Innocent Kid - Bab 142 Kalau Tidak Tidur Di Kamar Kamu

Setelah kembali kekamar, suasana hati Scarlett Jiang baru bisa tenang kembali.

Ia sambil mencari selimut dan sambil memikirkan sebenarnya ada apa dengan Theo hari ini? Mengapa suasana hatinya tidak bagus?

Perusahaan sudah mau bangkrut? Bertengkar dengan keluarga? Tetapi setelah Scarlett Jiang memikirkannya, tetap saja ia tidak mengerti. Meskipun sedikit tidak tega menyuruh Theo Jin untuk tidur disofa, tetapi hanya ada satu kamar, jika dia tidak tidur disofa, maka tidur bersama???

Dalam pikiran Scarlett Jiang terpikir tentang film tadi, dia bergegas menghilangkan ide yang muncul diotaknya, memeluk selimut lalu keluar dan memberikannya kepada Theo Jin.

Film yang terputar pada layar TV telah selesai, Theo Jin yang dipinjami selimut pun berkata “Terimakasih.”

“Malam ini kamu benar ingin tidur disini?” Tanya Scarlett Jiang yang sedikit curiga.

“Kalau tidak tidur dikamarmu?”

Theo Jin tersenyum sambil melihat Scarlett Jiang.

Mendengar perkataan itu, tatapan mata Scarlett Jiang langsung panik, ia pun langsung berlari kembali kekamar.

Setelah mandi, didalam hati Scarlett Jiang memikirkan Theo Jin yang berada diluar, tetapi juga tidak berani keluar melihatnya dan tanpa sadar ia pun tertidur diatas kasur.

Malam ini, indah dan tenang.

……..

Keesokkan harinya, Theo Jin ada masalah mendadak, ia pun bergegas pergi keperusahaannya. Karena itu ia pagi sekali telah membeli sarapan dan meninggalkannya dirumah lalu pergi.

Scarlett Jiang bangun, melihat sarapan dan catatan diatas meja. Tatapannya menjadi lembut, setelah itu tatapan Scarlett Jiang perlahan menjadi suram.

Theo Jin terhadapnya begitu baik, tetapi mereka tidak mungkin bersama, cepat atau lambat mereka akan berpisah……..

Setelah selesai makan, Scarlett Jiang tidak banyak berpikir, ia langsung menuju keperusahaan.

………….

Karena masalah malam itu terlalu besar, jadi tidak bisa bertemu dengan Gutt Ye diperjamuan. Scarlett Jiang pun pergi kekantor untuk menanyakan apakah bisa mengatur perjumpaan lagi.

“Manager Su! Salah saya, kesempatan yang begitu bagus malah gagal.”

Scarlett Jiang sedikit khawatir, bagaimana jika Gutt Ye tidak setuju untuk bertemu.

Manager Su menggenggam tangan Scarlett Jiang dan berkata: “Sudahlah, tidak perlu minta maaf. Jangan dimasukkan kedalam hati, masalah malam itu juga bukan salahmu.”

Meskipun tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi Manager Su juga tidak menyangka bahwa keluarga Scarlett Jiang begitu kesusahan, gadis kecil ini juga sangat membuat orang prihatin.

“Tetapi Gutt Ye itu…..”

“Malam itu aku sudah berbicara dengan Gutt Ye, dia tampaknya memiliki sedikit niat untuk berkerja sama dengan kita, jadi telah membuat janji untuk bertemunya dikedai teh sore ini. Kamu pergi bertemunya, tidak mudah untuk mendapatkan kesempatan bertemu ini, kamu harus mempergunakannya dengan baik!”

Mendengar perkataan itu, wajah Scarlett Jiang terlihat senang. Tidak disangka Gutt Ye telah setuju untuk bertemu dengan mereka.

“Terimakasih Manager Su, aku pasti akan bekerja dengan baik.”

Susan tersenyum dan berkata: “Iya, pergilah, semangat, aku mempercayaimu.”

Scarlett Jiang mengangguk-nganggukkan kepala, lalu meninggalkannya dan pergi bersiap-siap untuk bertemu Gutt Ye disore hari.

………

Ketika pukul 3 sore telah tiba, Scarlett Jiang pun telah tiba di kedai teh dan telah berhasil bertemu dengan Gutt Ye.

Pria itu mengenai jas hitam, terlihat seperti umur 30 tahun lebih, terlihat tampan dan menunjukkan lembut dan elegan di seluruh tubuhnya.

“Tuan Ye, hallo, aku adalah perencana Jade Corp, Scarlett Jiang.” Scarlett Jiang mengulurkan tangan dan menyapa dengan murah hati.

“Hallo.”

Gutt Ye dengan sopan berjabat tangan dengan Scarlett Jiang, lalu mereka berdua duduk.

Ketika sore hari, Scarlett Jiang yang telah mengerti Gutt Ye. Meskioun dia baru berusia 30 tahun lebih, tetapi dia sangat suka minum the, ia tertarik dengan rasa the dan juga sangat memiliki penelitian.

Setelah memperkenalkan diri, Scarlett Jiang memberi barang yang telah ia siapkan disore hari kepada Gutt Ye.

“Saya mendengar CEO Ye sangat suka minum teh, aku telah menyiapkannya satu bungkus.”

Gutt Ye dengan senang mengambil teh itu dan melihat-lihat, lalu bertanya: “Nona Jiang juga mengerti teh?”

“Tidak, hanya saja mendengar CEO Ye menyukainya. Jadi sebelum kemar, saya memeriksa beberapa informasi, teh ini sangat luas, saya tidak bisa sepenuhnya memahaminya.”

Scarlett Jiang hanyalah seseorang dengan pengetahuan yang dasar, mengetahui Gutt Ye menyukai teh jadi memeriksanya. Dia juga ingin berpura-pura mengerti, sehingga ia bisa memiliki lebih banyak topic dengan Gutt Ye, barang kali Gutt Ye akan memiliki kesan yang baik terhadap dirinya.

Tetapi tidak mengerti tetap tidak mengerti, jika ingin berpura-pura mengerti, saat ketahuan malah akan lebih memalukan. Jadi akhirnya Scarlett Jiang memberinya sebuah teh.

Gutt Ye tertawa, “Nona Jiang sangat jujur.”

Scarlett Jiang juga ikut tertawa. Dia melihat Gutt Ye sekilas, tidak tahu bagaimana kesannya terhadap dirinya? Apakah bisa setuju untuk bekerjasama dengan Jade Corp?

Tetapi kemudian Gutt Ye tampaknya sengaja mengundur-ngundurkannya, tidak membahas bisnis dan malah terus membahas teh.

“Nona Jiang, minum teh bukan saja bisa menjaga kesehatan tubuh, teh juga berguna untuk memperbaiki perasaan yang kacau dan menghilangkan pemikiran yang negatif.” Gutt Ye sambil menyeduh teh sambil menerusi perkataannya: “Ada banyak cara untuk mencicipi teh, dan juga daun teh, bahkan kapan untuk meminumnya pun sangat diteliti.”

Scarlett Jiang yang mendengarnya juga tidak merasa bosan, malah tertarik. Ia pun membuka mulutnya dan bertanya tentang teh.

Terutama melihat teknik Gutt Ye menyeduh teh yang lebih rumit dan beragam. Scarlett Jiang tidak bisa menahan diri untuk belajar, tetapi teknik tangannya malah terlihat sangat kaku.

Terlihat tatapan malu dari Scarlet Jiang, “Maaf telah membuat CEO Ye malu.”

Gutt Ye tertawa dan dengan tulus berkata: “Nona Jiang pertama kali menyeduh teh ini sudah sangat bagus.”

Mendengaar perkataan itu, sudut bibir Scarlett Jiang pun teragkat lalu kembali ke tempat duduknya.

“Tidak disangka teh juga masih memiliki begitu banyak penelitian dan hari ini juga telah mengenalnya bersama CEO Ye.”

Gutt Ye juga kembali ketempatnya sendiri, lalu membuka mulutnya dan bertanya: “Nona Jiang tidak merasa bosan?”

“Tidak! Mengapa Tuan Ye bisa mengira seperti itu?”

Gutt Ye tertawa, bagaimanapun juga ia telah berumur 30 tahun lebih. Ia bisa melihat bahwa Scarlett Jiang benar-benar menarik.

“Sebelum bertemu denganmu, aku masih bertemu dengan orang dari dua buah perusahaan. Mereka sama seperti kamu, sebelum datang telah memeriksa kesukaanku. Ada sebuah perusahaan tidak mengerti teh sama sekali tetapi berpura-pura mengerti, bahkan aku tanyakan beberapa pertanyaan mudah mengenai teh saja ia tidak bisa menjawabnya, padahal sebelum datang masih memberitahuku bahwa dirinya juga sangat menyukai teh.”

Mendengar perkataan itu, Scarlett Jiang beruntung, dirinya tidak berpura-pura mengerti, kalau tidak akan menjadi kaku.

Gutt Ye menerusi perkataannya: “Orang dari perusahaan satunya juga memberiku teh, tetapi ketika mendengar saya berbicara mengenai teh, ia malah tidak sabar, dan akhirnya mengatakan saya telah mengabaikan mereka, dan masih berkata bahwa saya tidak ingin bekerja sama malah disini membuang-buangkan waktu. Pertama kalinya saya bertemu dengan orang yang seperti Nona Jiang yang begitu jujur dan sabar.”

Yang dikatakan oleh Gutt Ye adalah fakta. Didalam kerjasama, selain perencanaan bagus atau tidak, tentu saja yang paling penting adalah sifat orang.

Jika seseorang yang ingin bekerja sama tidak memiliki kesabaran atau ketulusan, apa gunanya membicarakannya?

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu