Innocent Kid - Bab 565 Itu Adalah Daddy

Setelah mengatur emosinya Scarlett Jiang bertanya: “Sayangku setelah berpisah denganku, dirimu pergi kemana saja?”

“Aku pergi mencari mommy tetapi tidak menemukanmu di tengah kerumunan itu aku sedikit merasa takut.

Gadis itu memperagakan dengan jarinya dan menunjukkan ekspresinya ketakutan.

Melihatnya seperti itu membuat hati Scarlett Jiang merasa sedih dan merasa lucu.

“Lalu dan dirimu juga tidak memiliki uang, apakah kamu tidak merasa lapar?”

Setelah mendengar itu gadis itu berkata: “Tentu saja tidak, aku makan dengan banyak.”

Setelah dia berkata dia memperagakan dengan kedua tangan dan melentangkan tangannya lebar-lebar menandakan dia makan dengan banyak.

Setelah mendengar Nesya berkata, Scarlett Jiang tidak bisa menahan dan kembali meneteskan air matanya.

Leon Fu diam-diam mengulurkan tangannya untuk membersihkan wajahnya, Scarlett Jiang menghindarinya dan mengambil tissue untuk mengelap dirinya sendri.

Tidak ada cara lain untuk mengambil hati ibu dan puterinya, Leon Fun hanya bisa diam di samping dan menjaga mereka.

“Kamu tidak memiliki uang, dimana bisa menemukan makanan?”

Scarlett Jiang tidak percaya jika gadis ini dengan sendirinya menemukan makanan.

Nesya meluruskan dadanya dan dengan bangganya berkata: “Aku bertemu dengan seorang kakak dan seorang daddy yang tampan, setiap harinya mempunyai makanan yang banyak, kakak itu menemaniku dan sangat baik denganku.”

Setelah Nesya selesai bicara, Leon Fu mengerutkan alisnya dan melurusan perkataannya: “Itu adalah paman bukan daddy karena daddy berada disini.”

“Tidak, itu adalah daddy!”

Gadis itu bersikeras sambil mengerucutkan bibirnya.

Scarlett Jiang yang berada disebelahnya dengan kebinggungan bertanya-tanya kenapa dipanggil daddy?

Melihat ke arah mata Scarlett Jiang, Leon Fu segera menjelaskan kepadanya: “Dia hanya tinggal bersama pria itu, juga tidak tahu apa yang terjadi, baru saja dia juga memanggil orang itu seperti itu untung saja orangnya tidak keberatan.

Scarlett Jiang tidak bisa menahan tangis tawanya,mencubit pipi gadis itu dan berkata: “Kenapa kamu begitu nakal?”

Gadis itu merasakan kesakitan dan tersenyum lebar.

Leon Fu melihat ke arah Nesya dan memeluknya lalu dengan sabar berkata: “Sayang, ingatlah lain kali kamu tidak boleh sembarangan menyebut orang lain itu daddyy dan orang sebaya dengan daddy harus dipanggil paman dan di rumah paman juga ada seorang anak jadi tidak boleh sembarangan memanggil daddy, kamu paham?”

Meskipun Leon Fu berusaha mengatakannya tetapi gadis itu tidak memperdulikannya dan menggelengkan kepalanya seperti sebuah mainan.

“Tidak mau tidak mau, itu adalah daddy.”

Dalam hal ini gadis itu terlihat keras kepala.

Leon Fu : “...”

Lupakanlah apa yang bisa dilakukannya, tidak bisa apa-apa.

Tetapi setelah mendengar Nesya memanggil pria itu daddy seketika membuat hatinya sedikit tidak nyaman.

Leon Fu berpikir bahwa mungkin pria itu lebih baik kepada Nesya jadi Nesya menyukainya.

Pada sore hari, tubuh Scarlett Jiang sudah lebih membaik lalu mengurusi berkas dan pergi dari rumah sakit.

Di sebuah bandara Bei di negara X.

Pesawat putih ini berada diudara kemudian mengambarkan sebuah busur yang indah berada dilangit lalu kemudian mendarat dengan mulus ke tanah.

Setelah beberapa saat kemudian terlihat sebuah kepala keluar dari badan pesawat.

Terlihat sosok besar dan kecil keluar dari kabin utama dan berjalan keluar.

“Ace, bangunlah sudah sampai.”

Sambil menepuk-nepuk pipinya untuk membangunkannya, Theo Jin membawa Ace keluar dari kabin pesawat.

Ace tidur dengan nyenyaknya, matanya setengah terbuka.

Meraih lengan Theo dan seluruh tubuhnya mendekati tubuhnya Theo Jin sambil berjalan sedikit bergoyang.

Mendengar suaranya Theo Jin, dirinya memaksakan matanya untuk terbuka.

Melangkah keluar melihat teriknya matahari yang menyilaukan mata.

Ayah dan anaknya ini menyipitkan matanya melihat ke arah yang jauh.

Langit yang terbuka lebar dengan awan yang putih disertai angin yang melambai-lambai dan pada akhirnya mereka berhenti disana.

Seperti mereka, berada di luar negeri selama tiga tahun tetapi pada hari ini mereka kembali kota Bei yang akrab ini.

“Daddy, kita sudah pulang!”

Ace menaikkan kepalanya, dengan senyum polosnya mengulangi setiap kata yang diucapkan kepada Theo Jin.

Kembali ke negaranya, yang dia lihat semuanya hampir mirip dengannya.

Kulit kuning mata hitam, mulutnya berbicara dengan bahasa yang sama membuat orang merasakan kedekatan.

Sikap Ace juga terlihat bersemangat.

Mereka masuk ke mobil untuk pulang kekediaman Jin, dengan cemas dia bertanya kepada Theo Jin, “Daddy bagaimana reaksi nenek ketika melihat kita, apakah mereka dapat mengenali Ace?”

Semua perasaan ini membuat pemikiran anak ini mulai berpikir dengan sembarangan.

Mereka tidak mengabari keluarga mereka pada kepulangan kali ini, mereka hanya mengetahui akan pulang dalam dua hari ini.

Pagi sekali pesawat telah mendarat, Theo Jin juga tidak terburu-buru menelepon dan memberitahu keluarganya.

Dengan tujuan memberikan mereka kejutan.

Theo Jin mengelus rambut hitam Ace yang lembut dan berkata: “Tidak mungkin, mereka akan merasa sangat senang.”

Tidak usah berkata 3 tahun bahkan jika harus 30 tahun keluarga mereka akan tetap menyambut kepulangan mereka.

Mobil lama kelamaan semakin dekat dengan pintu masuk, bayangan pohon itu melambai-lambai terkena angin dan dibawahnya terdapat bayangan dari belalang.

Sepanjang perjalanan ayah dan puteranya menatap keluar jendela melihat pemandangan yang mengalami perubahan.

Tiga tahun berlalu, perubahan kota Bei menjadi berbeda.

Beberapa pemandangan dijalan telah digantik dan telah berubah menjadi jalanan yang tidak dikenal.

Suasana hati terlihat sedikit sedih, nostalgia, dan gugup.

Pada saat ini mobil sudah berhenti di gerbang pintu kediaman Jin.

Melihat ke arah pintu masuk rumah, masih terlihat sama dengan yang dulu.

Bahkan pohon besar yang di depan pintu hanya terlihat sedikit gersang dan tidak ada perubahan sama sekali.

Rasa yang terlihat sangat cemas dan sedikit terlihat canggung.

Ayah dan puteranya turun dari mobil, Ace merentangkan kakinya dan berlari ke arah pintu masuk, Theo Jin mengambil koper dari belakang mobilnya.

Ace berlari ke arah gerbang pintu rumah dan gerakan kakinya berubah menjadi lambat.

Secara kebetulan pengurus pelayan membuka pintu ingin membuang barang ketika melihat Ace, seketika terkejut.

Ace terlihat sedikit gugup dan terdiam tidak tahu harus bagaimana.

“Kenapa terdiam? Tidak memanggil orang?” Theo dari belakang kedepan, menyadarkan Ace yang tercengang.

Ace yang mendengarkan ini memegang tangannya Theo dan berkata, “Kakek pengurus rumah, apa kabar.”

Pengurus rumah terpanah melihat sesosok yang besar dan kecil terlihat tidak berani mempercayainya.

Menggosok-gosok kedua matanya kemudian melihat kedua sosok orang tidak menghilang, baru menyadari jika ini bukanlah mimpi.

“Tuan muda? Astaga! Nyonya besar, tuan besar, kemarilah dan lihat siapa yang pulang?”

Pengurus rumah membuka besar mulutnya dan dengan senang menyambutnya.

Sambil membawa koper Theo Jin kemudian membawa ayah dan anak itu untuk masuk ke dalam.

Sambil berjalan sambil berteriak kegirangan, menarik perhatian dari semua orang, semua orang akhirnya turun.

Ibu dan ayah Jin turun ke bawah, melihat Ace dan Theo, reaksi mereka dengan pengurus rumah sama.

“Aiya, ini bukan mimpi, cucuku yang paling besar!”

Ibu Jin yang terlebih dulu bereaksi kemudian berjalan menuju kearah Ace, memeluk Ace dengan erat dan menciumnya.

Ayah Jin yang melihat kedua orang ini membuka mulutnya dan tersenyum,

“Nenek, Ace merindukanmu.”

Ace dipeluk hingga tidak bisa bernafas, dengan wajah memerah dia tidak lupa memanggil nenek Jin.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu