His Soft Side - Bab 61 Cemburu

“Ada panggilan,”Chloe Jian mendengar suara nada dering ponselnya, ia kemudian meminta Aurora Wu untuk melanjutkan pembicaraannya nanti, ia mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari Robin Cheng.

“Adik Jian, apakah kamu sudah datang?” Suara Robin Cheng terdengar sangat khawatir,”Segera naik jika kamu sudah datang, pertemuan akan segera dimulai pukul setengah sepuluh.”

“Namun kita kini benar-benar tidak bisa menyingkirkan diri,”Chloe Jian tidak ingin pergi ke ruang kerja CEO, sehingga ia hanya bisa menjawabnya demikian, namun sebelum Robin Cheng sempat selesai berbicara, ponsel di sisi lainnya itu sudah terlebih dahulu berdering, akhirnya ia pun hanya bisa menyuruh Chloe Jian untuk bergerak lebih cepat dan langsung memutuskan panggilannya.

“......,”Chloe Jian kini tidak bisa memilih untuk tidak pergi lagi, ia kembali menunda sejenak, setelah Aurora Wu menandakan bahwa ia sudah mengambil kotak besi itu, ia pun mulai berjalan ke luar.

Namun tidak disangka, pada saat baru saja melangkah keluar dari ruang kerja Departemen Humas, Chloe Jian melihat seseorang yang sedang menggenggam sebuket bunga mawar besar berjalan menghampirinya, Chloe Jian tidak menghiraukannya dan langsung berjalan ke arah lift, tetapi siapa yang menyangka bahwa lelaki yang sedang membawa setumpuk bunga mawar merah itu kembali mengikutinya.

“Nona, Nona Jian,”lelaki muda itu sepertinya tidak berumur lebih dari tiga puluh tahun, penampilannya terlihat sangat segar, penampilannya itu tidak membuat orang merasa risih terhadap dirinya.

“Kamu adalah?” Chloe Jian tidak mengenal lelaki ini, ketika ia melihatnya memanggil dirinya, ia tentu saja merasa sedikit aneh.

“Aku, aku adalah Axel Luo dari Departemen Perencanaan, aku sudah lama sekali menyukaimu, kamu benar-benar sangat cantik! Ini untukmu!” Axel Luo sepertinya sudah mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengucapkannya, setelah selesai berbicara, wajahnya langsung terlihat memerah, ia tidak peduli bagaimana Chloe Jian bereaksi, lalu langsung menyodorkan buket bunga mawar itu ke pelukan Chloe Jian dan berlari pergi.

Chloe Jian memeluk sebuket bunga mawar besar dan berjalan masuk ke dalam lift dengan ekspresi wajah yang kebingungan, kemudian kembali fokus setelah cukup lama, ia menundukkan kepalanya dan melihat bunga mawar yang indah tersebut, ia tidak menginginkannya, namun ia juga tidak ingin membuangnya begitu saja, sehingga ia hanya bisa menggendongnya masuk ke dalam lift.

Pada saat ini di dalam ruang kerja manajer departemen humas, Agnes berjalan ke hadapan Sherin Xia dan berkata,”Kak Sherin, kotak besi yang digendong Chloe Jian itu pasti memiliki unsur aneh, aku baru saja melihatnya membawa kotak tersebut ke lantai 28!”

“Wanita murahan tak tahu malu, ia pasti pergi menggoda Colten Huo lagi!” Sherin Xia merasa sangat marah mendengarnya, hingga ia hampir saja menghancurkan mejanya.

“Ada lelaki yang bahkan baru saja memberikan bunga padanya!”Agnes pun langsung merasa sangat tidak tenang saat mengingat lelaki yang membawa buket besar bunga mawar tersebut,”Apakah para lelaki itu sudah buta? Mengapa mereka semua terus merasa kagum padanya? Kak Sherin, kamu jelas-jelas terlihat jauh lebih cantik dibandingkan Chloe Jian!”

“Hmm, wanita murahan, dia ini hanya mengandalkan penampilannya untuk memikat lelaki! Manusia tidak tahu malu, aku akan segera mengusirnya dari departemen humas, serta mengusirnya dari Ming’s Corp.!” Ucap Sherin Xia sambil menggertak giginya.

Dia selalu merasa percaya diri terhadap penampilannya, namun ia sulit sekali membuat Colten Huo tertarik padanya, latar belakang dan penampilan Colten Huo sudah memikatnya, ia merasa hanya ia yang cocok dengannya, ia bahkan sudah menyatakan cintanya di kafe pada malam itu, namun Colten Huo bahkan tidak rela meliriknya sedikitpun, ia langsung menolaknya dan membuantya merasa malu, sehingga ia pun akhirnya berjanji bahwa ia harus bisa mengejar lelaki tersebut, jadi ia tentu saja tidak akan melepaskan wanita yang merebut lelaki itu dengannya begitu saja!

Ini adalah kedua kalinya Chloe Jian pergi ke ruang kerja CEO, kedatangannya yang pertama kali bertujuan untuk meminta kembali kacamata yang sebelumnya diambil oleh Colten Huo, tetapi hasilnya ia tidak menemuinya dan langsung pergi, ia kali ini datang sekali lagi dan menyadari bahwa ruang kerjanya masih saja kosong, ruang kerja sebesar itu hanya diisi oleh Robin Cheng seorang diri, ia bahkan merasa aneh, apakah urusan yang perlu diselesaikan oleh seorang CEO itu sedikit itu sehingga seorang asisten mampu menyelesaikannya?

Ketika Chloe Jian melangkah keluar dari lift, ia melihat pintu ruan kerja CEO sedang tertutup, ia tidak dapat melihat Colten Huo, Chloe Jian kemudian menepuk dadanya dan perlahan berjalan ke sisi Robin Cheng, lalu meletakkan kotak besi yang berisi bugna kamperfuli itu.

“Astaga, Adik Jian, mengapa kamu berjalan tanpa bersuara, aku benar-benar terkejut,”Robin Cheng memalingkan kepalanya dan tiba-tiba melihat Chloe Jian berdiri di sisinya, ia terkejut hingga hampir saja jatuh pingsan.

“Sttt!” Chloe Jian memintanya untuk berbicara dengan suara yang lebih kecil, ia kemudian berbisik,”Barangnya ada disini, aku akan pergi terlebih dahulu!”

Kesan Chloe Jian sebenarnya sudah mengalami sedikit perubahan kemarin malam, namun karena perkataan Lola Luo yang membuatnya merasa kurang senang ini, ia khawatir ia akan selalu teringat akan Lola Luo yang menyuruhnya untuk menggunakan tubuhnya demi menukar perkataan itu setiap kali ia melihatnya, hal ini membuatnya merasa canggung, sehingga ketika ia selesai mengantar barangnya, ia pun hendak langsung pergi.

“Untuk apa kamu pergi terburu-buru seperti itu? Hei! Bunga mawar yang menawan, siapa yang memberikannya padamu?” Robin Cheng meletakkan dokumen yang berada dalam genggamannya dan melihat buket bunga mawar yang berada dalam pelukannya, ia mengambil kesempatan pada saat Chloe Jian tidak memperhatikannya untuk mengambil kartu yang berada di atas bunga mawar itu, ia meninggikan alisnya seakan-akan seperti sengaja melakukannya, lalu sengaja membacakannya dengan suara yang keras,”Kerahmu yang hijau terus menggoyahkan suasana hatiku. Walaupun aku tidak pernah pergi menemuimu, apakah kamu tidak akan menghiraukan suratku? Pakaianmu yang hijau terus menggoyahkan perasaanku. Walaupun aku tidak pernah pergi menemuimu, apakah kamu tidak akan berinisiatif datang mencari diriku? Tatapan yang terus tertuju kesana kemari di tengah gedung tinggi di perkotaan. Sehari tidak bertemu denganmu terasa seperti tiga bulan yang panjang?...... Siapa Axel Luo ini, menggelikan sekali! Kakak keempat, ada orang yang ingin merebut wanitamu!”

“Hei!” Pada saat Robin Cheng mulai membacakan isi kartu tersebut, Chloe Jian langsung mengulurkan tangannya dan hendak merebut kartunya, tetapi apa daya, tingginya tidak mencukupi, ia berusaha untuk merebutnya beberapa kali dengan terus-menerus menjinjitkan kakinya, tetapi Robin Cheng akhirnya membacakan isinya hingga membuat telinganya memerah.

Pada saat ini, Chloe Jian menyadari pintu ruang kerja CEO tiba-tiba terbuka, ia langsung menutupi wajahnya dan mulai melarikan diri tanpa menghiraukan bunga yang jatuh lagi.

“Adik Jian, bungamu!” Robin Cheng berteriak seakan-akan ingin menggemparkan dunia.

“Aku tidak menginginkannya lagi, bunga itu untukmu!” Chloe Jian berlari ke depan pintu lift, menekan tombol buka pintu, lalu langsung berjalan masuk tanpa berpaling lagi.

Di tengah ruang kerja yang luas, Robin Cheng melihat Colten Huo yang terlihat menegang, lalu tersenyum,”Kakak keempat, mengapa Adik Jian selalu saja takut sekali bertemu denganmu? Apakah kamu sudah melakukan sesuatu yang membuatnya merasa takut padamu?”

Colten Huo tidak menjawab, ia hanya melirik dingin Robin Cheng sejenak dan mengulurkan tangannya, Robin Cheng kemudian menyerahkan bunga itu padanya, ia pun langsung membuangnya ke tong sampah.

“Kakak keempat, ini untukmu, Adik Jian yang membawanya kemari,”Robin Cheng tersenyum dan menyerahkan kotak besi itu kepada Colten Huo.

Colten Huo mengambilnya dan langsung kembali ke ruang kerja CEO.

Setelah kembali duduk di kursinya, Colten Huo perlahan membuka tutup dari kotak kecil yang berbentuk seperti daun berwarna hijau ini, sebuah aroma muncul hingga akhirnya Colten Huo tersenyum, mengambil ponselnya dan membuka WeChatnya.

Setelah Chloe Jian kembali ke departemen humas, ia tidak dapat menahan diri dan merasa sedikit kesal, ia bahkan tidak tahu mengapa ia harus melarikan diri dan bersikap sangat memalukan.

Setelah baru saja kembali duduk, Chloe Jian menyadari ponselnya bergetar, ia lalu mengeluarkannya dan melihat bahwa Colten Huo baru saja mengirimkan pesan untuknya.

“Bunganya benar-benar sangat jelek! Kamu tidak diperbolehkan menerima bunga dari lelaki lain!”

“Itu bukan urusanmu!” Chloe Jian langsung membalasnya dengan cepat.

Colten Huo tidak membalasnya lagi, namun Aurora Wu terlihat meliriknya dengan beberapa ekspresi,”Apakah ada orang yang baru saja memberikan bunga padamu?”

“Betul, aku bahkan tidak mengenalnya,”jawab Chloe Jian.

“Belakangan ini banyak sekali orang yang menanyakan mengenai dirimu padaku, mereka semua bertanya apakah kamu sudah mempunyai kekasih atau belum.” Aurora Wu kemudian lanjut berkata,”Mereka bahkan meminta nomor WeChatmu padaku, namun aku tidak memberikannya.”

“Kamu sebaiknya jangan membuatku kerepotan!” Chloe Jian langsung memerintah Aurora Wu, setelah selesai, ia kembali menulis,”Oh iya, apakah kamu masih mempunyai nomor telepon Kak Pu dari Mythology Club itu?”

“Kenapa? Apakah kamu ingin melanjutkan bisnis lamamu?” Tanya Aurora Wu.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu