Innocent Kid - Bab 180 Cium Sekali Sudah Tidak Sakit

Suasana ruang tamu semakin hangat, muncul suasana kikuk disekeliling ruangan, tangan Theo Jin kemudian meraba tubuh Scarlett Jiang dengan liar, keduanya hampir saja……

Ketika hampir kehilangan kendali, Scarlett Jiang kemudian kembali sadar, wajahnya memerah, dia kemudian mendorong Theo Jin.

“Aku pergi mandi.”

Suara Theo Jin serak, dia merasa sedikit tidak karuan, dia hampir saja tidak bisa menahan diri……

Mengatakannya, Theo Jin pun masuk kedalam kamar mandi.

Scarlett Jiang tahu dia pasti mandi air dingin, memikirkan hal tersebut, dia merasa malu dan bersembunyi dikamarnya.

Malam itu, akhirnya tidak terjadi apapun, Scarlett Jiang tidur dengan sangat tenang.

Keesokan harinya saat bangun tidur, ketika bertemu dengan Theo Jin yang baru saja kembali dari membeli sarapan, mengingat apa yang terjadi, wajah Scarlett Jiang kemudian memerah, dia merasa sedikit tidak enak.

Theo Jin sebaliknya merasa seperti tidak terjadi apapun, dia memanggilnya untuk sarapan bersama.

Menyelesaikan sarapannya, suara bel pintu pun terdengar, Scarlett Jiang merasa sedikit kebingungan, pagi-pagi begini siapa yang datang bertamu, dia bangkit dan membuka pintu kemudian dia melihat Ace.

“Tante Lett!” Ace berlari memeluknya.

Melihat hal ini, muncul raut kebahagiaan di wajah Scarlett Jiang, dia kemudian bertanya: “Ace kenapa kamu kemari?”

Theo Jin berdiri disamping, wajahnya tersenyum ringan, dia menjelaskan: “Dua hari ini kamu akan berada dirumah karena lukamu, takut kamu bosan aku pun menyuruh Ace datang untuk menemanimu.”

“Benarkah?” Scarlett Jiang tersenyum, Ace datang untuk menemaninya, dia sangat bahagia.

Melihat kepala Scarlett Jiang yang diperban, Ace merasa amat sedih, kemudian dengan suara kecilnya bertanya: “Tante Lett, apa kepalamu sangat sakit?”

“Tidak sakit.” Scarlett Jiang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Ace yang berada dihadapannya kemudian berjinjit dan mencium keningnya, dia kemudian melanjutkan: “Cium sekali sudah tidak sakit.”

Mendengar hal ini, hati Scarlett Jiang merasa amat senang, mengapa bocah ini bisa menggemaskan seperti ini!

Kemudian, Theo Jin pun berangkat kekantor, karena bahagia, Ace kemudian mengecup pipi Theo Jin.

“Daddy sampai jumpa, kamu tenang saja! Aku bisa menjaga tante Lett dengan baik.”

Theo Jin merasa rishi dengan air liur Ace yang ada di pipinya, dia kemudian melihat kearah Scarlett Jiang dan mengatakan: “Hubungi aku jika ada apa-apa.”

“Ya.” Scarlett Jiang mengangguk, dia melihat Theo Jin meninggalkan tempat tersebut.

Tidak tahu entah mengapa, dia merasa, seperti istri dan anak yang sedang mengantarkan kepergian suaminya, mereka seperti sebuah keluarga yang terdiri dari tiga anggota, perasaan ini memunculkan senyum pada wajahnya.

Dipagi hari, Scarlett Jiang tidak pergi kemanapun, dia berada dirumah dan menonton TV, sementara Ace menggambar disamping.

Tidak lama kemudian, Ace dengan gembira berlari kearahnya, dia kemudian menyerahkan gambarnya pada Scarlett Jiang.

“Tante Lett, lihat ini.”

Digambar tersebut ada Ace, Theo Jin dan dirinya, gambar terlihat sangat harmonis, ketiganya terlihat seperti sebuah keluarga.

Ini bukan kali pertama Scarlett Jiang melihat Ace menggambar, tapi kali ini dia sangat terkejut, gambar Ace sangat bagus!

Ace menggunakan teknik menggambar tardisional China, gambarnya terlihat sangat menarik.

Scarlett Jiang tahu di waktu luangnya, Ace bukan hanya belajar memainkan piano, biola dan keterampilan lainnya, gambar ini sangat bagus, apalagi yang tidak bisa dilakukan bocah ini! Benar-benar seperti Theo Jin, kedua ayah dan anak sangat berbakat.

“Gambar Ace sangat bagus!” Scarlett Jiang kemudian memujinya.

Dipuji, hati Ace sangat senang, dia kemudian tersenyum dan mengatakan: “Ini kuberikan untuk tante Lett!”

“Benarkah?”

Scarlett Jiang sangat bahagia menerimanya, dia bermaksud untuk membingkainya, dia akan membingkainya dengan gambar yang dulu pernah diberikan oleh Ace.

Siang hari, Scarlett Jiang dan Ace menyantap hidangan makan siang dengan lahap, selesai makan, Theo Jin kemudian melakukan panggilan video pada mereka.

Waktu itu Theo Jin sedang berada di kantor, suaranya yang menarik dan berkharisma mengatakan: “Sudah makan?”

Scarlett Jiang tidak menjawab, Ace yang berada disamping mendekati layar.

“Daddy, aku dan tante Lett sudah makan, bagaimana denganmu?”

“Aku juga sudah makan.” Selesai mengatakan hal tersebut, Theo Jin kembali melihat Scarlett Jiang dan mengatakan: “Bagaimana? Mana yang tidak enak?”

Mendengar perkataannya, Scarlett Jiang merasa geli.

“Tidak ada, semua baik-baik saja.”

Kepalanya hanya terbentur, Theo Jin sangat khawatir, seolah-olah dia sudah geger otak, meski merasa hal ini sangat mengelikan, tapi ada seseorang yang mengkhawatirkannya, membuat Scarlett Jiang merasa sangat senang.

Mereka kemudian kembali berbincang-bincang, sebelum akhirnya mereka mematikan telepon mereka, wajah Theo Jin terlihat sangat lembut, wajah Scarlett Jiang terus terbayang dalam benaknya.

Dan sekarang, Clarissa Su sedang berdiri di depan pintu kantor, melalui celah pintu, dia melihat semua pemandangan itu.

Clarissa Su mengepalkan tangannya, rasa cemburu dalam hatinya membakarnya.

Dia tidak pernah menyangka, pria yang dingin seperti ini, bisa bersikap selembut ini.

Terlebih lagi sikap ini ditujukan pada wanita rendahan itu Scarlett Jiang, setiap kali membandingkan perlakuan Theo Jin pada Scarlett Jiang dan dirinya, Clarissa Su sangat kesulitan menahan rasa cemburu yang muncul.

Tidak, dia tidak bisa duduk diam menunggu sampai perayaan ulang tahun kakek Qin.

Clarissa Su berdiri ditempatnya tidak tahu sedang memikirkan apa, samar-samar terlihat, wajahnya memancarkan kelicikan.

Siang hari, Scarlett Jiang membawa Ace untuk tidur bersama, kemudian setela bangun, dia berencana untuk pergi membeli sayur, dia merasa kalau malam ini Theo Jin bisa saja datang, oleh karena itu dia ingin membuat sesuatu yang enak.

Ace juga ikut pergi bersamanya, bocah tersebut sangat perhatian dia bahkan ingin membantu membawakan barang belanjaan, Scarlett Jiang tidak bisa menghentikannya, dia pun terpaksa memberikan sedikit belanjaan untuk dibawanya.

Mereka naik lift menuju lantai atas, ketika berpapasan dengan bibi tetangga sebelah, keduanya saling melemparkan senyuman dan mengatakan: “Lett, ini anakmu, berbakti sekali ya.”

“Benar sekali, nenek.” Belum sempat Scarlett Jiang membalasnya, Ace sudah menjawab dengan gembira.

“Lucu sekali ya, jika ada waktu datanglah bermain ketempatku!”

Ace dengan sopan menyapanya, kemudian masuk kerumah dengan Scarlett Jiang.

Setelah masuk, Ace kemudian bertanya: “Tante Lett, jawabanku bisakah membuat tante Lett tidak senang?”

Scarlett Jiang tertegun, “Bagaimana mungkin!”

“Aku pikir tante tidak suka Ace menjadi anak tante!”

Mendengar pernyataan tersebut, Scarlett Jiang tersenyum, mencubit pipi bocah tersebut, siapa yang tahu, dia mengharapkan Ace adalah putranya lebih dari siapa pun.

Scarlett Jiang meletakkan belanjaannya diatas meja, sebenarnya dia sudah bermaksud untuk pergi memasak, tapi sekarang, tapi pesan singkat masuk.

Melihat isi pesan singkat itu, Scarlett Jiang tertegun.

Dari Clarissa Su.

Clarissa Su mengatakan bahwa dirinya sudah berada menunggunya di gerbang, dia ingin membicarakan sesuatu dengannya.

Scarlett Jiang tertegun melihat handphonenya, dilubuk hatinya dia tahu alasan wanita tersebut mencarinya.

Dia menyukai Theo Ji, tapi Theo Jin dan dia…… Scarlett Jiang juga mengerti, Clarissa Su mungkin sudah lama ingin membicarakan hal ini dengannya!

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu