Innocent Kid - Bab 537 Orang Yang Menghilang

Ace melompat dari pelukan ibu Jin kemudian menuju kamar bermainnya.

Melihat bayangan Ace yang pergi itu, ibu Jin tidak bisa menahan tangisannya.

Ayah Jin merangkul ibu Jin sambil menenangkan dan berkata: “Percayalah Scarlett Jiang tidak akan kenapa-napa, aku telah mengerakkan orang disekitarku, tidak berapa lama pasti akan mengetahui hasilnya, Bella Jiang seharusnya bukanlah wanita yang kejam. Lagipula Scarlett adalah kakaknya pasti tidak akan terjadi apa-apa.”

Meskipun sudah mendengar ucapan dari ayah Jin tetapi ibu Jin masih panik dan wajahnya terlihat ketakutan dan pucat.

Diam-diam dia berdoa dalam hatinya berharap bahwa Yang Maha Kuasa pasti memberkati keluarga mereka jika tidak Bella Jiang pasti akan dihabisi.

Di sisi lain setelah Oscar Jin menenangkan Levita Zi, dia memutuskan untuk melaporkan hal ini kepihak berwajib.

Dia sangat tahu bahwa Scarlett itu sangat penting buat kakaknya jikalau mengetahui Scarlett Jiang mengalami masalah, Theo Jin pasti akan kehilangan kontrol.

Terlebih ada seorang janin diperutnya itu.

Dan sekarang keadaannya bukan saja menghilang tetapi ini adalah penculikan!

Semakin lama mengulur waktu maka Scarlett Jiang akan semakin bahaya.

Oscar Jin lekas masuk ke dalam mobilnya, setelah dia masuk wajahnya terlihat gelap.

Karena sebelumnya dia telah menyapa semua orang yang berada disini sehingga secara alami tidak ada yang mengabaikannya.

Salah satu dari mereka menyambut juga memberikan sebuah senyuman sdan dengan hormat berkata: “Tuan muda kedua, kamu jangan tergesa-gesa, duduklah….”

“Bagaimana bisa aku tidak khawatir! Orang yang diculik itu adalah jiwa dari kakakku!”

Perkataan yang belum diselesaikan ini, Oscar terlebih dulu memotong pembicaraan dengan suara yang keras.

Setelah melihat keadaan yang seperti ini, dia memijat dahinya.

Sambil menurunkan nada suaranya Oscar Jin melihat lalu berkata: “Jangan omong kosong lagi, segera susun cara untuk menemukan orangnya!”

Wajah yang dipenuhi keringarin ini segera mengiyakan.

Setelah mendengar masalah yang diceritakan oleh Oscar Jin, orang itu merasa permasalahan ini sangat berbahaya kemudian segera menyuruh anggotanya untuk pergi mencari.

Suasana di ruangan itu seketika menjadi sangat gelap.

Semakin banyak orang yang dikerahkan ke seluruh pelosok-pelosok.

Di dalam kota, beberapa orang bekerja sama untuk melihat CCTV.

Berdasakan arahan petunjuk dari Oscar Jin, juga mengunakan beberapa massa, hasilnya ditemukan.

Seiring berjalannya waktu, perasaan Oscar semakin lama semakin cemas.

Dia berjalan mondar-mandir dan bolak-balik.

Dalam hatinya seperti ada puluh ribuan semut menyerogotinya.

Akhirnya setelah melihat beberapa tempat ada sebuah perkembangan terbaru.

Sebuah kamera diduga menangkap sosok Scarlett Jiang.

“Tuan muda kedua, apakah ini orang yang kamu cari?”

Teknologi yang canggih ini dapat memperbesar foto dan membuat foto ini terlihat sangat jelas.

Oscar Jin melihat foto itu dengan sangat jelas dan terlihat sangat girang kemudian berkata: “Benar ini adalah kakak iparku, hari ini dia mengenakan pakaian ketika keluar!”

“Dimana dia?”

Dengan cemas dia bertanya.

Setelah melihat dari sisi kapal dagang, dia mengerutkan dahinya sambil berkata: “Setelah kami periksa dibagian kapal dagang yang membawa nona Jiang itu adalah kapal ilegal. Tetapi rute kapal dagang yang seperti ini tidak bisa diperiksa, kemana arah tujuan mereka belum bisa dipastika.”

Wajah Oscar Jin terasa lemas dan dengan cemas bertanya: “Jadi harus bagaimana?”

Membayangkan peristiwa yang dialami Scarlett, jika diketahui oleh Theo pasti akan membuat dia merasa sakit.

“Kamu jangan terlalu cemas, aku telah menyuruh orang untuk pergi mengejar kapal dagang itu, dengan kondisi angin yang besar itu mereka tidak pergi terlalu jauh.”

Setelah menenangkan Oscar Jin, komandan berkata dengan walkie talkienya memerintahkan interkomnya untuk mengejar mereka.

Udara terlihat tenang, setiap menit dan detik terasa seperti akan mengambil orang mati.

Ruangan didalam ini terdengar ada terus yang memberitahukan tentang rute kapal.

Oscar Jin duduk dengan tidak tenang di dalam ruangan.

Hatinya terasa sedikit bingung tanpa hentinya dia menarik rambutnya sendiri.

Tidak tahu seberapa lama orang yang dikirim untuk mengejar kapal dagang itu pun akhirnya memberi kabar.

“Kelompok kedua, laporkan posisi kalian!”

“Kapten, kita sekarang berada di sisi selatan sebuah pulau terpencil, aku dan hiu putih telah turun memeriksa dan menyadari ada sebuah kapal dagang yang berlabuh di pulau tersebut.

“Bagaimana? Sudah menemukan orangnya?”

Perasaan orang disini sedikit berdetak.

Oscar Jin bergegas mendekat sambil menahan nafasnya.

Hatinya berdegup dengan kencang.

“Tidak kapal itu kosong, orang yang dicari itu tidak kelihatan.”

Dari arah sana terdengar suara teriakan yang kecil.

Darah seketika mengalir di wajah Oscar Jin seketika tangannya terasa dingin.

Sedikit harapan yang kecil itu seolah-olah hancur dari tempat yang tinggi.

Bagaimana dia akan mempertanggung jawabkan kepada kakaknya?

Oscar tidak ada cara lain untuk berpikir.

“Tuan muda kedua, kamu….”

Melihat dia yang kehilangan jiwanya, pihak polisi meminta maaf kepadanya.

Menyimpan sedikit kesadaran Oscar kemudian membungkukkan tubuhnya memohon dan sambil berkata: “Tolong kalian lanjut untuk mencarinya.”

“Itu pasti.”

Seseorang menepuk pundaknya untuk menenangkannya.

Oscar dengan sekuat tenaga memberikan wajah yang tenang, berjalan kesamping sambil menelepon seseorang.

Beberapa saat kemudian ada yang mengangkat teleponnya.

“Kak.”

Dengan suara yang rendah serta dengan rasa pahit di tenggorakkan menjelaskan.

Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan kabar buruk ini kepada Theo Jin.

“Ada apa?”

Alis Theo Jin berkerut mendengar ada yang tidak beres dengan nadanya.

Tidak tahu mengapa ada firasat buruk di hatinya.

Oscar Jin terdiam beberapa, tidak tahu bagaimana caranya untuk menjelaskan hal ini.

Suasana aneh seakan-akan membuat Theo Jin tidak bisa bernafas dan terasa dingin

“Oscar Jin, bicaralah!”

Dia menyempitkan matanya sambil bertanya: “Apakah Scarlett mengalami masalah?”

Mendengar ini, Oscar seketika merasa bersalah , “Kak maafkan aku yang tidak bisa menjaga kakak, dia diculik hari ini…”

Mendengar kabar ini, hati Theo Jin tidak berdetak sejenak.

Jiwanya seolah-olah tidak ada di dunia ini, sekujur tubuh ini terlihat membeku.

Darah yang mengalir dari pembuluh darahnya seperti mengalir terbalik dan terasa sangat dingin, dia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Oscar Jin.

“Bang!”

Beberapa saat ada sesuatu terdengar keras yang terdengar.

Telepon genggam Theo terjatuh, layar kaca pecah, dan mengeluarkan sebua suara yang tajam.

“Kak, kamu tidak apa-apa?”

Oscar Jin dengan khawatir bertanya dan tidak ada yang menjawabnya.

Karena Theo Jin sudah kehilangan kendali.

“Theo, kamu mau kemana? Bukankah kamu akan membantuku?”

Pada saat itu Sophia Kai adalah orang pertama yang menyadari ada yang tidak beres dengan Theo Jin.

Melihat muka dia yang berubah, dengan segera mengambil paspor ingin melangkah keluar, dia terburu-buru menahannya.

“Lepaskan!”

Theo Jing menatap dia dengan dingin seakan-akan ada sebuah anak panah yang menembaknya.

Kedua matanya memerah, aura tubuhnya terlihat sangat menyeramkan.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu