Innocent Kid - Bab 616 Dia Jelas Pergi Dengan Pria Itu

Selesai berbicara, Theo Jin memandangi Scarlett Jiang dengan tatapan matanya yang jernih.

Sebenarnya Theo Jin tahu bahwa Ace pergi ke tempat Scarlett Jiang hari ini.

Ace memiliki pengawal khusus yang berada didekatnya, dan biasanya tidak akan muncul masalah apapun.

Jadi dia baru tidak menghentikan anaknya itu, karena dirinya ingin melihat sikap Scarlett Jiang terhadap Ace.

Scarlett Jiang bisa mengantar Ace pulang, hal itu menandakan bahwa wanita itu masih mengkhawatirkan Ace.

Dan hal itu kebetulan juga sama dengan yang dia inginkan.

Setelah melirik jam tangannya, Scarlett Jiang menolak dengan halus: “Sepertinya saya harus pamit, sekarang sudah jam tujuh, kalau seandainya saya pulang lebih malam lagi, saya takut Nesya akan menangis.”

Dia sudah bersiap untuk pergi setelah menyelesaikan ucapannya, tetapi Ace masih terus memegangi pakaiannya, memandanginya dengan wajah penuh harapan.

“Mommy, apa mommy benar-benar tidak akan menemani Ace makan? Mommy sudah berhari-hari tidak makan bersama Ace.”

“Itu……” Melihat ekspresi wajah Ace, Scarlett Jiang benar-benar tidak tahu lagi bagaimana dirinya harus menolak.

Diwaktu itulah, Theo Jin melepaskan tas dukung Ace dan meraih tangan Ace yang satunya lagi.

Sambil berkata dengan sedikit memohon kepada Scarlett Jiang: “Ace sudah dua hari ini murung, anggap saja kamu sedang menolongku.”

Dua pasang mata ayah dan anak itu terlihat begitu polos.

Dan Ace juga sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya akan menangis kalau seandainya dia pulang, mata si kecil itu mulai memerah, Scarlett Jiang lalu langsung menjawab: “Baiklah.”

Baru dia menyelesaikan ucapannya, Ace langsung tersenyum sambil melompat girang.

Theo Jin melihat Ace dengan tatapan terima kasih dan pergi untuk mengambil mobilnya.

Scarlett Jiang hanya bisa menghela napasnya dengan tidak berdaya sambil melihat pasangan ayah dan anak itu.

Dari awal hingga akhir, dia selalu merasa tidak tega ketika menghadapi mereka berdua, dan pada akhirnya, dirinya benar-benar jatuh dalam tangan mereka.

Mereka bertiga sampai di restoran yang pernah mereka kunjungi itu dulu, dan seperti biasa, yang dipesan oleh Theo Jin itu semuanya adalah hidangan kesukaan Scarlett Jiang.

Dan kali ini, dirinya masih menambahkan sebuah hidangan penutup, hal itu membuat Scarlett Jiang merasa sangat tersentuh.

Pria itu benar-benar mengingat seluruh hal yang disukainya dengan jelas.

Setelah seluruh hidangan itu disajikan, hp Scarlett Jiang tiba-tiba berbunyi.

Jari Scarlett Jiang langsung gemetar setelah melihat nama yang tertera di atas layar itu.

Setelah ragu untuk beberapa saat, dia akhirnya mengangkat telepon itu.

“Scarllet, dimana kamu sekarang? Kenapa masih belum pulang? Aku ada pergi ke kantor tetapi kamu tidak ada disana.” Suara Leon Fu yang terdengar sedikit panik itu muncul dari balik telepon.

“Aku…… aku hari ini pergi…… untuk bertemu dengan temanku, aku akan makan di luar, kalian tidak perlu menungguku.”

Scarlett Jiang refleks berbohong dan tidak bisa dipungkiri, hatinya mulai gelisah.

Dia takut Leon Fu akan mencurigai sesuatu.

Tetapi setelah melontarkan perkataan itu, dirinya mulai merasa konyol, karena dia pun tidak merasa alasannya itu bisa dipercaya.

Pada dasarnya, dia memang hanya seorang diri disana, teman mana yang dimilikinya selain Leon Fu dan Theo Jin?

Leon Fu mengerutkan alisnya setelah mendengar jawaban itu, teman? Bagaimana bisa dirinya tidak pernah mendengar bahwa Scarlett Jiang memiliki teman disana?

Dia lalu berkata: “Kalau begitu aku akan pergi untuk menjemputmu, sekarang hari juga sudah gelap, aku tidak terlalu tenang kalau kamu pulang sendirian.”

“Tidak perlu, tidak baik kalau kamu menyela pertemuan kami yang sesama wanita, aku akan pulang setelah makan, sudah dulu ya, aku masih ada urusan lain.”

Scarlett Jiang langsung menutup telepon itu tanpa mendengarkan balasan dari Leon Fu.

Dirinya lalu mengelus-elus dadanya yang berdebar dengan kencang, perasaan ketika berbohong itu benar-benar membuatnya merasa tidak nyaman.

Theo Jin yang duduk di depannya itu mengambil hati balasan Scarlett Jiang dan wajahnya mulai berubah masam.

Dia mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan seorang wanita?

Dari segi mana dirinya seorang wanita?

Seorang CEO dan direktur eksekutif dari JS Corp tiba-tiba tidak bisa makan dengan terbuka dengan istrinya sendiri.

Ace tidak bisa menahan diri untuk tertawa ketika melihat wajah masam daddy-nya itu.

Setelah menenangkan dirinya, Scarlett Jiang baru mengangkat kembali wajahnya.

Theo Jin langsung merubah ekspresi wajahnya dan memberikan makanan yang sudah didinginkannya itu kepada Scarlett Jiang.

“Terima kasih.” Ucap Scarlett Jiang dengan pelan, dia kemudian mulai sibuk menyantap makanannya.

Pada waktu makan, mereka bertiga memilih untuk tidak mengungkit masalah tadi.

Theo Jin terus memasukkan makanan ke dalam mangkuk Scarlett Jiang dan wanita itu juga tidak menolaknya.

Scarlett Jiang hanya merasa perutnya sudah seperti ingin meledak ketika menyantap makanannya waktu itu.

Selesai makan, Scarlett Jiang berencana untuk pulang, tetapi Ace justru menarik tangan Scarlett Jiang sambil berkata: “Mommy, Ace ada mainan yang ingin Ace berikan untuk mommy karena itu mommy masih harus ikut dengan kami pulang sebentar.”

Setelah si kecil itu menyelesaikan ucapannya, Scarlett Jiang langsung mengangkat tangan Ace dan mulai memeriksanya.

Setelah memastikan bahwa tidak ada bekas luka di tangan si kecil itu, dirinya baru mencubit pipi Ace sambil berkata: “Kalau kamu melukai tangamu lagi untuk memberikan mommy kado, mommy dan Neisya tidak akan menerima kado darimu lagi.”

Kejadian yang terakhir kali itu benar-benar membuatnya merasa sedih untuk waktu yang lama.

Mendengar ucapan itu, Ace tertawa dan berkata: “Mommy tenang saja, Ace sekarang sudah bisa memakai sarung tangan! Jadi tangan Ace tidak akan terluka lagi.”

Mobil itu dengan cepat sampai di rumah Keluarga Jin, setelah turun dari mobil, Ace langsung berlari dengan cepat ke lantai dua dan mencari mainan yang ingin diberikannya kepada mommy-nya itu.

Meyisahkan Theo Jin dan Scarlett Jiang, berdua saja di dalam ruang tamu itu.

Sebuah jarak yang jauh memisahkan mereka berdua dengan suasana sunyi meliputi tempat itu.

“Apa hidangan hari ini sesuai dengan seleramu?” Ucap Theo Jin lebih dulu, memecahkan suasana hening itu.

Scarlett Jiang menganggukkan kepalanya sambil berkata: “Iya, terima kasih.”

Theo Jin juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan jarak yang dibuat oleh wanita itu, dirinya selalu merasa bahwa Scarlett sangat waspada dengannya.

Ketika dirinya sedang berpikir untuk melangkah lebih dekat dengan wanita itu, Ace tiba-tiba berlari turun dari atas.

“Mommy, ayo kita pergi!”

Selesai berbicara, Ace menyelipkan sebuah kotak kado ke dalam tangan Scarlett Jiang dengan ekspresi wajah yang penuh misteri.

Scarlett Jiang langsung menjadi penasaran, kado seperti apa sebenarnya itu?

Mobil itu melaju dengan sangat mulus di atas jalan tol, Ace membenamkan dirinya dalam pelukkan Scarlett Jiang, menikmati aroma tubuh wanita itu dengan penuh keserakahan.

Melihat pemandangan di atas kaca mobilnya itu, Theo Jin sengaja melambatkan kecepatan mobilnya.

Perjalanan yang awalnya hanya memerlukan waktu dua puluh menit itu, sengaja diperpanjang sampai hampir satu jam oleh Theo Jin.

Tetapi, sepelan apapun kecepatan mobil itu, juga masih akan membawa mereka ke tempat tujuan, Ace masih tidak rela melepaskan Scarlett Jiang untuk turun dari mobil.

Ketika Scarlett Jiang sudah berbalik dan hendak berjalan masuk, Theo Jin tiba-tiba berteriak memanggil dirinya.

“Scarlett, apa aku boleh meminta waktumu semenit saja?”

Mendengar pertanyaan itu, Scarlett Jiang berjalan kembali ke mobil itu dengan bingung, dia tidak tahu urusan apa lagi yang Theo Jin punya dengannya.

Dengan sedikit perasaan tidak enak, Theo Jin berkata: “Aku akan pergi ke Itali besok untuk melakukan perjalanan bisnis, mungkin akan pergi untuk beberapa waktu, dan waktu aku ke Itali, Ace akan tinggal seorang diri di rumah, kalau seandainya kamu punya waktu luang, apa kamu bisa membantuku menjaga Ace sebentar?”

Setelah Theo Jin menyelesaikan ucapannya, Scarlett Jiang langsung menjadi ragu, dia lalu mengangkat kepalanya dan melirik kamar di atas.

Lampu kamar Leon Fu masih menyala, dirinya mulai merasa gelisah.

Tetapi ketika memikirkan Ace akan sendirian diwaktu itu, dirinya masih tidak tega.

Akhirnya dirinya hanya bisa menjawab dengan ambigu: “Saya…… saya akan pergi kalau sempat.”

Seusai berbicara, dirinya langsung berbalik dan masuk ke dalam rumah.

Seperti ada sesuatu yang terlintas dibenaknya, Theo Jin melirik ke kamar di lantai atas sambil memandangi sosok wanita itu pergi.

Mobil itu baru pergi meninggalkan rumah Keluarga Fu setelah Scarlett Jiang masuk untuk beberapa saat.

Leon Fu yang berada di atas tentu saja melihat Theo Jin dan Ace yang duduk di dalam mobil sewaktu jendela mobil itu diturunkan, wajahnya langsung berubah menjadi sangat menakutkan.

Scarlett Jiang tiba-tiba berbohong dengan dirinya.

Pergi makan dengan teman? Dia jelas-jelas pergi dengan pria itu!

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu