Innocent Kid - Bab 321 Rekan Kerja Dengan Tujuan Yang Sama

Masalah sudah sampai begini, sekarang yang paling penting adalah menghalang Scarlett, tidak boleh membiarkan dia membocorkan rahasia ini, jika tidak maka kita semua akan hancur.

Jadi, Clarissa mengubah nada bicaranya, dengan baik mengatakan: "Lett, sebenarnya aku bisa melakukan begini, ini juga karena tidak ada pilihan lagi."

"Tidak ada pilihan?"

Scarlett yang menelepon disana tertawa, "Aku lihat kamu ingin mengindari masalah ini!"

"Lett, bagaimana kamu bisa berpikir aku seperti itu? Kita sekarang adalah rekan kerja dengan tujuan yang sama, jika satu orang terjadi masalah, maka yang satu lagi juga tidak akan bisa menghindari."

Kali ini Scarlett tidak bersuara lagi.

Clarissa terus berkata: "Kamu pikir ya, jika aku ditangkap, aku pasti akan mengatakan kamu juga. Jadi demi keamanan, aku membohong orang itu aku bernama Scarlett, jika begini, juga akan melindungi kita berdua."

Scarlett mengerutkan dahi, mendengar dia berkata seperti itu, sepertinya tidak salah juga.

Tapi dia masih berkata: "Lebih baik begitu. Kamu lebih baik jangan membuat hal yang licik, maka kita juga akan terkena masalah."

"Kamu tenang saja, aku lebih jelas dari pada kamu akan terjadi apa saja, jadi tidak akan berbuat licik?"

"Baik, kalau begitu sementara ini aku percaya padamu."

Scarlett menutup telepon, Clarissa menurunkan ponselnya, memegang erat, ekspresi sangat dingin.

Terhadap kemampuan Keluarga Jin, dengan cepat akan menyelidiki jelas masalah ini.

Dia harus sebelum masalah ini terjadi duluan keluar negri.

Jadi, dia menelepon, "Marco......"

......

Theo sudah tahu bahwa Hendri datang, ekspresi terjadi sedikit perubahan, sepasang mata yang hitam ini menatap Scarlett.

Sudah mengenal dia sangat lama, terhadap pemikirannya, Scarlett hanya melihat sudah tahu.

Namun dia tetap berpura-pura tidak tahu, sengaja berkata: "Kakak senior terhadap aku sangat baik, tahu aku bosan, jadi memberi aku sedikit pekerjaan."

Theo menyipitkan mata, dengan tenang bertanya: "Lebih baik dari aku?"

Scarlett menaikkan alis mata, "Menurut kamu?"

Melihat ekspresi dia, sepertinya sedang mengatakan Hendri lebih baik darinya.

Theo menjadi tidak senang, suara menjadi rendah, "Scarlett, kamu sekarang semakin berani ya."

Mendengar ini, Scarlett menyipitkan mata, "Ini juga karena kamu sangat memanjakan aku?"

Terus dia berkata: "Kamu lebih baik dari kakak senior, dalam hati aku, kamu paling baik."

Theo menjadi mengerti, rupanya tadi dia sengaja bercanda dengan dia.

Dia tertawa, "Melihat aku cemburu, kamu merasa sangat bangga?"

"Iya......"Scarlett benar-benar memikirkan hal ini, "Sebenarnya juga bukan bangga, hanya merasa kamu begini sangat lucu."

Berpikir biasanya pria ini sangat dingin dan serius, bisa disaat ini mengeluarkan ekspresi yang seperti pria lain, sangat lucu!

Theo dengan cemberut, "Jangan menggunakan kata ini mengatakan aku."

Tapi Scarlett tidak akan mendengar perkataan dia.

"Kamu memang lucu, lucu, lucu!" Dia sengaja mengatakan beberapa kali, tertawa sampai mata menjadi satu garis.

"Kamu!"

Theo merasa marah juga merasa marah, namun melihat dia yang bersikap seperti anak ini, perasaan dia juga menjadi sangat senang.

Alex berdiri didepan pintu, masuk juga bukan, mundur juga bukan, melihat CEO dengan Nona Jiang sangat senang, dia benar-benar tidak ingin mengganggu mereka.

Tapi kerja yang harus dilaporkan juga harus laporkan.

Jadi, dia juga dengan terpaksa mengetuk pintu.

Mendengar suara ketuk pintu, Scarlett dengan cepat tidak tersenyum lagi, menoleh kebelakang melihat kearah pintu.

Hanya melihat Alex dengan wajah yang malu melihat mereka.

Dia juga tidak tau dirinya ketawa apa, hanya merasa dia sangat senang.

......

"Ada apa?"

Theo menatap Alex, lalu bertanya.

"Masalah yang kamu suruh aku selidiki itu sudah ada hasil." Alex berkata, "Didalam catatan panggilan Jack ada nomor yang asing, aku sudah menyelidiki, nomor itu sudah dinonaktifkan lagi."

"Dinonaktifkan?" Theo mengerutkan dahi.

"Iya, siang hari ini sudah dinonaktifkan."

Mereka terlambat selangkah.

"Perusahaan Komunikasi sana ada pemantauan video lagi?" Theo bertanya.

Menonaktifkan nomor telepon harus orangnya sendiri pergi urus, jika ada bukti dari video, maka bisa tahu dia siapa.

"Ada. Tapi dia hanya orang biasa, kata di ada orang yang meminjam nomor telepon dia, dan memberi dia uang untuk menonaktifkan nomor ini."

"Jadi dia melihat jelas orang itu siapa?"

"Hanya tahu wanita, Saat itu wanita ini memakai topi dan kacamata. tidak bisa melihat jelas wajahnya."

Bisa dibilang, petunjuka ini sudah putus.

Ekspresi Theo menjadi sangat dingin.

"Namun......"

Alex sangat ragu, seolah-olah ada yang susah dikatakan.

"Ada apa bilang saja." Theo berkata.

"Begini. Menurut polisi dari perkataan Jack itu mengatakan wanita itu, aku ada orang yang dicurigai."

"Siapa?"

"Nona Su."

Alex takut dia salah mencurigai orang, dengan cepat menjelaskan, "Aku juga hanya melihat sekilas kertas itu, menebak begini."

Clarissa?

Theo mengerutkan dahi berpikir sejenak, "Mungkin tebakan kamu itu benar."

"A?" Alex tidak mengerti.

"Di Kota Jin, selain Bella, hanya Clarissa mempunyai dendam terhadap Scarlett, jadi dia mempunyai sangka yang paling besar."

"Jadi sekarang bagaimana?"

Theo meyipitkan mata, lalu berkata: "Ambil foto Clarissa dilihatkan pada Jack."

"Baik, aku segara laksanakan."

Alex bergegas melaksanakan perintah ini.

......

Jack melihat foto Clarissa kemudian, langsung berdiri dengan semangat, menunjuk foto itu berteriak: "Iya dia! Yang aku lakukan semua itu adalah perintah wanita ini."

Alex mendengar ini, langsung lega.

Dia takut Jack kali ini akan menyangkal lagi, jika begini dia atau polisi harus mencari petunjuk baru lagi."

Namun, dia tidak menyangka dirinya bisa menebak benar.

"Kalian harus menangkap wanita ini, dia sangat licik, jika terlambat maka tidak akan bisa menangkap dia." Jack dengan semangat mengatakan.

Dia sudah masuk kesini, maka wanita itu juga tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Alex menoleh kepala mengatakan pada pihak polisi mengatakan: "Clarissa, Nona besar Keluarga Su, kalian bisa langsung ke Keluarga Su menangkap orang."

Tapi saat polisi sampai ke rumah Keluarga Su, Clarissa sudah pergi.

"Clarissa sudah keluar negri." Ayah Su melihat beberapa polisi itu, mengerutkan dahi, dalam hati ada firasat yang tidak baik, "Kalian mencari dia ada masalah apa?"

"Clarissa disangka terlibat dalam masalah kejahatan cedera yang sengaja, kita perlu membawa dia ke Kantor Polisi melakukan penyelidikan." Pihak polisi menjawab begini.

"Kejahatan cedera yang sengaja?"

Ayah Su dan Ibu Su melihat sesama, kemudian berkata: "Pak polisi, apakah kalian sudah salah, Calrissa adalah anak yang sangat baik, tidak mungkin terlibat dengan kasus ini?"

"Ini kamu tidak jelas, Kita harus menemukan dia lalu bertanya jelas, tolong merepotkan kamu menelepon Nona Su sebentar."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu