Wanita Pengganti Idaman William - Bab 210 Jangan Melukai Dirimu

Bab 210 Jangan Melukai Dirimu

Alexa mendapat jaminan dari nyonya Thea, dan tiba-tiba dia tersenyum: "Terima kasih tante Thea, tetapi kamu jangan terlalu memarahi kak William.”

Nyonya Thea mendengarkannya, masih tidak lupa untuk membantu William berbicara pada saat ini, hatinya merasa sangat puas.

“Jangan khawatir, tidak akan membuatmu sulit.”

Dia menghibur, dan kemudian mengatakan beberapa kata lagi, lalu menutup telepon dan menghubungi William.

“Ada apa?”

Dengan cepat, telepon terhubung, dan suara acuh tak acuh William terdengar di telepon.

“Ada apa? Kamu masih berani bertanya padaku?”

Ketika Nyonya Thea mendengar ini, dia tiba-tiba merasa tidak puas dan berteriak, “Aku tidak peduli di mana kamu sekarang, sekarang kamu segera kembali, Alexa sudah lama menunggu kamu di rumah.”

Ketika William mendengar ini, rasa dingin muncul di matanya.

“Aku tidak menyuruh dia menunggu.”

Nyonya Thea sangat marah, tetapi terpikir dia telah berjanji pada Alexa, dia menahan amarahnya dan berkata: “Yah, bahkan jika kamu tidak menyuruhnya menunggu, sekarang kamu juga seharusnya sudah pulang kerja. Apakah sudah waktunya kembali dan makan bersama keluarga?”

Bagaimana William tidak tahu apa maksud dia mengatakan ini, tanpa berpikir dia langsung menolak.

“Ma, aku tahu apa yang kamu inginkan, tetapi aku tidak akan setuju. Rumah itu kalau kamu suka membiarkan orang lain tinggal didalam, aku akan berikan padamu. Aku dan Jessy akan tinggal di luar.”

Selesai berkata, dia tidak menunggu nyonya Thea membantah, dia langsung menutup telepon.

Nyonya Thea melihat pada telepon yang diputus, dia sangat marah.

Dia ingin menelepon lagi, tetapi William sudah mematikan ponselnya.

Akhirnya nyonya Thea tidak memiliki cara lain, hanya bisa mengatakan yang sejujurnya kepada Alexa.

“Tante Thea, apakah kamu mengatakan Kak William membawa Jessy tinggal di luar?”

Bagaimanapun Alexa tidak akan terpikir, dia telah berencana begitu lama dan mendapatkan hasil seperti ini.

Dia berpikir bahwa jika dia tinggal ke dalam rumah William, dia bisa bergaul dengan William, dan mengikat perasaan mereka, sehingga William bisa mengubah sikap padanya.

Tapi dia salah menghitung, dia tidak memikirkan William akan membawa Jessy si wanita murahan itu tinggal di luar!

Untuk sesaat, hatinya menimbulkan api kemarahan dan kesal.

Namun, ketika dia menghadapi nyonya Thea, dia tidak menunjukkannya. Sebaliknya, dia tersenyum dan berkata: “Tante Thea, aku baik-baik saja, aku bisa menunggu kak William untuk menerimaku.”

Nyonya Thea sama sekali tidak menyadari pikiran di dalam hatinya.

Dia melihat Alexa begitu pengertian, tiba-tiba merasa bersalah, dia berjanji akan membuat William kembali untuk menemaninya.

Alexa tidak meletakkan janjinya ke dalam hati, dan mengatakan beberapa kata kemudian menutup telepon.

Saat dia menutup telepon, sulit untuk menyembunyikan amarahnya.

Terutama ketika melihat meja yang penuh dengan hidangan, lebih terasa sangat menusuk mata.

“Ah........”

“huaaalaaaa....”

Dia berteriak marah, dan disertai dengan suara porselen yang pecah.

Melihat ruang makan yang tadinya tertata rapi sekarang menjadi berantakan.

Dan semua ini Jeanne tidak mengetahuinya.

Dia berdiri di ruang tamu dan memandang William dengan wajah suram kembali dari taman. Dia khawatir dan berkata: “Apakah mama yang menelepon?”

William tidak berbicara, tetapi jawabannya sudah sangat jelas.

Jeanne melihat dia seperti ini, tidak perlu menebak pun tahu bahwa keduanya pasti diakhiri dengan tidak bahagia.

Dia memikirkannya dan bertanya: "Tidak apa-apakah kita pindah keluar seperti itu?

William menatapnya dan mengangkat alisnya: “Apakah kamu ingin aku kembali?”

Jeanne tertegun, langsung menggelengkan kepalanya.

“Tentu saja tidak.”

William mendengus: “Kalau tidak, jangan lagi tanyakan pertanyaan yang tidak masuk akal ini, kita akan tinggal di sini untuk kedepannya.”

Jeanne mencibir, tetapi tidak mengatakan apapun.

Dia mulai melihat di sekitarnya, karena akan tinggal sesaat disini.

“Hey, ada bahan di dalam kulkas?”

Dia kaget ketika melihat sayuran, buah-buahan segar dan daging memenuhi kulkas.

“Meskipun jarang ke sini, tetapi ada pembantu yang tetap datang untuk membersihkan dan membeli barang-barang.”

William mendengar perkataannya, berjalan mendekati.

Jeanne mendengarnya dan tersenyum: “Ternyata begini, jadi makan malam sudah tersedia.”

Dia berkata, dan mulai mencari bahan di dalam lemari.

“Hanya kita berdua, aku memasak tiga lauk dan semangkok sup, bagaimana menurutmu?”

Dia sepertinya secara tidak sengaja bertanya, tetapi membuat hati William menjadi hangat.

“Kamu atur saja, aku tidak akan pilih-pilih.”

Tatapan lembutnya yang tak tersembunyikan, berkata dengan lembut.

Jeanne melihat perubahan di matanya, untuk sesaat dia tertegun dan jantungnya berdebar bagai drum.

Dia dengan tidak nyaman mengalihkan matanya, batuk ringan dan berkata: “Kamu tunggu di luar, nanti kalau sudah mulai memasak, akan banyak asap tebal.”

William melihat pada wajahnya yang malu, hatinya mengetahui dia sengaja menyingkirkan dirinya keluar.

“Baik, aku keluar dulu, kamu berhati-hati, jangan melukai dirimu sendiri.”

Dia tersenyum, membalikkan badan dan pergi.

Jeanne melihat sosok belakangnya yang pergi, matanya di penuhi rasa kasih sayang.

Dia memaksa dirinya untuk tenang, barulah mulai menyiapkan makan malam mereka.

Tiga lauk dan semangkok sup, tidak terlihat banyak, tetapi menghabiskan banyak waktu.

Tetapi hasilnya membuat dia merasa puas.

Dia meletakkan tiga lauk yang terlihat lezat, dan memanggil William datang untuk makan.

“Makan malam sudah disiapkan, silakan makan.”

William mendengar dan datang, ketika dia melihat tiga lauk yang lezat dan penuh aroma, matanya muncul secercah cahaya.

“Rasanya enak.”

Dia duduk dan mencicipi, lalu mengangkat alisnya memuji.

Jeanne mendengar pujiannya, senyuman di wajahnya tak berhenti.

Dia dengan bangga mengangkat alisnya: “Ya iya dong, siapa dulu yang masak.”

Selesai berkata, dia duduk berhadapan dengan William dan mulai makan.

Dia memperhatikannya duduk, bola matanya yang gelap itu menjadi lebih mendalam.

Dia teringat informasi yang telah dia selidiki beberapa kali sebelumnya.

Dari informasi tertulis bahwa Jessy adalah seorang anak perempuan yang tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah, tetapi gadis di depan mata ini adalah kebalikannya, ini membuatnya penasaran dalam hatinya dan bertanya.

“Aku tidak tahu bahwa istriku bisa memasak dan masakannya begitu lezat, jujur saja aku sangat terkejut.”

Jeanne mendengar kata-kata ini, gerakannya tiba-tiba berhenti, dalam hatinya sangat panik.

“Oh..... itu hal normal kalau kamu tidak tahu, bahkan ayahku juga tidak tahu aku bisa masak.”

Dia menahan ketegangan di hatinya dan menatap William sambil tersenyum: "Dan dulu aku di luar, orang lain hanya melihat sisi lainku. Mereka tidak mengetahui bagaimana sifatku secara pribadi, Lagipula, selalu ada yang melayaniku. Hal-hal ini tidak perlu dilakukan olehku, lama kelamaan aku menjadi tidak suka melakukannya.”

Dia memeras otaknya untuk mengarang asal-asalan, tapi untungnya masih masuk akal.

Oleh karena itu, William juga tidak banyak berpikir, dan memecahkan kecurigaan di dalam hatinya.

Setelah keduanya menghabiskan makanannya, mereka tidak memiliki kerjaan, jadi mereka berencana untuk berjalan-jalan di luar.

Harus mengatakan bahwa rumah di tepi laut pada malam hari memiliki perasaan yang berbeda.

Suara ombak yang renyah disertai dengan angin sepoi-sepoi, menghembus di tubuh orang, meskipun dengan membawa sedikit bau air laut, tetapi membuat orang terasa rileks.

Jeanne menatap laut yang tak berujung, dan kemudian memandangi malam berbintang di atas kepalanya, dia tidak dapat menahan diri untuk menghela nafas.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu