Wanita Pengganti Idaman William - Bab 201 Dikit-Dikit Ngambek

Keesokan harinya, Jeanne tiba di perusahaan dengan persiapan yang cukup.

Dia masuk ke kantor dan kemudian memanggil Sesil.

"Sesil, tolong bantu aku cari bibi yang bertanggung jawab di bagian kebersihan kesini."

Dia sambil berpesan, sambil memberi Sesil foto yang dia ambil tadi malam.

Sesil melihatnya. Meskipun dia ragu, dia tidak banyak bertanya. Dia mengambil foto itu dan pergi.

Jeanne menunggunya pergi, lalu mulai menyiapkan dokumen di tangannya.

Dia bermaksud untuk bertemu seseorang nanti dan berhadapan langsung dengannya.

Siapa sangka, dia sudah menunggu lama, tetapi yang tiba hanya Sesil sendirian.

"Orangnya mana?"

Dia memandang Sesil dan bertanya.

"Bagian kebersihan memberitahuku bahwa bibi itu sudah mengundurkan diri sejak dua hari yang lalu, bibi itu mengatakan bahwa menantunya akan memiliki bayi dan dia harus kembali untuk merawat menantu dan cucunya."

Sesil menjawab dengan jujur.

Jeanne mendengar itu dan langsung merasa terkejut.

Jelas ini karena merasa bersalah dan kabur.

"Kamu segera pergi ke Departemen Personalia dan minta alamat rumah bibi itu dan nomor telepon yang bisa dihubungi."

Dia mengatakan itu dengan nada keras, Sesil melihat raut wajahnya tidak benar, tidak berani mengabaikan, segera pergi untuk memeriksa.

Setelah itu, Jeanne mendapat informasi darinya, tetapi teleponnya tidak dapat dihubungi.

Akhirnya dia harus pergi sendiri ke rumah itu.

Ini rumah yang sudah sangat tua.

Jeanne membawa Sesil dengan hati-hati berjalan ke nomor pintu yang tertulis dibagian informasi karyawan.

"kak Jessy, ini dia."

Sesil menatap Jeanne dan menunjuk ke sebuah nomor rumah.

Jeanne mengangguk dan mencoba mengetuk pintu.

'Pang Pang'

Tetapi dia sudah mengetuk pintu begitu lama tapi tidak ada yang datang untuk membukanya.

Dia menatap pintu yang tertutup dan mengerutkan kening.

" kak Jessy, apakah mereka sudah pindah?"

Sesil kelihatan ragu dan menebak.

Jeanne berpikir itu juga mungkin. Tepat ketika mereka akan kembali pada sore hari itu, seorang wanita tua datang ke koridor dan menatap mereka dengan tatapan aneh.

"Apakah kalian di sini untuk mencari keluarga Cuanki?"

Jeanne menatap wanita tua itu dan menunjuk ke pintu yang tertutup dan bertanya, "Bibi, apakah Anda kenal keluarga itu?"

"Ya, mereka telah menjadi tetangga selama lebih dari sepuluh tahun. Sangat beruntung bagi pasangan tua seperti mereka. Putra mereka katanya telah menghasilkan banyak uang dari bisnis di luar. Katanya setelah menghasilkan banyak uang, putra mereka minta pasangan tua itu pensiun dan meninggalkan rumah tua mereka dan menikmati kebahagiaan mereka bersamanya. "

Jeanne dan Sesil mendengar kata-kata itu dan saling memandang satu sama lain.

"Bibi, maksudmu mereka pindah?"

"Ya, sudah pindah dua hari yang lalu."

Wanita tua itu mengangguk dan memandanginya dengan bingung. "Ada apa? Nona, mengapa kamu mencari mereka?

Jeanne mengangguk: "Ya, bibi, apakah Anda tahu di mana rumah baru mereka?"

Wanita tua itu menggelengkan kepalanya.

"Itu tidak jelas. Mereka pindah dengan tergesa-gesa,bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada tetangga lama seperti kita ini."

Jeanne mendengar itu, matanya tersirat kekecewaan.

Setelah berterima kasih kepada wanita tua itu, dia membawa Sesil kembali ke perusahaan.

" kak Jessy, apakah mereka sudah tidak bisa dilacak lagi sekarang?"

Pagi yang sibuk, dia juga tahu apa yang dilakukan Jeanne, saat ini melihat satu-satunya petunjuk sudah buntu, tidak bisa tidak khawatir.

Jeanne menatapnya, dan pikirannya kacau.

"Aku tidak tahu. Kamu pergi kerjain yang lain dulu dan aku akan memanggilmu kalau aku ada perlu."

Dia meminta Sesil pergi, sambil memikirkan masalah di dalam kantor, dan kemudian bangkit untuk mencari Sumi.

Ngomong-ngomong, sekarang setelah tersangka dalam insiden ini diketahui, dia harus memberi penjelasan pada Sumi. Namun, tersangka ini rupanya memiliki seseorang yang memberikan instruksi di belakang layar.

Kalau tidak, hanya dalam beberapa hari, bagaimana mungkin seorang wanita tua yang telah tinggal di ibukota selama lebih dari sepuluh tahun tiba-tiba pindah?

Jeanne sambil berpikir dan pergi ke kantor Sumi.

Sumi tahu Jeanne datang, tapi mengabaikannya. Dia hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan pekerjaan yang sedang dia lakukan.

Jeanne menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tersangka telah ditemukan. bibi tukang bersih-bersih ini."

Lalu dia menaruh informasi yang dia temukan di meja Sumi dan mengulangi spekulasinya.

"Aku curiga masih ada orang di belakangnya."

Sumi mendengarkannya dan melihat informasi di atas meja.

Setelah melihat beberapa kali, Sumi melemparkan informasi itu ke kakinya Jeanne.

" Jessy, yang aku mau laporan hasilnya, apa maksudmu dengan memberiku informasi orang yang sudah hilang?"

Ketika dia selesai, dia menatapnya dengan sarkasme.

"Aku pikir kamu kelihatannya berniat mengabaikan tanggung jawabmu? Ketika orangnya sudah pergi, kamu bilang dia yang melakukannya? Mengkambing hitamkan orang juga tidak begini caranya."

Jeanne melihat informasi di kakinya dan melirik ejekan di wajahnya. Dia sangat marah.

Tapi dia terlalu malas untuk membahas kebenaran masalah dan berdebat dengannya. Dia hanya berkata, "Oke, aku akan membawa orang itu kepada Anda. Bagaimana?"

Sumi mengangkat bahu dan tidak berniat membantah.

Jeanne menyapu bibirnya, mengambil informasi di lantai dan berbalik untuk pergi.

Ketika dia kembali ke kantor, dia mau tidak mau melihat informasi di meja.

Seharusnya tidak berbicara dengan begitu percaya diri. Sekarang orangnya sudah pindah. Bagaimana dia bisa mendapatkannya kembali?

Ketika sedang berpikir keras, ponselnya berdering.

Dia mengamati ponselnya dan melihat bahwa Julian yang menelepon. Dia mengambilnya dengan tidak sabar.

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku tidak bisa terlibat dan ikut campur dalam pesta ulang tahun. Pada saatnya tiba, kamu hanya bisa menunggu pemberitahuan dari keluarga Sunarya."

Setelah percakapan singkat hari itu, Julian tidak merasa ikhlas bahwa dia akan memberikan kekuasaan untuk mengatur jamuan makan kepada Nyonya Thea dan mengontaknya beberapa kali untuk minta Jeanne mengambil kendali jamuan makan padanya.

Siapa sangka, Julian kali ini mencarinya bukan karena hal itu.

"Aku dengar kamu mengalami musibah lagi di perusahaan?"

Mengabaikan ketidaksabaran dari suara Jeanne, dia bertanya dengan suara dingin.

Jeanne terkejut, tapi dia jujur mengakuinya.

Julian mencibir dan berkata dengan dingin, "Aku sudah menemukannya untukmu."

Jeanne sangat terkejut.

"Bagaimana kamu bisa menemukannya?"

Julian bergumam, "Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku selalu memperhatikan semua hal yang menyangkut Jessy, terutama perusahaan ini dan sahamnya Jessy disana. Aku tidak ingin kamu membuatnya menjadi berantakan. Ketika Jessy kembali kesini, malah tidak ada yang tersisa untuknya nanti."

Jeanne mendengar ini, dan suasana hati bahagia yang sebelumnya dia rasakan mendadak menjadi pahit.

Dia tadi bahkan berpikir bahwa hati nurani pria itu akhirnya muncul kembali dan mau membantunya.

Ternyata dia hanya takut dia menghancurkan hal yang akan dimiliki Jessy kelak.

Jadi orang, sebaiknya jangan terlalu berharap.

Dia mengejek dalam hatinya dan tampak dingin di wajahnya.

"Yah, kalau begitu kamu harus mengawasinya dengan baik. Jangan sampai nanti kalau ada apa-apa malah menyalahkan aku ."

Dia merespons dengan sarkastis.

Julian mendengar itu dan merasa sangat tidak nyaman dan ingin menegurnya. Tapi, Jeanne dengan tidak sabaran menimpali lagi.

"Karena orangnya sudah ditemukan, bawa dia kesini sore ini juga!"

Sesudah mengatakan itu, dia langsung menutup telepon tanpa menunggu persetujuan dari Julian.

Julian menatap ponselnya, wajahnya tidak bisa menahan amarah.

Emosi wanita ini makin lama makin tinggi semenjak dia memasuki keluarga Sunarya.

Sekarang dengan mudahnya dia dikit-dikit langsung ngambek!

Sepertinya dia harus mencari waktu untuk memberi dia pelajaran!

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu