Wanita Pengganti Idaman William - Bab 528 Tidak Boleh Menjahatinya

William menghentikan rapatnya sementara, ekspresinya begitu dingin, “Jika mereka ingin membatalkan kontrak biarkan mereka membatalkan kontrak, ingat untuk meminta uang ganti rugi sesuai perjanjian di dalam kontrak.”

Hans tercengang, “Sungguh ingin membatalkan kontrak? Semua proyek ini sangat penting….”

Belum sempat ia menyelesaikannya, sudah ucapannya sudah dipatahkan oleh William, “Tenang saja, meskipun sudah membatalkan kontrak, tidak akan berpengaruh pada progres kita, aku akan mengatur orang untuk mengurusnya.”

Hans merasa sedikit aneh, ia tidak habis pikir ada siapa yang bersedia menolong Presdirnya di masa seperti ini, namun ia tidak bertanya, ia mengangguk sambil berkata, “Saya mengerti.”

Setelah mengatakannya, ia berbalik lalu mengurus masalah pemutusan kontrak.

Dalam waktu setengah hari, berita mengenai berbagai perusahaan yang memutus kerja samanya dengan William langsung tersebar di semua media.

Begitu beritanya tersebar, saham Sunarya Group yang tadinya sudah mulai naik kembali terjun bebas, bahkan sudah sampai memecah rekor saham terendah.

“Sunarya group sekarang sungguh kacau, memutus kontrak dengan begitu banyak perusahaan besar, bagian dalam perusahaan pasti sudah kacau balau sekarang.”

“Perusahaan MMP cacat, seluruh uang hasil jerih payahku selama ini hangus di tangan mereka.”

“Kalian yang diatas, uang kalian juga hangus di tangan Sunarya Group?”

“Sekarang bahkan 1 % pun tidak laku terjual, sungguh rugi parah!”

“Ei, kenapa kalian masih menahan saham kalian di Sunarya Group? Sekarang ada orang yang siap menampung semua saham Sunarya Group, harganya juga lumayan, kalian yang belum melepasnya cepat jual saham kalian.”

Setelah muncul komentar yang berbeda di kolom diskusi, pemain saham yang tadinya sudah lesu dan kecewa seketika menjadi bersemangat kembali, mereka segera menanyakan pemilik akun yang ingin menampung saham.”

William yang baru selesai rapat langsung mendapatkan kabar ini.

“Tidak apa, biarkan mereka memakan semua saham itu, kalian kerjakan ini.”

William sama sekali tidak mempedulikan kabar ini, setelah ia mengatur beberapa pekerjaan untuk Hans iapun melanjutkan pekerjaannya.

Malamnya, William baru saja kembali ke rumah, kepala pelayan langsung melapor, “Tuan muda, barusan Nyonya Thea mengutus orang untuk menyampaikan pesan, beliau meminta anda untuk makan malam di rumah utama malam ini.”

William mengangguk, “Aku sudah tahu.”

Setelah menjawab, dia langsung naik ke lantai atas untuk mandi lalu menuju rumah utama.

“Deric, apakah belum ada kabar dari orang lapangan?”

Di rumah utama, Kakek duduk di kursi utama bertanya dengan wajah serius, beberapa hari ini pihak luar mulai membicarakan hal yang tidak baik mengenai kelurga Sunarya, ini semua membuatnya merasa pannik.

“Masih belum, namun dengar-dengan tidak akan lama lagi, namun kabar yang dibocorkan tidak begitu baik, mereka meminta kita untuk menyiapkan mental.”

Ketika sedang membicarakan ini, Nyonya Thea melihat William datang, ia lalu memanggilnya “Will, kemari.”

William menghampirinya dan duduk di sofa, “Kakek, pa, ma.”

“Bagaimana kondisi perusahaan, hari ini aku mendengar kabar kalau ada orang yang membeli saham kita di bursa efek, kamu utus orang untuk memperhatikannya, jangan sampai saham receh diluar jatuh ditangan orang yang sama.” Deric mengangguk lalu mulai membicarakan masalah kantor.

“Aku mengerti. “William menjawab dengan datar.

“Bagaimana kondisi perusahaan sekarang, setelah memutus kontrak, produksi akan dihentikan untuk sementara atau tetap berjalan?”

Kakek menanyakan proyek yang sekarang sedang berjalan pada William.

“Kakek tenang saja, aku sudah mengatur orang untuk mengambil alih proyek-proyek itu, semua itu tidak akan berpengaruh pada kita.”

William menjelaskan, dia tidak terlalu mempedulikan hal yang dikhawatiran Kakek dan yang lainnya, yang ia pedulikan adalah siapa dalang di balik semua ini.

Kakek tidak tahu apa yang William pikirkan, begitu ia mendengar kalau ini semua tidak akan berpengaruh pada perusahaan seketika merasa lega, lalu ia teringat lagi ucapan Deric, membuatnya kembali khawatir.

“Tadi aku sedang membicarakan masalah di lapangan dengan ayahmu, berdasarkan informasi dari koneksi kita, pemeriksaan kali ini sama sekali tidak menguntungkan bagi kita, kemungkinan bisa membuat seluruh aktifitas di Sunarya Group berhenti total, kerugian dana juga akan sangat besar.”

Wajah William langsung berubah serius, ada keraguan dalam tatapannya, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengatakan hal yang ia simpulkan, “Tidak apa-apa, apapun hasilnya, kita masih sanggup menahannya.”

Setelah mengatakannya, ia menyipitkan matanya dengan tajam.

“Apakah kamu sudah memiliki rencana?” Kakek bertanya dengan penuh rasa penasaran pada William ketika melihat ekspresinya yang terlihat sudah punya perhitungan matang.

“Aku sudah mengetahui beberapa hal, namun karena belum ada bukti yang menguatkan sehingga tidak bisa kukatakan sekarang, tunggu sampai aku memiliki bukti yang akurat baru kuceritakan pada kalian.” William sama sekali tidak berkelit.

Kakek dan Tuan Deric juga merasa seperti itu.

Namun Nyonya Thea malah merasa lega, “karena William sudah mengatakan tidak masalah, kalian juga jangan khawatir, ayo makan, makanan sudah siap disajikan.”

“em.” Kakek dan Tuan Deric bangkit sambil mengangguk.

Dan ketika itu, Kakek menyadari kalau ada satu orang yang tidak hadir, “Eh? Will, dimana Jessy?”

“Dia sedang pulang kerumah Gunarta.”

Karena belum waktunya, William tidak menceritakan tentang pertukaran Jessy dan Jeanne, ia hanya menjawab dengan datar sambil berjalan menuju meja makan.

Kakek mengkerutkan alis sambil melihatnya, ia bisa merasakan ada hal yang tidak beres pada William.

Tepat ketika ia ingin bertanya lebih jauh, terdengar suara Nyonya Thea yang menggerutu, “Aku sudah tahu kalau wanita ini tidak bisa diandalkan, begitu muncul masalah langsung pulang kerumah ayahnya.”

Kakek mengkerutkan alis, ia menelan kembali ucapan yang sudah hampir ia tanyakan, ia berencana memanggil William keruang kerjanya setelah selesai makan malam.

Malamnya, setelah makan malam William sudah bersiap untuk kembali.

“Will, ke ruang kerjaku dulu sebentar, ada yang ingin kutanyakan,” Kakek memanggil William.

Langkah William langsung terhenti, dia menoleh dan melihat kearah Kakek, ia mengangguk meskipun merasa ada sesuatu yang aneh, “Baik.”

Di ruang kerja, Kakek meminta William duduk, kepala pelayan membawakan teh.

“Apa yang ingin kakek tanyakan?” William memainkan gelas the sambil bertanya.

“Will, aku ingin tahu, apakah kamu bertengkar dengan Jessy?”

“Kenapa kakek bisa bertanya seperti itu?” william bertanya dengan heran sambil mengkerutkan alis.

“Aku mendengar kalau akhir-akhir ini Jessy sering pulang ke rumah Gunarta, apakah beberapa hari ini Jessy berada di kediaman Julian?”

“……..”

William terdiam, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan masalah ini pada kakeknya.

Dan heningnya membuat Kakek David semakin salah paham, “Will, apakah kamu marah karena pengaturanku untuk Jessy?”

“Bukan.” William menggeleng.

“Bukan, jadi kenapa Jessy pulang kerumah ayahnya?”

William mengetatkan bibir, lalu bertanya : “Kek, seberapa paham kakek terhadap keluarga Gunarta?”

Kakek tercengang, “Ada apa?”

“Hanya bertanya saja.” William tersenyum.

Kakek mengkerutkan alis, “Apakah terjadi sesuatu?”

“Memang ada sedikit kejadian, namun aku tidak tahu harus bagaimana membicarakannya, kek, masalah Jessy untuk sementara jangan kamu urus dulu, setelah semua ini berakhir, aku akan menjelaskannya padamu.”

William menatap Kakek dengan serius.

Kakek juga tahu meskipun ia memaksakan ia tetap tidak akan mendapatkan jawaban apapun, akhirnya ia menyerah, “Baiklah, untuk sementara waktu aku tidak akan ikut campur, namun ini janjimu padaku ya, tidak boleh menjahati Jessy, dia merupakan seorang gadis yang baik.”

William tersenyum dengan ekspresi mencibir, “Aku paham.”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu