Innocent Kid - Bab 493 Hancurkan Semuanya!

Sampai batas tertentu, Branson Jiang memiliki rasa sayang yang mendalam kepada Mira Shen.

Hanya saja, rasa sayangnya telah diberikan kepada orang yang tidak layak.

Orang itu malah berusaha untuk menyakiti putrinya sendiri hingga tercabik-cabik.

Mendengar Mira Shen yang melakukannya, Scarlett Jiang tiba-tiba menarik diri dari pelukan Theo Jin.

Kedua matanya sedikit memancarkan api kemarahan, menggertakkan giginya dan berkata, "Dia lagi!"

"Kamu sekarang tidak boleh marah."

Theo Jin dengan lembut menepuk punggungnya, membuatnya meredakan amarahnya.

Dia sangat kesal terhadap keluarga Jiang, jika dia bisa, dia benar-benar ingin mengusir keluarga itu dari kehidupan Scarlett Jiang.

Dari sekarang hingga kedepannya ia akan mencegah mereka untuk membuat masalah.

Wajah Scarlett Jiang menjadi merah karena kemarahannya.

"Aku tidak pernah bertengkar dengannya, aku benar-benar tidak mengerti, mengapa dia selalu jahat padaku."

Scarlett Jiang mengepalkan tangannya, suaranya mengandung nada kemarahan.

Theo Jin dengan cepat menenangkannya: "Ini semua salahnya, dia pasti akan mendapat balasan."

Pembalasan ini, jika Tuhan tidak memberikannya, maka dia yang akan memberikannya, mata Theo Jin terlihat dingin.

Scarlett Jiang meletakkan tangannya di pinggang pria itu, bersandar pada dadanya dan berkata dengan sedih.

Setiap kali ketika dia sudah mulai merasakan ketenangan, Mira Shen pasti akan muncul, wanita itu akan terus menghantuinya, dia benar-benar merasa kesal.

Theo Jin sangat khawatir sehingga dia terus menyentuh punggung wanita itu untuk menenangkannya.

Setelah beberapa saat, Theo Jin bertanya padanya, "Apakah kamu sudah memikirkan apa yang akan kamu lakukan?"

Asalkan Scarlett Jiang sudah berbicara, walaupun ia ingin menghilangkan Mira Shen, pria itu pasti bisa melakukannya.

Scarlett Jiang menghirup udara dengan hidungnya dan berkata dengan sedih, "Kamu saja yang memutuskan, lakukanlah seperti yang kamu inginkan."

Kedua orang itu, dia benar-benar tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi.

Tidak peduli apa yang dilakukan Theo Jin, dia tidak mau ikut campur.

Walaupun dia adalah istri ayahnya dia tidak peduli, dia memang tidak mau mengakuinya.

Jika ibu sudah mau siuman, maka Scarlett Jiang ada tempat untuk bersandar lagi.

Bahkan jika keluarga Jiang bangkrut, maka hal ini tidak ada hubungannya dengan uangnya sedikit pun.

Scarlett Jiang berpikir dengan tidak peduli.

“Baiklah.” Theo Jin mengangguk.

Keesokan harinya, matahari sudah terbit tinggi.

Cuaca tampak cerah, tetapi menyembunyikan cuaca yang mendung, seperti ketenangan sebelum badai datang.

Saat ini di gerbang rumah keluarga Jiang, perlahan-lahan sekelompok orang berkumpul disana.

Mereka ada yang memegang tongkat besi dan ada yang bersandar disamping dengan memegang rokoknya.

Setiap gerakan mereka menebarkan aura bajingan.

"Kakak, rumah ini cukup bagus! Tampaknya pemboros bodoh kali ini adalah orang kaya, kita seharusnya bisa mendapatkan uang!"

Salah satu orang penagih hutang tersebut bergegas menghampiri dan berkata kepada seorang pria dengan bekas luka yang mengerikan di wajah kirinya.

Tertawa dengan kasar.

Pria itu mencibir, melemparkan rokok dari mulutnya ke bawah tanah dan meludah.

Dia berkata dengan menghina, "Apanya yang punya uang, banyak uang tapi tidak membayar hutang, apakah dia meremehkan kita, jangan banyak bicara, cepat dobrak pintu ini."

"Baik, bos!"

Pria yang terlihat muda itu menganggukan kepalanya, menoleh dan melihat kepada orang-orang di belakangnya, menyuruh mereka untuk mendobrak pintu.

Setelah mendapatkan perintah beberapa bawahannya mengambil tongkat besinya dan mendobrak pintu tersebut.

Suara yang keras mengganggu pelayan yang sedang menjaga halaman, kemudian dengan cepat menghampiri asal suara tersebut.

Menatap orang-orang yang sedang mendobrak pintu gerbang besi, sangat mengerikan.

"Hei, apa yang kalian lakukan! Kamu masuk tanpa izin ke rumah orang, jangan masuk, aku, aku akan melapor pada polisi..."

"Oh, mau lapor polisi? Apakah kamu mau cari mati?"

Salah satu dari mereka meraih kerah petugas yang menjaga pintu gerbang, mengangkat tangannya bemaksud untuk memukul wajahnya.

"Berhenti!"

Branson Jiang mendengar suara itu dengan cepat ia keluar dan menghentikan mereka.

"Siapa kamu, sepertinya kamu salah tempat, mau apa memaksa masuk kedalam rumah kami?"

Wajah Branson Jiang menjadi jengkel ketika dia melihat penjaga halaman itu dibuat menyedihkan oleh orang-orang ini.

Tetapi menahan orang-orang seperti ini, bukan merupakan usaha yang mudah.

Seorang pria yang memiliki bekas luka di wajahnya, mendorong teman-temannya dan berjalan kedepan.

Menghadap Branson Jiang dengan rasa meremehkan, ia berkata dengan kasar, "Rumahmu? Hei, kamu adalah pemilik rumah ini, apakah kamu mengenal Mira Shen?"

Ketika Branson Jiang mendengar nama Mira Shen, dia langsung mengkerutkan alisnya, bertanya dengan bingung.

"Dia istriku, kamu mencarinya ada apa?"

Setelah pria yang memiliki bekas luka di wajahnya mendengar kata-kata itu, ia menyeringai, menampakkan senyuman yang mengerikan.

"Istrimu, Cih, kalau begitu aku benar."

Dia melambaikan tangannya yang besar dan memberikan perintah kepada bawahannya: "Saudaraku, dobrak pintu rumah ini! Hari ini jika para banci ini tidak membayar hutangnya, maka hancurkan barang-barang yang ada disini!"

Begitu pria dengan bekas luka di wajahnya memerintah, semua bawahannya langsung masuk ke dalam rumah

Terdengar jeritan para pelayan dan terdengar suara barang-barang yang hancur dari dalam rumah.

Dalam sekejap, tempat itu menjadi hancur.

Branson Jiang sangat marah dan bergegas untuk menghentikannya.

Begitu ia memasuki pintu rumah, dia langsung melihat Mira Shen berteriak sambil menutupi telinganya di tangga.

Ketika orang-orang itu melihatnya, tanpa sepatah katapun ia langsung menangkapnya.

Branson Jiang bergegas maju dan menarik Mira Shen.

"Cukup, jangan hancurkan lagi, ada masalah apa tolong di bicarakan dengan baik-baik, sebenarnya apa yang di lakukan istriku pada kalian! Jika kalian begini terus aku akan melaporkan pada polisi!"

Saat ini Mira Shen merasa ketakutan, melihat orang-orang itu dengan gemetaran, bersembunyi di belakang tubuh Branson Jiang, tidak berani bergerak.

Orang yang memiliki bekas luka di wajahnya langsung terduduk di sofa, ia memuntahkan daun rumbut di mulutnya, menunjuk Branson Jiang dan berkata. "Lapor polisi? Sana lapor, istrimu meminjam uangku. Hutang harus dibayar, jika tidak dibayar, aku menghancurkan sedikit barang-barangmu memangnya salah!"

Branson Jiang langsung menatap kepada Mira Shen, sangat terkejut dan berkata dengan suara meninggi, "Kamu, apakah kamu main judi?"

Wajah Mira Shen menjadi pucat, dia memeluk dirinya menjadi kecil di samping, tidak berani berbicara iya dan tidak berani berbicara tidak.

Jawabannya sudah jelas.

Branson Jiang menatap Mira Shen dengan marah, menatapnya sejenak kemudian berbalik untuk bertanya pada pria yang memiliki bekas luka itu.

"Berapa dia berutang?"

"Tidak banyak, hanya beberapa M."

Pria dengan luka di wajahnya menjawab dengan malas, mengangkat beberapa jarinya.

Mendangar itu, Branson Jiang merasa sangat marah hingga kumisnya bergetar.

"Kamu bicara sembarangan! Aku tidak meminjam sebanyak itu!" Mira Shen mengangkat matanya dan menyangkal dengan mengertak giginya.

"Bibi, apakah kamu tidak tahu, uang yang kamu pinjam adalah pinjaman dengan bunga tinggi, bunganya dihitung per jam."

"Kamu, kalian!"

Mira Shen melihat para bajingan itu, ia merasa sangat kesal tapi dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.

"Apa? Kamu tidak mampu membayarnya, kalau begitu aku hancurkan barang-barangmu."

Pria yang memiliki bekas luka di wajahnya sekali lagi menyuruh bawahannya untuk menghancurkan barang-barang disini, Branson Jiang dengan cepat melangkah maju untuk menghentikannya.

"Bayar, apakah kami terlihat tidak mampu membayarnya, sudah jangan hancurkan lagi, aku saat ini tidak bisa mengambil uang tunai dengan begitu banyak.

Tetapi ada beberapa mobil di garasi, seharusnya itu cukup untuk membayar kalian, kalian ambillah. "

Setelah berkata seperti itu, mata Branson Jiang terlihat dengan jelas bahwa dia sedang lemah, seolah-olah usianya lebih tua puluhan tahun.

Saat ini, keluarga Jiang tidak memiliki begitu banyak harta yang tersisa, bagaimana mungkin masih ada beberapa M untuk membayar hutang, ia hanya bisa memakai mobilnya sebagai jaminan.

"Suamiku, kamu..."

Mira Shen di belakang ingin menghentikannya, tetapi dihentikan oleh pandangan mata Branson Jiang, sehingga dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

Orang-orang penagih hutang itu, setelah mendengar kata-katanya, mereka menghentikan aktivitasnya, memandang kepada mereka.

Pria yang memiliki luka di wajahnya mengerang sesaat, menyentik jarinya, menyuruh teman-temannya untuk berhenti.

Dari pada menghancurkan barang-barang tersebut dan melampiaskan kemarahan mereka, lebih baik menukar barang itu dengan uang, bukankah itu lebih menguntungkan.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu