikit tertegun.

Seluruh keluarga Jin ada, merasa dirinya sedikit lancang.

“Daddy!” Nesya berteriak dengan gembira, tapi kursi anak membatasi gerakannya, dia hanya bisa menurut duduk.

Melihat Leon Fu datang, seluruh keluarga meletakkan sumpitnya.

Theo Jin mengangguk, “Iya, benar-benar kebetulan, aku baru kembali dari luar negeri.”

“Benarkah? Kamu juga baru kembali.” Seru Leon Fu.

Ini benar-benar takdir.

Berbasa-basi sebentar, Leon Fu berjalan ke samping Nesya, dengan ringan menyentuh wajahnya, berkata dengan lembut : “Nesya, ayo ikut Daddy pulang.”

Mulut Nesya sedang memakan sebuah udang yang disuapkan oleh Ace, mulutnya penuh menggembung.

Tidak dapat berbicara, hanya menggunakan matanya emnatap Leon Fu.

Melihat mulutnya penuh dengan minyak, Leon Fu ingin mencari sesuatu untuk mengelap mulutnya.

Ace sudah mengambil tisu, membantu mengelap Nesya dengan teliti sampai bersih, sedikitpun tidak jijik.

Leon Fu terkejut melihatnya, dua anak ini begitu dekat, walaupun mereka baru bertemu dua kali.

Dia bisa melihat, Ace dididik dengan baik, seorang gentleman sejati.

Melihat ekspresi Leon Fu yang terkejut, Theo Jin berkata di samping : “Hubungan kedua anak ini sangat baik, Ace sangat menyukai Nesya.”

“Ace sangat pintar.” Kata Leon Fu menilainya.

Biasanya anak laki-laki seumuran Ace sangat nakal.

Mana mungkin bersedia berteman dengan anak perempuan ‘pungut’, dapat dilihat karakter Ace baik.

“Terima kasih kakak.” Nesya akhirnya menelan udang, berkata dengan menggemaskan.

Ace memberinya minum, sambil dengan perhatian meletakkan tangannya di bawah dagunya untuk menghindari air keluar ke lehernya.

Bisa dibilang seorang kakak laki-laki yang sangat perhatian pada adik perempuannya, memikirkan segala hal.

Tapi Leon Fu sebaliknya merasa merepotkan orang lain seperti ini sedikit tidak baik, dia berkata : “Nesya, kakak juga mau makan, jadi kamu makan sendiri ya?”

Tidak menunggu Nesya berbicara, Ace berkata dengan lemah lembut : “Paman, tidak apa-apa, Nesya masih kecil, aku mengurusnya itu keharusan.”

“Benar-benar pintar, kamu juga masih anak kecil, kalau begitu kami tidak mengganggu kalian lagi, Nesya, ayo kita pulang.”

Selesai bicara, Leon Fu mengulurkan tangan pada Nesya.

Walaupun Nesya masih sedikit tidak rela, namun tetap menurut meletakkan sumpitnya, membiarkan Leon Fu mengangkatnya ke dalam pelukannya.

Dia memeluk lehernya, berkata dengan manja : “Baik, Daddy.”

Rupa nya yang tidak rela namun masih menurut sangat menggemaskan.

Melihat Nesya akan pergi, Ace mendongakkan wajah kecilnya berkata : “Paman, Nesya masih belum kenyang.”

Dia masih memiliki banyak udang yang belum dikupas untuk Nesya makan, pergi begitu saja sangat tidak rela.

Sebenarnya Nesya sudah kenyang, perut kecilnya sudah menggembung.

Dia hanya ingin bermain dengan Ace, kakak lelaki ini sangat dia sukai, membuatnya ingin diam-diam membawanya pulang disimpan.

“Terima kasih, Ace, Nesya akan pulang bertemu Mommy nya, lain kali kamu bisa datang, paman akan menjamu kamu, bagaimana?”

Leon Fu berkata sambil tersenyum.

Ace juga mengerti arti perkataannya, setelah mendengarnya dia berkata dengan menurut : “Baiklah, lain kali paman harus bawa Nesya.”

“Tuan Fu, ayo duduk makan bersama.” Theo Jin mengundangnya.

Ayah Jin dan Ibu Jin juga bersuara menyatakan hal yang sama, berkata bisa bertemu adalah takdir, lagipula kedua anak ini sangat cocok, mungkin nanti akan bertemu lagi.

Yang paling utama adalah, mereka juga suka Nesya.

Melihat Ace bermain begitu gembira dengannya, mereka juga ingin cucu mereka lebih gembira.

Harus diketahui, sejak Scarlett Jiang menghilang, Ace sudah lama tidak begitu gembira.

Kemunculan Nesya, kebetulan mengisi fantasinya memiliki adik perempuan.

Keluarga Jin merasa, begini juga bagus, membuat Ace gembira adalah harapan terbesar mereka.

Tidak menunggu persetujuan Leon Fu, Theo Jin sudah memanggil pelayan memesan makanan.

Leon Fu tersenyum menolak berkata : “Terima kasih niat baik semuanya, Nesya sudah merepotkan kalian semua, makanan juga tidak usah. Istriku masih di rumah sakit, harus bergegas mengurusnya, lain kali pasti datang kembali berterima kasih.”

Dengan sopan, Keluarga Jin kembali bertanya tentang kondisi kesehatan istri Leon Fu.

“Kesehatannya memang kurang baik, tapi kali ini hanya kebetulan pingsan, tidak ada masalah serius.” Leon Fu menjawab dengan sopan.

Keluarga Jin baru tahu, bukan orang tua Nesya yang ceroboh, melainkan memiliki situasi khusus.

Tapi melihat Ace tidak rela, Keluarga Jin tidak ingin Nesya pergi.

Tapi Leon Fu bersikeras tidak tinggal lebih lama, hanya berkata lain kali akan datang bersama istri.

Keluarga Jin juga tidak memaksa lagi, mereka berbasa basi sebentar, lalu melepas mereka pergi.

Melihat rupa Nesya dan Ace yang saling tidak rela, Theo Jin tiba-tiba memiliki ide dan berkata : “Semuanya memiliki takdir bertemu, kalau begitu tidak perlu memilih hari lagi. Kebetulan minggu depan aku akan bertunangan, kalau begitu Tuan Fu bawa Nesya ikut berkumpul, alamatnya di Ballroom Hotel Green.”

Oscar Jin tampan, juga sangat ceria, berkata apapun tidak membuat orang merasa aneh.

Lagipula mukanya tulus mengundang mereka, membuat orang merasa penuh dengan ketulusan.

Setelah Leon Fu sedikit tertegun, dia tersenyum tulus berkata : “Selamat, selamat, sangat baik, aku pasti akan membawa istri dan anakku ke sana menyelamati kalian.”

“Baik, janji ya.” Oscar Jin berkata dengan gembira.

Dia menyukai keramaian, semakin banyak orang semakin baik, berharap semua orang menyaksikan janji indah dia dengan Devina Song.

Devina Song melihat rupanya yang bahagia, sedikit mengatupkan bibirnya.

Kedua orang tua melihatnya, juga tersenyum senang.

Sebelum pergi, Nesya berpamitan dengan setiap orang.

“Kakek nenek sampai jumpa, paman bibi sampai jumpa, kakak sampai jumpa, Daddy sampai jumpa.”

Suara nya yang kekanak-kanakkan, penuh dengan kepolosan anak kecil.

Keluarga Jin tidak merasa aneh, dalam waktu singkat, mereka sudah terbiasa.

Sebaliknya Leon Fu, merasa sedikit canggung.

Tapi anak ini tidak bisa dirubah, membuat kepala sakit.

Orang yang tidak tahu bisa mengira dia adalah anak keluarga ini.

Keluarga Jin juga berpamitan dengan Nesya, terutama Ace, dia mengejar di belakang berkata : “Adik, sampai jumpa minggu depan.”

Nesya menganggukkan kepala, “Kakak, sampai jumpa, sampai jumpa minggu depan.”

Kali ini tidak seperti terakhir kali, Ace tahu masih bisa bertemu lagi, hatinya tidak merasa kehilangan.

Asal melewati minggu ini, dia bisa bertemu kembali dengan Nesya di acara pertunangan Paman kecil, tanpa bisa di kendalikan sedikit berharap.

Leon Fu membawa Nesya pergi, Keluarga Jin meneruskan makan.

Sebelum pergi Leon Fu berpikir dalam hati, keluarga ini sangat menarik.

Dua kakak beradik sifatnya berbeda, seperti es dan api, tapi suasana sangat harmonis.

Ayah dan ibu juga sehat, masih ada anak yang sangat lucu, sebuah keluarga yang bahagia.

Tapi, dilihat-lihat, selalu merasa ada yang kurang.

Sampai setelah keluar, dia baru tersadar, ternyata istri Tuan Jin itu tidak ada.

Pantas dia selalu merasa di sampingnya kosong, seperti menyediakan tempat kosong?

Tapi tidak ada mangkuk dan sumpit, kelihatannya aneh.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu