Innocent Kid - Bab 573 Menemui Dia Sendiri

“Masuk”

Theo Jin menekan kedua jarinya ke pangkal hidungnya, sedikit mengangkat pandangannya, menatap Alex Gu dan bertanya : “Ada apa?”

Selesai berkata, dia melihat tatapan Alex Gu memancarkan antusias, suaranya terdengar bergetar

Dia berkata dengan jelas : “Tuan muda, kami mendapatkan kabar tentang Bella Jiang!”

Wajah Alex Gu memancarkan senyum tanpa bisa dikendalikan, dia mengetahui jelas apa artinya ini bagi Theo Jin.

Saat bawahannya melaporkan kepadanya berita ini, darah di sekujur tubuhnya mendidih.

Kemudian bergegas memberi tahu berita ini kepada Theo Jin.

Begitu Alex Gu selesai berkata, mata Theo Jin bergetar, ruang baca yang kosong dan dingin itu diwarnai warna dingin.

“Benar? Apa orangnya sudah ditangkap?”

Suaranya bergetar sedikit, nada suaranya diselimuti selapis kemarahan yang menakutkan, mouse di tangannya sudah hampir hancur diremas olehnya.

Beberapa waktu yang lalu, Alex Gu melaporkan bahwa dia menemukan jejak Bella Jiang di Prancis barat, dia memberi perintah agar mereka terus melanjutkan pengejaran.

Tidak disangka kali ini pesan datang begitu cepat.

Walau sudah mengerahkan seluruh tenaga namun tidak menemukannya, sebaliknya ditemukan di saat yang tidak sengaja.

Kali ini dia akan membuat Bella Jiang tahu apa itu lebih baik mati daripada hidup!

Sudah 3 tahun, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Setelah menutup matanya, di dalam mimpinya selalu terlintas Bella Jiang yang mendorong cintanya ke dasar laut.

Keputusasaan yang membuat orang tercekik seperti itu sudah dia alami selama 3 tahun.

Kali ini, dia ingin mengembalikan semuanya kepada Bella Jiang!

Alex Gu mengangguk-anggukan kepala dan memberikan jawaban yang pasti, “Memang benar, orang kami telah menangkapnya, sekarang hanya menunggu perintah dari anda, apa yang harus dilakukan padanya?”

Mata hitam jernih Theo Jin berkilau tajam, dia mengerang, telapak tangannya menggebrak meja.

Matanya yang dingin seperti es bercampur dengan kemarahan tak ada habisnya yang meluap, seluruh tubuhnya membangkitkan aura yang membuat orang takut.

Selesai berkata, Theo Jin langsung bangkit dari kursinya, tatapannya penuh dengan hawa dingin dan kebencian.

Seperti iblis yang baru keluar dari neraka, dia berkata pada Alex Gu dengan suara dingin : “Tentu saja harus melayani dia dengan baik, suruh orang untuk mengawasinya.

Kalau berani lari lagi, kita habiskan kaki yang satunya! Tapi ingat jangan sampai membuatnya mati, kita segera kembali ke Prancis! Aku mau bertemu dengannya sendiri!”

“Oke, aku akan memesan penerbangan paling awal.”

Alex Gu secara alami mengerti arti dari perkataan Theo Jin, tidak berani mengabaikan, dengan cepat menyusun segala sesuatunya.

Setelah dia pergi, Theo Jin juga menghentikan pekerjaan di tangannya.

Menarik kopernya, membereskan beberapa baju dengan singkat, bersiap berangkat menuju Prancis.

Kemarahan yang membara di dalam hatinya mendorong dirinya untuk balas dendam, sedetikpun tidak ingin menunggu.

Di lantai bawah, Oscar Jin kembali dari inspeksi perusahaan, suasana hati senang, dia masuk ke dalam rumah sambil bersenandung.

Di ruang tamu, Ibu Jin keluar dari dapur, tangannya memegang sepiring buah-buahan dan secangkir teh yang baru saja diseduh.

Oscar Jin melepas jas nya, berjalan menghampiri, menusukkan sepotong apel menggunakan tusuk gigi dan memasukkannya ke dalam mulut, dengan santai bertanya,“Ibu, mana kakak?”

Ibu Jin menunjuk putra terkecilnya dan berkata : “Di ruang kerja di atas, kamu beri teh dan sepiring buah-buahan ini kepadanya, dia sudah sibuk sepanjang sore, suruh dia beristirahat sebentar.”

“Nyonya Qin, kamu ini benar-benar pilih kasih, biasanya kamu tidak pernah menyiapkan teh dan buah di sore hari untukku, aku juga sangat sibuk dan lelah.”

Oscar Jin sambil mengeluh sambil mengambil piring, ekspresinya berlebihan.

“Sembarangan bicara, bukankah yang barusan kamu makan itu aku yang siapkan, kemarin dan kemarin lusa bukannya memakan yang aku siapkan? Sudah, jangan banyak bicara, sebenarnya mau pergi tidak, kalau tidak aku yang pergi sendiri.”

Ibu Jin memutar mata kepada putra terkecilnya, berkata dengan marah sembari tangannya terulur hendak mengambil piring di tangannya dan mengantar sendiri.

“Hei hei, aku tidak bilang tidak pergi, berhenti, kakak sudah turun, tidak usah pergi.”

Dari sudut mata melirik bayangan Theo Jin yang turun ke bawah, Oscar Jin memajukan mulut ke arahnya.

Kedua orang itu bersamaan melihat ke arah tangga.

“Kak, ibu menyuruhmu makan….eits, salah, apa yang kau lakukan membawa kopermu?”

Sebenarnya Oscar Jin ingin menjamu Theo Jin datang makan di tempatnya.

Setelah melihat kakaknya membawa koper, wajahnya sedikit berubah dan dengan heran bertanya.

Theo Jin berjalan mendekat dan berdiri di depan kedua orang tersebut, dia berkata dengan nada berat, “Aku kembali ke Prancis.”

Rahangnya mengeras, wajahnya sedikit galak.

Ibu Jin dan Oscar Jin tertegun di tempat, dan serempak bertanya : “Bukankah baru pulang? Kenapa cepat sekali mau kembali lagi?”

Diantaranya, Oscar Jin yang paling cemas.

Dia tidak menunggu Theo Jin membuka mulut, dengan tergesa-gesa bertanya : “Kak, apakah kamu tidak hadir dalam pernikahanku? Untuk apa sekarang pulang ke Prancis?”

Menepuk bahu Oscar Jin, Theo Jin memberi tatapan yang tegas kepadanya.

“Tentu saja ikut, aku akan pulang di hari saat kamu bertunangan, aku pergi ke Prancis karena bawahanku melaporkan bahwa dia menemukan Bella Jiang, aku kembali untuk mengurusnya.”

Saat mengatakan alasan kenapa kembali ke Perancis, wajahnya berubah menjadi sangat jelek, hampir menggertakkan gigi saat mengucapkan nama Bella Jiang.

Selang tiga tahun mendengar lagi nama Bella Jiang, ekspresi Ibu Jin dan Oscar Jin sedikit berubah, diwarnai oleh suasana hati yang rumit.

Sesaat, suasana berubah menjadi tertekan.

Ibu Jin di sebelahnya ingin bicara namun tidak berani mengatakan apa-apa, hanya bisa cemas.

Oscar Jin menebak ekspresi kakaknya, tidak tahan akhirnya membuka mulut membujuknya : “Kak, aku tahu bahwa kamu tidak bisa melupakan kejadian itu. Tapi kamu jangan tergesa-gesa, kamu harus memikirkan Ace, dia masih kecil.....”

Dia khawatir Theo Jin dalam kemarahan bisa melakukan hal yang melanggar hukum.

Saat itu, walaupun Keluarga Jin begitu kuat, tidak akan sanggup menolongnya.

Lagipula dia lebih khawatir, setelah Theo Jin membalas dendam, hatinya tidak memiliki obsesi lagi, bisa mengalami kemerosotan seperti 3 tahun yang lalu.

Melihat kekhawatiran Ibu Jin dan Oscar Jin, Theo Jin berkata pelan : “Tenanglah, Scarlett belum ditemukan, aku tidak akan membunuhnya.”

Dia langsung melontarkan hal yang mereka khawatirkan.

Oscar Jin melihat sepasang mata kakaknya yang memerah, lipatan matanya bergetar.

Perkataan ini benar-benar tidak menghibur mereka sama sekali.

Dia menghela nafas dalam hati, ingin menghentikan kegilaan Theo Jin, di dunia ini hanya ada satu orang.

Tapi, orang itu sudah tidak ada….

Tiba tiba, kesedihan yang mendalam keluar dari dalam hati.

“Aku akan segera kembalil, aku minta bantuan kalian untuk menjaga Ace beberapa waktu ini.” Theo Jin menambahkan .

Melihat keadaan, mengetahui tekad Theo Jin sudah bulat, Ibu Jin dan Oscar Jin juga hanya bisa bekerja sama, berpesan padanya.

“Baiklah, kalau begitu hati-hati, cepatlah kembali.”

Saat berbicara, muncul sebuah pesan di ponsel Theo Jin.

Ternyata Alex Gu yang mengirimkan pesan informasi penerbangan.

Dia memasukkan ponselnya dan berpesan kepada mereka berdua, Theo Jin melangkahkan kakinya keluar.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu