Innocent Kid - BAB 170 Gunakan Seluruh Hidupmu Untuk Berterima Kasih Padaku

Scarlett Jiang merebahkan tubuhnya dalam bak mandi, ia menenggelamkan dirinya dalam air. Ia sedikit kesal dalam hati, kalau begini terus, mana bisa ia meninggalkan Theo Jin?

Pria ini, benar-benar membuat orang sulit menarik diri. Pikiran Scarlett kacau, begitu ia memikirkan bahwa mereka suatu hari akan berpisah, memikirkan Theo Jin bisa menikahi gadis lain, hati Scarlett bagaikan dirayapi oleh ribuan semut yang sedang menggigitnya, ia tidak terima.

Setelah mandi sekian lama, ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Theo Jin sendiri sudah selesai mandi. Begitu ia melihat Scarlett Jiang, langsunglah ia menyuruh Scarlett minum air jahe supaya tidak kedinginan, bahkan ia sampai menyuruh seorang dokter datang untuk mengecek suhu tubuh Scarlett, mengecek apakah ada yang salah dengan Scarlett.

Scarlett merasa Theo Jin sangat berlebihan, sehingga ia tidak tahan untuk tidak tersenyum.

“Jarang sekali bisa melihat sosokmu yang sepanik ini!”

Theo Jin menatap Scarlett Jiang. Justru karena wanita ini, bagaimana mungkin ia tidak panik?

Ia tidak ingin Scarlett tertimpa bahaya apapun, juga tidak ingin Scarlett ada masalah.

Menyodorkan mangkuk berisi air jahe pada Scarlett, Theo Jin berkata, “Jika kau merasa badanmu tidak enak, harus beritahu aku.”

Scarlett Jiang mengangguk-anggukkan kepala. Ia sebenarnya betul-betul tidak apa-apa, hanya saja sempat tersedak sedikit air laut, namun Theo Jin melebih-lebihkannya.

Setelah meminum semangkuk air jahe itu, tanpa sadar ternyata hari sudah malam. Seselesainya mereka makan malam, Theo Jin pun pergi berjalan-jalan santai dengan Scarlett.

Pemandangan malam di pulau kecil itu begitu indah, langit malam dipenuhi bintang-bintang, sebentar-sebentar terdengar suara ombak. Selain karena kejadian kram kaki dalam air tadi, Scarlett merasa hari ini begitu membahagiakan.

Kedua orang itu mencari tempat lalu duduk, Scarlett membuka mulut, “Theo Jin, terima kasih. Tahukah kau, aku sudah sangat lama tidak merasakan perasaan seperti ini.”

Saat kecil dulu, Scarlett juga pernah pergi bertamasya ke sebuah pulau bersama orangtuanya. Saat itu, mereka bertiga sekeluarga sangat bahagia. Sebelum Bella Jiang dan ibunya muncul, Scarlett Jiang tidak pernah merasakan tekanan berat apapun.

Saat itu, ia kira ia bisa terus sebahagia itu...

Hingga ketika pasangan ibu dan anak itu muncul dan ia diusir dari keluarga Jiang, barulah Scarlett Jiang harus menghadapi berbagai macam masalah setiap harinya. Ibunyalah yang terus mendukungnya sehingga Scarlett hidup hingga sekarang.

Ketika pria ini muncul, Scarlett Jiang sekali lagi merasa hidupnya seakan-akan berubah.

Seperti saat ini, rasa bahagia ini sudah lama tidak Scarlett Jiang rasakan. Jika boleh, ia ingin begini terus, berdua seperti ini.

Ujung-ujung bibir Theo Jin terangkat, menampilkan sebentuk senyum tipis di wajahnya. Dengan suaranya yang berat dan menghipnotis itu, ia berkata, “Scarlett Jiang, kalau kau ingin berterima kasih, kau harus menggunakan seluruh hidupmu untuk berterima kasih padaku.”

Mendengar perkataan itu, Scarlett Jiang tertegun. Seumur hidup, ia dan Theo Jin, tidak mungkin, ‘kan...

Ia tidak menjawab, sejak awal ia memang tidak dapat menjanjikan apapun pada Theo Jin, jadi ia hanya tertawa ringan.

Mereka berdua mengobrol lagi sebentar, lalu mereka kembali ke villa untuk beristirahat.

......

Di sisi lain, Clarissa Su sejak bangun tidur terus mencari Theo Jin sepanjang pagi , namun tidak ada yang menjawab ketika ia mengetuk pintu kamar pria itu, ditelepon pun ponselnya dimatikan, seakan-akan pria itu lenyap begitu saja.

Clarissa Su mengernyitkan alisnya. Pada saat itu, tiba-tiba pintu kamar Scarlett Jiang juga terbuka. Ternyata itu Nana Xu, ekspresinya terlihat sangat cemas.

Nana Xu melihat Clarissa Su. Ia tampak ragu-ragu sejenak, namun akhirnya tetap menghampirinya, “Nona Su, apakah Anda melihat Kak Scarlett?”

Mendengar kalimat barusan, kerutan di dahi Clarissa Su semakin dalam.

“Nona Jiang tidak di hotel?”

Nana Xu menganggukkan kepalanya, dengan nada khawatir menjawab, “Benar! Sejak kemarin kembali ke hotel, aku terus di kamar menunggunya. Aku menunggu, menunggu, menunggu, malah tertidur. Pagi ini ketika aku terbangun, baru sadar bahwa Kak Scarlett sepertinya semalaman tidak kembali. Aku meneleponnya tapi ponselnya dimatikan. Kak Scarlett, tidak mungkin terjadi masalah, ‘kan?”

Theo Jin juga menghilang, cahaya mata Clarissa Su semakin meredup, ada rasa tidak enak dalam hatinya. Saat itu juga, mereka mencari direktur hotel, meminta mengecek kamera pengawas.

Layar komputer menampilkan Scarlett yang kembali ke hotel, lalu masuk ke kamar Theo Jin.

Melihat kejadian itu, mata Clarissa Su semakin tenggelam.

Ekspresi Nana Xu, tidak perlu ditanyakan seberapa kaget. Tidak disangka Kak Scarlett ditarik Theo Jin masuk kamar! Ini... Ini...

Entah apa yang mereka lakukan dalam kamar, setelah lewat beberapa waktu, Theo Jin menarik Scarlett Jiang meninggalkan hotel.

“Ini... CEO Jin membawa Kak Scarlett kemana?” tanya Nana Xu terbata-bata. Ketika ia mengangkat kepalanya, ia menyadari air muka Clarissa Su yang begitu suram.

Melihat kedua orang itu berpegangan tangan masuk ke dalam lift, bisa dibilang pandangan mata Clarissa Su seakan-akan ingin membunuh Scarlett Jiang, sebab ia melihat kotak yang dipegang dalam tangan Scarlett.

Memang gambar yang ditampilkan di monitor sedikit buram, namun Clarissa Su masih bisa mengenali, itu adalah bros yang Theo Jin beli di pusat perbelanjaan hari itu.

Awalnya Clarissa Su masih berharap, berpikir apakah itu hadiah untuk dirinya, tapi pasti bukan. Ia masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri, mungkin itu hadiah untuk Ibu Jin. Namun tidak disangka, itu benar-benar hadiah untuk Scarlett Jiang. Clarissa Su begitu marah hingga seluruh tubuhnya bergetar.

Ah, wanita jalang ini! Pergi kemana ia dengan Theo Jin? Rasanya Clarissa Su akan meledak karena amarah, namun ia hanya bisa bersabar menunggu.

Nana Xu juga tahu jelas, Clarissa Su sudah marah bukan main. Ia hanya bisa kembali ke kamar hotel dan menunggu kabar dari Scarlett Jiang.

......

Theo Jin dan Scarlett Jiang langsung mematikan ponsel begitu menaiki pesawat, hingga sebelum tertidur, Scarlett Jiang baru teringat Nana Xu yang ia tinggalkan di New York.

Ia sudah menghilang seharian, Nana Xu seharusnya sudah khawatir setengah mati! Scarlett Jiang buru-buru menyalakan ponselnya, dan benar saja, ada banyak panggilan tak terjawab, dan di antaranya ada satu panggilan dari Hendri Lu, sisanya semua panggilan dari Nana Xu.

Scarlett Jiang cepat-cepat menelepon Nana Xu.

“Kak Scarlett, akhirnya kau menghubungiku juga, pergi kemana kau? Tahukah kau, aku khawatir setengah mati.”

Mendengar suara keluhan Nana Xu, Scarlett Jiang tidak tahan merasa sedikit bersalah.

“Maaf, maaf, Nana, aku ada urusan, jadi harus pergi duluan dari hotel, besok kamu pulanglah duluan! Tidak usah menungguku.”

Mengetahui Scarlett Jiang tidak apa-apa, Nana Xu akhirnya menghela napas, ia tahu Scarlett pergi bersama dengan Theo Jin. Sebenarnya ia penasaran mereka berdua pergi untuk apa, namun Nana Xu juga tidak bertanya banyak. Mereka lanjut mengobrol sedikit, lalu panggilan pun berakhir.

Di sisi lain, Clarissa Su juga mendapatkan pesan dari Theo Jin untuk pulang duluan.

Ia sudah mencari pria itu seharian dan hanya mendapatkan pesan seperti itu, Clarissa Su marah hingga seluruh wajahnya memerah. Karena Scarlett Jiang, Theo Jin sekali lagi membuang dirinya.

Kedua orang itu entah pergi bersenang-senang kemana, memikirkan hal ini, Clarissa Su benar-benar ingin menghancurkan Scarlett Jiang. Semua ini seharusnya awalnya milik dirinya, namun semua berubah gara-gara Scarlett Jiang, wanita jalang itu!

Clarissa Su ingin mencari mereka, tapi ia pun tidak tahu mereka ada di mana dan sedang apa. Dengan tak berdaya, ia pun akhirnya hanya bisa sendirian pulang ke negaranya.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu