Innocent Kid - Bab 728 Aku Hanya Bisa Berusaha

Setelah berada dirumah sakit, dia tidak menuju ke kamar pasien melainkan ke ruangan pengobatan dokter.

Tanpa berbasah basih dia segera berkata kepada inti pembicaraannya : “Dokter, Scarlett telah berada di rumah sakit dalam beberapa saat ini, aku ingin melakukan pengecekan darah untuk mengetahui kondisinya, diriku yang sebagai dokter ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah kamu bisa?”

Dokter yang bersangkutan ini menganggukkan kepalanya, Leon dalam dunia kimia dia juga bisa memahaminya.

Kemudian mengambil beberapa peralatan yang digunakan, lalu membawa Leon ke kamarnya Scarlett.

Pada saat ini Scarlett sedang berada diatas kasur sambil melihat ke luar jendela melihat ke arah pohon besar itu dengan tatapan yang tenang.

Seperti seseorang yang tidak berperasaan dengan tenang melihat ke luar jendela.

Di ruangan pasien ini sudah tidak ada Nesya, mungkin sudah di bawah pergi oleh Theo, Leon berpikir seperti itu.

Setelah itu duduk di kasur dokter menganggukkan kepalanya, seperti memberikan isyarat kepadanya.

“Nona Jiang, kami akan mengambil darah anda untuk di lakukan sebuah pengecekan.”

Dokter yang bersangkutan sambil berkata sambil mengambil sebuah suntikan.

Scarlett yang menyadari ini seperti tidak berkata apapun, mungkin karena sudah terbiasa.

Dia mengeluarkan tangannya yang putih itu, disana ada beberapa bekas suntikan.

Hal ini seperti membuktikan beberapa perjalanan yang dia lewati.

Jarum yang masuk itu membuat Scarlett mengerutkan dahinya, sambil menghirup udara yang dingin ini.

Gerakan dokter yang bersangkutan ini sangat cepat dan membuat dirinya seketika merasa terkejut.

Melihat Scarlett yang menahan rasa sakit ini, hati Leon pun ikut terasa sakit.

Setelah mengambil pengambilan dari ini, dokter yang bersangkutan ini pun keluar terlebih dulu.

Leon berdiri dan duduk di samping kasurnya Scarlett sambil menaikkan selimutnya dan berkata dengan lembut, “Butuhkah aku menemanimu?”

Dengan tatapan matanya Leon yang seperti ini, Scarlett sungguh merasa tidak terbiasa.

Dia mengelengkan kepalanya, seperti tidak ada apa-apa dan berkata : “Kamu urus saja urusanmu terlebih dulu, tidak perlu menghabiskan waktumu untukku, lagian aku baik-baik juga tidak sakit parah mungkin beberapa hari lagi aku bisa keluar dari rumah skait.”

Mendengar ini, Leon menurunkan matanya tatapan matanya terlihat kecewa, tetapi semua ini hanya dalam sekejap waktu saja.

“Jika tidak kenapa-napa aku akan keluar dulu, panggil aku juga kamu memerlukan aku dan jangan berpikir terlalu banyak, karena aku di ganggu olehmu.”

Setelah itu, Leon berencana untuk pergi.

Ketika berada di depan pintu dia kembali berkata : “Nanti malam aku akan meminta pelayan untuk membawakan kamu bubur, kamu lekaslah sembuh.”

“Iya.”

Scarlett menjawabnya kemudian kembali melihat keluar jendela, dirinya kembali normal seperti Leon tidak berada di kamar ini.

Melihat dia yang tidak begitu memperdulikan kepergiannya, Leon hanya bisa menghelakan nafasnya.

Setelah itu dia menuju ke ruangan dokter yang bersangkutan, dengan wajah datarnya : “Tolong berikan sampel darahnya kepadaku.”

Dokter yang bersangkutan ini merasa terkejut, lalu baru menyadari Leon juga seorang dokter, dia pasti ingin mengecek darahnya sendiri.

Dengan seperti ini, akan meringankan pekerjaannya.

“Untung saja aku belum membawa ini keruangan laboratorium, kamu tunggu sejenak aku akan mengambilkannya.”

Setelah berkata, dokter membungkus botol kecil ini dan diberikan kepada Leon.

“Terimakasih.”

Setelah mengucapkan terimakasih, Leon pun pergi.

Setelah itu dia segera berada di ruangan laboratorium, Florent sedang berada didalam ruangan menguji sesuatu, kemudian Leon datang dengan membawa sesuatu.

“Guru, ini adalah darahnya Scarlett, tolong anda periksa darah ini.”

Suaranya terdengar khawatir, Florent mengelus hidungnya kemudian merasakan tatapan mata Leon yang terlihat berbeda.

“Kenapa ingin memeriksa darahnya? Bukankah dia sedang berada di rumah sakit?”

Mendengar pertanyaan dari Florent, Leon tidak bisa menjawahnya dulu, hanya bisa memintanya untuk segera melakukan pengujian : “Karena ada hal yang penting, mohon anda periksa ini tolong.”

Melihat semua ini Florent tidak berkata apapun dan segera mengambil kantong ini untuk melakukan pengecekan.

Waktu berjalan setiap menit setiap detik, Leon terlihat agak khawatir.

Apakah ini bakteri yang berbahaya?

Sambil berpikir, Leon terus saja berjalan.

Dalam sebentar-bentar dia terus melihat ke dalam, seperti ingin mengetahui sebuah kabar.

Setelah menunggu selama satu saja, Florent keluar dari dalam.

Dengan tidak percaya dia melihat ke arah Leon dan bertanya : “Dari mana kamu mendapatkan ini?”

Leon memberitahukan apapun yang dia ketahui dengan perasaan khawatir, “Ini adalah darah didalam tubuh Scarlett, karena dia sedang di racuni seseorang tetapi aku tidak tahu apa sebenarnya bakteri ini, katanya efek samping dari hal ini akan membuat seseorang seperti mati segan hidup tak mau, apa yang guru lihat dari ini?”

Florent mengelengkan kepalanya, sepertinya jawaban Leon tidak ada hasilnya.

Hanya memutarkan badannya dan berjalan kembali ke ruangannya, jika ini adalah darahnya Scarlett maka dirinya harus memeriksanya dengan seksama lagi.

Dirinya sendiri tahu gadis itu begitu penting bagi Leon.

Melihat ini Leon tidak berkata apapun.

Setelah beberapa lama, ruangan laboraturiom ini kembali terbuka dan Florent melepaskan kacamatanya sambil duduk disampingnya Leon kemudian menjelaskan dengan seksama : “Terlihat dengan jelas jika, bakteri ini sedikit rumit, dalam jangka pendek bakteri ini tidak akan membahayakan sebuah nyawa, juga akan mengakibatkan seseorang mengalami insomia, tetapi dalam waktu jangka kemungkinan akan menghabisi nyawanya Scarlett.”

Menghabisi nyawanya...

Mendengar ini, wajah Leon seperti sebuah besi seluruh suasana disini seperti tertekan.

Ternyata Catherina itu bukanlah seseorang yang baik, bibirnya itu berkata jika ini tidak akan membahayakan nyawanya, tetapi hanya berniat untuk bekerja sama dengannya dan berkata seperti ini.

Mengingat hal ini Leon mengepalkan tangannya.

Tetapi, yang paling penting bukan untuk membuat perhitungan kepada Catherina tetapi mencari cara untuk mengobatinya.

Wajahnya yang membiru itu terlihat marah dan dengan nada memohon dia berkata : “Jadi apakah guru tahu bakteri berbahaya apa ini? Aku sangat ingin mencari obat penawar untuk Scarlett.”

Walaupun Leon mengetahui tentang kedokteran, tetapi yang dia pelajari bukan pelajaran para profesor, maka dari itu dengan bakteri yang berada didalam tubuh Scarlett dia tidak bisa memahaminya.

Pada saat ini dia merasa dirinya kurang dalam pemahaman kedokteran.

Di perutnya seperti ada tinta hitam tetapi ketika di butuhkan tetap saja tidak bisa membantu apapun.

Florent mengerutkan dahinya dengan tatapan yang bingung, “Bakteri ini jarang ditemukan dan unsurnya terlihat rumit, aku hanya bisa berusaha untuk membantumu.”

Walaupun profesor ini tidak terlihat tua, tetapi suaranya terlihat sangat tua, terlihat seperti dirinya tidak bisa apa-apa.

Melihat Leon yang seperti ini, Florent memilih untuk menutup mulutnya.

Sungguh pria yang gila.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu