Wanita Pengganti Idaman William - Bab 168 Dibuat Kacau

Bab 168 Dibuat Kacau

Karena kesalahan ini, sarapan kali ini merupakan sarapan paling tidak mengenakan semenjak Jessy menikah masuk keluarga ini.

Jika bukan karena ada kakek David, dia ingin segera masuk ke kamarnya untuk menelepon dokter Jina.

Ingin sekali ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa hasilnya bisa berbeda dengan perjanjian.

Sayangnya ia tidak bisa melakukannya.

Dia duduk di meja makan dengan perasaan kesal, mendengarkan percakapan diantara Jeanne dan Kakek David.

“Jessy, karena hasil lab tubuhmu tidak bermasalah, aku akan menunggu kabar baik darimu.”

Jeanne tersenyum lebar, tidak tahu harus menjawab apa, hanya melihat kearah William untuk meminta bantuannya.

William melihat tatapannya, mengelap sudut bibirnya dan berkata sambil tersenyum, “Kakek, hal seperti ini tidak bisa terburu-buru, aku pernah menanyakan dokter, anak itu seperti jodoh, semakin kamu menantikan, ia semakin tidak datang, namun jika kamu sudah tidak menginginkannya, dia akan datang.”

Kakek David mendengar ucapannya merasa masuk akal.

“Baiklah, aku tidak akan mengejar kalian, tapi kalian juga jangan terlalu lama, aku pasti akan terus menunggunya.”

Setelah itu topik pembicaraan pun beralih, ketika pria ini mulai membicarakan masalah perusahaan.

Jeanne mendengar percakapan mereka, teringat jawaban William tadi, tanpa sadar senyuman tersungging di bibirnya.

Entah kapan pria ini pergi bertanya kepada dokter, dia juga belum pernah mendengar perumpamaan seperti ini, pasti ini hanya karangannya sendiri.

Ehm, pasti begitu.

Berbeda dengan suasana disini yang berbaur, Nyonya Thea dan tante Marina seperti sarapan dengan menu mercon.

Untungnya sarapan ini tidak berlangsung terlalu lama, sarapan yang begitu menyiksa ini akhirnya berakhir.

Setelah Nyonya Thea mengantar semua orang pulang, ia tergesa-gesa masuk kedalam kamar untuk menelepon ke rumah sakit.

“Nyonya Jina, bagaimana sih kamu ini? Kenapa hasil lab yang sampai ke tanganku itu adalah hasil lab yang belum diganti?”

Nyonya Jina mendengar tegurannya yang seperti ini, seketika bingung harus bagaimana meresponnya.

Tidak lama setelah ia berpikir sejenak, meskipun tidak terima namun ia menahannya dan menjelaskan, “Bagaimana bisa tidak diganti, semalam aku sudah memasukkan laporan palsunya kedalam list pasien.”

Nyonya Thea berkata dengan sinis, “Namun begitu sampai ditanganku hasil lab menunjukkan kalau dia itu tidak bermasalah.”

Nyonya Jina mengangkat alisnya, ia mulai menerka.

“Jangan-jangan ada yang menukarnya?”

Nyonya Thea mendengar terkaannya langsung mengkerutkan alis.

Apa yang mereka lakukan kali ini adalah rahasia, seharusnya tidak ada yang tahu… Tunggu!

Dia ingat kemarin saat ia sedang menelepon di rumah sakit, Jessy tiba-tiba muncul dibelakangnya.

Jangan-jangan wanita ini mendengarnya.

Dia menerka lalu kembali menggeleng.

Jika wanita ini sudah mengetahuinya, ia tidak mungkin setegang itu tadi.

Dia bisa melihat, itu bukan pura-pura melainkan benar-benar tegang.

Mengingat hal ini, ia merasa Nyonya Jina ini tidak becus bekerja dan hanya mencari alasan untuk kesalahannya sendiri.

Seketika dia menjadi sangat kesal, sekujur tubuhnya bergetar karena marah.

Rencana yang sudah disiapkan dibuat kacau oleh wanita ini.

“Meskipun ditukar juga itu masalah dari pihak kamu, aku tidak perduli, karena kamu masalah ini menjadi berantakan, kamu yang bertanggungjawab menjelaskan kepada Alexa!”

Setelah mengatakannya, tanpa memberi kesempatan kepada Nyonya Jina untuk menjelaskan, ia langsung menutup telponnya.

Jeanne yang sudah pergi, sendirian duduk dimeja kerjanya memikirkan kejadian tadi pagi setelah mengantar William.

Dari reaksi Nyonya Thea ia bisa tahu kalau hasil lab itu ditukar oleh seseorang.

Mengenai siapa yang melakukannya, jawabannya hanya satu, selain Julian tidak ada orang lain lagi.

Dan kenyataannya memang Julian yang melakukannya.

Semalam, Nyonya Jina sudah menyelipkan hasil lab palsu ke dalam list pasien, namun julian meminta asistennya untuk membayar petugas rumah sakit lain untuk menukar isinya.

Setelahnya, Nyonya Jina juga tidak berpikir untuk mengecek kembali sebelum mengirimnya, sehingga kejadian hari ini bisa menjadi seperti ini.

Meskipun Jeanne tidak tahu cerita lengkapnya, namun ia bisa mengira-ngira apa saja yang terjadi, tidak bisa menahan tawanya, “Ingin mencuri ayam malah harus kehilangan sekarung beras.”

Saat mengatakannya, ia teringat janji Julian padanya kemarin, lalu menelepon kesana untuk memastikan.

“Ada apa?”

Tidak lama, terdengar suara dingin Julian.

Jeanne sudah sangat terbiasa, bertanya tanpa memperdulikan, “Kemarin kamu berjanji untuk membiarkanku melihat ibu, kamu berencana bagaimana mengaturnya?”

Dengan perasaan tidak sabar.

“Jika sekarang kamu sempat langsung datang saja ke rumah sakit, aku akan mengabari pihak rumah sakit.”

Setelah mengatakan ini, ia langsung memutuskan telepon.

Jeanne melihat layar handphone yang gelap, senyum dingin tersemai dibibirnya.

Dia sama sekali tidak marah, karena dia sejak awal sudah tahu kalau dirinya dan ibunya hanya sebatang duri dalam hidup Julian.

Dia melemparkan masalah tidak menyenangkan ini kesamping, bangun untuk berdandan lalu berangkat ke rumah sakit.

……

Pada saat bersamaan Alexa juga mendapat telepon dari Nyonya Jina.

“Tante, ada apa?”

Dia bertanya dengan manis, mendengar suaranya perasaan bersalah menyerang hatinya.

“Alexa, itu, masalah yang kamu minta tante untuk membantumu, sekarang menjadi kacau.”

Alexa mendengar ucapannya, senyuman di bibirnya membeku.

Jika bukan karena dia bisa menahan diri dan mengingat orang diseberang sana adalah tantenya, mungkin dia akan mengamuk.

Namun ia hanya menarik nafas panjang dan bertanya, “Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa kacau?”

Nyonya Jina tidak mendengar kemarahan yang dia tahan, dia menceritakan dengan nada penuh penyesalan.

“Aku juga tidak jelas apa yang terjadi? Jeals-jelas aku sudah memasukkan hasil lab palsunya, namun yang sampai ke kediaman Sunarya malah hasil lab yang asli.”

Alexa mendengar cerita Nyonya Jina, reaksinya yang pertama sama seperti reaksi Nyonya Jina.

Jika tante sudah memasukkan laporan palsunya, itu artinya ada yang menggantinya kembali.

Mengingat hal ini, ia teringat hal lain.

“Tante, ketika kamu menyuruh orang untuk mengantarkan laporan ini, apakah kamu memeriksanya kembali?”

“Uhm… saat itu aku agak sibuk sehingga aku lupa mengeceknya.”

Saat Nyonya Jina mengatakan ini nada bicaranya sedikit gusar.

Dan Alexa sudah kesal hingga kehabisan kata-kata.

Dai takut jika dia mengamuk, image penurut dimata tantenya akan hancur, ia menahan emosi yang sudah benar-benar diubun-ubun, “Sudahlah, waktu itu aku juga merasa hal ini kurang baik, namun tante yang bersikeras, sekarang sudah menjadi kacau, anggap saja tidak terjadi apa-apa, tante tidak perlu memikirkannya lagi, aku masih ada urusan, aku matikan dulu.”

Setelah mengatakannya, tanpa memberi kesempatan pada Nyonya Jina untuk menjawab, ia langsung mematikan hanphonenya.

“Sampah!”

Ia mengumpat sambil mematikan telepon.

Rencana yang begitu baik rusak begitu saja, bahkan kemungkinan rencana ini sudah diketahui oleh Jessy.

Benar, ia tahu yang mengganti hasil laporan ini jika bukan Jessy sudah pasti orang dari keluarga Julian, tidak mungkin ada orang lain lagi.

Dan sekarang mereka sudah mengetahui rencananya, kelak jika ingin menjebaknya akan menjadi lebih sulit lagi!

Tepat saat ia sedang memikirkan hal ini, asisten keluarga Alexa masuk kehalaman dengan tergesa-gesa.

“Nona, sebelumnya anda meminta saya untuk mengikuti Jessy, saya menemukan sebuah rahasia.”

Mendengar ucapannya, Alexa bertanya dengan semangat, “Oh? Rahasia apa?”

“Bawahan kita mendapati Jessy diam-diam pergi ke rumah sakit, sepertinya ia kesana untuk menemui seseorang, ia bergerak dengan sangat hati-hati.”

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu