Innocent Kid - Bab 424 Aku Hanyalah Sebuah Kecelakaan

Alex Gu menginjak perlahan rem mobil, memarkirkan mobil dengan mantap di depan pintu, berkata : " Sudah sampai dirumah. "

Theo Jin menjawab " Ng ", lalu langsung berjalan masuk ke dalam rumah.

Tiba dalam rumah, tidak tahu apakah karena merasakan kehangatan rumah, dalam hatinya terhangatkan dua tiga menit.

Theo Jin melihat ke sekeliling, tapi tidak melihat sosok Scarlett Jiang, dalam hati seketika merasa agak cemas, bergegas berjalan cepat ke lantai atas.

Melihat Scarlett Jiang menemani Ace menggambar dalam kamar ruang baca, ibu anak berdua bersandar bersama, berbicara dan tertawa.

Dalam mata Theo Jin tidak ada pemandangan yang lebih hangat dibandingkan pemandangan sekarang ini.

Mungkin pandangan mata Theo Jin terlalu bersinar, Scarlett Jiang tidak bisa tidak sadar akan kehadiran dirinya.

Mendengar napas Thoe Jin sedikit terengah, Scarlett Jiang segera bertanya : " Ada apa ? Berjalan begitu cepat, apakah telah terjadi sesuatu ? "

Theo Jin malah mengeleng - gelengkan kepala, " Tidak ada, aku hanya merindukan kamu, ingin cepat bertemu dengan dirimu. "

Selesai mendengar Scarlett Jiang tertawa kecil, benar tidak disangka, Theo Jin sekarang semakin lama semakin kekanak - kanakkan.

Tapi Theo Jin yang seperti ini, bagi Scarlett Jiang semakin punya daya pikat yang mematikan.

Scarlett Jiang melepaskan Ace, berjalan kemari dan menunjuk - nunjuk dada Theo Jin, berkata : " Mengapa aku merasa kamu sekarang lebih kecil dibandingkan Ace, begitu bergantung sama orang. "

Awalnya Scarlett Jiang cuma bercanda, siapa tahu Theo Jin tiba - tiba berkata dengan serius : " Situasi terakhir kali sebelumnya, membuat aku takut. "

Mendengar Theo Jin berkata seperti ini, ekspresi Scarlett Jiang juga ikut serius.

Scarlett Jiang segera memeluk Theo Jin, berkata dengan lembut : " Kamu hari ini pergi menangani urusan, bagaimana perkembangannya ? "

Theo Jin menambah erat pelukan, berkata dengan lembut : " Tenang saja, aku akan mengurus dengan baik, tidak akan melepaskan siapa pun yang telah menyakiti kamu. "

Mendengar janji Theo Jin, dalam hati Scarlett Jiang muncul kehangatan yang tidak bisa ditahan.

Melihat laki - laki didepannya yang serius juga sangat mencintai dirinya ini, disamping juga masih ada seorang anak lucu yang cerdas, Scarlett Jiang merasa sudah tidak ada permintaan lain lagi terhadap kehidupan.

Tepat di saat ini, Ace tiba - tiba mencampakkan kuas, berkata dengan wajah tidak senang : " Daddy Mommy sangat jahat, sekali bertemu langsung lengket berdua, sudah tidak mau aku lagi. "

Ternyata kalian barulah cinta sejati, dan aku hanyalah sebuah kecelakaan. "

Dikatakan seperti itu oleh Ace, suami istri berdua merasa senang dan juga lucu.

Sebaliknya Theo Jin malah berkata : " Ace, kamu sudah begitu besar, apakah masih tidak bisa menjaga baik diri sendiri ? "

Ace setelah mendengar perkataan ini, semakin marah dan berkata : " Daddy jahat, aku mau mengambarkan kamu menjadi badut. "

Melihat ayah anak berdua beradu mulut, Scarlett Jiang merasa sangat senang.

Scarlett Jiang segera menepuk - nepuk Theo Jin berkata : " Sudah umur berapa, masih bertengkar dengan anak.

Kita sebaiknya pergi kesana temani Ace menggambar bersama, jika tidak anak laki - laki kecil ini sudah mau kehilangan kesabaran lagi. "

Melihat mereka berdua berjalan kemari bersama, Ace juga merubah kemarahannya menjadi kegembiraan, juga tidak bisa menahan berkata : " Mommy yang terbaik, cinta mati sama Mommy. "

Selesai berkata Ace masih menciumi sekali wajah Scarlett Jiang.

Melihat anaknya ini yang semakin lama semakin jauh dari dirinya, Theo Jin sesaat tidak berkata, menghela napas, sengaja berkata : " Ace, kamu belakangan sudah tidak mau uang saku lagi ? "

Mendengar masalah mengenai dana pribadinya ini, Ace memutarkan matanya, segera merubah pembicaraan : " Daddy juga adalah Daddy yang terbaik di dunia ini. "

Theo Jin selesai mendengar semakin tidak tahu harus tertawa atau menangis, lalu mencubit sebentar wajah Ace, " Kamu si penjilat ini . "

Tapi sepertinya Ace terhadap panggilan ini lumayan nyaman, dirinya tertawa manis, lalu membenamkan dirinya lagi dengan lukisannya.

Setelah selesai membujuk Ace, Scarlett Jiang baru lanjut berkata : " Theo, aku barusan teringat satu masalah, menurut kamu orang yang menyerang kali ini, akankah orang - orang yang menculik aku terakhir kali itu ? "

Meskipun mengungkit orang - orang terakhir kali itu, dalam hati Scarlett Jiang masih merasa ketakutan, tetapi kecurigaan terhadap sekelompok orang itu memang yang paling besar.

Tidak disangka setelah Theo Jin mendengar perkataan ini, malah hanya diam mengeleng - gelengkan kepala, " Bukan orang - orang itu. "

Selesai mendengar, Scarlett Jiang sedikit lega, bagus jika bukan sekelompok orang itu.

Lagipula sekelompok orang itu benar sangat berbahaya, dirinya hanya pernah di culik satu kali oleh mereka, tapi sampai sekarang masih ada dampaknya.

" Kenapa ? " Menyadari ada yang tidak biasa dengan Scarlett Jiang, Theo Jin segera bertanya.

Meskipun tidak ingin membiarkan Theo Jin khawatir, tetapi Scarlett Jiang juga tahu, masalah apa pun tidak bisa luput dari mata Theo Jin, dirinya hanya bisa mengatakan yang sebenarnya

" Aku hanya merasa, jika bukan mereka, bagi kita mungkin itu adalah hal yang bagus, lagipula orang - orang itu terlalu kuat, dalam waktu dekat kita masih belum bisa menyentuh mereka. "

Perkataan ini benar adanya, tetapi saat ini dalam hati Theo Jin, telah terkubur sebuah bibit yang ingin demi dirinya memberantas semua bahaya.

Theo Jin melihat orang yang paling dicintainya didepannya ini, teringat semua masalah yang terjadi belakangan ini, lagi - lagi merasa menyayanginya.

Theo Jin berkata dengan lembut : " Tenang saja, tidak akan ada masalah, aku akan secepat mungkin menemukan pembunuhnya. Walaupun adalah sekelompok orang terakhir kali itu, aku juga akan secepat mungkin menyelesaikannya. "

Scarlett Jiang saat ini, hanya mengangguk - anggukkan kepala, tapi tidak menyadari, sedikit perubahan ekspresi Theo Jin.

Setelah beberapa saat, Scarlett Jiang baru berkata merasa bersalah : " Meskipun aku baik - baik saja, tetapi Oscar Jin kali ini terbebani lagi oleh aku.

Oscar Jin awalnya sudah hampir pulih, setelah lewat beberapa hari sudah bisa keluar rumah sakit, tetapi keadaan sekarang semakin bertambah parah. "

Setiap teringat kejadian hari itu saat Oscar Jin menyeret sebelah kakinya yang patah berjuang untuk menarik dirinya, Scarlett Jiang akan merasa sangat terharu.

Hanya saja lebih banyaknya rasa bersalah, lagipula jika bukan karena dirinya, Oscar Jin sekarang tidak perlu begitu menderita.

Theo Jin merangkul bahu Scarlett Jiang, berkata menghibur : " Keluarga sendiri, Oscar Jin juga tahu pentingnya kamu bagi aku, barulah mempertaruhkan nyawa menyelamatkan kamu. "

Mengenai Oscar Jin, sebenarnya Theo Jin juga ada sedikit merasa berhutang, lagipula berkali - kali masalah semuanya Oscar Jin yang memimpin, dan menderita begitu banyak luka.

Dan dirinya sebagai seorang abang, malah biasanya hanya menangani masalah yang timbul dari kecelakaan, terdengar sangat memalukan.

Tetapi Theo Jin juga tahu, jika sekarang yang terluka adalah dirinya, suasana hati Oscar Jin saat ini takutnya sama seperti dirinya, bagaimana pun hubungan saudara kandung juga sangat berharga.

Scarlett Jiang menjulurkan keluar kepala dari pelukan Theo Jin, berkata dengan lembut : " Aku mengerti, dan juga Devina, kali ini jika bukan karena dirinya, takutnya aku dari awal ...... "

Dari awal kerangka jenazahnya sudah tidak ada lagi.

Hanya saja perkataan Scarlett Jiang ini masih belum terucapkan keluar, mulutnya sudah di tahan dengan ujung jari oleh Theo Jin.

Perkataan yang tidak bagus seperti ini, Theo Jin tidak mengizinkan Scarlett Jiang mengatakannya.

Scarlett Jiang mengerti maksud Theo Jin, segera menutup mulutnya tidak lanjut berkata, dan melihat Theo Jin dengan wajah yang sedih.

Bentuk Scarlett Jiang yang terlihat seperti itu, benar hampir membuat hati Theo Jin meleleh, tapi segera tidak tega menyalahkan lagi.

Scarlett Jiang melihat - lihat jam, tertawa, " Baiklah, juga sudah larut, kamu cepat pergi tidur, besok masih harus bangun lebih awal untuk bekerja. Aku juga sudah harus tidur, besok pagi mau buat sarapan untuk di antarkan kasih Oscar. "

Setelah Theo Jin mengangguk - anggukkan kepala, Scarlett Jiang lalu berkata ke Ace : " Ace, ayo kita tidur, besok baru gambar lagi. "

Ace malah mencemberutkan mulut : " Aku mau Daddy dan Mommy bersama ceritakan sebuah cerita baru aku tidur. "

Suami istri berdua saling memandang dan tersenyum, lalu serentak berkata : " Baik. "

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu