Innocent Kid - Bab 621 Ayah Akan Menurutimu

Selesai terucap, Scarlett berdiri dan pergi ke kamar.

Leon Fu mengikutinya.

“Kemarin malam……”

“Kemarin……”

Dua orang berbicara bersamaan, Leon Fu mempersilahkan Scarlett berbicara duluan.

“Kemarin malam sikapku tidak benar, aku ingin meminta maaf padamu, tapi Ace masih kecil, tidak bersalah, aku tidak berharap kamu berkata seperti itu tentangnya.”

Setelah selesai bicara, wajah Leon Fu tampak tidak biasa, menggaruk kepalanya dan berkata : “Aku juga berbuat salah, tidak seharusnya melakukan seperti itu kepada anak kecil, apalagi dia sedang terluka.”

Sampai disini, Leon Fu diam sejenak, maju selangkah, menggenggam tangan Scarlett, berkata dengan nada seperti memohon, “Scarlett, aku tahu, kamu sekarang ingin mengetahui masa lalumu dan belenggu dua orang itu.”

Tetapi aku juga mohon kepadamu untuk melihatku sejenak, aku sudah bersamamu selama tiga tahu, aku juga berharap bisa bersama dengan wanita yang aku cintai, tolong beri aku satu kesempatan. Beri kesempatan untuk kita masing-masing, cobalah menerimaku, bisakah ?

Leon Fu berbicara dengan setengah berlutut, dia mengeluarkan sebuah kotak dari bajunya.

Melihat keadaan seperti ini, Scarlett tanpa sadar mundur satu langkah, hal ini membuatnya tidak tahan dengan apa yang terjadi.

Mengangkat Leon Fu berdiri, Scarlett merasa sungkan dan berkata : “Leon, maaf, sekarang aku masih tidak bisa menerimamum aku tahu kamu sangat baik kepadaku.”

Tetapi sekarang beri aku beberapa waktu, aku tidak ingin ada penyesalan dalam diriku, tunggu aku sudah menemukan jawaban, jika bisa, aku akan menerimamu, bolehkah

Tatapan Scarlett mengandung permohonan, Leon Fu juga tidak memaksanya lagi.

Dan menjawab : “Baiklah, aku setuju, aku tidak akan memaksamu.”

Mendengar itu Scarlett menjadi tenang, Leon Fu bisa memahami kondisinya.

Teringat Ace hari ini masih sendirian di rumah sakit, Scarlett berkata dengan berat hati : “Leon, Ace sekarang masih sendirian di rumah sakit, hari ini aku pergi mengurusnya sehari, aku tidak ingin dia merasa kesepian.”

Mendengar perkataan Scarlett, Leon Fu seketika ingin menolak, tetapi barusan dirinya sudah mengatakan tidak akan memaksanya, hanya mengatakan hal yang menenangkah hatinya.

“Aku kan mengantarmu, aku juga ingin melihat keadaannya.”

Melihat niat baik Leon Fu, Scarlett pun menyetujuinya.

Dua orang mengendarai mobil menuju rumah sakit, melihat Ace sedang menatap pintu.

Setelah melihat sosok Scarlett Jiang, matanya segera bersinar.

Buah-buahan yang ada di tangan diletakkan, Scarlett segera melihat kabar kaki Ace.

“Ace, apa yang dokter katakan hari ini?”

Ace melihat kakinya, lalu mengatakan : “Kata dokter, kaki ku sembuh cukup cepat, beberapa hari lagi bisa lepas gips.”

Pada saat itu, Leon Fu maju sedikit dan menyentuh kaki Ace yang terluka, membuat Ace mengerutkan dahinya.

Scarlett melihatnya, merasa sakit hati, lalu dia berkata : “Leon, bisakah kamu pelan sedikit, dia hanya anak-anak.”

“Kakinya belum seratus hari jangan harap bisa sembuh, tulang dalamnya memerlukan waktu beberapa lama.” Leon menjawabnya.

Dalam hati juga ada rasa kagum, bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang diderita oleh Ace.

Namun, siapa yang menyuruhnya menjadi putra Theo Jin, dirinya sendiri tidak menambah penderitaan sudah sangat bagus.

Selesai mengatakan itu, Scarlett melihatnya sebentar, Leon Fu bukannya membantu Ace, ini jelas sebagai balas dendam.

Ace melihat Scarlett mengerutkan dahi, dengan nada menghibur dia berkata: “Mami jangan khawatir, tubuhku bisa pulih dengan cepat, pasti bisa kembali berjalan dengan cepat.”

“Baiklah, Leon, kamu pergilah duluan, biar aku yang menjaga Ace.”

Scarlett sambil berbicara sambil mengantar Leon keluar, Leon pun pamit pulang.

Keesokan harinya, Scarlett dibangunkan oleh telpon dari Nesya, Scarlett pun menjawab telpon itu dengan setengah sadar, dan mendengar suara gadis kecil.

“Mami, kamu kemarin kenapa tidak pulang dan tidur dengan Nesya!”

Menggosok-gosok lehernya yang sakit, Scarlett menjelaskan : “Bukannya Mami sudah memberitahumu, kakak sedang perawatan di rumah sakit, kamu tega kakak sendirian di rumah sakit?”

Begitu mendengar kabar Ace, Nesya berkata : “Mami, aku ingin melihat kakak.”

Begitu kamera mengarah ke Ace, Ace melambaikan tangan ke seorang gadis, “Nesya!”

Melihat wajah Ace yang agak pucat, wajah gadis itu tampak sedih.

“Kakak, bagaimana kabarmu, sakit?”

“Tidak sakit, karena sudah kamu tiup, makanya tidak sakit.” Kata Ace sambil tersenyum.

Ace baru selesai bicara, Nesya bersiap turun dari tempat tidur, dengan terburu-buru dia berkata : “Kalau begitu sekarang aku akan meniup kakak lagi, Ayah cepat antar aku ke rumah sakit!”

Layar handphone menjadi hitam, lawan bicara sudah menutup telponnya.

Ternyata tidak sampai sepuluh menit, Nesya diantar oleh Leon Fu sampai di ruangan Ace.

Setelah Leon Fu mengantar Nesya ke ruangan, dia segera pergi, hari ini mereka ingin melakukan sebuah penelitian, maka dari itu waktunya sangat terbatas.

Nesya melihat Ace terbaring di kasur, merasa khawatir.

Memegang tangan Ace dan berkata : “Kakak, kamu kenapa sakit begitu parah, kalau aku elus tidak akan sakit lagi.”

Begitu bicara, dia lari ke sebelah tempat tidur, dengan lembut mengelus kaki Ace yang terluka.

Melihat Nesya tampak serius, Ace pun tersenyum dan berkata : “Ada Nesya disini, kakak tidak merasakan sakit sedikitpun.”

“Nesya, jangan membuat kakak kesakitan.” Scarlett mengingatkannya.

Bagaimanapun juga Nesya adalah seorang anak kecil, bisa saja dia mengelus lembut lalu tiba-tiba bisa membuat Ace kesakitan.

Sekarang ada tiga orang sedang berbicara, pintu ruangan terbuka.

Hanya terlihat pelayan Theo Jin kembali dari luar, setelah Nesya bertemu Theo Jin, dia memeluknya.

“Ayah!”

Theo Jin segera memeluk gadis kecil itu, dan berjalan melihat keadaan Ace.

Scarlett menunjukkan sopan santun, dia pun segera berpindah tempat, duduk di sebelah.

Dia tidak tahan ingin mengatakan : “Luka yang diderita Ace kali ini cukup parah, memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa pulih.”

Theo Jin setelah mendengar itu melihat Scarlett, saat itu rambutnya agak berantakan, melihat seperti ini, pasti dia disini menjaga Ace, hatinya sedikit tersentuh.

“Terima kasih, Scarlett, kalau bukan kamu yang disini, aku benar-benar tidak tenang.”

Scarlett ingin mengatakan tidak apa-apa, kemudian gadis kecil di sebelah menyela : “Ayah, Ibu sudah dua hari tidak menemaniku tidur. Karena aku tahu kakak sakit parah, maka itu aku sangat penurut.”

Mendengar perkataan Nesya, Theo Jin mengelus hidung Nesya, berkata dengan lembut : “Kalau begitu kamu mau hadiah apa? Ayah akan menuruti kamu.”

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu