Wanita Pengganti Idaman William - Bab 40 Kumpul Bersama Keluarga

Bab 40  Kumpul Bersama Keluarga


Tuan muda! Sarapan sudah siap!"


William sudah berpakaian rapi  dan turun ke bawah. Pelayan itu menunggu di satu sisi dan berkata dengan hormat.


Siapa tahu William malah tidak berhenti dan langsung keluar.


Pelayan itu tertegun.


Jeanne keluar dari ruang makan dan hanya melihat William langsung keluar.


Jeanne tidak lagi menyebut soal saham, langsung kembali ke kamar.


Tanpa pekerjaan, dia tidak ingin terlalu santai menikmati hidup seperti Jessy sebelumnya.


Jeanne menemukan beberapa manuskrip dan bersiap untuk menggambar beberapa gambar desain untuk menghabiskan waktu.


Dia berpikir sejenak, memutar jarinya di sekitar pena sketsa, dan mulai bergerak cepat di atas kertas, meninggalkan garis yang proporsional.


Segera itu jari-jari putihnya menari seperti kupu-kupu.


Tuan muda itu tidak ada di rumah, dan Nona muda juga mengunci diri di kamar.


Siti diam-diam mencari alasan dan pergi ke rumah utama tempat Alexa tinggal.

………….....


"Maksudmu, Kak William dan perempuan jalang itu bertengkar sampai tidak bertegur sapa karena soal saham ?"


Alexa bertanya dengan penuh semangat.


Siti mengangguk. "Aku benar-benar mendengar itu. Hari ini, Tuan Muda sangat marah bahkan dia tidak sarapan di rumah."


Alexa mencibir dan bersukacita dalam kemalangan itu. "Kak William paling membenci wanita yang bermuka dua seperti itu." Jessy ini sudah mendekatkan dirinya ke moncong pistol kali ini! "


Siti menundukkan kepalanya dengan hormat, seolah-olah dia tidak pernah mendengar sesuatu yang salah dengannya.


"Baru-baru ini kerjaan kamu bagus!"Alexa  mengeluarkan banyak uang kertas dan melemparkannya ke Siti. "Teruslah mengawasi."


"Iya siap!"


Ketika gadis itu menghilang, Alexa keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Nyonya Thea.


"Silahkan masuk!" Suara wanita lembut datang dari dalam.


Ketika Ny. Thea membuka pintu untuk Alexa, dia mengulurkan tangan dan menunjuk padanya, "Kamu ini, masuk saja ngapain ketuk pintu ."


Alexa tersenyum manja dan meraih lengan Ny.Thea dan berkata dengan nada manja. "Bi, saya kan ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Anda?"


"Ada apa? Kapan kamu begitu sopan denganku?


"Ah, Bibi. Bukankah semenjak kak William kembali ,kita sekeluarga tidak pernah makan dengan enak? Aku merencanakan  akhir pekan ini, lebih baik mengajak kak William, Paman dan Kakek. Kita sekeluarga makan malam bersama. Aku sudah memesan tempat di Gedung Millennium.


Ketika Alexa berbicara, dia mengguncang lengan Ny. Thea seperti seorang gadis kecil.


Nyonya Thea sangat menyukai sifat centilnya, dan dia berkata, "Oke, oke, kamu gadis yang sangat perhatian. Begitulah seharusnya."


Alexa berbicara dengan bijaksana, dan bahkan Ny. Thea merasa bahwa dia sangat perhatian.

………………...

Kantor Presiden Direktur Grup Sunarya (Perusahaan William).


"Presiden Direktur , ini dokumen perpanjangan kontrak dari HTC!"


Hans datang dari luar dan menyerahkan dokumen ke William dengan kedua tangan.


William mengambilnya dan dengan cepat melihat-lihat dokumen itu.


Alis tajamnya miring sedikit terkesan dingin dan sombong, dan terkesan sebagai penguasa dunia yang sedang menentukan nasib orang banyak, Mata hitamnya memiliki warna yang tajam, bibir tipisnya ringan dan acuh tak acuh. "Kembalikan! Buat ulang!"


Hans diam-diam mengumpulkan dokumen-dokumen itu, dan tahu bahwa dokumen ini tidak akan bisa lolos.


HTC terlalu percaya diri dan memiliki keyakinan dan merasa yakin akan lolos.


Setelah selesai, Hans ingin melaporkan perjalanan sore ini, dan telepon William berdering.


Dia mengangkat, "Bu?"


Dengan singkat, Ny. Thea berkata, "nanti malam seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam, datang tepat waktu!"


"Baik!"


William tidak menolak.


Sangat normal bagi seluruh keluarga untuk makan bersama.


Meskipun dia suka bekerja, dia tidak akan mengorbankan segalanya untuk pekerjaannya.


Waktu sibuk selalu sangat cepat berlalu, di malam hari, Jeanne menerima telepon dari William.


"Turun! Aku akan mengajakmu makan malam!"


"?" Jeanne tertegun. William menghubunginya atas inisiatifnya sendiri?


Sejak kejadian itu, dia selalu bangun pagi dan kembali malam.


Dua orang ini bahkan hanya berbicara sedikit, sangat jarang dia akan mengambil inisiatif untuk meneleponnya dulu.


Jeanne juga berlama-lama , segera memilih sebuah jaket , yang dilengkapi dengan sweater leher krem, dan sweater, celana hitam dan sepasang sepatu bot pendek dengan warna yang sama.


Itu terlihat santai,sederhana tapi serasi.


Ketika Jeanne turun,William tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangnya lebih lama dan mendapati bahwa dia benar-benar pandai berdandan dan cocok dengan tempat.


"Gak terlalu lama kan tunggunya ? kenapa kamu tiba-tiba berpikir untuk ajak aku makan malam ?"


Jeanne merapikan tas di lengannya dan bertanya.


"Makan malam keluarga, Kakek juga akan ada di sana!" jawab William dengan ringan dan santai.


Jeanne mengangguk, ternyata makan malam keluarga.


Benar saja, pada saat mereka tiba, seluruh keluarga telah tiba, bahkan Kakek juga sudah tiba.


"Kakek."


Begitu Jeanne memasuki restoran, dia pertama kali melihat pria tua yang penuh kasih itu dan perhatian itu.


kakek sangat senang melihatnya. "Ayo, Jessy duduk di sebelah Kakek."


Jeanne segera bersiap untuk duduk , dan sebelum itu Jeanne menyapa "Papa, Mama."


Tapi wajah keduanya acuh tak acuh.


Jeanne juga tidak lagi terlalu perduli.


Suasana sunyi di dalam ruangan khusus itu untuk sementara waktu, Alexa tersenyum dengan ceria dan berkata, "Karena semua orang sudah ada di sini, kita minta pelayan mulai melayani pesanan makanan kita ya. Sangat disayangkan kita tidak bisa makan enak terakhir kali! “


Sesudah itu dia meminta pelayan untuk datang dan memesan.


"Kali ini, karena teman mengalah tempatnya untuk kita barulah kita bisa menempati ruangan ini,karena tempat ini tidak mudah untuk dipesan, jadi hari ini kita harus makan makanan yang enak."


Suaranya manja, tetapi dia membuat ayah dan ibu sedikit tersenyum.


"Pepaya Rebus Walet, Kukus ala Ikan Gurame, Sup Kepiting Jagung... satu panci Lobster yang enak, jus segar juga ada.


Alexa dengan cepat memesan tujuh atau delapan hidangan, yang semuanya adalah favorit Kakek, ayah dan ibu, dan William.


Setelah itu, dia tersenyum dan berkata kepada ayahnya, "Paman, tekanan darahmu sedikit tinggi baru-baru ini, jadi aku tidak memberimu minuman keras, lebih baik minum jus yang sama dengan bibi."


Sang ayah mengangguk. Garis bibirnya yang serius dan sedikit terentang menunjukkan bahwa dia sedang dalam suasana hati yang baik.


Alexa kemudian menyerahkan menu kepada semuanya. "Mari kita lihat, apa lagi yang ingin ditambahkan?"


Melihat Alexa sendirian sudah mampu mengurus semuanya, serba bisa.


Kakek memuji, "Gadis ini memang sudah sangat perhatian dari dulu sampai sekarang."



"Benar sekali, anak itu selalu tahu diri, dan membuat orang jadi lebih nyaman."

Ketika Ny. Thea mendengar Kakek memuji Alexa, dia mengangkat suaranya, "Tidak seperti orang itu….. ... Sepanjang hari tahunya hanya mencari masalah saja di rumah.”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu