Innocent Kid - Bab 375 Kamu Tidak Sepadan Dengannya

Setelah keluar dari ruang ganti baju, Scarlett mati-matian berlari ke jalanan, untung saja orang di jalanan sangat banyak, bisa menyembunyikan bayangannya sesaat.

Jalanan hari ini sepertinya sedang menyelenggarakan sebuah kegiatan, Scarlett yang berada di tengah kerumunan orang pun di dorong keras oleh orang untuk berjalan maju.

Mengambil kesempatan saat jeda waktu ini, Scarlett segera menelepon Theo.

Theo saat ini sedang bersama Vanessa 2 orang berdiskusi tentang strategi, melihat nama yang berkedip di atas layar, dengan segera ia mengangkatnya.

“Lett, ada apa?”

“Theo, aku diluar, ada sekelompok orang sedang mengejar ku.” Ada sedikit kepanikan dalam suara Scarlett, sekeliling sangat bising.

Theo mendengar suaranya, ekspresi wajahnya sesaat berubah mendalam, kelihatan nya sudah ada orang yang mulai memperhatikan Lett.

Dia dengan tenang berkata pada Scarlett, “Lett, kamu duluan cari sebuah tempat untuk bersembunyi, lalu kirimkan lokasi mu pada ku.”

Scarlett mendengarkan hal itu lalu melihat ke sekeliling, lalu memilih sebuah gedung department store di seberang, dan mengirimkan lokasi saat ini kepada Theo.

Melihat lokasi yang dikirimkan oleh Scarlett, Theo tidak ada keraguan apapun, membawa Vanessa dan Sheren melaju pergi kesana.

Levita pada saat ini juga menerima kabar, dengan segera ia pergi mengejarnya.

Pada perjalanan pergi , Levita melihat beberapa orang yang menyelinap, terus melihat ke arah depan, tampaknya beberapa orang ini seharusnya adalah anggota dari organisasi itu.

Namun demi tidak bertindak gegabah, Levita pun tidak pergi menjumpai beberapa orang itu.

Di sisi lain, setelah Scarlett berlari masuk ke dalam department store, pun bersembunyi di dalam toilet dalam mal itu.

Terpikirkan pada jam ini, adalah waktu dimana mal dipenuhi dengan orang banyak, orang-orang itu seharusnya tidak berani menerobos masuk secara terbuka begini.

Mengelus-elus kakinya yang pegal, saat ini barulah ia sedikit takut, jika tadi orang-orang itu langsung maju dan menangkapnya, sangat mungkin dia pasti pertanda buruk.

Mereka seharusnya maish belum jelas dengan identitasnya sendiri, maka barulah tidak maju tanpa pertimbangan yang cermat.

Saat ini telepon dari Theo pun masuk, baru saja diangkat, pun bisa terdengar suara Theo yang khawatir.

“Lett? Kamu sekarang masih baik-baik saja kah? Aku akan segera tiba.”

Setelah mendengar suaranya, Scarlett baru benar-benar merasa tenang lebih banyak, “Aku tidak apa-apa, aku ada di dalam toilet department store, sekelompok orang itu seharusnya sudah aku singkirkan.”

“Levita akan segera sampai di sana, ingat jangan lari kemana-mana, ikuti Levita, dia akan melindungi mu.” Theo takut Scarlett akan lari ke tempat lain, dia pun tidak lupa untuk mengingatkannya.

“Ya, aku sudah tahu.”

Menutup telepon, terdengar suara toilet terbuka oleh seseorang.

“Kamu dimana?”

Adalah suara Levita, Scarlett sedikit senang, langsung membuka pintu dan berjalan keluar.

Levita melihat Scarlett, api cemburu dalam hatinya pun terbakar, dengan ejekan berkata, “Tolong lain kali ketika kamu keluar kabari aku terlebih dahulu, kamu tahu tidak kamu berlari keluar seperti ini, bisa membawa kerepotan yang sebesar apa? Tuan muda skearang sangat sibuk, mohon kamu jangan menambah keributan lagi, lain kali tidak akan seberuntung ini lagi.”

Melindungin musuh asmaranya sendiri, sungguh sangat lucu.

Melihat ekspresi di wajah Levita, Scarlett mengerutkan alis, dia bagaimana bisa tidak terdengar maksud dalam perkataan Levita, seperti sedang mengumumkan perang padanya.

Awalnya dikejar untuk dibunuh orang sudah cukup menjengkelkan, dan Levita masih menunjukkan prilaku seperti ini, Scarlett dengan mood yang jelek berkata, “Perusahaan butuh aku untuk menjumpai seorang klien, kenapa berubah menjadi merepotkan? Bagaimana mungkin aku bisa tahu aku akan bertemu dengan sekelompok orang itu.”

Levita mendengar perkataan itu pun bergumam dingin, dengan enggan berkata, “Sungguh tidak tahu kenapa tuan muda bisa menyukai wanita seperti mu, selain wajah yang mempunyai kelebihan , kamu benar-benar tidak ada sesuatu pun yang baik. Sama sekali tidak sepandan dengan tuan muda pria yang begitu unggul, hanya bisa merepotkan tuan muda, jika bijaksana, maka cepat tinggalkan dia.”

Perkataan Levita penuh dengan provokasi, tapi Scarlett juga bukan yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain, ia membuat wajah yang dingin lalu berkata, “Sepadan atau tidak sepadan juga bukan urusan kamu. Meskipun hati mu tidak rela, sekarang wanita yang ada di sisinya adalah aku, calon istri nya juga aku, asalkan Theo tidak mengabaikanku sudah cukup, kamu orang luar tidak pantas mengkritik atau memerintah disini.”

Ketika berbicara atau mengerjakan sesuatu harus menangkap poin pentingnya, berbicara harus menyakiti hati.

Karena Levita tidak berperasaan , jadi Scarlett juga tidak perlu menyisakan bahan tertawaan apapun untuk dia lagi .

Saat ini barulah ia mengerti, kenapa Levita ketika bertemu dengan dirinya, ekspresi matanya penuh dengan rasa musuhan , tak disangka ternyata dia menyukai Theo.

Pantas saja ketika Theo meminta nya untuk datang melindungi dirinya, dia tidak mau, siapa yang mau melindungi orang yang ia sendiri benci?

Tidak ingin berdebat lebih jauh dengan Levita lagi, Scarlett langsung keluar.

“Kamu!!”

Setelah Levita mendengar omongan Scarlett, ada sedikit jengkel dan tidak senang.

Wanita ini sangat arogan mengandalkan dirinya disukai oleh tuan muda.

Melihat bayangan punggung Scarlett, Levita menggenggam erat kepalan, suatu hari ia akan membuat Scarlett meninggalkan tuan muda.

Ketika Scarlett berjalan keluar dari dalam, moodnya sedikit sedih, perkataan Levita terus berputar mengelilingi telinganya.

Yang dikatakan Levita tidak salah, dia memang sedikit lemah, terjadi masalah seperti ini, dia juga hanya bisa menunggu orang lain datang menolong.

Sinar matahari di luar yang menyinari cukup menusuk mata,Scarlett pun menggunakan tangannya untuk menutupinya.

Matahari memang adil, tidak peduli di dunia ini terjadi masalah apa, dia tetap akan terbit, dan tetap terbenam.

Dalam rumah sakit, Oscar juga mendengar masalah Scarlett dikejar untuk dibunuh oleh orang, pun berbincang dengan Devina.

Setelah Devina mendengar hal itu pun sangat terkejut, “Jadi kak Lett sebenarnya terjadi apa-apa tidak?”

Oscar mendengar hal itu pun meletakan kedua tangannya di belakang kepala, dengan sangat tidak peduli berkata, “Ada kakak ku, bisa terjadi masalah apa, hanya saja, lain kali kamu juga harus berhati-hati, mungkin ada orang juga yang memperhatikan mu.”

Perkataan Oscar bukan untuk menakuti orang, dia tahu orang itu tidak akan hanya mengikuti Theo, bahkan rumah sakit ini juga tidak bisa dikatakan aman, Devina mengikuti dirinya, tidak bisa dikatakan ada komplotan orang mana yang akan melakukan sesuatu pada Devina.

“Tidak mungkin lah, kamu jangan menakuti ku.”Kata Devina dengan sedikit tidak berani percaya, tenaga di tangan juga bertambah banyak.

Membuat Oscar sedikit meringis, “Ai yo, kamu pelan sedikit, aku hanya mengatakan mungkin, kelak setelah kamu pulang kerja lebih baik cepat pulang rumah, jangan pergi ke tempat lain, sisa waktu lain kamu ikuti aku dengan dekat.”

Melihat nya menghentakkan kaki, Devina pun tertawa dan berkata, “Siapa yang menyuruh mu menakuti ku, rasakan.”

Beberapa hari ini, dia dan Oscar termasuk sudah sangat akrab, jadi juga tidak begitu khawatir lagi.

Bertepatan pada saat ini Ibu Jin membuka pintu dan masuk, melihat kedua orang yang sedang ribut itu, matanya tersirat sedikit rasa syukur.

Melewati hubungan beberapa hari, dia juga kira-kira sudah memahami Devina, gadis ini kelihatannya lumayan baik, Oscar terhadapnya juga sedikit berbeda dengan orang lain, jika mereka berdua sungguh bisa bersama, juga termasuk mengabulkan 1 harapannya.

Oscar membalikkan kepala melihat Ibu Jin yang ada di pintu, tidak tahan untuk berkata, “Ibu, kenapa kamu masuk juga tidak mengatakan apa-apa.”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu