His Soft Side - Bab 405 Beraninya Mengangsir Aku

"Misalnya? Tipe apa?" Chloe mengedipkan matanya dan sangatlah penasaran.

"misalnya tipe seperti Adik Jian." Robin tidak menyadari tatapan tidak baik hati dari Chloe, dia masih berkata dengan seenaknya, "Adik Jian, kamu tidak tahu ketika pertama kali aku bertemu denganmu di cafe, aku sudah tahu bahwa kamu berbeda dengan wanita biasanya.

"Apanya yang berbeda?" Tanya Chloe sambil tersenyum.

"Sekalipun kamu mengenakan makeup tebal-tebal, juga tetap saja tidak bisa menutupi ketertarikan kamu itu, waktu itu aku sudah tertarik denganmu, aku masih sengaja menunjuk kepada Kakak keempat, aku bilang wanita cantik disana matanya sungguh indah sekali." kata Robin dengan serius.

"Lalu? Apa kata Colten?" TAnya Chloe terus.

"Apa lagi yang bisa dikatakan oleh kakak keempat? Tentu saja tidak menghiraukannya!" Robin mendorong kaca matanya dan berkata, "Adik Jian, aku terus saja penasaran mengapa waktu itu kamu pergi kencan buta tapi masih mau mendadani dirimu seperti begitu?"

"Berdandan menjadi bagaimana?" Chloe mencibir, "Kan berdandan saja, aakah tidak cantik?"

"Cantik! Tentu saja cantik, adik Jian, sekalipun kamu mengoles wajahmu menjadi putih saja juga tetap saja cantik!" Kata Robin.

"Jangan-jangan kamu sedang melamarku?" Chloe sengaja melirik kearah Robin dengan tampang bingung.

"Iya, aku sedang melamarmu, Adik Jian, kamu lihat saja sendiri, ada begitu banyak wanita yang suka dengan kakak keempat, bisa-bisa suatu hari nanti dia akan tidak menginginkan kamu lagi, kamu boleh mempertimbangkan aku! Meskipun aku tidak setampan kakak keempat dan juga tidak seunggul dia, tapi aku pastilah adalah seorang laki-laki rumah tangga yang baik, aku tidak akan pernah suka sana sini, aku setia!" Kata Robin setengah serius, setengah bercanda.

Chloe terus saja merasa bahwa perkataan Robin hari ini aneh sekali, seharusnya sebagai saudara dari Colten, dia tidak seharusnya berkata seperti begitu, namun dia juga tidak langsung mempertanyakannya, dia hanya menganggapnya karena sudah diperalat oleh Colten terlalu parah belakangan ini, atau mungkin sudah stress makanya berkata asal-asalan disini.

Sebelum Chloe berkata, terdengar sebuah suara yang sedikit marah, "Jadi, kamu ingin menjadi penganti?"

"Iya, jika Adik Jian tidak keberatan, aku pasti akan memperlakukan kamu lebih baik daripada Kakak keempat!" Robin berkata sambil menatapi Chloe, dia terlalu masuk dalam aktingnya sehingga tidak memperhatikan bahwa yang tadi berbicara adalah seorang lelaki.

"Ini, mungkin saja kamu akan kecewa!" Chloe menahan ketawa dan melirik kearah Robin dan menunjuk kearah belakangnya, untuk menyuruhnya berbalik kepala, "Aku sudah ada yang punya, aku tidak akan suka dengan lelaki lain lagi!"

Disaat ini, Robin juga sudah menyadari kejanggalan, dia langsung kaget dan menyadari bahwa suara tadi adalah suara Colten, dia mengerakkan bola matanya dan berkata sambil tersenyum kearah Chloe, "Adik Jian, aku sudah tenang jika bisa mendengar perkataanmu ini, sebenarnya aku hari ini bercandan denganmu, sekalian membantu kakak keempat untuk mengetes apakah kamu tulus terhadap dia apa tidak, hehe."

Seusai berakta, Robin berdiri, dia merapikan lengan bajunya dan berkata dengan sangat serius, "Jika hati Adik Jian sudah begitu yakin, maka aku akan keluar dulu saja."

Sambil berkata, Robin sambil memutarkan badannya, ketika dia melihat Colten tengah berdiri dibelakangnya sambil melipatkan kedua tangannya, dia langsung bertingkah kaget, dia menepuk dadanya dan ekspresinya sangatlah takut, "Kakak keempat, kapan kamu pulang?"

"Ketika kamu bilang mau membantuku menjaga istriku!" Kata Colten sambil tersenyum mengerikan.

"Hahaha, Kakak keempat, aku hanya membantumu mengetes ketulusan Adik Jian terhadapmu, kamu juga dengar kan, adik Jian bilang selain kamu dia tidak akan menyukai siapapun, kamu jangan melototi aku." Robin bergegas membual, dia sambil berjalan perlahan kearah pintu.

"Kalau begitu apakah aku masihi harus berterima kasih kepadamu?" Colten mengulurkan tangannya dan lansung menarik baju Robin, dia mencibir, "Kamu beraninya mempermainkan istriku, sepertinya belakangan ini sangatlah santai ya!"

"Tidak santai, sama sekali tidak santai! Aduh, aku sudah sibuk sekali, diluar sana masih ada banyak hal yang harus diurus, aku harus keluar sekarang!" Robin terlihat serius dan berusaha untuk mencari alasan untuk kabur.

"kantor cabang di Beijing juga diurus olehmu saja, urusan bisnis dengan keluarga Mu juga kamu selesaikan, jika tidak awas saja kamu!" Colten mengambil baju Robin dan melemparkannya kepadanya, melihat Robin membuka pintu, dia menambahkan, "Oh iya, kamu juga harus banyak latihan terhadap akting kamu itu! Ekspresi kamu tadi membuat aku jijik."

Robin menerima pakaiannya dan langsung keluar tanpa berani menjawab.

Chloe terus saja menopang dagunya dan menatapi Colten, didalam matanya yang besar penuh dengan senyuman.

Colten duduk dan berkata kepada Chloe, "Kemari!"

Chloe bangun dan duduk diatas paha Colten, kedua tangannya dengan biasanya diletakkan dilehernya, "Mau makan kah? Aku ada sisakan untukmu!"

"Baik!" Awalnya suasana hati Colten tidak baik, ketika pulang dia menyadari Robin tengah mengangsirnya dia hampir ingin menonjok Robin, namun untungnya perkataan Chloe membuatnya sedikit lebih nyaman.

Chloe mengeluarkan makanannya, masih sedikit hangat, dia lalu mengambilkan lauk untuk Colten, dan setelah melihatnya selesai makan barulah bertanya, "Bagaimana itu?"

Colten meminum air, "Dibadannya tidak ada luka sama sekali, dokter sudah memeriksanya, kesimpulannya adalah serangan jantung, mati mendadak."

"lalu, bagaimana kantor piolisi menanganinya?" Chloe mengeruskan keningnya, dia juga tahu bahwa jika bukan karena dirinya hampir tertabrak, hanya hal ini saja Colten tidak mungkin akan mempertanyakannya kekantor polisi.

"Rem di mobil itu memang ada masalah, sekarang masih tidak ada bukti, orangnya juga sudah tiada, hanya boleh mengambil kesimpulan bahwa itu adalah kecelakaan biasa." kata Colten.

Chloe menganggukkan kepalanya, "Mungkin saja benar-benar adalah kecelakaan saja, bagaimanapun juga Huaxia juga adalah negara hukum, keamanannya selalu ketat, segila apapun Zafron juga tidak akan beraksi seperti begini kan?"

Colten tidak menjawabnya, tapi dia mengandeng Chloe, dia menciumnya dengan lembut, "Bagaimanapun juga, belakangan ini kamu hati-hati saja, jangan keluar sendirian, aku akan segera menyelesaikan ini semua!"

Tatapan Chloe bersinar, "Selesai? Kamu mau beraksi? Apakah ada bahaya?"

Colten mencubit hidung Chloe, dia tertawa, "kamu terlalu sering menonton film, ini adalah konflik antar keluarga Huo tentu saja akan diselesaikan secara internal saja."

"Hmm." Chloe masih sedikit khawatir, dia pernah bertemu dengan Zafron sekali, dan meskipun sekali saja sudah membuatnya merasa sangat tidak baik, dan dari Colten dan Natasha, dia mendengar tentang perbuatan yang pernah dilakukan oleh Zafron, itu terus saja membutnya merasa bahwa Zafron adalah orang jahat yang tidak berperasaan yang bisa melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

"Sekarang, kamu jelaskan kepadaku, tadi apa maksud perbincangan kamu dengan Robin!" Colten tidak ingin membuat Chloe khawatir, dia lalu mengalihkan pembicaraan dan kembali ke permasalahan tadi.

"Bukankah kamu mendengarkannya semua?" Chloe sedikit tidak menghiraukannya, karena dia terpikiran dengan foto yang tadi ditunjukan oleh Robin kepadanya, dia tidak terlalu peduli dengan wanita bule serta Mona itu, namun foto Colten merangkul Melisa itu membuat dia sangatlaht idak nyaman.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu