Innocent Kid - Bab 249 Clarissa Su Menghilang

Duduk diatas puncak, melihat pemandangan dibawah, dapat mengurangi tekanan.

Hati Scarlett Jiang sedang enak, dia paham maksud Theo Jin.

Deminya, pria ini benar-benar tulus.

Waktu indah, selalu terasa sangat singkat.

Dalam sesaat sudah waktunya untuk makan, Scarlett Jiang segera bangkit, jika dia tidak kembali, tidak bagus jika Ace sampai terbangun dan tidak menemukan siapa pun.

Lagi pula, Oscar Jin juga berada disana, ketiganya sibuk melakukan sesuatu.

Setelah berkutat untuk waktu yang cukup lama, mereka pun tidak membuat yang lainnya menunggu.

Theo Jin juga tidak menahannya, dalam beberapa langkah, dia sudah berada disisi Scarlett Jiang.

Tangannya bergerak, kemudian kembali menggenggam tangan wanita tersebut, sepertinya dia tidak akan pernah puas menggenggamnya.

Scarlett Jiang membiarkannya, tersenyum malu, tidak lama kemudian, mereka telah tiba di tempat perkemahan.

Mereka baru saja tiba, Ace pun berlari kearah mereka.

“Sudah kubilang, setelah Ace bangun dia akan mencari kita.” Ace berlari kedalam pelukan Scarlett Jiang, diwajahnya muncul senyum bahagia.

Theo Jin melihat dari samping, diluar dugaan dia sedikit cemburu.

Didalam hati Ace, mungkin saja posisi Scarlett Jiang, meningkat hari demi hari.

Akan tetapi, tidak peduli seberapa bergantungnya Ace pada Scarlett Jiang, dia juga puas, di rumah ini, akhirnya ada seseorang yang dapat mengatur Ace.

Baru saja sadar dari lamunannya, dia pun mendengar omelan Ace, “Daddy, kamu benar-benar keterlaluan, kamu membawa mommy pergi begitu lama, dan meninggalkanku.”

Theo Jin menunduk melihat kearah Ace, kemudian tidak menggubris omelan bocah tersebut.

Scarlett Jiang sebaliknya tertawa, menggendong Ace, “Sudahlah, tadi Ace kan sedang tidur, daddy tidak tega membangunkan Ace.”

“Benarkah seperti itu mommy?” Ace menganggkat wajahnya, dan bertanya dengan penuh penasaran.

Dia tertawa kemudian menurunkan Ace, anak ini benar-benar cerdas.

Scarlett Jiang menggandeng tangan Ace, sebenarnya dia bermaksud untuk turut membantu, Oscar Jin melambaikan tangannya, “Kakak ipar, aku tidak berani meminta bantuan darimu, kamu lebih baik pergi dan temani saja kakakku.”

Melihat kelicikan Oscar Jin, Scarlett Jiang tidak berdaya, dia pun kemudian duduk disebelah Theo Jin.

“Mommy, Ace lapar.” Ace masih sangat kecil dan aktif sekali hari ini, di jam sekarang, dia pasti sudah lapar.

Scarlett Jiang takut sampai dia kelaparan, baru saja bangkit untuk mengambil makanan, Oscar Jin muncul disaat yang tepat, membawa sepiring makanan kemari.

“Ini adalah makanan yang dipanggang sendiri oleh paman kecil.” Oscar Jin mengatakan ini dengan maksud menyenangkan hati Ace.

Ace mengambil satu tusuk daging pagang, dan makan dengan sangat lahap.

Oscar Jin sangat sedih, dia sudah berusaha keras, mengapa Ace tidak memujinya, dan memeluknya?

Scarlett Jiang melihat ekspresi sedih Oscar Jin, tidak tahan, dia pun tertawa.

Ace tidak paham kemudian mengangkat wajahnya, “Mommy, apa ada makanan diatas bibir Ace? Ayo bantu Ace bersihkan.”

Oscar Jin tidak senang tidak dihiraukan oleh Ace, dia tidak rela, dia kemudian mendekati Ace, mengangkat wajahnya, dan menciumnya.

Ace mengernyitkan wajahnya, menghindar, “Paman kecil, kamu tidak boleh menciumku.”

Oscar Jin kemudian menutup bibirnya, wajahnya pura-pura bersedih, “Ace, kamu telah melukai hati paman kecil.”

Ace melihat kearah Oscar Jin, kemudian melanjutkan melahap hati ayam, “Jika paman kecil ingin merasa dipedulikan, paman kecil seharusnya mengutarakan hal ini pada seorang wanita.”

Keduanya bertengkar dan bersenda gurau.

Scarlett Jiang tertawa sampai sakit perut, melihat mereka yang tidak henti-hentinya berengkar, dia khawatir Ace samapi tersedak, dia pun mengatakan: “Tuan muda muda, disana ada orang yang menyuruhmu untuk meneruskan memanggang.”

Oscar Jin menoleh, kemudian menuju ke tempat memanggang.

Scarlett Jiang memilih beberapa tusuk sayur untuk Ace, sementara untuk daging, dia tidak terlalu berani membiarkan Ace memakannya

“Kamu juga jangan hanya memperdulikan Ace.” Theo Jin mengambilkan sate udang dan menyodorkannya disebelah bibirnya.

Dia kemudian memakan daging tersebut sambil berpegang pada tangan Theo Jin, baru makan satu tusuk, wajahnya sudah sangat merah.

“Eh, dimana Clarissa Su?”

Setelah begitu lama, ada yang sadar kalau Clarissa Su telah menghilang.

Mereka saling bertatapan, tidak ada yang tahu pergi kemana dia.

“Sudah dewasa, tidak mungkin bisa hilang, mungkin dia pergi menenangkan diri.” Tuan muda Li mengeluarkan banyak keringat meneruskan membantu mereka memanggang daging sapi, sisanya tetap makan.

Semua orang menganggap, pemandangan digunung ini sangat indah, dan juga ada banyak pemandangan yang indah dan tenang, mungkin Clarissa Su kesana untuk melepaskan penatnya.

Sesaat, tidak ada lagi yang menayakan Clarissa Su.

Marco Wei malah mengernyitkan dahinya, dia terus-terusan memperhatikan Clarissa Su, dia juga melihat dia menuju kearah mana.

Meskipun hanya pergi untuk menenangkan diri, dia seharusnya telah kembali.

Dia benar-benar khawatir, dia pun pergi sendiri mencari Clarissa Su, hatinya sekarang penuh penyesalan, dia seharusnya mengikutinya tadi.

Perlahan-lahan, langit berubah menjadi gelap.

Clarissa Su belum juga kembali, bahkan Marco Wei juga ikut menghilang.

Wajah Theo Jin terlihat tidak enak, dia merasa mungkin mereka telah menemui kesulitan.

Waktu juga sangat mepet, dia tidak sempat memikirkan banyak hal, segera dia membentuk tim yang terdiri dari dua orang untuk pergi mencari mereka.

“Aku juga mau pergi mencari.” Meskipun Scarlett Jiang bermasalah dengan Clarissa Su, tapi disaat seperti ini, Scarlett Jiang masih bisa mengkhawatirkannya.

Theo Jin melihat ke Ace dan dengan serius mengatakan: “Kamu tetap tinggal dan jaga Ace, tetap didalam tenda, jangan pergi kemana-mana.”

Scarlett Jiang berpikir sejenak, sudah selarut ini, jalanan juga tidak mudah dilalui, Ace masih kecil, tidak boleh terlalu menerjang bahaya, dia pun akhirnya setuju.

Dia menggandeng tangn Ace, menunggu hingga bayangan punggung Theo Jin menghilang, dia baru membawa Ace masuk kedalam tenda.

Ketika semua orang sudah berangkat, Scarlett Jiang baru merasakan kalau gunung ini sangatlah sepi, Ace pun meringkuk dalam pelukannya, dengan suara kecil mengatakan: “Mommy, Ace takut.”

Dia perlahan-lahan menepuk punggung Ace, sampai Ace pun tertidur.

Mengapa sudah selama ini, mereka belum juga kembali?

Scarlett Jiang merasa sangat khawatir, baru saja berpikir untuk keluar dan melihat keadaan, dia pun mendengar sesuatu.

“Ada apa?” dari kejauhan dia melihat seseorang dipapah kearahnya.

Ketika mereka sudah dekat, dia melihat kalau Oscar Jin telah terluka.

“Tuan muda kedua, ada apa ini?” melihat pemandangan mengerikan ini, Scarlett Jiang pun kaget.

“Kakak ipar, aku tidak apa-apa, kakiku terkilir, dan sedikit tergores.”

Mendengar ini, Scarlett Jiang segera mengambil kotak P3K, membantunya menaruh obat dengan hati-hati, jika luka tadi sudah terinfeksi, bisa panas demam.

Yang lainnya melihat ada yang menjaga Oscar Jin, kemudian melanjutkan pencarian.

Tapi Scarlett Jiang sangat mengkhawatirkan Theo Jin setelah membantu Oscar Jin mengobati lukanya.

“Sudah lama sekali, mereka belum juga kembali.” Scarlett Jiang segera bangkit, “Aku akan pergi mencarinya.”

“Tidak bisa, jika terjadi sesuatu padamu, kakakku akan mencincangku.” Oscar Jin tidak berani membiarkannya pergi, dia bermaksud untuk mencegahnya.

Tapi amarah Scarlett Jiang sudah naik, sangat keras kepala, siapapun tidak akan bisa menghentikannya.

Mereka terlalu keras, Ace pun terbangun.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu