Innocent Kid - Bab 776 Kamu?

Di telinganya terdengar nafas berat dari Theo jin, menopan tubuhnya membuat Scarlett jiang harus mengeluarkan banyak tenaga.

Tapi Scarlett jiang masih tidak berhenti memanggil nama Theo Jin.

Kepala Theo Jin berat, tatapan matanya juga semakin kabur, dia sekarang hanya mendengar suara kebinggungan dari Scarlett Jiang.

“Dibawah pengaruh obat.”

Theo Jin sudah berusaha mengeluarkan beberapa kata dari tenggorokkannya.

Dia ingin menyuruh Scarlett Jiang agar tidak cemas, setelah istirahat sebentar maka akan baik-baik saja.

Hanya saja pengaruh obat bius itu sudah bereaksi, jadi dia tidak sempat untuk berkata banyak lagi, dia langsung jatuh pingsan.

Ketika Scarlett Jiang mendengar kata obat tidur langsung binggung dengan yang terjadi.

Untuk apa wanita itu memberikan obat bius kepada Theo Jin, tanpa dikatakan lagi dirinya sudah bisa menebaknya...

Teringat kalau Leon Fu adalah dokter dia langsung berteriak kepada Leon Fu untuk membantunya “Leon Fu, bagaimana ini, wanita itu memberikan obat bius kepada Theo Jin, sekarang harus bagaimana? Tidak akan terjadi masalah kepadanya bukan?”

Suara Scarlett Jiang sedikit bergetar, rasa khawatirnya membuat Leon Fu yang melihatnya terasa sakit.

Sebenarnya dia tahu kalau Theo Jin tidak akan terjadi masalah pada Theo Jin, tapi dia tetap mennunjukkan ekspresi yang terkejut, berjalan kesana dan pura-pura memeriksan keadaan Theo Jin.

Saat ini Theo Jin hanya pingsan saja.

Dan seharusnya itu bukan obat perangsang, Catherina hanya memberikan obat bius biasa untuk membatasi tindakan Theo Jin saja.

Jika tidak Theo Jin tidak mungkin hanya seperti ini saja.

Melihat Leon Fu yang menggerutkan keningnya, membuat Scarlett Jiang juga ikut menggerutkan keningnya.

Pikiran Scarlett Jiang kosong ketika melihat Theo Jin yang pingsan seperti ini, dengan cemas berkata : “Bagaimana? Apa mau di antar ke rumah sakit? Aku akan membawa mobil kesana.”

Karena terlalu cemas membuat bibirnya Scarlett Jiang terlihat sangat pucat, dia memutar badan dan ingin pergi.

Leon Fu langsung berteriak dan menghentikannya “Tidak perlu pergi, dia tidak apa-apa, keadaan seperti ini dia cukup istirahat saja, jika kamu memperbesar masalah ini maka pesta ulang tahun akan kacau.”

Teringat dengan tamu undangan belum pulang, Leon Fu tidak mungkin meninggalkan tempat acara.

Ditambah lagi masalah Theo Jin ini tidak boleh di ketahui oleh orang lain, jika tidak Keluarga Fu akan menjadi bahan pembicaraan orang.

Mendengar hal ini membaut Scarlett Jiang berhenti.

Dia setengah percaya dan tidak menghampirinya, dengan sedikit tidak tenang bertanya “Benarkan? Tidak akan ada efek samping sama sekali?”

“Tidak apa, ayo kita bawa ke dalam kamar.”

Ketika mengatakan ini Leon Fu sedikit cemas dan menghindari tatapan mata dengan Scarlett Jiang.

Setelah itu dia membantu Scarlett Jiang membawa Theo Jin kedalam kamar.

Tubuh Theo Jin sangat berat, walaupun Leon Fu membantunya tapi Scarlett Jiang tetap harus mengeluarkan banyak tenaga.

Setelah sampai di kamar Leon Fu langsung melepaskan tangannya.

Tidak tahu hal ini di sengaja atau tidak olehnya.

Scarlett Jiang tidak bisa berdiri dengan tegap lalu dia pun terjatuh ke atas kasur bersama dengan Leon Fu.

Melihat keadaan seperti ini Leon Fu langsung menghampirinya, dengan ramah bertanya “Scarlett apa kamu baik-baik saja? Tadi tanganku licin.”

Alasan yang di berikannya terlalu sembarang.

Scarlett Jiang langsung melepaskan tangannya, jelas-jelas dia tadi sengaja melakukan itu.

Jika Scarlett Jiang tadi tidak berhenti, takutnya Theo Jin akan langsung terbentur dengan sudut kasur.

Hal ini langsung membuat Scarlett Jiang sedikit tidak senang.

“Aku tidak apa, sepertinya pesta hari ini masih harus kamu perhatikan, jadi aku bisa menjaga Theo Jin sendiri disini.”

Setelah selesai bicara Scarlett Jiang tidak menghiraukannya lagi, memutar badan dan langsung membuka kancing paling atas Theo Jin, takutnya dia akan kesulitan bernafas.

Kata-kata itu mengandung makna yang dalam, Leon Fu tidak akan bisa mendengarnya.

Leon Fu menatap tajam pria yang berada di atas kasur sekilas, lalu memutar badan dan pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah keluar dari kamar ponsel Leon Fu berdenting.

Setelah melihat pesan yang masuk, Leon Fu langsung pergi ke kamar lainnya dengan wajah yang menyeramkan.

Di kamar itu terdapat satu orang lagi, melihat Leon Fu sudah datang, wanita itu langsung melepaskan topeng yang berada di wajahnya.

Inilah alasan mengapa orang lain tidak mengenalnya, selain karena make up yang tebal, ini juga karena topeng muka yang di kenakannya.

Bagian pundaknya sudah sangat memar, bisa di lihat tadi Theo Jin sudah menggunakan tenaga yang sangat kuat.

Tatapan mata Catherina penuh dengan kegelapan, dengan kejam berkata : “Aku harus membunuh Theo Jin jika tidak jangan panggil aku Catherina!”

Leon Fu menertawakan Catherina dengan apa yang baru saja di dengarnya, mencibirnya berkata : “Kamu? Ingin membunuh Theo Jin? Lucu sekali kamu.

Awalnya aku mengira kamu memiliki kekuatan yang besar, tapi sepertinya kekuatanmu begitu saja, jadi lebih baik kmau pergi sekarang, jika kamu di lihat oleh orang berada disini pasti akan membawa masalah untukku.”

Diremehkan oleh Leon Fu seperti ini, aura dingin dari tubuh Catherina semakin tajam.

Dia menatap tajam Leon Fu berkata : “Bahkan sekarang kamu juga berani meremehkanku? Hmm, aku akan memberimu lihat seberapa besar kekuatanku!”

Nada bicaranya penuh dengan amarah, saat ini Catherina benar-benar di panaskan.

Setelah Catherina menyelesaikan kata-katanya, Leon Fu hanya berdesis saja.

Leon Fu tidak lagi memperdulikan Catherina, dia langsung keluar dari kamar itu.

Setelah membenahi luka yang ada di tubuhnya Catherina lagi-lagi memakai topeng wajahnya.

Setelah merapikan pakaiannya dia baru keluar dari kamar itu.

Mereka berdua bergantian pergi dari tempat itu, dapi sayangnya mereka tidak memperhatikan tatapan mata dari tempat yang gelap itu.

Keluarlah Alex Gu dari sudut ruangan itu, dengan wajah yang tidak terlalu baik.

Dia tidak menyangka kalau Leon Fu ternyata ada hubungannya dengan masalah ini, sepertinya mereka benar-benar bekerja sama.

Sepuluh menit sebelumnya setelah dia mengantar Nesya dan Ace ke Scarlett Jiang, dia ingin pulang dengan memanggil taksi, tapi tidak sengaja dia melihat Leon Fu berjalan ke sebuah kamar.

Alex Gu dengan penasaran mengikutinya, dan siapa sangka dia mendapatkan hasil seperti ini.

Di sisi lain Scarlett Jiang dan dia anak kecil itu berada di samping kasur Theo Jin.

Nesya melihat Theo Jin yang tertidur di atas kasur, dengan khawatir bertanya : “Mommy, ada apa dengan daddy? Mengapa dia masih belum bangun?”

Scarlett Jiang memperagakan gerakan tangan untuk diam, lalu membawa Nesya ke dalam pelukannya dengan pelan berkata : “Daddy saat ini sedang kelelahan, jadi kita jangan ganggu daddy ya, jika Nesya mengantuk Mommy akan membawamu tidur.”

Nesya melompat keluar dari pelukan Scarlett Jiang, lalu dengan tangkas memanjat keatas tubuh Theo Jin.

Lalu dia membawa jari telunjukkan ke mulutnya, dengan pelan berkata : “Aku akan tidur dengan Daddy dengan tenang.”

Setelah selesai bicara dia menutup matanya, dia terlihat seperti orang dewasa.

Scarlett Jiang tersenyum melihatnya.

Lalu mengikutinya.

Setelah itu dia menatap Ace, Ace seketika langsung mengerti dengan maksud Scarlett Jiang, menggelengkan kepala berkata : “Mommy aku tidak apa, jika kamu lelah maka istirahat saja, aku akan menjaga Daddy.”

Ace tahu Scarlett Jiang malam ini sangat kelelahan jadi dia sangat pengertian.

Melihat kelembutan hati dari Ace membuat Scarlett Jiang tersenyum lalu mengelus kepala Ace berkata : “Kalau begitu Mommy istirahat sebentar, jika ada apa-apa panggil Mommy saja.”

Setelah itu Scarlett Jiang langsung naik ke sisi kasur Theo Jin.

Beberapa hari ini demi mempersiapkan pesta ulang tahun untuk Ayah Fu, Scarlett Jiang benar-benar jarang tidur dengan pulas.

Tidak lama kemudia ibu dan anak itu sudah masuk kedalam tidurnya.

Ace melihat keadaan seperti ini langsung melepaskan jas kecilnya lalu di tutup di atas tubuh Scarlett Jiang, dia pun sedikit menaikkan suhu ruangan kamar.

Setelah menyelesaikan apa yang dilakukannya Ace juga merasa sedikit mengantuk, tapi dia tetap memaksa agar tidak tertidur.

Tapi dia tetap saja anak kecil yang tidak bisa melawan rasa kantuknya sendiri. akhirnya dia masuk ke dalam tidurnya.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu