Innocent Kid - Bab 532 Kenapa Ingin Dia Menyerahkan Diri!

Setelah Bella Jiang selesai mendengar rencana Levita Zi, dahi yang mengerut itu kembali kencang, berencana keesokan hari saat pagi pergi mencari Branson Jiang.

Malam hari, awan gelap yang menutupi Kota Bei akhirnya mulai hujan.

Suara hujan itu perlahan semakin keras, tetesan hujan seperti sebesar mutiara, suara ketika jatuh di atas tanah terdengar sangat jelas.

Udara bercampur bau debu yang kuat, membuat orang menjadi mudah marah.

Hujan turun semalaman, saat matahari mulai terbit, barulah hujan itu berhenti.

Langit terbelah oleh cahaya merah, udara yang tercemar itu menjadi lebih bersih sedikit.

Branson Jiang pagi-pagi sudah terbangun, pada saat turun ke lantai satu, melihat pelayan yang biasa menyapu rumah, lalu menyapanya, “Tuan sudah bangun!”

Branson Jiang mengangguk, memberi tanda pelayan itu untuk melanjutkan kesibukannya.

Dia menggunakan mantel, lalu perlahan jalan keluar rumah.

Branson Jiang sekarang tinggal di sebuah bangunan di pinggir kota.

Lingkungan tenang, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk dunia, sangat cocok untuk penyembuhan.

Dia menolak saran Scarlett Jiang untuk memberi orang mengurus hidupnya disini, dia hanya ingin sewaktu-waktu saja datang pelayan untuk bersih-bersih rumah.

Karena itu untuk sehari-hari, dia sendirian di rumah ini.

Di sekitar sini tidak ada orang, tempat ini sangat kosong.

Untuk mencari kesibukan dirinya sendiri, Branson Jiang menanam bunga di depan pintunya.

Dan juga membeli seekor burung beo untuk menemaninya.

Di saat bosan, dia menyirami bunga, bermain dengan burung, hari-hari dilewati dengan santai.

Membuka sangkar burung beo itu, wajah Branson tersenyum.

Mengulurkan beberapa jarinya, memanggil beo yang di dalam.

“Beo, sini, keluarlah.”

Bulu hitam gemetar, mata burung beo itu berputar melihat kesana kemari sesaat, lalu mengulangi kata-kata Branson, “Sini, keluarlah.”

Beo itupun juga melompat dari bawah, terbang dan berhenti di pundak Branson Jiang.

“Wah, anak baik, bagus!”

Mengelus kepala burung itu, Branson Jiang menunjukkan senyuman yang ramah.

Satu orang dan satu ekor burung berjalan menuju kebun bunga.

Tetapi Bella Jiang melihat pemandangan ini dari jauh, pandangannya tampak rumit.

Dia mmebuka pintu mobilnya, berjalan menuju Branson Jiang.

Dari jauh dia berteriak, “Ayah.”

Branson Jiang memutarkan pinggulnya, mengambil plastik yang menutupi taman bunganya, dan mendengar suara yang terdengar tidak asing memanggilnya.

Dia pun reflek mengangkat kepalanya, melihat kea rah depan.

Detik berikutnya, tubuhnya gemetar untuk sesaat.

Melihat Bella Jiang dengan ragu-ragu, darah dalam tubuhnya tampak membeku.

Hatinya sangat kacau.

Bibirnya yang kering itu mengucap dengan terbata-bata, jarinya yang sudah tidak lembut itu terulur ke depan , “Apakah kamu Bella?”

Karena sangat terkejut, suaranya sangat kecil, dan sedikit serak.

Dia berpikir itu hanyalah ilusinya.

“Ini aku, Ayah, aku Bella, aku sudah kembali.”

Bella Jiang berlari, memeluk Branson Jiang.

Dia mencubit dirinya sendiri, menahannya hingga mata menjadi merah.

Merasakan suhu tubuhnya, Branson Jiang merasa yakin ini bukanlah mimpi.

Dia sangat bahagia, wajahnya muncul senyuman.

Menarik tangan Bella, menatap wajah putrinya, tangannya sedikit bergetar, “Baguslah kalau sudah kembali.”

Sebongkah batu yang memberi tekanan di dadanya terasa sedikit hilang.

Bagaimanapun juga kasih orang tua pada anaknya tidak akan berubah, meskipun sudah mengetahui bahwa Bella Jiang melakukan hal buruk, tetapi Branson tetap sangat menyayangi putrinya.

Hari-hari dimana Bella Jiang menghilang, dia merasa hampir putus asa.

Juga pernah memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi, atau mungkin juga tidak akan kembali.

Hari ini, melihat Bella berdiri di depannya, dia bahagia sampai hampir meneteskan air mata.

Tetapi, melihat wajah Bella Jiang, dia juga tidak tahan untuk ingat Scarlett Jiang.

Potongan ingatan masa lalu sekarang perlahan muncul di kepalanya, membuat dia merasa sangat sedih.

Menekan matanya, dia berusaha menenangkan dirinya.

Dari wajahnya yang tampak baik dan sabar itu, muncul ekspresi yang serius.

Dia memegang pundah Bella Jiang dan berhenti berbicara.

Perubahan suasana ini juga tampak pada tatapan mata Bella Jiang.

Meneteskan air mata, Bella Jiang mengakui kesalahannya dengan menangis, “ Ayah, aku tahu apa yang ingin kamu katakana, aku melakukan kesalahan di masa lalu, aku melakukan banyak kesalahan, dalam hari-hari aku melarikan diri ini.

Aku juga menyadari kesalahan yang aku lakukan, karena itu aku kembali, kembali untuk meminta maaf padamu, maafkan aku …… ayah, putrimu salah!”

Setelah beberapa saat, dia menangis, menutup matanya dan menangis tersedu-sedu.

Beberapa tetes air mata terjatuh ke punggung tangan Branson, bahkan juga menetes sampai dalam hatinya.

Untuk pertama kali, Bella Jiang berinisiatif mengakui kesalahannya.

Dia dengan sakit hati memegang tangan Bella Jiang, dan berkata : “Kamu mengetahui itu salah sudah bagus, Bella, dulu kamu melakukan banyak sekali hal yang tidak seharusnya kamu lakukan, untuk berikutnya kamu jangan……”

Bella Jiang mengusap matanya, dengan sedih dia menggenggam erat tangan Branson Jiang, menyela perkataannya.

“Ayah, aku tahu, aku kali ini pulang juga hanya karena rindu padamu dan ibu, maka dari itu aku mencarimu, aku menjamin aku tidak akan berbuat hal buruk lagi, percayalah.”

Tersedu-sedu beberapa kali, Bella Jiang menatap Branson dengan kasihan.

Branson Jiang menghela nafas, melihat putri kecilnya menangis, dia tidak tega, dia mengangguk.

“Lupakan, masuk dulu baru bicara lagi, ikuti aku.”

Memberikan uang kepada bibi pembersih rumah, Branson Jiang melihat sekelilingnya dengan waspada, mengajak Bella Jiang masuk ke dalam rumah.

Menuangkan padanya segelas air hangat, Branson duduk di sebelah Bella, sekarang dia barulah mulai membujuknya.

“Bella, sebaiknya kita pergi menyerahkan diri, hanya dengan begini, hukumanmu bisa diringankan.”

Wajah Branson tampak tegas, dengan hati-hati dia melihat putrinya.

Dia sendiri juga tidak bisa menahan jika Bella masuk penjara, tetapi dia benar-benar sudah terlalu banyak melakukan hal buruk.

Bella Jiang menyeka air matanya, pandangannya sedikit berubah.

Mendengar kata ‘menyerahkan diri’, hatinya bergetar.

Dia tidak mau dipenjara, matipun tidak mau.

Melirik ke arah Branson, muncul rasa benci.

Ayah yang dulu sangat mencintai ternyata telah berubah, sekarang dia dibuat bingung oleh Scarlett jiang, ibunya juga seperti tidak peduli, juga menyuruh masuk ke penjara.

Pada saat ini, amarahnya sama seperti waktu ibunya juga dipenjara.

Dia membenci Branson, lebih benci kepada Scarlett Jiang.

Dia tidak bersalah, kenapa harus menyerahkan diri!

Ketika dia mengangkat matanya, dia menutupi mata yang tampak marah itu, dengan suara kecil dia berkata, “Ayah, kamu benar, aku setuju, aku akan menyerahkan diri.”

Berlagak menjadi seorang yang penurut.

Branson mendengar, dia menghelakan nafas tampak lega.

Dia barusan khawatir bahwa Bella akan marah lalu pergi.

Bella Jiang yang seperti ini membuatnya sangat tenang.

“Bella, kamu sungguh sudah dewasa, ayah sangat bangga, kamu tenang saja, ayah rela kehilangan keberuntungan seumur hidup untuk mencarikan pengacara terbaik untuk kamu.”

Menurut Branson, Bella yang selalu berbuat melewati batas, sekarang sudah tumbuh dewasa.

Rasa waspadanya juga ikut hilang begitu saja.

Pandangan Branson yang berperasaan itu juga terlihat oleh Bella, tetapi dia hanya tersenyum pahit.

Kemudian mengalihkan topik, memohon kepada Branson Jiang : “Terima kasih ayah, tetapi sebelum aku menyerahkan diri, bisakah aku makan denganmu? Aku sangat lapar, dan lagi aku sudah lama sekali tidak makan kenyang di rumah.”

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu