Innocent Kid - Bab 538 Pria Ini Telah Menjadi Gila!

“Aku tidak akan membiarkanmu, kamu harus memberi tahu kamu ingin pergi kemana! Kami setuju untuk membantuku.”

Sophia Kai mengigit bibirnya, merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi dia.

Dia memiliki firasat yang buruk.

“Sekarang perjanjian kita sudah tidak penting, ku hitung sampai tiga jikalau masih tidak membiarkanku pergi aku tidak akan merasa sungkan!”

Tatapan Theo Jin dengan dingin melihat ke arah Sophia Kai, dia juga malas mendengar semua omong kosongnya.

Sekarang dia hanya mempunyai satu tujuan yaitu dengan cepat pulang ke negaranya.

Jika ada orang yang menghalanginya dia tidak akan melepaskannya.

Dibandingkan dengan Scarlett Jiang, perjanjian apapun itu semuanya adalah sampah!

“Kamu!”

Dengan marahnya Sophia Kai menginjak kaki Theo Jin tetapi seketika dia juga merasa ketakutan.

Wajahnya terlihat suram sekali seakan-akan seperti mayat yang kehilangan kesadaran.

Sophia Kai tidak ragu jikalau dirinya menahan pria ini maka dia akan dicampakkan keluar!

Pada akhirnya melepaskan dia dengan terpaksa.

Dia mengerutkan alisnya melihat ke arah punggung Theo Jin yang sedang berjalan keluar sambil meninggalkannya.

Dia berjalan dengan cepat, nafasnya tidak beraturan serta amarah yang terpancar dari badannya itu terlihat dari langkah kakinya yang terlihat sangat kacau.

Kelihatannya hatinya sedang kacau.

Sophia Kai melihat ke arah punggung Theo Jin dengan sangat lama, dirinya mengetahui alasan Theo Jin berubah dengan drastis.

Hanya Scarlett Jiang yang dapat membuat hati Theo Jin menjadi berantakan!

Beberapa jam kemudian, Theo Jin tiba di bandara sementara Oscar Jin datang menjemput kedatangannya.

Kedua saudara itu saling bertatapan, Oscar Jin melihat tatapan mata Theo terlihat penuh dengan amarah.

Dari tatapan mata itu, dapat diketahui pemikirannya Theo.

Scarlett Jiang merupakan jiwa dari kakaknya dan ketika dia mengalami masalah, kakaknya akan berasa di ambang kehancuran.

“Kak...”

Untuk sesaat semua pikirannya kacau, Oscar Jin ingin menenangkan dia tetapi satu katapun tidak dapat keluar dari mulutnya.

Theo Jin tidak melihatnya, wajahnya terlihat tegang dan terlihat sangat tenang.

Tetapi tangannya yang sedang memegang telepon genggam itu terlihat bergetar, inilah perasaan dia sekarang.

Oscar Jin mengikuti Theo Jin dari belakang sambil melihat punggungnya.

Postur tubuh yang tinggi tegap itu tampak terlihat jatuh.

Melihat ini membuat suasana hati Oscar Jin terlihat suram.

Semenjak turun dari pesawat hingga sekarang Theo Jin tidak berbicara kepadanya.

Hal yang paling sering dilakukan hanyalah mengerahkan semua orang untuk mencarinya.

Yang dilakukan oleh Theo Jin adalah mengerahkan seluruh kemampuan orangnya dan koneksi yang tersedia untuk menemukan Scarlett Jiang.

Mencari kesetiap sudut bea cukai dan di pelosok pelabuhan.

Waktu berjalan setiap menit dan detiknya tetapi tidak ada satupun yang menemukan Bella Jiang maupun Scarlett Jiang.

Mereka seperti lenyap tertelan bumi.

Theo Jin tampaknya menjadi lebih diam.

Dia duduk di sebelah, kedua tangannya menutup setengah dari wajahnya dant tidak sekalipun terlihat ekspresi darinya.

Sambilan menunggu suasana semakin menjadi tegang, semua orang sangat khawatir dan tidak ada yang berbicara.

“Tuan, tuan muda….”

Seseorang yang muncul memecahkan kesunyian ini.

Pintu terbuka, dengan muka yang pucat juga tubuh yang dibaluti perban Levita Zi berjalan terpincang-pincang ke arah Theo Jin.

Mendengar kabar Theo Jin pulang, dia langsung dengan segera keluar dari rumah sakit.

Dia tidak akan lupa kata-kata yang diucapkan Theo Jin sebelum pergi.

Pada saat melihat wajah Theo Jin yang penuh amarah, membuat dirinya merasa ketakutan.

Dari kejauhan Oscar Jin melihat kearahnya sambil bertanya: “Levita Zi, kenapa kamu tidak beristirahat di rumah sakit dan memilih untuk kemari?”

Levita Zi tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menatap ke arah Theo Jin.

Dia mengangkat kepalanya seketika Levita Zi merasakan ketakutan.

Tatapan Theo itu ketika melihat kearahnya menjadi berubah lebih tajam.

Tiba-tiba dia berdiri dari kursi, seluruh tubuhnya seperti ini mencengkramnya tanpa melepaskannya sedikitpun.

Tatapan yang haus akan darah sambil melihat ke arah dia seakan-akan melihat seseorang yang penuh dengan dosa dan ingin menancapkan pisau ke arahnya.

“Sampah!”

Dengan amarah yang sudah tidak tertahankan dengan kerasnya melontarkan kata-kata kasar yang membuat dia tidak bisa bernafas.

Kaki Levita Zi terasa lemas, dia terlihat sangat ketakutan dan membuat dia berlutut di hadapan Theo Jin.

Dengan raut muka yang menyesal berkata: “Maaf tuan muda, Levita bersalah dan berilah aku satu kesempatan lagi.”

“Tidak ada kesempatan buatmu bahkan tidak bisa menjaga diri sendiri, apakah aku harus memperkerjakan kamu? Mulai hari ini kamu pergi saja keluar negeri!”

Theo Jin berteriak sambil mengepalkan tangannya.

Ekspresi itu membuat hati Levita Zi menjadi terpukul.

Dengan perasaan ketakutan dia memeluk kakinya Theo Jin mencoba untuk mengubah pemikirannya.

Air mata mulai memenuhi kedua matanya, Levita Zi memohon: “Jangan, tuan muda…..”

Theo Jin merasa sangat jijik melihat dia memeganginya.

Amarahnya ini tidak lagi bisa membuat dia berpikir dengan akal sehat, dengan kasarnya dia menghempaskan orang ini.

Dengan mata yang memerah berkata, “Pergi!”

Levita Zi yang terjatuh di sampingnya itu layak seperti sebuah sampah.

Dia terjatuh ke lantai dengan memalukan.

Menghadapi kebrutalan Theo Jin, Oscar Jin terlihat ketakutan.

Dia belum pernah melihat Theo Jin yang kehilangan kendali seperti ini, dia terlihat seperti seekor binatang buas yang keluar dari kandangnya, seperti ingin menghancurkannya tanpa mencabik-cabiknya.

Takut jika Theo Jin melakukan sesuatu diluar kendali, Oscar Jin berdiri di depan Levita Zi untuk menghadangnya.

Theo dengan raut wajah yang dalam sambil melangkah, membuat seluruh tubuh Levita terasa takut.

“Jika dia mati, kamu juga harus….”

Perkataan Theo Jin yang dingin dan tatapan yang sangat gelap mengisyaratkan dia untuk membunuhnya sampai tulang berakarnya.

Belum selesai dia berbicara tetapi Levita Zi sudah tahu apa yang dia akan katakan.

Theo Jin menatapnya dia ingin melihat kematiannya serta menguburkannya bersama dengan Scarlett Jiang!

Pria ini sudah gila!

Melihat situasi kurang baik, Oscar langsung menghentikannya.

“Kak, kakak tenanglah….”

“Minggirlah jika tidak aku akan memukulmu!”

Perkataan yang dilontarkan itu membuat tatapan Theo Jin yang memerah sambil melihat ke arah Oscar Jin tanpa peduli dia itu siapa.

Oscar Jin menelan ludahnya, kedua tangannya megelus dada dan berteriak, “Kak, kakak ipar tampaknya masih hidup dan mungkin Bella Jiang membawanya keluar negeri. Sekarang yang terbaik itu adalah tidak mengetahui kabar tentang mereka, kamu tenang dulu siapa tahu ada orang yang bisa menyelamatkan kakak ipar!”

Setelah beberapa saat tidak berkata, Oscar Jin membuka matanya menyadari bahwa Theo Jin menghentikan langkahnya.

Nyawa Scarlett Jiang terlihat sebuah saklar.

Hatinya yang kehilangan kendali tersebut lama kelamaan menjadi tenang.

Emosi Theo Jin lama kelamaan memudar, ekspresinya sudah terlihat mulai stabil.

Melihat ekspresinya kembali normal, Oscar Jin merasa tenang.

Telapak tangannya mengeluarkan keringat dan dia memberikan isyarat kepada Levita Zi untuk bergegas pergi.

Dia mulai menghibur dan berkata: “Kak, tidak apa-apa kami telah melakukan pencarian dan pasti akan menemukan kakak ipar.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu