Innocent Kid - Bab 803 Kamu Siapanya Aku

Malam yang hitam ini, mobil yang di bawa berjalan dengan cepat, membawa Scarlett yang masih belum siuman ini, bertemu dengan Catherina di daerah pesawat pribadi.

Catherina yang terlebih dulu berada disana melihat sebuah lampu mobil yang menghampiri, bibirnya pun tersenyum.

Leon tetap berhasil membawa wanita ini kembali.

Mobil yang berhenti dengan pelan itu, Leon turun dari mobilnya juga mengenakan sebuah topi hitam.

Setelah melihat kesekeliling tidak ada pesawat yang mendarat kemudian dia berkata : “Dimana pesawat yang telah kamu janjikan?”

Catherina tersenyum, sambil mengeluarkan 3 tiket pesawat.

“Ini adalah tiket langsung ke Itali, aku akan terbang bersama kalian setelah kita berada disana maka akan ada orang yang menjemput dan untuk masalah keamanan tidak perlu dikhawatirkan.”

Melihat Catherina seperti ini, membuat wajah Leon terlihat serius dan dengan tatapan mata yang curiga juga dingin ia memperingatkan, “Kamu jangan bermain-main denganku jika tidak aku tidak akan memberikan obat penawarmu.”

Awalnya dia hanya ingin membawa Scarlett secara tersembunyi, jika saja melakukan hal yang mengerikan maka Theo pasti akan menghabisinya.

Catherina dengan pelan menepuk punggung tangannya dan tersenyum sambil berkata : “Tuan besar Leon, anda harus tenang aku berani menjamin keamananmu, tidak akan terjadi apapun.”

Karena waktu yang tidak memungkinkan, dan ketika mendengar dia berani menjamin Leon hanya bisa mempercayainya.

Setelah setengah jam, ke 3 orang ini telah berada di bandara, Leon yang memeluk Scarlett yang tidak sadarkan diri ini, dengan perasaan khawatir sambil melihat ke arah wanita yang menggunakan kacamata hitam ini.

“Bagaimana dia akan masuk dengan seperti ini? Apakah akan di cegat?”

Catherina menurunkan wajahnya sambil menaikkan alisnya, “Tenang, aku telah mengurusnya, kamu hanya perlu membawanya hingga ke atas, lalu memopohnya yang terpenting kamu jangan terlihat panik maka tidak akan terjadi apapun.”

Setelah berkata, Catherina kemblai menggunakan kacamatanya, sambil berjalan kedepan untuk memperlihatkan kecentilannya.

Melihat sikap wanita ini, Leon telah terbiasa melihatnya hanya bisa menghembuskan nafasnya sambil memeluk Scarlett.

Hal yang membuat dia terkejut adalah, selama di perjalanan ini tidak ada yang menghalangi mereka.

Setelah 10 menit telah berhasil memasuki pesawat.

Kediaman Jin, Theo mulai terlihat panik sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang tamu.

Pada saat ini jam telah menunjukkan pukul 8, tetapi bayangan Scarlett masih belum terlihat.

Setelah menanyakan hal ini kepada pengurus rumah, pengurus rumah hanya mengatakan kepergian Scarlett, tetapi jelasnya Scarlet kemana dia sungguh tidak tahu.

Waktu yang semakin berjalan ini semakin membuat hati Theo merasa tidak tenang.

Setelah meneleponnya 2 kali, tetapi tetap saja tidak ada yang menjawabnya, hal ini semakin membuat hati Theo semakin tidak tenang, hatinya seperti telah terjepit dengan sangat erat.

Dirinya juga mencari tempat yang sering dikunjungi oleh Scarlett, tetapi tetap saja tidak terlihat.

Pada akhirnya dia hanya bisa melihat dari kamera CCTV dari sekitar ini, setelah diketahui Scarlett menuju ke kediamannya Fu.

Setelah mendapatkan pelajaran waktu itu, membuat Theo semakin takut jika Leon melakukan sesuatu kepada Scarlett.

Sambil melihat ke kamar bermain anak-anak, Ace dan Nesya sedang bermain kemudian Theo berjalan ke arah Ace dan berkata : “Jagalah adikmu sebentar, daddy akan menjemput mommy.”

Belum sempat Ace menjawab, Theo telah mengambil kunci mobilnya dan melangkahkan kakinya keluar dari sana.

Mobil dimalam ini, sebuah Rolls Royce berjalan dengan kecepatan yang tinggi.

Tidak ada yang tahu, seberapa khawatir dan paniknya dia!

Seketika kediaman Fu kembali berbunyi, pelayan dari keluarga Fu dengan segera keluar dan melihat ini adalah Theo dengan ragunya melihat apakah mereka harus keluar atau tidak.

Tetapi ketika melihat tatapan wajah dari Theo, juga takut membuat orang ini marah.

Setelah dia masuk, Theo seperti seorang pencuri melihat ke seluruh tempat ini.

Setelah dia melihat tidak ada yang mendekatinya.

Setiap sudutnya bahkan tidak menemukan bayangannya.

Theo mengepalkan kedua tangannya, seluruh dirinya seperti kehilangan kontrol.

“Dimana Scarlett? !”

Amarah yang terdengar dari ruang tamu ini.

“Dia telah dibawa putraku menuju ke Itali, mungkin sekarang telah terbang.” Terdengar sebuah suara dari lantai 2, ketika Theo menaikan kepalanya terlihat ibu Fu turun dari sana.

Amarah dari tatapan Theo semakin memuncak, dengan segera dia melangkah keluar sambil menghubungi Alex, “Segera periksa keberadaan Scarlett, pastikan jika dia belum keluar dari negeri ini, periksa kembali kehilangannya!”

Karena orang seperti Leon ini sungguh tidak bisa di percaya, terhadap ibu Fu dirinya juga mulai lebih teliti.

Dia khawatir Itali yang ibu Fu katakan tetapi sebenarnya Scarlett telah di bawa ke tempat lain.

Alex segera mengurusnya, Theo kembali menghubungi pesawat pribadinya untuk mempersiapkan penerbangan dia ke Itali.

Walaupun semua ini belum bisa dipastikan, tetapi dirinya harus mempersiapkan semua ini agar waktu tidak dibuang dengan sia-sia.

Setiap menit dan detiknya berhubungan dengan nyawanya Scarlett, dirinya tidak bisa menanggunnya.

Kapan lalu kejadian obat itu telah hampir menghabisi nyawanya dan kali ini apa yang akan terjadi?

Semakin lama dia bersama dengan Leon, membuat dia semakin tidak tenang!

Setiap melewati satu menit, Theo semakin tidak tenang.

Dengan kecepatan Alex bekerja, seharusnya sekarang telah dapat menghubunginya tetapi telepon genggamnya masih dengan tenangnya.

Theo yang merasakan ini semakin merasa Leon tidak semudah itu untuk dihadapi.

Bisa melewati dia juga membawa Scarlett pergi, pasti ada seseorang yang sedang membantu dia.

Setelah dia terus saja berpikir, telepon genggamnya berbunyi dan dirinya segera mengangkatnya.

“Tuan muda, telah ditemui nyonya sedang berada di pesawat menuju ke Itali! Ada seseorang yang menutupi kepergian nyonya, setelah berusaha mencarinya akhirnya di temui.”

Mendengar jawaban ini, Theo memukul setir mobilnya, “Kamu sekarang mencari sebuah pesawat pribadi untuk terbang ke Itali!”

“Baik tuan muda.”

Setelah menutup telepon genggamnya, dia kembali menghubungi pengurus rumah agar bisa menjaga Ace dan Nesya.

Dan sekarang dengan membawa Alex dia segera menuju ke Itali.

Dengan ketinggian tiga puluh ribu kaki pesawat telah berhasil terbang dengan sempurna.

Scarlett yang tidak sadarkan diri mulai siuman, sambil melihat ke sekeliling.

Setelah dia melihat awan disamping dirinya terkejut.

Awan? Dirinya berada di pesawat? !

Dirinya mengingat sebelum tertidur dirinya sedang bersama Leon dan ibu Jin pada saat makan.

Setelah dia memutarkan kepalanya dan melihat wajah yang tidak asing lagi membuat Scarlett membelalakkan matanya.

Tanpa perlu di pikirkan lagi Leon pasti kembali memasukkan obat lagi ke dirinya, jika tidak dirinya tidak akan terjatuh pingsan dan juga tidak mungkin berada di pesawat.

Setiap kebohongan ini membuat Scarlett merasa sangat kecewa dan marah.

Melihat ke arah Leon dengan penuh amarah dan dingin dia berkata : “Leon, kemana kamu membawa aku pergi? !”

“Scarlett, aku ingin membawa kamu ke Itali...”

Leon yang melihat tatapan matanya itu ingin menjelaskan hal ini.

Scarlett yang mendengar kata Itali ini membuat dirinya memotong perkataan Leon, “Kamu siapanya aku, atas dasar apa kamu membawa aku kesana?”

Dengan dalam dirinya menarik nafas lalu berkata : “Leon, sebaiknya kamu bisa menghargai setiap balas budi yang aku berikan kepadamu, ketika pesawat ini turun aku ingin pulang! Jika tidak aku pasti akan membencimu!”

Terlihat ada sebuah ketidak percayaan lagi kepada Leon, hal ini membuat hati Leon merasa sakit.

“Scarlett, bukankah perkataanmu ini terlalu menyakitkan? Apakah sikapmu terhadapku hanya sebuah rasa balas budi saja?”

Kedua posisi yang yang dekat ini, ketika Leon memutarkan kepalanya melihat dia, Scarlett segera menghindarinya.

Dengan eratnya dia bersandar di kursi seperti membuat sebuah jarak di antara mereka.

Seperti merasakan, Leon yang membawa dirinya pergi ini pasti ada maksud tersembunyi.

Mungkin saja, dengan ini dia akan mengancam Theo dan mungkin juga dia akan dibawa selamanya dan tidak dapat di temukan...

Mengingat hal ini, membuat punggung Scarlett terasa dingin.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu