Innocent Kid - Bab 378 Ingin Membunuh

Setelah mendengarkan kata-kata Vanessa Bai, mata Theo Jin menjadi sendu, raut wajahnya yang sedari awal memang dingin, saat ini karena suasana hatinya buruk semakin menakutkan.

Meskipun Vanessa Bai sudah mengetahui orang seperti apa dia, tapi pada saat ini, dia tidak bisa tidak gemetaran ketika dia melihat matanya.

Orang luar mengatakan bahwa Tuan muda Jin dingin dan sulit untuk didekati, saat ini Vanessa Bai dapat merasakannya.

Di masa lalu, bagaimanapun Tuan Muda tidak akan terlihat seperti ini, tampaknya posisi Nyonya Muda benar benar sangat penting di dalam hatinya.

Belum selesai Vanessa Bai memikirkannya, terdengar Theo Jin berkata dengan sungguh sungguh, “Berani menyentuh orangku, bahkan jika dia Raja Neraka pun, tetap harus berhadapan denganku.”

Setelah mengatakan ini, dia memandang keluar jendela dengan dingin.

Saat ini angin sepoi-sepoi bertiup dari jendela, sepertinya perkataannya telah menakuti orang.

Setelah mendengarnya, Vanessa Bai bergegas mengatakan, “Tentu saja.”

Theo Jin mengangguk, lalu berkata, "Kamu awasi Drake Ji."

Setelah memerintahkan Vanessa Bai pergi, Theo Jin baru me melonggarkan tangan yang dikepalnya, memicingkan matanya, sangat menakutkan.

Drake Ji, aku ingin melihat apa yang akan kamu lakukan.

Memikirkan hal ini, Theo Jin menelpon dengan telepon yang disampingnya, dengan nada rendah berkata, “Alex Gu, masuk sebentar."

Tidak lama kemudian, Alex Gu yang tidak jauh dengan tergesa gesa masuk.

" Ada apa CEO?"

“Apakah kamu tahu, Stephen Group mempunyai perusahaan tidak di China?” Nada suara Theo Jin datar seperti sebelumnya, seolah-olah kemarahannya tadi tidak berasal darinya.

Perusahaan ini tentu Alex Gu mengetahuinya, hanya saja sebelumnya Theo Jin tidak bertanya,setelah mendengarnya dia berkata, “ Ada, industri hiburan Phender berasal dari keluarga mereka."

Setelah mendengarkannya, Theo Jin berkata dengan dingin, "Kalau begitu carilah masalah dengan mereka, jika tidak bisa menggunakan cara halus, aku tidak keberatan mengusir mereka, jangan membiarkan mereka punya tempat lagi.”

Meskipun tidak tahu mengapa Theo Jin melakukan ini, Alex Gu telah bersamanya begitu lama, mengetahui gayanya melakukan sesuatu, jadi dia tidak berencana untuk bertanya apapun, dia langsung berkata, "Baik."

Setelah Alex Gu menyanggupi perintah, Theo Jin melambaikan tangannya untuk memberi isyarat agar dia keluar, dan kemudian membenamkan dirinya dalam pekerjaan lagi.

Belakangan ini terlalu banyak masalah yang terjadi, terlalu banyak hal yang masih harus dia kerjakan, benar benar tidak bisa istirahat.

Tanpa sadar sudah siang, ketika Scarlett Jiang membawa Ace mencari Theo Jin untuk makan siang, dia menyadari dia sama sekali tidak memperhatikan waktu, dan masih terbenam dalam pekerjaannya.

Ace juga sangat pengertian dan dia tidak bersuara. Theo Jin juga tidak menyadari ketika ibu dan anak dengan perlahan memasuki ruang kerjanya.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Theo Jin mengangkat kepalanya, dan mendapati ibu dan putranya sedang duduk di sudut kantor dan bermain dengan ponsel mereka, tiba tiba hatinya tersentuh.

Jika selesai bekerja dapat melihat mereka menunggu di sini setiap hari, bahkan jika sangat sibuk, maka itu sepadan.

“Kapan kalian datang, mengapa tidak mengatakan sepatah kata pun?” Theo Jin meletakkan pekerjaan yang ada di tangannya dan berjalan perlahan kearah mereka.

Scarlett Jiang segera menjawab,” Belum lama, melihat kamu sibuk, makanya tidak diganggu.”

"Dimasa depan setelah sampai , lebih baik panggilah aku, hanya pekerjaan saja, tidak sepenting kalian.” Theo Jin memandangi mereka, matanya dipenuhi kelembutan.

Scarleet Jiang tersenyum tipis dan tidak mengatakan apapun lagi.

Pada saat ini, Ace dengan tidak sabar berkata,” Daddy aku sudah lapar, Di mana kita akan makan?"

Theo Jin mengelus lembut kepalanya, "Di mana kamu ingin makan?"

"Aku ingin makan di toko yang baru dibuka di sana, aku melihatnya ketika akan kesini, desainnya sangat keren.” Kata Ace sambil berharap bisa terbang langsung.

Theo Jin berkata dengan pasrah, "Kamu tahu ke mana harus pergi, mengapa kamu bertanya padaku?"

Ace tersenyum dengan malu, mengambil tangannya dan bersiap untuk pergi.

Mereka tidak memiliki makanan, tentu saja mereka semua mendengarkan keinginan Ace.

Sekeluarga tiga orang telah sampai di restoran untuk makan siang. Selama makan, Scarlett Jiang berkata, "Hari ini kan tidak terlalu sibuk, bagaimana kalau kita menjenguk Oscar Jin setelah selesai bekerja.”

Meskipun telah mendengar dia sangat nyaman di rumah sakit. Tapi bagaimanapun dia tetap tinggal dirumah sakit. Tidak mengunjunginya sebentar, membuatnya menjadi tidak enak hati.

Theo Jin berkata, "Tidak perlu. Dia sudah pulang untuk beristirahat hari ini."

Pada saat ini, di dalam villa pribadi Oscar Jin.

“Devina Song, kamu sudah menyelesaikannya belum.” Mendesak Devina Song sambil bermain game di atas sofa,

Dan Devina Song, saat ini sedang sibuk memasak di dapur.

"Jangan mendesakku, aku pasti akan menghidangkannya ketika aku selesai memasak. Kamu mainlah game mu dulu.”Melihat Tuan Muda yang bermain game di atas sofa, sungguh membuat Devina Song kehilangan kata katanya.

Kepalanya pasti terbentur pintu baru bisa berjanji untuk merawat pemuda ini.

Pagi ini orang ini telah keluar rumah sakit. Lagi pula, dia sudah di rumah sakit mereka begitu lama, dan dia tidak bisa mengabaikannya tanpa perasaan Jadi dia tetap datang untuk mengantarnya demi sopan santun.

Tanpa diduga, Oscar Jin seperti kesurupan dan buru buru berkata, “Devina, aku rasa aku masih belum pulih, bagaimana bisa aku keluar dari rumah sakit?"

Devina Song tidak tahan dengan dia yang seperti ini, langsung berkata, “Tolong ikuti saran dokter.”

Oscar Jin tidak bisa terus tinggal di rumah sakit, tidak masalah jika menggunakan pelayanan umum, tapi .... bagaimana bisa terus membiarkannya merawat dia?

Ketika dia mendapatkan ide yang bagus, bergegas berkata, “Aku butuh perawat profesional, aku rasa kamu lumayan, pertimbangkanlah?”

Devina Song mengabaikannya.

"Satu hari empat juta.” Kata Oscar Jin.

Devina Song tergerak.

Dia sangat memerlukan uang , dimana lagi dia bisa menemukan pekerjaan dengan gaji setinggi ini? Lebih mudah dari pada merawat sekelompok orang di rumah sakit.

"Baiklah, aku setuju."

Jadi, seperti ini Devina Song mengikutinya datang ke Vila pribadinya.

“Aku haus, tuangkan aku segelas air.” Tuan yang di atas sofa mulai membuat keributan lagi.

Devina Song tidak punya pilihan selain menghentikan apa yang dikerjakannya dan menuangkan air untuknya.

Awalnya mengira akan mudah untuk merawat seseorang, tetapi Devina Song sekarang tahu bahwa ide ini benar-benar salah. Hari ini dia sama sekali tidak berhenti, seperti seorang pelayan, dan lagi Oscar Jin memerintahkan banyak hal menyebalkan.

Devina Song membawakannya air, dengan tidak mengerti bertanya, “Jelas jelas kamu mempunyai pelayan, kenapa harus memanggilku?”

Theo Jin meneguk air dan segera memuntahkannya kembali, berkata dengan tidak puas, "Panas sekali, tuangkan segelas lagi."

Devina Song tidak punya pilihan selain menuangkan segelas lagi.

Kali ini Theo Jin puas, dan melanjutkan perkataannya, “ Pagi tadi memberiku sebuah apel utuh, sekarang memberiku air mendidih, aku lihat kamu seperti ingin membunuhku.”

Devina Song mengabaikannya, dan langsung bertanya, “Tolong jawab pertanyaanku sebelumnya."

"Tentu saja itu sepadan dengan uang yang ku beri, sehari empat juta."

Devina Song terdiam.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu