His Soft Side - Bab 464 Kita Lihat Saja!

Pada saat Chloe Jian tiba di sekolah, matanya terlihat memerah, Jordan Fang sudah berada di ruang kantor, saat melihat Chloe Jian seperti ini, ia pun langsung gugup,”Mengapa matamu semerah ini? Ada apa?”

“Tidak apa-apa, hanya karena sepoian angin saja!”Chloe Jian menggelengkan kepalanya.

Saat Jordan Fang melihat Chloe Jian tidak ingin membicarakannya, ia pun menahan rasa penasarannya dan tidak terus menanyakannya lagi, ia hanya menanyakan pendapatnya,”Apakah kamu masih bisa berlatih?”

Chloe Jian meletakkan kunci dan tasnya, lalu menganggukan kepalanya,”Latihan saja.”

Namun Chloe Jian tidak terlalu bisa fokus pagi ini, setelah dua puluh menit berlalu, Jordan Fang menghela nafasnya,”Sudah, istirahat dahulu sejenak, lihat dirimu itu, suasana hatimu sangat buruk, hingga kamu salah memainkannya beberapa kali.”

Chloe Jian mengangkat tangannya, lalu berbicara dengan nada rendah,”Maaf.”

Jordan Fang menggelengkan kepalanya,”Tidak perlu meminta maaf kepadaku, jika kamu bersedia untuk percaya kepadaku, katakan saja mengapa kamu menangis sampai seperti ini pada pagi hari seperti ini?”

Chloe Jian mengerutkan bibirnya, menundukkan tatapannya, dan tidak menjawab Jordan Fang, ia hanya beranjak berdiri lalu duduk di depan hadapan meja kerjanya, melipatkan kedua tangannya, tidak tahu masalah apa yang sedang ia pikirkan.

“Apakah berhubungan dengan Colten Huo?” Jordan Fang juga beranjak berdiri, berdiri di sisi piano melipatkan kedua tangannya di dadanya, lalu bertanya sambil menajamkan tatapannya.

Kelopak mata Chloe Jian terlihat bergemetar sejenak, namun di tidak mengangkat kepalanya, disertai dengan nada bicara yang dingin dan datar,”Tidak!”

Dia tidak ingin membahas mengenai permasalahan yang muncul diantaranya dengan Colten Huo kepada Jordan Fang.

“Sudahlah jika kamu tidak ingin membicarakannya, kita akan berlatih lagi setelah suasana hatimu membaik,”Jordan Fang merasa sedikit kecewa, Chloe Jian jelas-jelas masih berwaspada terhadap dirinya, namun Jordan Fang tidak terlalu memperlihatkannya, ia berjalan ke depan mejanya sendiri, mengeluarkan sebuah kantung plastik dan menyerahkannya kepada Chloe Jian,”Aku membawakan sedikit sarapan untukmu.”

Bulu mata Chloe Jian terangkat, ia terdiam sejenak saat melihat kantung plastik yang berada di genggaman Jordan Fang, lalu mengambilnya dan perlahan berkata,”Terima kasih!”

Namun Chloe Jian tidak mempunyai selera makan, sehingga ia hanya memakan beberapa suap bubur dan meletakkannya.

Kevin Yu dan Melody Zhang juga sudah datang, Chloe Jian berusaha untuk bersemangat, ia mengelap matanya dengan handuk, lalu berias sederhana, hingga bekas air matanya tidak terlihat lagi.

Namun suasana hati Chloe Jian selama seharian ini sangat buruk, setelah bersusah payah mengikuti kelas, ia pun tercengang di atas mejanya, bahkan Melody Zhang yang membawakan makan siangnya kembali.

Melody Zhang melihat Chloe Jian meletakkannya setelah memakan beberapa suap, sehingga ia pun merasa khawatir dan bertanya,”Chloe Jian, apakah kamu merasa kurang nyaman? Apakah perlu ke rumah sakit?”

Chloe Jian tersenyum dan menggelengkan kepalanya,”Aku baik-baik saja, aku hanya kurang tidur kemarin malam.”

Melody Zhang tentu saja tidak akan mempercayai ucapan Chloe Jian, dia dapat melihat jelas bahwa Chloe Jian sedang sakit hati, namun Chloe Jian juga enggan mengatakannya, sehingga ia tidak langsung menanyakannya dan hanya berpura-pura mempercayainya, lalu berbicara dengan nada mengkhawatirkannya,”Kalau begitu, berbaringlah di sofa sejenak, aku akan membantumu memantau.”

Chloe Jian berpikir sejenak, namun akhirnya menolaknya,”Tidak perlu, aku akan bersandar sejenak saja.”

Dia mulai tertidur pada tengah malam kemarin, bahkan dalam keadaan mabuk, lalu bangun ketika waktu belum menunjukkan pukul lima pagi, setelah kehilangan kendali akan emosinya dan menangis hebat, Chloe Jian merasa sangat sakit kepala, dia tidak bisa tidur sekalipun dia ingin tidur saat ini.

Melody Zhang melihat Chloe Jian benar-benar menyandar, sehingga ia pun tidak berbicara lagi dan hanya bisa diam-diam melanjutkan kegiatannya sendiri.

Chloe Jian hanya perlu menghadiri satu periode pelajaran pada sore hari, namun dia kini benar-benar merasa tidak nyaman, maka Jordan Fang pun membantunya pergi meghadiri kelasnya, dia bersitirahat di ruang kantor, pada saat waktu pulang kerja hendak tiba, Chloe Jian tetap saja tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan ponselnya, dia merasa kesal dan sakit hati saat ia berangkat tadi pagi, dia langsung memblokir nomor Colten Huo, namun kini sedikit menyesalinya, tidak peduli apapun keputusannya, dia merasa dia tetap saja harus mendengarkan penjelasannya, langsung melangkah pergi seperti ini memang sedikit keras kepala.

Namun dia benar-benar sakit hati pada saat itu, pikirannya mengosong, ia tidak sempat memikirkan apa-apa lagi, hanya ada satu ide yang muncul, yaitu diselingkuhi Colten Huo, dia pun berpikir dia tidak ingin bertemu lagi dengannya kedepannya.

Chloe Jian tercengang, menyalakan layar ponselnya, bersih, tidak ada satupun pesan.

Selain daripada grup temannya yang tidak pernah bosan mengobrol di WeChat, maka sisanya hanyalah permintaan pertamabahan teman dari orang-orang yang ingin berkomunikasi dengannya, Colten Huo tetap saja belum memberikan pesan mengenai penjelasan apapun kepadanya.

Chloe Jian mengerutkan bibirnya dan tersenyum kusut, apa yang sedang ia nantikan? Saat dia sebelumnya bersikap keras padanya, ia sudah berlari keluar selama satu bulan dan tidak pernah melihatnya menanyakan kabarnya sedikitpun, dia memiliki sikap yang sangat dingin, ia tidak seharusnya berharap dia akan memberikan penjelasan.

Pada saat tercengang, Chloe Jian tiba-tiba merasakan getaran ponselnya, ia langsung melihatnya, dan ternyata adalah sebuah pesan dari nomor asing.

“Ini aku!”

Hati Chloe Jian terkejut sejenak, dia tidak perlu menebak bahwa Colten Huo yang pasti mengirimkan pesan ini.

“Berani memasukkanku ke dalam daftar blokir? Kamu ini sudah mulai berani! Tunggu saja!” Nada bicara Colten Huo sangat keja, Chloe Jian bahkan dapat membayangkan bagaimana penampilannya yang menggertak giginya saat menulis sederetan kata-kata ini.

Chloe Jian ragu sejenak, apakah harus membalas pesan Colten Huo atau tidak?

Namun, sekalipun membalasnya, apa yang harus ia balas? Suasana hatinya saaat ini sedang sangat berantakkan, pikiranya sedang terbelit, dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menentukan masa depannya dengan Colten Huo.

Sudahlah, tenangkan diri dahulu sejenak, bicarakan saja nanti setelah ia pikirkan dengan matang.

Saat berpikir demikian, Chloe Jian langsung bergegas menyingkirkan pikirannya dan kembali mematikan ponselnya.

Di sisi lainnya, Colten Huo mengirimkan beberapa pesan singkat lagi, saat melihat Chloe Jian tidak membalasnya, dia pun langsung mengganti ponsel dan meneleponnya, pada saat baru saja tersambung sejenak, panggilan tersebut langsung terputus lagi, saat ia mencoba untuk meneleponnya lagi, ponsel sudah berada dalam keadaan nonaktif.

Colten Huo benar-benar marah hingga matanya memerah, dia sudah tidak bisa menahannya lagi hingga langsung membanting ponselnya.

“Tuan Muda Huo, aku kira, kamu perlu menjelaskannya kepada Nona sejenak,” ucap Nathan Chen melirik ponsel yang hancur itu.

“Apa yang perlu dijelaskan? Awalnya memang tidak ada masalah, dia yang terlalu mudah mempercayai kata orang lain, bisa-bisanya ia mempercayai kebohongan seperti ini, apakah aku seburuk itu baginya?” Wajah Colten Huo terlihat mengerut, diikuti oleh matanya yang memerah, ia menarik dasinya sejenak, berpaling, berjalan ke depan jendela sudut, dan menatap ke arah kejauhan, suasana hatinya saat ini sedang sangat berantakkan, di salah satu sisi karena Chloe Jian tidak mempercayainya, di sisi lainnya karena kabar yang didapatkan dari perusahaan pusat Huo’s Corp. tadi pagi.

Kakeknya yang selalu memiliki kondisi fisik yang cukup baik tiba-tiba sakit berat, nenek dan Natasha Huo pergi ke Beijing dengan menggunakan pesawat pribadi pagi tadi, dia kini juga sedang berada di bandara Beijing, ia langsung menelepon gadis tersebut saat ia baru saja turun pesawat, namun dia langsung menonaktifkan ponselnya.

Jika memang tidak bersedia mempercayainya, maka ia ingin melihat apa yang sebenarnya akan ia lakukan!

“Ayo!” Colten Huo memerintah dengan nada dingin, lalu berjalan maju.

Nathan Chen diam-diam menggelengkan kepalanya, dia terus mendampingi Colten Huo sejak kemarin malam sampai pagi ini, dia tahu jelas apa yang terjadi, sebenarnya dia ingin sekali berkata, tidak peduli wanita manapun, setelah melihat kejadian kemarin malam, lalu mendengar suara wanita dari telepon lelakinya, mereka pasti tidak mungkin tidak sembarangan berpikir, jika Colten Huo tidak segera menjelaskannya, kesalahapahaman ini akan semakin mendalam, hingga akhirnya menjadi sebuah bencana yang menggemparkan.

Dia mengenali sifat Colten Huo, dia selalu dingin seperti es, sikapnya terhadap Chloe Jian itu sudah sangat berbeda, walaupun Nathan Chen sangat mengkhawatirkannya, namun dia juga tidak bisa membantu Colten Huo pergi menjelaskannya, pihak Tuan Besar Huo juga mengalami masalah, Colten Huo masih tidak tahu berapa hari ia akan menetap di Beijing, Nathan Chen bahkan sudah dapat membayangkan seberapa terlukanya Chloe Jian dibawah situasi dimana ia tidak mendapatkan penjelasan seperti ini.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu