Innocent Kid - Bab 952 Lebih Menguntungkan Siapa

“Apakah ada masalah?” Scarlett bertanya dengan cemasnya.

Beberapa hari ini George memegang kendali Fang’s Corp, jika terjadi sesuatu masalah maka tidak akan membuat dia lancar.

“Tidak apa-apa, hanya masalah kecil”

George mengatakannya dengan santai, “Ada bantuan dari adik ipar, tidak akan ada masalah.”

“Baiklah jika begitu.” Scarlett menghela nafas lega.

Dia menusuk sepotong buah lalu memakannya kemudian memalingkan wajahnya ke Theo: “Telah menyusahkanmu.”

“Tidak menyusahkanku.”

Jika bisa membuatmu tenang, segala macam cara pasti dilakukan oleh dirinya.

Scarlett tersenyum dan kepikiran sesuatu lalu bertanya: “Kakak, beberapa hari ini paman besar dan paman kedua mereka tidak merepotkanmu bukan?”

“Mereka mempunyai niat tersebut tetapi memiliki keberanian, sekarang aku adalah orang bertanggung jawab di Fang’s Corp, setidaknya mereka sedikit takut.”

George tidak ingin dia mengetahui terlalu banyak, itu akan membuat dia merasa cemas.

“Jika mereka merepotkanmu dan kamu tidak bisa menyelesaikannya maka kamu bisa meminta bantuan dari Theo.”

George tertawa, “Terima kasih, aku tidak akan sungkan.”

Pada saat ini, Theo yang terdiam akhirnya membuka mulutnya : “Apakah penyelidikan mengenai kecelakaan mobil kakek telah diselidiki”

Setelah mengingat ini, Scarlett baru menyadari masalah tersebut, “Betul, bagaimana perkembangan lebih lanjut mengenai kecelakaan mobil tersebut?”

Olivia mengelengkan kepala, “Tidak ada, informasi terkini dari pihak kepolisian adalah sedang menyelidikinya.”

“Jadi tidak menemukan sesuatu?” Scarlett mengerutkan dahi sambil bertanya.

“Tidak ada.”

Scarlett berpikir dan berkata: “Sudah menyelidikinya selama beberapa hari namun belum memiliki perkembangan lebih lanjut, kelihatannya ini bukanlah kecelakaan yang biasa.”

Jika hanya kecelakaan biasa pastinya dalam sekejap ini sudah bisa menyelidiki penyebabnya.

Tetapi sekarang belum, jadi masalah ini tidaklah mudah.

“Walaupun mengetahui semua ini tidak seperti itu tetapi kita tetap tidak bisa berbuat apa dan hanya bisa menunggu laporan dari polisi.” George berkata.

Scarlett menghela nafasnya : “Berharap kebenaran ini bisa segera terungkap.”

Suasananya menjadi sedikit intens, Olivia tidak ingin mereka tenggelam dalam suasana sepert ini dan tersenyum : “Baiklah, tidak usah membicarakannya lagi, kita bicarakan yang lain.”

Scarlett sedikit menganggukkan kepalanya, “Baiklah.”

Beberapa orang disini berbincang-bincang hingga pukul sebelas kemudian beristirahat di kamar masing-masing.

Scarlett dan Theo masih beristirahat di kamar tamu yang dulu.

“Theo, kamu menganggap siapakah yang ingin mencelakai kakek?” Scarlett bertanya dengan curiga.

Theo memeluknya dan menganalisa : “Jika bukan kakek yang terlebih dulu membuat sebuah surat wasiat, jadi hal ini akan lebih menguntungkan siapa?”

Lebih menguntungkan siapa?

Tanpa memikirkannya Scarlett langsung berkata : “Paman tertua.”

Surat wasiat jelas tertulis bahwa Fang’s Corp akan di serahkan kepada George dan keluarga, jika tidak ada surat wasiat maka kemungkinan besar Darius yang akan memegangnya dan juga itu akan paling menguntungkan keluarga paman besar.

“Ini hanya sebuah kecurigaan, kita tidak memiliki bukti.”

“Tetapi kenapa paman tertua bisa mencelakai kakek?” Scarlett masih tidak bisa menerima tebakan ini.

Apakah benar paman sekejam itu?

“Burung mati demi makanan, orang mati juga demi harta, tidak ada sesuatu yang mustahil.”

Theo menariknya lebih dekat, kedua orang itu saling bertatapan lalu sambil membelai rambut Scarlett yang ada di telinganya dan dengan lembut menenangkannya, “Masalah ini jangan terlalu dipikirkan, mungkin saja paman tertua, mungkin saja paman kedua, juga mungkin saja saingan bisnis jadi kamu tidak usah membebani dirimu sendiri.”

Scarlett menganggukan kepala, “Aku mengerti.”

“Baiklah, beristirahatlah lebih awal, bukankah besok kamu masih harus menemani ibu dan kakek di rumah sakit?”

“Ya, aku mengerti.”

Dengan patuhnya Scarlett berbaring dan berada dalam pelukan Theo, setelah beberapa dia telah tertidur dengan tenang.

...

Malam tanpa mimpi.

Pada saat Scarlett terbangun, waktu sudah sedikit terlambat dan di sisi lain kasurnya sudah kosong.

“Scarlett sudah bangun.”

Olivia yang melihat dia turun, dengan tersenyum dan memberikan salam kepadanya.

“Iya, bibi.” Scarlett melihat sekitaran, “Mereka semuanya sudah pergi?”

“Pagi-pagi sekali mereka telah berangkat ke perusahaan.” Olivia meletakkan buku yang ada di tangannya, “Sudah lapar? Aku akan mengambilkan semangkuk sup untukmu.”

Setelah berkata, dia berdiri lalu pergi ke dapur.

“Tidak usah, bibi.” Scarlett menghadang dirinya, “Aku tidak lapar.”

Olivia kemudian duduk kembali, “Baiklah, setelah ini juga harus makan siang, ketika selesai makan siang, kita baru pergi ke rumah sakit.”

“Baik.” Scarlett menganggukkan kepalanya.

Theo telah pagi-pagi bersama dengan George menuju ke Fang’s Corp

Begitu dia masuk ke Fang’s Corp, seketika langsung menjadi pusat perhatian semua orang.

“Siapa orang disamping direktur itu? Kenapa begitu tampan?”

“Tidak tahu, awalnya aku selalu mengira direktur sudah sangat tampan, tidak disangka ada yang lebih tampan dari dirinya.”

“Kenapa telihat begitu tidak asing?”

“Ah! Bukankah itu adalah Theo dari Jin’s Corp? !”

...

Pada saat itu ada seseorang yang berteriak tanpa terkendali.

Ketika orang lain mendengarkannya, semuanya membuka matanya dengan lebar, Theo... Theo Jin!

Jadi benar orang tersebut adalah Theo Jin!

Pria legendaris itu akhirnya muncul di hadapan mereka.

“Adik ipar, kamu tidak usah menghiraukan.” George takut jika Theo tidak akan terbiasa dengan tatapan yang tidak terkendali itu.

“Tidak apa.”

Theo melambaikan tangannya tidak peduli.

“Darius, kabar buruk!”

Dengan paniknya Simon berlari ke kantor anaknya.

Darius yang melihatnya sambil mengerutkan dahinya, “Pa, sudah berapa umurmu, kenapa masih tidak terkendali seperti ini?”

Simon tidak peduli apa yang dikatakan oleh anaknya tersebut, “Theo sudah datang.”

“Apa?” Darius berdiri tercengang, “Kenapa dia bisa datang?”

“Pasti si George yang meminta bantuannya.” Setelah mengatakan hal tersebut, Simon mengeretakkan giginya.

Awalnya mereka ingin mengikat Theo juga karena pernah bekerja sama sekali tetapi sekarang Theo sama sekali tidak memberi mereka sebuah kesempatan.

Dengan sedikit mencibir, Darius tersenyum dingin, “Aku tidak mengira bahwa George begitu cerdik.”

“Jika aku tidak salah itu pasti berkaitan dengan urusan kemarin.”

Karena kerja sama kemarin belum tercapai, banyak direktur yang mengeluh tentang George.

“Dia pasti ingin menenangkan para direktur.” Darius mengepalkan tangannya dan tersenyum dengan dingin, “Kali ini dia beruntung bisa melarikan diri.”

Simon mengerutkan dahinya, “Apakah kita tidak menghentikannya?”

“Itu adalah Theo, apakah kita bisa menghentikan dia?”

“Lalu bagaimana, apakah kita hanya melihat George dengan seperti itu?.”

Darius menyipitkan matanya, “Sekarang yang kita bisa lakukan adalah memikirkan cara untuk bekerja sama lagi dengan Theo.”

“Kerja sama?” Simon mengerutkan dahinya lebih dalam, “Apakah dia akan setuju?”

Darius melirik ke ayahnya, “Bukankah aku mengatakan memikirkan caranya? Jika dia tidak setuju maka kita yang harus memaksakannya agar setuju.”

Dia tidak akan membiarkan George melanjutkan kesombongannya.

Simon mengerti dan menganggukkan kepalanya, “Baiklah aku mengerti, aku akan mencari Theo untuk berdiskusi.”

“Apapun yang terjadi kita harus membuat dia setuju untuk bekerja sama dengan kita, bahkan jika kita harus rugi sekalipun.”

Dengan bantuan dari Jin’s Corp, George baru bisa mengambil alih Fang’s Corp tetapi apakah dia mampu untuk berdiri stabil itu sangat sulit untuk dikatakan.

Dia harus merebut Fang’s Corp dengan tangannya sendiri.

Darius menaikkan bibirnya untuk tersenyum dan tatapan matanya diliputi rencana.

Kedatangan Theo membuat para direktur menjadi bersemangat, meskipun Fang’s Corp dan Jin’s Corp termasuk dua Corp’s yang besar tetapi jika dibandingkan maka Jin’s Corp jauh lebih hebat dibandingkan Fang’s Corp.

Meskipun umur mereka jauh di atas Theo tetapi hati mereka tetap saja merasa takut.

“Direktur Jin, selamat datang di Fang’s Corp.” Para direktur masing-masing menyambut dia.

Theo hanya sedikit menganggukkan kepalanya lalu duduk di sebelah George.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu