Innocent Kid - Bab 859 Mencari Keuntungan

Beberapa orang berlari ke arah kakek Fang.

Ini adalah ketiga keluarga yang besar!

Bisa menjadi kerabatnya merupakan hal yang baik tetapi tidak boleh menganggap enteng keluarga ini.

Karena itu kedua keluarga tersebut terburu-buru berkumpul di depan ketiga pangeran kaya raya tersebut.

Samuel dan Olivia seperti belum tersadar lalu saling melihat, melihat kearah mereka dengan terkejut dan bingung.

“Jadi benar Darius mengenal ketiga orang terhormat tersebut?”

Kekuasaan keluarga ini di Kyoto jauh lebih besar dari keluarga Fang.

Jika dirinya tidak salah mengingat, Darius bahkan tidak mengenal mereka.

Bagaimana mungkin bisa menerima undangan dan datang?

Apakah dia salah mengingatnya?

George terdiam, tanpa sadar menatap ke arah Theo.

Di dalam tempat ini hanya dialah yang mengetahui identitas Theo.

Apakah...?

Mengetahui bahwa George memandanginya, Theo menunjukkan ekspresi datar yang sulit untuk ditebak.

“Kita juga ke sana.”

Dia menundukkan kepalanya dan melihat Scarlett dengan hangat, didalam matanya hanya ada dia saja.

Scarlett mengangguk, dengan satu tangan memegangi Nesya dan Ace memegang tangan Nesya.

Keluarga itu perlahan berjalan ke arah kakek dan kearah ketiga orang tersebut.

“Pa ma mari kita kesana.”

George yang merasa ragu lalu menundukkan kepalanya dan membujuk kedua orang tuanya.

Orang tuanya pun mengikutinya.

Setelah tiba disana, kemudian melihat ketiga pangeran berwajah tampan itu telah dikelilingi oleh wanita populer.

“Tuan muda Joey, anda sudah tiba.”

“Tuan muda Randy, kita bertemu lagi!”

“Tuan muda Dean...”

Mengeliling ketiga pangeran menawan ini berharap dirinya bisa dilirik oleh mereka.

Selama bisa mendapatkan kekuasaan yang tinggi, maka mereka tidak perlu khawatir dengan hidup mereka.

Simon dan Mario kedua keluarga ini juga ikut mengelilingi ketiga pangeran ini, dan ingin menyenangkan mereka.

“Tuan muda Joey, Dean, Randy, kalian bertiga sudah datang, kalian benar-benar membuat tempat yang tua ini menjadi bersinar.”

Simon yang memberikan wajah tidak menyenangkan kepada Theo, kemudian wajahnya seketika berubah.

Mario dan istrinya tidak mau menunjukkan kelemahannya kemudian berjalan kesampingnya Dean, “Ketiga orang tua muda? Kalian jauh-jauh datang ke sini, kakek pasti akan merasa senang.”

Jelas ketiga orang yang dikelilingi ini terlihat tidak senang.

Tetapi karena melihat wajahnya kakek, mereka hanya bisa mengangkat bibirnya dan menjawabnya dengan dingin.

“Karena kakek Fang yang berulang tahun, tentu saja akan datang.”

Dan beberapa selebritis yang ingin mengajak mereka berbincang, tetapi tidak ada satupun yang dihiraukan mereka.

Tidak usah dipungkiri lagi hal ini membuat Simon dan Mario sangat bersemangat.

Tidak ada satupun dari ketiga orang ini yang menghiraukan dan hanya menanggapi mereka saja.

Semua para hadirin merasa terkejut dan iri.

“Tidak dipungkiri ternyata keluarga Fang mengenal tuan Joey.”

“Aku juga ingin berbincang-bincang dengan tuan Randy.”

Tatapan hadirin merasa iri, hal ini membuat hidung Simon mengembang seperti akan terbang ke langit.

“Penjilat.”

George dengan tidak senang berdehem, lalu menyimpan tatapan matanya.

Tidak ingi melihat wajah sombong dari kedua keluarga ini.

“Om, om Nesya mau makan kue.” Nesya menarik pakaian George sambil menunjuk kue lembut yang berada di atas meja.

George tertawa tersenyum dan mengendongnya.

Kedatangan ketiga orang pangeran itu tidak ada artinya bagi Scarlett dan Theo.

Karena ini bukan dunianya, Samuel dan Olivia tidak terburu-buru untuk ikut bergabung.

Meskipun George merasa kedatangan dari ketiga orang pangeran ini pasti ada kaitannya dengan Theo.

Vivian dengan pelan memberi syarat kepada Darius.

Darius langsung menganggukkan kepalanya dan hatinya merasa sangat senang.

Dia meluruskan punggungnya lalu menyingkirkan orang-orang ini dan secara perlahan menatap ke arah Joey, “Terima kasih tuan Joey dan membawa yang lain untuk hadir acara ulang tahun kakekku.”

Simon juga mengambil kesempatan dan berjalan ke arah kakek, lalu dengan bangganya dia berkata : “Pa, ketiga orang yang hadir ke acara ulang tahunmu ini berkat undangan dari Darius! Dua hari yang lalu dia bersama dengan tuan muda Joey berada dalam bar yang sama, kemudian dia mengundang tuan muda Joey untuk menghadiri acara ulang tahun anda, maka dari itu tuan muda Joey juga membawa kedua tuan muda ini.”

Simon merasa jika dirinya tidak pernah meluruskan punggungnya selurus ini.

Dia juga sangat menikmati semua pandangan yang melihat kearahnya.

Maksud dia mengatakan ini kakek Fang adalah agar kakek Fang bisa melihat anaknya Darius adalah orang yang memiliki koneksi yang sangat luas.

Jika mewarisi perusahaannya, masih akankah tidak bisa bertumbuh dengan pesat?

Dengan senang kakek Fang menganggukkan kepala.

Mario sekeluarga kelihatan sangat iri dan Windy tidak sabar menunggu kedua putranya ini.

Kenapa mereka tidak bisa sehebat itu!

Tentu saja semuanya berbalik dengan secepat itu.

Joey tampak kebingungan melihat Darius yang dengan bangganya berdiri di depannya.

Dia... apakah dia mengenalnya?

“Joey, apakah kamu mengenalnya?”

Dean menyentuh sikunya ke arah Joey dan berbisik lalu bertanya kepadanya.

Pada saat Joey bersiap untuk menjawabnya, Darius yang menganggap dirinya itu pintar sambil melihat ke kedua orang ini, “Tuan muda Randy dan tuan muda Dean.”

Panggilan itu juga membuat keduanya tercengang.

“Ini siapa ya?”

Randy langsung berterus terang dan menatap Darius, lalu langsung melihat ke arah kakek Fang dengan bertanya-tanya.

Ucapan ini seketika membuat para hadirin yang berada di sini tercengang.

Ruangan yang penuh dengan keributan itu, seketika menjadi hening.

Ekspresi muka sekeluarga Simon seketika membeku.

“Apa-apaan ini?”

“Tuan muda Joey bahkan tidak mengenalnya? Astaga, dia masih kelihatan bersemangat.”

Mendengar suara yang kecil itu, membuat wajah Darius memerah.

Dia menelan air ludahnya sambil mencoba untuk mempertahankan senyum di wajahnya sambil bertanya kepada Joey, “Apakah ketiga tuan muda ini bukan datang bukan karena undanganku?”

Joey tersenyum dan memastikan dengan ketiga orang ini lalu berkata : “Tentu saja bukan.”

Semua orang terkejut.

Mario juga merasa aneh dan langsung bertanya, “Jadi bagaimana kalian bisa hadir?”

Setelah mendengarkan ini, Joey menolehkan pandanganya ke seluruh ruangan perjamuan.

Akhirnya pandangannya tertuju ke seseorang yang sedang menemani Scarlett, Theo sedang dengan serius memberikan buah untuk Theo.

Simon juga mengikuti tatapan ketiga orang tersebut.

George juga berada di samping Theo yang sedang menjaga kedua anak kecil ini.

Jika lihat sepertinya George yang mengundang ketiga orang ini.

Wajah Simon menjadi pucat lalu menyangkal, “Tidak mungkin, tidak mungkin!”

Menyadari bahwa George menjadi pusat perhatian, kemudian menyadari ini

Melihat Simon bergumam sendiri, tanpa bisa berkata-kata.

Bagaimana pun dia tidak menyangka jika Simon telah salah paham.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu