Innocent Kid - Bab 879 Mengulurkan Tangan Tidak Memukul Wajah Senyum

Berjalan keluar ruang perjamuan Scarlett Jiang juga tetap bisa mendengar para nona bangsawan di belakang suara diskusi.

Bahagiakah?

Bisa ketemu laki-laki yang sayang dia seperti awal, dia tentu bahagia.

Dalam mata Scarlett Jiang penuh dengan senyuman kebahagiaan yang tidak bisa disamarkan.

Tiba-tiba dia seperti kepikiran apa, dan bertanya Theo Jin,” Oh iya, Theo, kamu pergi meninggalkan para tamu, apakah tidak terlalu baik?”

Lagian, hari ini dia pemimpin utama, karena dia lelah dan pergi, bukankah itu sangat kekanakan.

Theo Jin tidak peduli dan senyum, dia membelai Nesya yang dalam pelukannya dan menjawab dengan pelan,” Apa ada hal yang lebih penting dari kamu?”

Satu kata yang sederhana dan perasaan yang dalam, membuat hati Scarlett Jiang berdetak cepat, di sudut bibirnya terangkat sedikit.

Walau sudah menikah begitu lama, tapi Theo Jin selalu memberikan dia perasaan seperti masa jatuh cinta.

Sepanjang jalan wajah Scarlett Jiang penuh dengan senyuman, bahkan semua kelelahan itu sudah hilang.

Sampai di rumah, Scarlett Jiang membawa kedua anak kecil mandi.

Setelah itu, satu tangan menggendong satunya baring di atas tempat tidur, dan menceritakan dongeng untuk menghibur mereka tidur.

Walau pun energi anak kecil penuh, tapi setelah kelelahan, juga tidur dengan cepat.

Satu cerita dongeng belum selesai, Ace dan Nesya sudah tertidur pulas.

Scarlett Jiang menyelimuti mereka dengan baik, baru kembali ke kamar sendiri.

Theo Jin juga tidak santai, melainkan duduk di depan komputer menyelesaikan masalah perusahaan.

Baru menduduki posisi presdir, pekerjaan juga banyak diantarkan kemari.

Melihat Scarlett Jiang masuk, Theo Jin tersenyum, langsung melepaskan pekerjaannya, dan menggendong Scarlett Jiang baring di tempat tidur.

Scarlett Jiang juga benar sudah lelah, berbaring dalam pelukan Theo Jin tidak lama, juga tertidur pulas.

Theo Jin melihatnya sudah terdiam lama, memastikan dia sudah tertidur , baru melepaskannya dan turun dari tempat tidur dan mulai menyelesaikan masalah pekerjaan.

Pagi keesokan hari.

Scarlett Jiang masih belum bangun, Theo Jin sudah tiba di perusahaan.

Baru berjalan masuk perusahaan, gadis kecil di depan resepsionis wajah memerah, dan juga dengan berhati-hati berlari mendekati.

“Presdir, ada orang yang ingin menemuimu.”

“ Siapa?”

Theo Jin berhenti, dengan tatapan dingin melihat muka gadis kecil resepsionis, dan bertanya dengan datar.

“ Tuan itu bilang dia adalah paman besarmu, ada bisnis yang ingin dia bahas, sekarang berada di ruang tamu.”

Gadis kecil resepsionis berbicara dengan jujur , masih tidak lupa tanya,” Kamu mau bertemu dengannya?”

Awalnya dia tidak berencana membawa laki-laki itu masuk ke perusahaan.

Tapi ketika laki-laki itu bilang dia adalah paman besar presdir mereka, dia juga tidak berani menyinggung, hanya bisa membiarkan dia masuk.

Paman besar

Dua kata itu, membuat Theo Jin kepikiran Simon Fang.

Selain dia, tidak ada orang yang begitu tebal menempel ke atas.

“ Kamu beritahu dia, aku tidak ada di perusahaan, nanti suruh CEO Jin pergi melayani.”

Theo Jin sangat dingin dan melemparkan kata itu, setelah itu, melangkah besar ke dalam lift.

Di dalam kantor CEO Oscar Jin mendapat panggilan ini, seluruh orang tidak baik.

Dia langsung menuju ke dalam kantor presdir, tidak memedulikan wajah dan bicara:” Abang, bagaimana kamu boleh begini, apakah kamu melemparkan ubi panas kepadaku! Kamu tidak tahu, paman besar kakak ipar itu seberapa menjengkelkan! Lagian dia datang mencarimu, bukan aku!”

Theo Jin yang sedang meninjau dokumen alisnya sedikit terangkat, meletakkan pulpen yang ada di tangannya, dan mengangkatkan kepala melihat ke arah Oscar Jin,” Dia datang untuk membahas bisnis, sebagai pebisnis, tidak ada teori menutup bisnis di luar pintu.”

Oscar Jin tercengang melihat Theo Jin.

Dia tidak mengerti, kenapa tiap kali berantem dengan abangnya tidak pernah menang!

“ Tunggu waktu paling sibuk sudah lewat, aku kasih kamu cuti.” Theo Jin terdiam sebentar, dan bilang.

Godaan ini terhadap Oscar Jin sangat besar.

Dia langsung mengganti ekspresi ketawa, mengangguk kepala seperti menggosok bawang putih,” Baik, kamu tenang saja, aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik!”

Ruang tamu.

Simon Fang sudah minum bergelas-gelas air teh, bahkan juga sudah pergi ke kamar mandi berulang kali.

Tetap saja tidak ketemu dengan Theo Jin.

“ Nona, presdir kalian begitu sibuk?

Simon Fang akhirnya tidak tahan, berjalan keluar mencari gadis kecil di resepsionis dan bertanya.

Gadis kecil resepsionis juga baru saja selesai telepon dengan Oscar Jin, dia menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak bersalah,” Tuan, aku baru saja sudah telepon kepada presdir, tapi presdir hari ini ada urusan tidak ada di perusahaan, jadi, CEO Jin kami yang akan membahas bisnis dengan kamu, kamu lihat apakah boleh?”

CEO Jin?

Simon Fang ragu sebentar, mengingat Oscar Jin juga sudah mengerti.

“ Baik.”

Dia menyetujuinya, dan juga menerima takdir kembali ke ruang tamu.

Melihat sepoci teh sudah diminum habis, Oscar Jin akhirnya datang dengan santai.

Dia mendorong pintu kaca, suara juga ikut berbunyi ,” Maaf, sudah membuat kamu lama menunggu, hari ini masalah perusahaan ada sedikit banyak.”

Sudah bilang mengulurkan tangan tidak boleh memukul wajah senyum.

Oscar Jin sekali masuk langsung minta maaf dulu, Simon Fang juga sudah jengkel tunggu begitu lama, juga hanya bisa telan kembali ke dalam perut.

“ Hehe (ketawa), tidak apa-apa!”

Simon Fang tertawa canggung, dan berdiri menjabat tangan dengan Oscar Jin.

“ Silakan.” Oscar Jin berjabatan tangan dengannya, dan duduk di sofa depan Simon Fang.

“ Begini, kemarin aku sudah memperkenalkan diriku sedikit.”

Simon Fang sekali duduk, wajahnya penuh dengan senyuman dan mulai membangun hubungan,” Aku paman besarnya Lett, dilihat dari hubungan kerabat, kita juga adalah satu keluarga!”

Dalam hati Oscar Jin sangat menghina, tapi di wajah tidak menunjukkan apa pun, bahkan masih tersenyum.

Dia tidak menganggukkan kepala , juga tidak membantah.

Simon Fang diam-diam mengamati ekspresi Oscar Jin, setelah melihat tidak ada perbedaan dan lanjut bicara:” Kebetulan sekarang aku punya proyek yang bagus, bagaimana CEO Jin lihat dulu?”

Dan mengeluarkan satu lembar dokumen yang rata dari tas yang selalu dia bawa, dan taruh di atas meja dan geser ke depan Oscar Jin.

Oscar Jin mengambilkan dokumen itu, melihat dengan sekilas, bahkan tidak melihat isi di dalamnya dengan teliti.

Abangnya menyuruhnya datang bukan untuk membahas bisnis, hanya pergi menangani pria yang sulit ini sudah cukup.

“ Tunggu aku selesai melihatnya pasti akan memberikan kamu jawaban.”

Simon Fang tertegun, dia sama sekali tidak ke pikir Oscar Jin akan bersikap begini.

“ Eee, CEO Jin, tidak boleh sekarang melihat selesai?” wajahnya penuh dengan kebingungan, dan bertanya.

Oscar Jin mengerutkan bibirnya dan tersenyum, rasa ini semuanya berbeda dengan Theo Jin, dan mengungkapkan kecerahan seperti abang tetangga, yang dewasa.

“ Kerabat ya kerabat, bisnis ya bisnis, kita harus bisa membedakan urusan umum sama pribadi, benar tidak? Kita juga harus menjalankan proses satu per satu, tidak ada pengecualian untuk siapa pun, kalau begitu tidak adil terhadap orang lain.”

Kata Oscar Jin berhenti sejenak, dan tersenyum lagi bilang:” Kamu juga orang yang memiliki perusahaan, seharusnya mengerti kesusahanku.”

Sikap Oscar Jin ini minyak garam tidak bisa masuk, juga membuat Simon Fang tidak berdaya.

Lagian, perkataan Oscar Jin, dia tidak bisa membantah.

Akhirnya hanya bisa bilang satu kata,” Baiklah kalau begitu, semoga CEO Jin cepat memberikan aku jawaban.”

Kemudian menahan emosi, di bawah tatapan Oscar Jin meninggalkan perusahaan.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu