Wanita Pengganti Idaman William - Bab 321 Karena Kamu

Musa juga salah paham.

Dia menyipitkan matanya menatap William, tatapannya penuh kesuraman.

“Sepertinya yang kamu katakan tidak salah, kamu benar bukan seseorang yang dia pedulikan.”

Dia berbisik di telinga Sierra.

Hati Sierra keberatan, matanya penuh kemarahan.

“Jadi saran yang aku katakan sebelumnya, kamu boleh memikirkannya, betul kan?”

Dia memaksa dirinya untuk tetap tenang, dan bernegosiasi lagi bersama Musa.

Musa tersenyum, “Kamu benar-benar seorang wanita yang menarik, pada saat ini masih tidak lupa bernegosiasi denganku.”

Sierra tidak bicara, menunggu jawabannya.

Namun dia tidak mendapatkan jawaban Musa, malah mendapatkan aksi penyelamatan dari William.

Ternyata tadi ketika mereka berdua berbicara, William memberi isyarat kepada anggotanya, menyelamatkan dia dari belakang.

Tak lama kemudian, pengawalnya menyerang mendekati Musa, disaat sebelum ketahuan, pengawal mendadak menyerang, dengan tindakan yang cepat bagai kilat menahan orang-orang itu.

Setelah anggota Musa menemukan keanehan dan ingin melawan, mereka sudah dibekuk oleh anggota William.

Wajah Musa sedikit berubah, dia tidak menduga sandera ada ditangannya, namun William tanpa peduli langsung bertindak.

Sierra terkejut.

Musa masih menangkap dan mengancamnya, dalam sesaat Musa langsung mendapatkan serangan.

Terpaksa Musa hanya dapat melepaskan Sierra untuk melawan, kalau tidak dia akan terluka lebih jauh.

Anggota William melihat kesempatan ini, segera menyelamatkan Sierra.

Musa ingin menghentikan namun sudah terlambat, hanya dapat melihat Sierra diantar kembali ke sisi William.

“Apakah kamu terluka?”

William melihat Sierra kembali, alisnya berkerut dan bertanya, pandangannya juga menyapu di tubuhnya.

Sierra tertegun, dan mengedipkan matanya.

“Tidak apa-apa......”

Dia belum selesai berkata, seluruh tubuhnya langsung jatuh ke tubuh William.

William secara alami memeluknya, tatapannya membawa kekhawatiran.

“Sierra?”

Dia memanggilnya, namun orang yang di dalam pelukannya tidak merespon.

Hanya terlihat Sierra memejamkan mata didalam pelukannya, berwajah pucat, berpenampilan sangat kasihan dan lembut.

Dan Musa yang sedang berkelahi dengan orang juga melihat adegan ini.

Alisnya terangkat sepertinya terpikir sesuatu yang menarik, tatapan di dalam matanya semakin mendalam.

“Mundur!”

Dia mengalahkan pengawal yang membekuknya, dan memerintah dengan nada dingin.

Seiring perkataannya dikatakan, awalnya orang-orang yang sedang berkelahi mulai mundur.

“Presiden, orangnya kabur, apakah harus mengejarnya?”

Hans melihat Musa mereka pergi menaiki mobil, menoleh dan bertanya pada William.

William melirik arah kepergian Musa, dan menatap Sierra yang di dalam pelukannya, berkata dengn nada rendah: “Kamu beritahu polisi, dan kirim sebuah tim untuk membantu mengejar, orang lainnya mengikutiku ke rumah sakit.”

Selesai berkata, dia menggendong Sierra meninggalkan pabrik lama ini.

Namun dia tidak sadar, ketika dia mengatakan berangkat ke rumah sakit, Sierra yang di dalam pelukannya mengangkat sudut bibirnya.

Dia memejamkan matanya, dengan rakus bersandar dalam pelukan William, bernafas menghirup udara yang membawa aroma William yang unik.

Ini adalah pertama kalinya dia paling dekat dengan William, membuatnya berharap jalan ini tidak pernah berakhir.

Dia berpikir dan berpikir, kemudian tertidur di dalam pelukan William.

Tidak lama kemudian, tiba di rumah sakit, dokter sudah lama menunggu di luar pintu.

Menunggu William tiba kemudian, segera membawa Sierra untuk diperiksa.

“Direktur William, Nona Sierra selain mengalami sedikit memar, tubuhnya tidak ada luka lainnya, pingsan seharusnya disebabkan trauma ketakutan.”

Setelah memeriksa, Dokter membawa hasil pemeriksaan dan melaporkan.

William mendengar ini, kekhawatiran dalam hatinya terlepaskan.

“Kapan dia akan bangun?”

Ketika berkata, terdengar suara langkah kaki yang cemas dari lorong.

“William, dimana Sierra?”

Nyonya Thea melihat William, bertanya dengan cemas.

Dan dibelakangnya diikuti orang tua Sierra, mereka juga menatap William dengan penuh perhatian dan menunggu jawabannya.

“Orangnya baik-baik saja, tapi pingsan karena ketakutan, nanti akan bangun.”

Ketiganya mendengar dan merasa lega, kemudian juga teringat masalah lainnya.

“Orang baik-baik, kenapa bisa diculik?”

Ibu Sierra menatap William, bertanya dengan nada rendah.

Nyonya Thea mendengar ini, menggerakan bibirnya tersenyum tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Tidak mungkin memberitahu mereka bahwa putrinya menderita karena dirinya.

William tidak menyembunyikan, dan menjelaskan semuanya.

“Masalah ini aku akan memberi sebuah penjelasan untuk Sierra, tunggu Sierra bangun, aku akan meminta maaf padanya.”

Meskipun Nyonya Munica tidak puas, tetapi terpikir perasaan putrinya, dia juga tidak mengatakan perkataan yang keterlaluan.

“Bagus kalau kamu memiliki pikiran ini, kalau begitu kami menyerahkan Sierra untuk dirawat olehmu.”

Dia sengaja memberi kesempatan untuk putrinya, William juga tidak dapat menolak hanya bisa menerimanya.

……

Pada saat yang sama, di pelabuhan ibukota.

Musa dengan tidak mudah melarikan diri dari anggota William, berhenti untuk beristirahat.

Dia memanggil datang orang yang paling dia percayai dan bertanya, “Ada berapa anggota kita yang terluka?”

Orang yang paling dia percayai menghitung dan menjawab: “Ada belasan anggota terluka parah, dan terlebih lagi, keberadaan kita terungkap, untuk masa depan sebaiknya kita harus bersembunyi dari polisi negara X, dapat dikatakan bahwa kali ini kita mengalami kerugian besar.

Musa mendengar ini, hatinya bangkit kemarahan.

Dia tidak terduga William akan melapor ke polisi, dan menyebabkan anggota-anggotanya terluka.

“beri perintah pada anggota-anggota kita, biarkan mereka membersihkan ekornya.”

Orang yang paling dia percayai itu mengangguk, tepat ketika dia akan berbalik dan mengaturnya, Musa teringat pembicaraannya bersama Sierra sebelumnya, jadi memanggilnya.

“Kamu mengirim dua orang dengan sembunyi, pergi untuk mengamati Jessy.”

Dan semua ini, Jeanne sama sekali tidak tahu.

Setelah William pergi kemudian dia selalu khawatir di ranjang rumah sakit.

Apalagi William sudah keluar begitu lama, masih belum kembali, membuatnya sangat khawatir.

Dia menatap pada Moli yang berdiri di pintu, tidak peduli hatinya tidak senang: “Moli, apakah kamu dapat menghubungi William? Sudah begitu lama masih belum ada kabar, aku sangat khawatir apakah dia telah terjadi sesuatu?”

Moli mendengar perkataan ini, tiba-tiba merasa tidak nyaman.

“Nona Jessy, apa maksud dari perkataanmu, Tuan tentu tidak akan terjadi apapun!”

Dia berkata, matanya menimbulkan tatapan menghina: “Kalau bukan karena kamu, aku juga dapat ikut di samping Tuan, melihatnya dan melindunginya.”

Jeanne tentu dapat mendengar ketidakpuasannya pada dirinya, dia mengerutkan keningnya dan menatapnya, dia merasa dirinya tidak seharusnya bertanya pada orang ini.

Dia malas melayaninya, mengambil ponsel di meja, dan berencana akan menelepon William dan bertanya.

Namun nomor belum tehubung keluar, langsung terdengar suara Moli yang senang hati.

“Tuan, kamu telah kembali, apakah kamu terluka? Maukah memanggil Dokter untuk memeriksa?”

Seiring perkataannya dikatakan, William memasuki kamar pasien.

“Aku baik-baik saja.”

Dia menjawab dengan wajah polos.

Jeanne tertegun, langsung mengamati William dengan teliti, tepat ketika dia ingin bertanya, Moli berkata lagi.

“Bagus kalau Tuan baik-baik saja, aku dan Nyonya muda tadi masih sedang khawatir padamu, lalu apakah Nona Sierra telah diselamatkan?”

Dia mengatakan semua perkataan yang ingin dikatakan Jeanne, dan seperti istri muda mengambil jas yang dilepaskan William dan menggantungkannya di rak baju yang di samping.

Jeanne melihat tindakannya, matanya dipenuhi ketidakpuasan.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu