Innocent Kid - Bab 774 Siapa Yang Mengirimmu Kemari

Leon Fu menghelakan nafas dalam, dengan wajah yang sangat tidak enak di lihat.

Melihat wajah Leon Fu yang penuh amarah, pelayan itu dengan takut melihat kearah dua orang itu, berkata : “Tuan, nyonya kalian berdua jangan bertengkar, tenang sedikit.”

Leon Fu tidak menghiraukannya, menggertakkan giginya, menatap Scarlett JIang tajam, tersenyum sinis berkata : “Ternyata di dalam hatinya Theo Jin memiliki kedudukan yang tinggi.”

Scarlett Jiang menarik sudut bibirnya, tidak tahu harus mengatakan apa.

Suasana saat ini terasa sangat dingin, pelayan itu melihat kesana kemari.

Beberapa saat kemudian dia dengan rendah berkata : “Aku baru teringat pria itu mengenakan kemeja abu-abu, apakah informasi ini berguna untuk kalian?”

Scarlett Jiang seketika langsung melihat kearahnya, kemeja abu-abu... sama persis dengan yang dikenakan oleh Theo Jin.

Jika dia mengatakan warna jas saja mungkin masih bisa menghindar, tapi jika dua pakaian dengan warna yang sama maka kemungkinan untuk menghindar sangatlah kecil.

Leon Fu melihat mata Scarlett Jiang yang terkejut, dengan serius berkata : “Apa kamu melihat mereka pergi kemana?”

Pelayan itu menggelengkan kepala “Aku benar-benar tidak tahu...”

Setelah dia selesai bicara, ada seorang pelayan lainnya yang melewati mereka, dia dengan cepat memanggilnya dan bertanya : “Apa kamu melihat seorang pria yang mengenakan jas bewarna abu abu bersama dengan seorang wanita yang menawan berjalan bersama?”

Pelayan yang baru datang itu menganggukkan kepalanya “Ada apa?”

“Apa kamu tahu mereka pergi kemana?”

Setelah selesai bicara pelayan itu menunjuk ke satu arah “Sepertinya masuk ke sebuah kamar tamu, kebetulan aku berada satu lift bersama dengan mereka, dan berada di lantai yang sama, seharusnya mereka berada di kamar 0921 tapi aku tidak yakin apakah orang yang kalian maksud itu benar.”

Setiap kata-kata yang dikatakan oleh pelayan itu membuat tubuh Scarlett Jiang bergetar.

Masuk ke sebuah kamar...

Wajah Scarlett Jiang seketika memucat, seperti tidak ada aliran darah lagi.

Melihat keadaan seperti ini Leon Fu langsung menopang pundak Scarlett Jiang, membantunya agar tetap berdiri dengan tegap, di telinganya terdengar “Ayo pergi, kita lihat apa yang terjadi.”

“Tidak.”

Scarlett Jiang menggelengkan kepala mundur kebelakang, tanpa sadar dia mengigit bibir bawahnya sendiri.

Melihat penolakkan dari balik matanya, Leon Fu berkata : “Scarlett, kita sudah sampai ke tahap ini, jika kamu tidak melihatnya dengan jelas apakah kamu bisa tenang?”

“Ayolah kita hanya melihatnya sekilas saja, dan tidak akan terjadi apa-apa.”

“Scarlett...”

Tidak peduli apa yang dikatakan oleh Leon Fu, Scarlett Jiang tetap menggelengkan kepala.

Di kepalanya terus teringat dengan apa yang dikatakan oleh pelayan tadi “Mereka masuk ke dalam kamar, masuk ke dalam kamar, kamar......”

Seorang pria dan wanita yang dalam status single apa yang mereka lakukan dalam kamar, apalagi wanita itu sangat menawan, Scarlett Jiang tidak berpikir lebih dalam lagi.

Dia memegang dadanya dengan wajah yang sangat tidak enak dilihat.

Melihat keadaannya yang seperti ini membuat Leon Fu khawatir, mendekatinya dan bertanya : “Scarlett apa kamu tidak apa? Jangan memendamnya sendiri.”

Scarlett Jiang seketika melepaskan tangan Leon Fu, dengan nafas tergesa-gesa matanya masih memberikan penolakan.

“Aku tidak mau pergi.”

Melihat Scarlett Jiang yang berteguh keras tidak ingin pergi membuat Leon Fu mulai khawatir, menggertakkan giginya, dengan sengaja memanasi Scarlett Jiang : “Scarlett sebenarnya kamu juga merasa takut bukan, takut melihat Theo Jin bersama dengan wanita lain, kamu peduli dengannya.”

Jika Scarlett Jiang tidak melihat apa yang terjadi di dalam kamar maka apa yang sudah dilakukannya sampai sekarang akan sia-sia.

Dia seolah-olah baru di hantam dengan rasa sakit yang kuat, wajah pucat Scarlett Jiang tetap saja tidak mengakuinya.

“Aku tidak......”

Dia benar-benar tidak percaya Theo Jin adalah orang yang seperti dikatakan oleh Leon Fu.

Sepertinya cara ini sangat berguna, Leon Fu sengaja menekankan kata-katanya “Jika bukan kenapa kamu tidak berani pergi melihatnya bersama denganku?”

Saat ini Scarlett Jiang mulai kesal, dadanya terasa sangat sesak, dan membiarkan Leon Fu membawanya pergi.

Pada saat ini di sebuah sudut ruangan Catherina sudah mengeluarkan banyak tenaga agar bisa menarik Theo Jin ke kamar ini.

Dia sengaja tidak menutup rapat pintu kamarnya karena dia tahu kalau Leon Fu akan membawa Scarlett Jiang kemari.

Dia dengan sempoyongan membawa Theo Jin keatas kasur.

Melihat Theo Jin yang sedang tertidur pulas, Catherina mengeluarkan senyuman yang puas.

Dia naik keatas kasur dengan cepat membuka kancing baju Theo Jin.

Jari-jari ramping Catherina mulai bergerak ke bawah tulang leher Theo Jin.

Ujung jarinya tergelincir dan jatuh ke atas kancing baju yang pertama.

Tangannya bergerak ringan, Catherina merasa jantungnya bergerak dengan kencang.

Theo Jin benar-benar berbahaya, walaupun dia dalam keadaan tertidur tetap saja membuat orang takut.

Tapi dengan begini membuat nafsunya semakin meningkat.

Baru saja ingin membuka kancing bajunya, tangan Catherina di pegang dengan tangan seseorang yang hangat.

Sedetik kemudian tangannya terasa sakit.

Catherina mengeluarkan ekspresi dan teriakan yang kesakitan, seketika air matanya jatuh dari matanya.

Setelah itu dia berhadapan dengan tatapan mata yang sangat tajam.

Catherina melihat tatapan tajam dari Theo Jin membuatnya sangat gemetaran, wajahnya seperti sudah kehilangan aliran darah.

Theo Jin sudah bangun? Bagaimana bisa secepat ini?

Tapi tidak hanya Catherina yang bereaksi, Theo Jin juga memberikan ekspresi yang menjijikkan.

Satu detik kemudian Catherina langsung di tendang jatuh dari kasur, kepala bagian belakangnya dengan keras membentur lantai dan mengeluarkan suara yang keras.

Kekuatannya sangat kuat, hampir saja di tendang keluar oleh Theo Jin yang tanpa ekspresi itu.

Catherina dari bawah lantai melihat kearah kaki pria yang berdiri dengan tegap itu sama sekali tidak seperti pria yang baru saja di beri obat.

Apa dia itu monster? Jelas-jelas dia sudah meningkatkan dosis obat itu, lalu mengapa obat itu tidak bereaksi di tubuh Theo Jin?

Theo Jin menunduk, dengan kuat mencekik wajahnya dan memaksanya mengangkat kepala.

Ketika Catherina melihat mata tajam dari Theo Jin, matanya seketika membesar.

Rahang Catherina di cekik dengan kuat, dia seketika merasa ketakukan melihat pria yang ada di hadapannya ini.

Jika dia benar-benar bekerja sama dengan Theo Jin maka berapa kemungkinan dia akan menang?

Theo Jin memicingkan matanya, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang dingin, dengan tajam berkata : “Siapa yang mengirimmu?”

Dia melihat kearah Catherina tanpa rasa belas kasihan, seolah-olah dia akan mencekiknya di detik berikutnya.

Suasana perlahan-lahan berubah menjadi dingin, udara tenang yang sangat mematikan.

Mata gelap Theo Jin penuh dengan kekerasan dan napas yang agresif.

Saat ini Catherina masih berada dalam keadaan yang sangat terkejut, bibirnya sedikit bergetar dan memasang raut muka yang tidak bisa menerima keadaan.

“Kamu, mengapa?”

Theo Jin mendengus dan menatapnya sinis “Apa kamu ingin bertanya mengapa aku tidak apa-apa?”

Dia tertawa sinis.

Sebelum Catherina sadar dari lamunannya, leher yang lemah itu sudah di cekik dengan kuat.

Theo Jin langsung mengangkatnya dari lantai.

Aura dingin dari pria itu semakin mendekat dan Catherina mulai merasa tercekik dan kehabisa nafas.

Setiap pori-porinya sudah mulai terbuka dan merasa takut.

Pria ini benar-benar seperti hantu!

Dia bisa membunuh Catherina.

Satu detik kemudian Theo Jin langsung menekan tubuh Catherina di dinding, dengan suara sinis dan tajam berkata “Apa kamu kira cara licik seperti ini bisa berguna untukku?lebih baik kamu katakan sendiri, jangan paksa aku melakukan cara lain untuk membuatmu buka mulut.”

Obat ini lebih lemah jika dibandingkan dengan hal-hal aneh yang di kembangkan oleh Kenneth Mo.

Demi mencegah orang lain memberikan obat tidur dan semacamnya kepada dirinya, Kenneth Mo sering memberikan obat tanpa gangguan untukknya.

Setelah mengkonsumsinya tubuhnya menjadi lebih kuat menolak efek obat yang seperti ini.

Paling tidak dia tidak bisa langsung pingsan.

Setelah dia memuncratkannya, dia baru sadar kalau ini adalah obat tidur.

Karena jika ingin tahu siapa yang mengirim wanita ini maka Theo Jin hanya bisa berpura-pura pingsan seperti tadi, dan membiarkannya merasa sedikit tenang terlebih dahulu.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu