Innocent Kid - Bab 676 Sudah Mati, Sudah Tidak Bernafas

Ketika Theo Jin mengingat hal ini, dirinya tidak bisa merasa tenang dan berharap dirinya dalam 24 jam bisa terus melihatnya.

Tetapi dengan caranya, Scarlett Jiang pasti mencurigainya.

Pilihan kedua adalah mengutus orang untuk menjaganya.

Faktanya dia memiliki pandangan yang jauh.

Scarlett Jiang dengan termenung dan duduk di lantai, jiwanya seperti belum kembali ke tubuhnya.

Wanita itu, kenapa dirinya ingin bunuh diri?

Dirinya sama sekali tidak mengenal dia dan dia tidak memiliki uang untuk makan bagaimana dirinya berpikir untuk membantu dia.

Kenapa bisa seperti ini, muncul keraguan yang besar di hati Scarlett Jiang.

Melihat tatapan mata dari Scarlett Jiang, Bella Jiang hanya bisa merasakan bahwa darah yang mengalir dari ujung kepala sampai ujung kaki seolah-olah berada di kutub utara dan membuat sekujur tubuhnya menjadi dingin.

Seolah-olah tidak percaya jika Scarlett Jiang masih dapat bertahan hidup.

Tanpa adanya rencana, Bella Jiang pada saat itu terlihat kebingungan.

Dalam benaknya terlintas bayangan Theo Jin, wajah Bella Jiang terlihat sedikit pucat, senyumannya menghilang, dan digantikan oleh rasa ketakutan.

Kali ini Theo Jin pasti akan membunuhnya bukan?

Membayangkan hal ini seketika sekujur tubuh Bella Jiang tiba-tiba bergetar.

Dia tidak ingin kembali ke ruang bawah tanah dimana dia disiksa.

Maka itu Bella Jiang menjadi gila, berbalik badannya dan segera berlari.

Seolah-olah seperti ada dewa kematian yang mengejarnya.

Dia dibutakan oleh rasa takut dan dirinya hanya ingin pergi jauh-jauh untuk melarikan diri, berharap agar tidak ditangkap.

Dengan cepat dia belari ke jalan raya tanpa sedikitpun mengangkat kepalanya.

Dengan paniknya berjalan menyeberangi zebra cross.

Tidak menyadari pada saat ini sudah lampu merah.

“Tit!”

Suara dari klakson yang tajam itu menyakiti telinganya Bella Jiang, pikirannya yang kosong mengikuti arah dari suara klakson.

Sesaat kemudian langkahnya terhenti.

Pikiran terlihat kosong, muka pucat pasi seolah-olah membeku, bagaimanapun caranya tetap tidak bisa melarikan diri.

Sebuah truk yang besar melaju sangat cepat dan jaraknya semakin dekat ke arahnya.

Dia bisa melihat reaksi supir truk itu sama menyeramkannya sambil berteriak ke arahnya.

Suara dunia tidak terdengar oleh telingannya dan pada saat ini Bella hanya merrasa ketakutan seakan-akan kematian sudah datang menjemputnya.

Supir truk tidak menyangka jika di zebra cross ada seseorang disana, ketika melihat Bella Jiang dia tidak sempat mengerem truknya.

“Bang!”

Suara yang keras bergema di langit, suara ban truk bergesekkan dengan tanah menimbulkan suara tabrakan yang keras yang menghentakkan langit.

Tubuh Bella Jiang yang tertabrak dan terpental jauh.

Tubuhnya terpental ke langit kemudian menghantam keras ke tanah.

Dia berbaring di tanah, sekujur tubuhnya berdenyut dan darah mengalir keluar dari ketujuh panca inderanya.

Tabrakan yang sangat keras sepertinya menghancurkannya.

Darah mengalir keluar dari mulutnya Bella Jiang dan kedua bola matanya terbuka seperti kota Tong Ling, seluruh bola matanya putih.

Rasa sakit yang luar biasa membuat sekujur tubuhnya terasa aneh seperti terpelintir kedalam.

Darah dan dagingnya terlihat kabur, wajahnya berlumuran darah dan dengan rambut yang berantakan.

Langit yang luas terasa dengan cepatnya diwarnai oleh merah darah.

Setelah truk menabrak Bella Jiang, supir dari truk ini kemudian kehilangan kendali.

Terjadi tabrakan berturut-turut yang menyebabkan sebuah mobil kecil kehilangan kendali dan menabark orang di sekitar jalan.

Persimpangan jalan seketika menjadi kacau.

Suara mobil yang tajam, suara gesekan, tangisan disertai dengan asap mobil yang menjalar melalui langit.

Seluruh lalu lintas menjadi kacau, semua mobil terpaksa dihentikan, dan orang-orang yang mengalami luka ringan bergegas keluar dari mobilnya.

“Aaa!”

Beberapa pejalan kaki yang terluka dan melihat pemandangan berdarah iniseketika berjerit-jerit kebingungan.

Dan Orang-orang yang terlihat masih normal dengan segera mengambil ponselnya untuk memanggil polisi dan memberitahu bahwa disini terjadi kecelakaan lalu lintas yang parah.

Mereka menelepon 120 untuk memberikan bantuan.

“Sini, ada seorang gadis yang ditabrak truk, sepertinya... sepertinya tidak dapat tertolong lagi.”

Pejalan kaki yang mengambil ponsel itu, sekujur tubuhnya gemetaran melihat ke arah Bella Jiang dan perkataannya terlihat sangat berantakan.

Tempat yang tidak besar ini kemudian dikerumuni oleh banyak orang.

Beberapa pejalan kaki yang tertabrak tergeletak kesakitan di tanah, hanya Bella Jiang yang tidak bergerak dan belumuran darah.

Ada orang dengan berani berjalan dan memeriksa nafasnya Bella Jiang kemudian mendapati wajah yang pucat membuat dia takut dan berbalik.

“Mati, sepertinya sudah mati, tidak bernafas lagi…”

“Astaga!”

Kerumunan orang yang berkumpul tiba-tiba menjadi panik.

Menutup mata dan merasa kasihan terhadap orang yang tertabrak.

Ada orang yang melihat pemandangan berdarah ini, perutnya seperti tergoncang dan berlari ke samping untuk muntah.

Wajah orang yang disekitarnya berubah menjadi lesu.

Pemandangan ini tidak luput dari seseorang yang tidak jauh dari sana.

Ketika Levita Zi tiba, dia melihat pemandangan Bella Jiang yang tertabrak.

Dia berdiri di seberangnya, memilih untuk tidak pergi dan bersembunyi di belakang sebuah bangunan untuk menyaksikan gerak-gerik dari Bella Jiang.

Melihat reaksi dari pejalan kaki, tatapannya terlihat kabur.

Tampaknya Bella Jiang tidak akan selamat.

Segera terdengar suara mobil polisi dan ambulans datang.

Tiba pada saat yang bersamaan.

“Permisi, permisi semuanya, ambulans sudah datang!”

Orang yang memanggil polisi itu berteriak.

Secara otomatis orang-orang memberi jalan.

Orang-orang dari mobil ambulans turun dan ingin membawa orang yang di tabrak itu menggunakan tandu, bersiap-siap untuk dibawa ke rumah sakit.

Namun ketika melihat kondisi Bella Jiang yang kristis, perawat itu juga terkejut.

Dengan buru-buru membawa orang itu pergi.

Seluruh tanah dinodai oleh darah yang berlumuran.

Dalam situasi seperti ini petugas kepolisian terlihat sangat gagah.

Beberapa orang dengan segera mengurus lalu lintas.

Polisi melihat orang disekitar ini mulai bertanya.

“Petugas polisi, aku tidak tahu apa-apa, ketika aku datang sudah terjadi kecelakaan lalu lintas.”

Sebagian besar orang yang ditanyai menunjukkan ekspresi yang sama yaitu tidak tahu apa-apa.

Polisi juga tidak berdaya dan mengusir kerumunan tetapi meminta kontak mereka.

Lalu lintas yang diatur polisi mulai kembali menjadi normal.

Beberapa pemilik kendaraan dan orang yang terluka ringan dibawa ke kantor polisi untuk ditanyai beberapa pertanyaan.

Kejadian ini pada akhirnya pelan-pelan berangsur membaik dan hanya meninggalkan bekas noda darah di tanah membuktikan bahwa tempat ini telah terjadi kecelakaan yang sangat parah.

Levita Zi yang melihat semua ini matanya dan wajahnya menjadi pucat.

“Sampah ini!” Dengan cemas Levita Zi merendahkan suaranya.

Dia tidak menyangkan jika Bella Jiang begitu bodohnya.

Tidak membunuh Scarlett Jiang, pada akhirnya membuat dirinya terperangkap ke dalam.

Dengan begitu, sebuah catur seperti hilang sebiji.

Hal ini terjadi begitu besar, pasti tidak akan menghilang dalam waktu singkat.

Ada beberapa kegelisahan di hatinya.

Bella Jiang mati, yang terpenting semua ini tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Berpikir seperti ini, polisi mengevakuasi massa, Levita mengenakan kacamata hitam dengan tergesa-gesa memalingkan badannya dan segera pergi

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu