Innocent Kid - Bab 821 Selamat Bergabung Dengan Kami

Leon Fu melipatkan kedua tangannya di dadanya, bersandar pada kursinya, lalu menyindir,”Jika aku melepaskanmu sekarang, apakah kamu kira aku akan bergabung dengan kalian?”

Catherina menepiskan rokoknya, bibirnya terlihat memerah seperti api.

Ia menghisap rokoknya, mendekati Leon Fu, lalu menghembus ke arah wajahnya, asap berwarna putih mengaburkan pandangan Leon Fu.

Suaranya terdengar seperti suara setan,”Jika kamu dapat melepasnya semudah itu, aku tidak akan mungkin mengucapkan perkataan seperti ini.”

Catherina berhasil mendapatkan kelemahannya, sehingga ia tidak bisa memberontak.

Leon Fu menyingkirkannya dengan wajah yang tidak berekspresi, lalu berbicara dengan nada yang jijik,”Pergi.”

Catherina mengundurkan diri, lalu mematikan rokoknya yang sedang menyala di dalam asbak dengan santai.

Ketika melihat Leon Fu kembali mengambil alkohol tersebut, ia pun mengingatkan,”Besok adalah hari dimana kamu akan menduduki jabatan tersebut secara formal, kamu sebaiknya tidak menyebabkan masalah lain.”

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.”

Leon Fu kembali membuka botol alkohol tersebut, ekspresi wajahnya terlihat sangat datar.

Catherina hanya berusaha untuk memperingatinya sejenak.

Leon Fu terlihat putus asa, namun ia masih memiliki perhitungan tersendiri mengenai hal yang ia lakukan dalam hatinya.

Pada saat ini, musik di dalam bar langsung berubah menjadi sangat bersemangat dan terdengar sebagai sebuah panggilan, sekelompok orang pun mulai memasuki lantai dansa.

“Ayo pergi menari?”

Ia menarik Leon Fu untuk pergi bersamanya, namun lawannya itu langsung menolaknya.

Catherina tersenyum konyol, berdasarkan penampilan Leon Fu, ia sepertinya hanya akan meminum alkohol saja.

Ia bahkan tidak menerima orang lain menyentuhnya, Scarlett Jiang benar-benar menghabiskannya.

“Pengecut.”

Ia menyindir Leon Fu sejenak, lalu Leon Fu meliriknya dengan dingin dan tajam.

Selanjutnya, ia tidak mempedulikan lelaki dengan ekspresi wajah yang menegangkan itu lagi dan mulai memasuki lantai dansa seiring dengan berputarnya lagu.

Semua orang terlihat menari gila-gilaan, keramaiannya itu benar-benar sangat menakutkan, namun Leon Fu tetap saja merasa sangat kesepian.

Catherina menari hingga seluruh tubuhnya dipenuhi keringat, ia kemudian kembali ke tempat awal untuk mencari Leon Fu, namun ia tidak melihatnya.

Ia diam-diam berpikir ia mungkin saja pulang, ketika ia berpaling, ia melihat seorang lelaki mabuk sedang terduduk di lantai.

Ia memarahinya secara perlahan, melewatinya dan menendangnya sambil berteriak,”Hei, cepat berdiri.”

Leon Fu tidak menjawab, Catherina berusaha keras untuk memikulnya naik, lalu mengantarnya kembali ke tempat tinggalnya.

Leon Fu tertidur sangat manis malam ini.

Di dalam mimpinya, ia bersama dengan Scarlett Jiang, mereka pergi ke tempat yang tidak ada sedikitpun gangguan dan melalui hari-hari mereka tanpa rasa khawatir.

Kemanisannya setiap hari membuatnya tertawa, tertawa hingga ia akhirnya terbangun.

Cahaya yang menusuk mata bersinar melalui jendela yang tidak ditutupi oleh tirai, kepala Leon Fu benar-benar terasa sangat sakit hingga hampir saja meledak.

Ia berusaha keras untuk mengangkat tangannya dan menghalanginya, ia merasa sangat benci terhadap cahaya ini, cahaya yang sudah membangunkannya dari mimpinya.

Pada saat ia ingin memejamkan matanya dan kembali melanjutkan mimpinya, sebuah suara bel pintu tiba-tiba berdering.

Leon Fu pergi membuka pintunya dengan wajah yang datar, orang yang berdiri di luar pintu adalah Catherina.

Ia melihat Leon Fu tampil dengan rambutnya yang berantakkan, serta pakaian yang lusuh, dagunya dipenuhi oleh jenggot yang baru saja tumbuh, sehingga ia pun tahu bahwa orang ini sepertinya baru saja bangun.

Setelah melirik jam, Catherina langsung mendorongnya dan berkata,”Aku akan membawamu ke pusat penelitian jam sembilan nanti, cepat persiapkan dirimu.”

Leon Fu yang sedang mengantuk langsung terkejut, ia pun mencuci wajahnya dan menggosok giginya dengan kecepatan yang paling tinggi, lalu mencukur bersih jenggotnya, pada saat ia keluar, penampilannya tentu saja sudah terlihat berbeda dari sebelumnya.

“Ayo jalan,”ucap Leon Fu dengan sikap yang datar.

Catherina meliriknya beberapa kali, ia pun menghela nafas dalam hati, orang ini benar-benar memiliki penampilan yang sangat baik, sayan sekali matanya itu buta.

Leon Fu menaiki mobil miliki Catherina untuk pergi kesana, ketika tiba di mobil, ia pun kebingungan.

Ia langsung berkata dengan tidak sabar,”Kalian sudah setuju aku bergabung di pusat penelitian, ini berarti kalian sudah menyetujui diriku, untuk apa kalian masih mempermainkan semua ini.”

“Ini adalah keinginan Tuan Buckland, aku hanya melaksanakan perintahnya saja.”

Suara Catherina terdengar tenang, ia tidak marah terhadap sikap Leon Fu yang mengesalkan itu.

Ekspresi wajah Leon Fu terlihat mendingin, ia pun tidak berbicara lagi.

Catherina meliriknya sejenak dan menyalakan mesin mobilnya.

Di sepanjang perjalanan, suasana hati Leon Fu tidak terlalu baik, sehingga ia pun tidak berbincang dengan Catherina.

Catherina fokus mengendarai mobilnya, ia sesekali meliriknya dari kaca spion, ekspresinya terlihat tidak jelas, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.

Leon Fu tidak melihatnya, ia tidak dapat menentukan dimana mereka sekarang, sehingga ia hanya bisa merasakannya melalui pergerakan mobilnya.

Jalanan yang dilalui adalah jalanan menanjak, terlebih lagi juga terdapat banyak likuan, ia menebak bahwa tempat yang akan mereka tuju adalah tempat yang berada di pegunungan atau sejenisnya.

Buckland adalah orang yang memiliki sikap yang hati-hati, tempat yang ia pilih tentu saja bukan tempat yang mudah dicari.

Leon Fu berpikir dengan sikap dinginnya.

Ia tidak terlalu mengenali tempat ini, sehingga ia pun kembali kebingungan, sekalipun ia ingin mengundurkan dirinya lain kali, ia tetap saja tidak akan bisa mengungkapkan alamat dari tempat ini.

Jika membahas mengenai kelicikan dan kewaspadaan, maka Buckland adalah ahlinya.

Setelah lebih dari satu jam berlalu, mobil pun akhirnya berhenti.

Sepertinya ada orang yang kemudian menyambut mereka, ia lalu berbincang dengan Catherina menggunakan sejenis bahasa yang aneh, Leon Fu tidak dapat mengerti percakapan tersebut.

Mereka seharusnya sengaja melakukannya untuk menjaganya dari dirinya.

Leon Fu kemudian dintuntun seseorang memasuki sebuah tempat.

Leon Fu merasa semakin kurang sabar, untung saja akhirnya ada orang yang datang dan melepaskan kacamatanya pada saat ini.

Ini adalah sebuah pusat penelitian yang sangat luas, yang menampung beberapa laboratorium penelitian yang juga luas.

Lainnya, beberapa laboratorium penelitian ini dilengkapi dengan perlatan medis yang sangat mewah, sehingga bisa saja disebutkan sebagai tempat suci bagi para penggila dunia kedokteran.

Leon Fu berani menjamin, bahkan laboratorium penelitian yang paling baik di dunia pun tidak akan semewah laboratorium milik Buckland ini.

Leon Fu meliriknya beberapa kali, lalu melihat ke arah sekeliling dan mengingatnya satu persatu dalam hati.

Ekspresi wajahnya tetap saja tidak telrihat berubah, Leon Fu menajamkan tatapannya, salah satu dari mereka adalah Buckland.

“Kalian sudah tiba, kami sudah menunggu lama sekali disni.”

Buckland meninggikan bahunya, melihat ke arah sekeliling, membuka lebar tangannya dan bertanya dengan penuh rasa percaya diri,”Bagaimana keadaan tempat ini, tidak terlalu buruk, bukan?”

Pertanyaannya itu, beserta nada bicaranya itu, jelas-jelas hanya ingin menyombongkan semua benda yang ia miliki.

Leon Fu melirik ke sekeliling sejenak, tatapan matanya terlihat bergemilang sejenak, ia kemudian tersenyum hangat dan memujinya,”Tentu saja, benar-benar sangat bagus, ini adalah pusat penelitian paling lengkap yang pernah kutemui.”

Setelah baru saja selesai berbicara, Leon Fu menyadari bahwa lelaki yang berada di sampingnya, yang juga merupakan Profesor Currie itu sedang memperhatikan dirinya.

Buckland melihatnya dan saling bertatapan, lalu memperkenalkannya,”Ini adalah Profesor Currie, kalian pernah bertemu sebelumnya, kalian akan menjadi rekan kerja sama kedepannya.”

“Selamat bergabung dengan kami,”reaksi Profesor Currie terlihat terlalu agresif dan kurang natural.

Leon Fu sudah memperhitungkannya dalam hatinya, ia sudah mengetahui namanya sebelumnya, namun ia tampil seperti ini.

Lelaki ini pasti tidak mudah dihadapi.

Sepertinya Buckland cukup percaya padanya.

“Senang sekali bertemu denganmu.”

Mereka berdua mengulurkan tangan mereka dan tersenyum dengan sikap formal.

Mereka saling bertukar tatapan sejenak, tatapan mereka terlihat dipenuhi oleh gemilang yang kurang jelas, namun cahaya lampu yang redup di sekelilingnya itu berhasil menyembunyikannya.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku My Fate With You, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu