Wanita Pengganti Idaman William - Bab 440 Aku Jadi Ingin Menikah Juga

Ketika Jessy mendengar ini, Kegelisahan di hatinya mereda.

"Kapan kamu akan pulang?"

Pria itu mengatupkan bibirnya dan berjanji, "Ketika semua ini sudah selesai, aku akan mendatangimu."

Dia sambil berkata sambil mengulurkan tangan untuk membelai rambut Jessy. "Ketika kamu kembali, hidup dengan baik, tetap jaga kesehatan dan jaga dirimu serta anakmu."

Jessy tahu bahwa ini adalah jawaban terbaik. Dia mengangguk dan tidak memaksa untuk bertanya lebih lanjut lagi.

Malam itu, pria tersebut menggunakan pesawat pribadinya untuk mengirim Jessy pulang secara diam-diam.

Julian adalah satu-satunya orang yang mengetahui berita itu.

Pagi berikutnya, Jessy tiba di Ibukota Negara X.

" Jessy."

Julian memperhatikan Jessy turun dari pesawat dan bergegas berjalan ke depan, tapi menemukan putrinya hanya pulang sendiri.

"Pria itu tidak ikut denganmu?"

Julian mencoba melihat lebih teliti kearah pesawat dan Jessy menggelengkan kepalanya. "Dia masih ada hal penting yang harus dia bereskan dulu. Aku akan pulang dulu dan menunggunya."

Setelah Julian mendengar itu, tidak lagi bertanya, "Jadi kali ini kamu pulang untuk menyelesaikan rencana kita?"

Jessy menyipitkan matanya. "Belum, Ayah tolong bantu aku cari sebuah tempat yang tersembunyi dan aman untuk aku tinggali sementara."

Julian mengangguk, meskipun dia tidak tahu rencana spesifik putrinya, tetapi dia tidak pernah menolak permintaannya.

Setelah itu, Julian membantu Jessy menemukan sebuah tempat tinggal rahasia di Ibukota.

Tapi hal ini, Jeanne sama sekali tidak tahu.

Karena luka William terbuka lagi, Jeanne sementara waktu berhenti bekerja dan merawatnya.

Hari demi hari, perasaan mereka makin menghangat dan mesra.

Kakek David senang melihat mereka begitu harmonis.

Bagaimanapun, kalau hubungan mereka membaik, maka Kakek David tidak lama lagi akan menimang cucu.

Sayangnya, Kakek David senang, tapi anggota keluarga lainnya tidak senang.

Terutama Nyonya Thea dan Moli.

Setiap hari mereka melihat dua orang itu menjadi tambah lengket dan mesra, mereka tidak tahan ingin segera memisahkan dua orang itu.

Sayangnya, akhir-akhir ini, William dan Jeanne selalu bersama, Nyonya Thea dan Moli mau mencoba melakukan sesuatu pun tidak bisa dan tidak ada kesempatan.

Akhirnya, mereka hanya bisa menyaksikan hubungan mereka berdua semakin lama semakin baik.

Dibandingkan dengan amarah mereka, William sebenarnya juga merasa tambah sayang tapi sekaligus tak berdaya.

Seperti yang dia katakan sebelumnya, dia bukanlah orang yang suka santai. Dia terpaksa tinggal di rumah untuk menjaga supaya keadaannya menjadi lebih baik. Dia tidak bisa menyentuh apa pun terkait dengan pekerjaannya, hal ini tentu saja membuatnya sangat tidak terbiasa.

Pada hari ini, Dokter Nanda melakukan pemeriksaan terakhir, dan mendengar keluhannya, dia tidak bisa menahan tawanya.

"William, jika aku tidak mengenal kamu dan sifatmu sejak kecil, aku benar-benar ingin merobek lukamu dan membiarkan kamu berbaring di rumah sakit selama setengah bulan lagi. Kamu itu sedang pamer di depan aku yang masih single ini, bukan? "

William mengenakan bajunya lagi, hanya tersenyum dan tidak menanggapinya, tetapi ekspresi itu sudah sangat jelas.

Melihat Dokter Nanda yang sangat tertekan sampai merasa kewalahan. "Kamu tebak, jika aku memberi tahu Nona Jessy kalau kamu belum sepenuhnya pulih dari cedera, apakah Nona Jessy akan memperpanjang waktu istirahatmu?"

Suara William tercekat, dan dia menatap dingin ke Dokter Nanda. Nada suaranya terdengar seperti ingin mengusir tamu dan berkata: "Setelah periksa, kenapa kamu belum pergi juga? Apakah kamu ingin tinggal untuk makan malam?”

Dokter Nanda tahu bahwa William telah menyerah. Dia mengambil peralatan medisnya dan dengan nada bercanda berkata, "Pernikahan ini memang berbeda. Temperamen kamu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku jadi ingin menikah juga."

Lalu dia mengambil kotak medisnya dan berjalan keluar pintu.

William melihat punggungnya yang menjauh dan menyadari bahwa temperamennya telah banyak berubah setelah dia menikah.

Dan perubahan ini tidak mengusiknya, karena dia tahu bahwa perubahan ini semua karena Jeanne.

Jeanne tidak tahu apa yang mereka bicarakan di ruangan itu. Dia melihat Dokter Nanda keluar dan bergegas mendekat untuk menanyakan keadaan William.

"Tenanglah, lukanya sudah dirawat dengan baik, selama tidak melakukan olah raga yang berat dan istirahat yang baik, tidak akan ada masalah besar."

Dokter Nanda memandangi wajahnya Jeanne penuh dengan keprihatinan yang tidak ditutupi, tiba-tiba dia merasa iri dan cemburu pada William.

Pria ini memiliki temperamen buruk dan keras. Mengapa dia bisa menemukan istri yang begitu baik?

Dia mengeluh dalam hatinya dan tapi tidak menunjukkannya. Dia mengobrol dengan Jeanne beberapa saat dan kemudian pamit untuk pergi.

Setelah menunggu Dokter Nanda pergi, Jeanne kembali ke kamar.

"Pria itu sudah pergi?"

William mendengar suara Jeanne masuk dan meletakkan bukunya untuk bertanya.

"Yah, sudah pergi."

Jeanne mendekat dan William meraihnya masuk ke pelukannya.

"Bisakah kamu lebih tenang untuk mengijinkan aku bekerja sekarang?"

Dia meletakkan dagunya di lehernya dan bertanya dengan senyum.

Jeanne tahu bahwa dia sangat khawatir dengan perusahaannya. Terpikir karena belakangan ini Jeanne selalu membatasinya, takutnya itu malah akan menambah banyak pekerjaan baginya nanti.

"Mungkin saja, tetapi masih perlu dibatasi. Dokter Nanda mengatakan bahwa lukamu belum sepenuhnya baik dan tidak boleh terlalu lelah."

William tersenyum ringan dan hanya bisa berjanji.

Selama beberapa hari berikutnya, mereka sudah melanjutkan rutinitas mereka yang biasa.

Tapi mereka tidak tahu, setiap langkah mereka diawasi oleh Jessy (yang asli).

Karena dia tidak lama lagi akan melakukan rencana terakhirnya dan tentunya harus memahami kehidupan mereka dulu.

Tapi, berita yang didapatnya malah membuatnya sangat tidak nyaman.

Meskipun dia tidak peduli dengan William, tapi dia adalah suaminya yang sah di buku nikah, dan melihat situasi ini, takutnya Jeanne yang awalnya hanya sandiwara menjadi lupa diri.

Dia khawatir kalau wanita itu akhirnya malah akan merusak rencana mereka.

"Hubungi Tuan Besar dan minta dia datang."

Tidak tahu apa yang dipikirkan Jessy saat itu, dia lalu berpesan kepada para pengawal di luar.

Dalam beberapa saat, Julian bergegas datang.

" Jessy, ada apa memanggil Ayah kesini?"

Jessy memintanya untuk duduk sebelum membicarakannya.

"Karena rencana final kita akan segera kita dilaksanakan, aku minta orang mengawasi Jeanne dan menemukan sesuatu yang janggal."

Julian mendengar itu dan tampak muram.

"Apa yang janggal?"

Jessy menatap Julian dengan dingin dan berkata, "Aku ingat ayah memintanya untuk memerankan aku. Meskipun tidak harus 100% sama, temperamen dan kebiasaanku minimal juga harus ada yang sama kan?"

Julian mengangguk: "Itu benar."

Jessy melanjutkan, "Tetapi sekarang, kepribadian dan kebiasaannya malah kebalikan dari kebiasaanku. Ketika nanti kembali kesana, kalau sama sekali berbeda, apa tidak mencurigakan? Jika dia menghancurkan rencana kita, kita tidak mampu menanggung resikonya."

Sesudah itu, wajah Jessy makin muram.

Wajah Julian juga tidak lebih baik.

"itu kelalaian aku, karena aku berpikir kalau dia mampu bertahan di keluarga Sunarya, itu sudah cukup. Aku akan meminta dia untuk mengubah karakternya sekarang."

Julian bilang dia akan segera menghubungi Jeanne, tetapi Jessy menghentikannya.

"Tunggu sebentar, Ayah. Aku punya permintaan lain. Setelah selesai, kamu bisa bicara dengannya lagi."

"Ya, oke."

Julian tidak akan menolak permintaan putrinya ini, meletakkan ponselnya dan mendengarkan dengan seksama.

Jessy melihat situasi ini, matanya bersinar terang.

"Karena dia di sini bersikap baik, dia punya banyak teman, minta dia putuskan hubungannya dengan semua temannya, tidak semua orang pantas menjadi temanku, kalau tentang pekerjaannya, minta dia pergi mencari William untuk meningkatkan jabatannya, aku tidak mau kalau hanya menjadi seorang desainer kecil saja. "

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu