Innocent Kid - Bab 50 Ingat Harus Kangen Sama Aku

Susan sudah berkata demikian, Scarlett Jiang pun tidak enak untuk menolaknya lagi, dengan tidak berdaya akhirnya ia pulang.

Setelah menyelesaikan misi, Susan melaporkan informasi ini kepada Oscar Jin, setelah Oscar Jin menerima info ia langsung ke ruangan Theo Jin dan memberitahunya.

“Abang, Kakak Ipar sudah pulang untuk beristirahat.”

“Iya.” Theo Jin menganggukkan kepala, dengan datar ia menjawab.

“Kalau kamu bagaimana tidak pulang untuk beristirahat kah?”

Apa yang terjadi semalam, Oscar Jin sudah mendengar semuanya dari James Shen.

“Tidak perlu.’

Setelah itu, Theo Jin terus menunduk dan membereskan dokumen yang ada ditangannya.

Oscar Jin dengan tidak berdaya sambil menggeleng-gelengkan kepala, sepertinya Abangnya demi kakak ipar telah menunggu semalaman di depan rumah sakit! Berdua sepertinya tidak bertemu, kalau begini terus sampai kapan baru akan rujuk kembali!

……

Scarlett Jiang pulang ke rumah lalu ia langsung tidur sampai siang, kemudian ia makan siang yang sederhana terus lanjut bekerja.

Karena ulang tahun Ace segera tiba, ia harus segera menyelesaikan proyek ini.

Waktu yang sibuk berlalu dengan cepat, sampai dengan sore hari, bel pintu terbunyi.

Scarlett Jiang membuka pintu, Ace berdiri diluar, dan mengenakan baju santai, wajahnya penuh dengan senyum, terlihat sangat imut, bocah kecil dengan manis memanggil: “Tante Lett.”

Sambil memanggil, dengan perlahan Ace berjalan masuk, jarang melihat ia seperti ini, tangannya pun membawa sekantong buah.

Scarlett Jiang tertegun, sambil tersenyum ia berkata: “Ace kenapa membawa buah kesini?”

Ace sambil mengedipkan mata dan berkata: “Om Supir bilang, tidak baik jika aku selalu datang menganggu Tante Lett, harus membawa buah tangan, jadinya aku pun beli beberapa buah kesini.”

Melihat Ace yang seperti orang dewasa kecil, Scarlett Jiang pun tertawa, berjongkok dan mencubit wajahnya.

“Sedikit pun kamu tidak menganggu, Tante sangat senang bertemu dengan Ace, jadi lain kali tidak perlu membawa buah tangan lagi ya.”

Ace tertawa sambil berkata: “Aku lebih senang kalau bertemu dengan Tante Lett.”

Scarlett Jiang mengelus kepalanya, sambil tersenyum ia bangun.

“Aku siapkan makan malam dulu ya, kamu sambil bermain di ruang tamu dulu.”

“Tidak tidak tidak, aku mau membantu Tante, biarkan aku yang mencucikan buah untuk Tante Lett.”

Sambil berkata, Ace sambil membawa sekantong buah dan berjalan dengan tidak stabil dan masuk ke dalam dapur.

Sambil melihatnya, senyuman di dalam pandangan Scarlett Jiang pun menjadi semakin dalam.

Di dalam dapur, Ace setelah mencuci buah ia membantu Scarlett Jiang mencuci sayur, bocah kecil ini sangat rajin.

Setengah kemudian, sayur dan nasi pun sudah selesai, berdua duduk di meja makan sambil menyantap makan malam, suasana terasa sangat harmonis.

Dibanding dengan keramaian yang di atas, Maybach yang dibawah malah sangat hening.

Yang dimaksud dengan Om Supir…………Theo JIn sekarang sedang terduduk di kursi pengemudi dengan wajah yang datar, sambil melihat lampu yang ada diatas, tangannya pun tanpa sadar sambil mengetuk stir sambil menghelakan nafas, hatinya merasa sangat tidak adil.

Anaknya ada makan malam, dia malah tidak ada.

Jelas-jelas sama-sama bermarga Jin, kenapa fasilitas yang didapatkan berbeda jauh sekali.

Eh………

Setelah Ace selesai makan, Scarlett Jiang membuat beberapa kue dan menaruhnya diatas meja.

“Tante Lett, Ace sudah kenyang, kue-kue ini boleh aku bawa pulang untuk jadi snack malam tidak!”

Scarlett Jiang tersenyum, tentu saja ia membolehkannya.

“Tentu saja boleh, tapi nanti sebelum makan ingat minta tolong Penjaga rumah untuk panaskan terlebih dahulu ya.”

Ace dengan pintar menganggukkan kepala, Scarlett Jiang pun membungkus kue-kue tersebut.

“Kalau begitu Tante Lett aku pulang dulu ya, besok aku baru kemari lagi.”

Scarlett Jiang pun merasa bingung, ia berpikir di dalam hati kenapa Ace hari ini sangat terburu-buru, makan pun sangat cepat, sekarang sudah mau pulang.

Sambil berpikir, ia pun bertanya: “Ace kenapa hari ini terburu-buru? Ada hal penting kah?”

Ace sambil merangkul Scarlett Jiang, “Tante Lett tidak rela Ace pulang yah, Ace juga tidak rela tinggalkan Tante, tapi Om Supir masih dibawah menungguk aku, tidak boleh membiarkan ia tunggu terlalu lama.”

Ace berpikir, lain kali lebih baik jangan membiarkan Daddynya yang mengantar ia kemari, kalau tidak ia sudah bisa menghabiskan waktu yang lebih lama bersama Tante Lett.

“Oh gitu! Ace kami kok pintar sekali.” Scarlett Jiang pun tersenyum. “Kalau begitu yasudah, aku antar kamu turun ke bawah yah.”

Mendengar kata tersebut, Ace melepaskan Scarlett Jiang.

“Tidak perlu, Tante Lett, aku bisa turun sendiri.”

Sambil ngomong, Ace sudah mengambil kue tersebut.

“Tante Lett cepatlah beristirahat, ingat harus kangen sama Ace ya, bye bye!”

Ace melambaikan tangan, sambil loncat ia pergi.

“Pelan sedikit!”

Scarlett Jiang tersenyum dengan tidak berdaya, karena ia tidak tenang, akhirnya ia melihat Ace pergi dari balkon.

Dibawah, Theo Jin turun dari mobil dan membuka pintu untuk Ace.

Hati Scarlett Jiang tiba-tiba berdenyut dengan kencang, dengan teliti ia melihat lagi, yakin orang tersebut adalah Theo Jin.

Om Supir yang dimaksud oleh Ace, jangan-jangan dia?

Tiba-tiba, Scarlett Jiang hanya merasa sulit percaya.

Pantes Ace bisa membawa buah kemari, dan pergi dengan buru-buru, apakah dia daritadi tunggu dibawah? Tidak makan malam?

Scarlett Jiang mengigit giginya dengan erat, tidak tahu kenapa, hatinya yang beberapa hari ini tidak beriak-riak, tiba-tiba beriak lagi, dia tidak berani melihatnya, langsung buru-buru bersembunyi.

Berbagai macam suasana hati yang kacau terasa di dalam hati, dia menyandar di dinding, dengan lama hati Scarlett Jiang tidak dapat merasa tenang.

……

Di dalam mobil, Ace memberikan kue kepada Theo Jin.

“Daddy, Tante Lett yang buat loh, sangat enak.”

Suasana hati Tuan besar Jin akhirnya terhibur, ia mengelus-elus kepala Ace.

“Tidak sia-sia sayang kamu, masih tau harus berbakti pada ku.”

“Tentu saja, asalkan kamu tiap hari membawa aku ke Tante Lett, Ace tentu akan berbakti sama kamu.”

Theo Jin sambil menggerakkan bibirnya, suruh dia tiap hari menjadi supir!

Dia menaruh kue di samping, dan memasangkan seatbelt untuk Ace, menyalakan mobil dan pergi.

Saat ia kembali ke Vila, Oscar Jin sedang duduk di sofa sambil bermain game, tatapannya tanpa sadar melirik sekilas ke Theo Jin dan Ace.

“Abang, kamu dan Ace sudah makan disana, tidak membawa aku.” Tuan Jiang kedua yang ditinggal itu berkata.

Tampilan layar hpnya berkedip, karakter di dalam hpnya pun meninggal.

Oscar Jin membuang hpnya ke samping, langsung melihat kue yang dibawah Theo Jin.

“Eh eh eh, Abang, kamu membawa kue pulang untuk aku makan kan!”

Baik sekali, dia sudah tahu kalau Abangnya pasti ingat adik kandung dia yang satu ini.

Namun, Oscar Jin belum sempat bahagia selama 2 menit, sudah mendengar ucapan dingin dari Theo Jin: “Kalau mau makan beli sendiri.”

Oscar Jin: “……….?”

Theo Jin sudah membawa kue tersebut dan naik ke atas.

“Abang, kok kamu pelit sekali, ada Abang yang memperlakukan adik seperti kamu? Sepotong kue pun kamu tidak mau berbagi pada aku.”

Ace tertawa, “Paman kecil, itu kue yang dibuat oleh Tante Lett, kamu rasa Daddy akan kasih kamu makan kah?”

Oscar Jin terdiam dan memutarkan matanya, pantes, eh, tidak benar……

“Kalian pergi makan malam di rumah Kakak Ipar?”

“Iya!” Ace menganggukkan kepala.

Oscar Jin dengan semangat bertanya: “Daddy kamu dan Tante Lett kamu sudah bertemu? Berdua bagaimana? Sudah rujuk kembali?”

Ace menggelengkan kepala, dengan tidak tega ia memandang punggung Theo Jin, “Tidak, Daddy tunggu di dalam mobil, tidak bertemu dengan Tante Lett sama sekali.”

“………”

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu